Anda di halaman 1dari 15

DINAR ARYANI, SP, MP

UNIKAL 2018-2019
SILABUS :
1. UU PERBANKAN
2. JENIS DAN PRODUK BANK
3. 6 AKTIVITAS BANK
4. NECARA BANK
5. PERMODALAN BANK
6. SUMBER DANA PERBANKAN
7. ALOKASI DANA BANK
8. STRATEGI PEMASARAN BANK
9. SIRKLUS PERKREDITAN DAN ANALISIS KREDIT
10. COST OF LOANABLE FUNDS & LENDING RATE
11. LAPORAN RUGI LABA BANK
12. ANALISIS KINERJA BANK
13. SDM PERBANKAN
14. TINGKAT KESEHATAN BANK
DAFTAR PUSTAKA
 Drs. M. Sinungan, ”Manajemen Dana Bank”, Rineka Cipta, 1989
 Dahlan Siamat, “Manajemen Bank Umum”, Intermedia, Jakarta,
1993
 Edward W. Reed and Edward K. Gill, “Bank Umum”, Bumi
Aksara, Jakarta 1995
 Siswanto Sutojo, ”Manajemen Terapan Bank”, Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta, 1997
 Drs. Selamet Riyadi, M.Si., ”Banking Assets and Liability
Management”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2003
 Ir. Drs. Lukman Dendawijaya, MM, ”Manajemen Perbankan”,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003
 Totok Sudisantoso dan Sigit Triandaru, ”Bank dan Lembaga
Keuangan Lain”, Salemba Empat, Jakarta, 2006
KONTRAK PERKULIAHAN
ABSENSI : 15%
TUGAS : 25%
UTS : 30%
UAS : 30%
I.UU PERBANKAN
REGULASI PERBANKAN :
 UU NO 14 TAHUN 1967
-> Mengatur perbankan secara komprehensif
-> Lembaga Keuangan : semua badan yang melalui kegiatan2nya di
bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan
menyalurkannya dalam masyarakat

 DEREGULASI 1 JUNI 1983


-> Bank-bank yang didirikan Bank Indonesia tergantung tersedianya
likuiditas Bank Indonesia
-> Pemerintah mengalami kesulitan pengendalian tingkat bunga
berakibat tabungan menjadi tidak menarik dan alokasi dana tidak
efisien
-> Deregulasi 1 Juni 1967 bertujuan membuka penetapan tingkat
bunga
 UU NO 7 TAHUN 1992
-> pasal 2 menetapkan perbankan Indonesia dalam
melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
-> demokrasi ekonomi mrpkan demokrasi ekonomi
berdasarkan Pancasila dan UUD’45 pasal 33 yaitu disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
 PAKTO 1988
-> Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan Oktober (PAKTO) tgl 27/10/1988
berisi liberalisasi perbankan yang memungkinkan pendirian bank-bank
yang telah ada

 UU NO.7 / 1992
-> Penyempurnaan tata perbankan nasional
-> Langkah2 antara lain
1. Penyederhanaan jenis bank menjadi Bank Umum, Bank Perkreditan
Rakyat (BPR)
2. Persyaratan pokok untuk mendirikan suatu bank diatur secara rinci,
sehingga ketentuan pelaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan
perbankan lebih jelas dan lebih terarah
3. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada
lembaga perbankan melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan
pemenuhan keterntuan persyaratan kesehatan bank
4. Peningkatan profesionalisme para pelaku di bidang perbankan
5. Perluasan kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan bidang
perbankan secara sehat dan bertanggungjawab sekaligus mencegah
terjadinya praktek-praktek yang merugijkan kepentingan masyarakat luas
-> memperkenalkan sistem Perbankan Bagi Hasil
ditegaskan dalam ketentuan Pasal 6 PP No 72/1992 :
1. Bank Umum atau BPR yang kegiatan usahanya semata-
mata berdasarkan prinsip bagi hasil, tidak
diperkenankan melakukan kegiatan usaha yang tidak
berdasarkan prinsip bagi hasil.
2. Bank Umum atau BPR yang kegiatan usahanya tidak
berdasarkab prinsip bagi hasil, tidak diperkenankan
melakukan kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip
bagi hasil.
 UU NO 10 TAHUN 1998
->dikeluarkan tgl 10 November 1998 bertujuan
penyempurnaan dan perubahan yang bersifat substansial
sebagai berikut :
1. Peralihan kewenangan dan pemberian izin kepada Bank
Indonesia yang sebelumnya menjadi kewenangan
Menteri Keuangan.
2. Perlunya konsultasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat
dalam rangka pembentukan badan khusus.
3. Peningkatan sanksi pidana atas pelanggaran rahasia
bank.
4. Peningkatan peranan bank umum dalam melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
5. Ketentuan mengenail kemungkinan pemilikan bank asing
sebagai mitra strategis dan pemegang saham bank umum.
6. Peranan Badan Pengawas Keuangan.
7. Pendefinisian lembaga penjamin simpanan.
8. Penegasan sifat sementara bagi badan khusus.
9. Pencantuman persyaratan analisis mengenai dampak
lingkungan dalam perjanjian kredit atau pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah.
10. Perubahan ancaman sanksi pidana berupa peningkatan
ancaman hukuman.
 Selain itu disahkan UU No. 21/2008 tentang
Perbankan Syariah mengatur tentang :
a. Jenis usaha bank syariah
b. Ketentuan pelaksanaan syariah
c. Kelayakan usaha
d. Penyaluran dana bank syariah
e. Larangan bagi bank syariah dan unit usaha syariah
f. Kepatuhan syariah
PRINSIP PERBANKAN DALAM UU
NO 10 TAHUN 1998
1. Prinsip Kepercayaan (fiduciary relation principle)
-> asas yang melandasi hubungan antara bank dengan nasabah
-> bank berusaha menyimpan dana masyarakt berdasarkan
kepercayaan
-> diatur dalam pasal 29 ayat 4 UU No 10 Tahun 1998
2. Prinsip Kehati-hatian (prudential principle)
-> menegaskan bank dalam menjalankan kegiata usaha baik
dalam menghimpun dan penyaluran dana kepada
masyarakat harus sangat hati-hati
-> diatur dalam pasal 2 dan 29 UU No 10 Tahun 1998
PRINSIP PERBANKAN
3. Prinsip Kerahasiaan (secrecy principle)
-> pasal 40 bank wajib merahasiakan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya, perkecualian
untuk perpajakan, utang piutang yang diserahkan
Panitia Urusan Piutang dan Lelang, kepentingan
pengadilan perdana/pidana
4. Prinsip Mengenal Nasabah (know how customer
principle).
-> prinsip diterapkan oleh bank untuk mengenal dan
mengetahui indentitas nasabah, memantau kegiatan
transaksi nasabah termasuk melaporkan apabila terjadi
-> transaksi yang mencurigakan.
-> diatur dalam Peraturan BI No.3/10/PBI/2001 tentang
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
-> tujuannya :
 Meningkatkan peran lembaga keuangan dengan kebijakan
dalam menunjang praktik lembaga keuangan.
 Menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan
dijadikan ajang tindak kejahatan dan aktivitas ilegal yang
dilakukan nasabah.
 Melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan.

Anda mungkin juga menyukai