Anda di halaman 1dari 15

UNSUR

BERBAHASA
1. Idiolek
Idiolek ialah sebagian dari “sebuah bahasa”
yang memiliki ciri-ciri khas karena person
penuturnya lain dari yang lain. Dapat
berpangkal dari (a) keadaan jasmani
penuturnya, misalnya pada bentuk dan
kualita alat tuturnya; (b) sifat-sifat kejiwaan,
seperti watak dan temperamennya; (c)
inteleknya; (d) kecakapan berbahasanya.
2. Dialek
Dialek ialah suatu variasi bahasa yan memiliki
bentuk dan penggunaan khas karena latar
belakang penuturnya. Jadi, faktor bembeda
dialek ialah latar belakang dari mana asal
penuuturnya. Macam-macam dialek: (a) dialek
geografi, (b) dialek sosial, (c) dialek usia, (d)
dialek gender, (e) dialek suku, (f) dialek
aliran/agama, (g) dialek jabatan/profesi.
3. Ragam
Ragam ialah variasi bahasa yang masing-masing memiliki
ciri khas sejalan dengan kekhasan situasi bicara dan
suasana di mana ragam itu dipergunakan. Paling tidak,
dapat ditinjau dari sudut mood atau nada suasana yang
ada.
Ada 3 macam mood: (a) santai, atau aso, atau tidak formal;
(b) formal, atau resmi; (c) indah.
Situasi bicara dapat ditinjau dari keadaan relasi
perseorangan yang terjalin antara peserta bicara, yang
menurunkan (d) ragam ringkas dan (e) ragam lengkap.
Ada bentuk tutur yang spesial, yang berbentuk (f) puisi.
4. Register
Register ialah suatu bentuk tutur yang memiliki
ciri-ciri khas sejalan dengan kekhasan
penggunaannya yang tertentu.
Register pidato kampanye berbeda dengan
pidato kenegaraan; register bahasa penyuluhan
berbeda dengan register khutbah; register puja-
puji kepada Tuhan berbeda denagn register puja-
puji mantra.
Dalam bahasa koran, ada register tajuk, register
berita, register pojok, register iklan, dsb.
5. Unda-usuk (Speech Levels)
Unda-usuk ialah variasi bahasa yang memiliki ciri-
ciri khas sejalan dengan sikap hormat dan tak
hormat pembicara kepada lawan bicara.
Perbedaannya dapat dirasakan pada leksikonnya,
tata kalimatnya, morfologi kata-katanya, tata
ucapnya, dsb., bergantung bahasa yang
digunakannya.
Sering orang mengujarkan kalimat-kalimat yang
berlawanan dengan arti sesungguhnya, atau kalimat
yang berputar-putar untuk menyampaikan maksud
yang sederhana, hanya supaya terdengar hormat.
II. Karya Tulis

Syarat
Kesarjanaan
Ilmiah
Bukan Syarat
Karya Tulis Kesarjanaan

Fiksi dan
Non-ilmiah
Non-fiksi
PAPER: Kary tulis (baik sains maupun RISET PAPER (Research Paper): Segala
non-sains) mahasiswa untuk karya tulis (sains atau non-sains) hasil
pemenuhan tugas; atau sarjana studi langsung maupun tidak langsung
sebagai laporan hasil studi. Tidak (studi kepustakaan), baik melalui data
diterbitkan sebagai buku atau pamplet empiris primer maupun sekunder

Karya Tulis
Non-
kesarjanaan
ESEY KRITIK (Kritical Essay): Karya tulis yang LAPORAN (Report): Informasi tertulis sebagai
menilai suatu subjek (karya sastra, film, pertanggungjawaban atas suatu penugasan. Isi
program TV, lukisan, politik, ekonomi). laporan ditentukan oleh pembaca yang akan
mempelajari tulisan itu. Pembaca ingin
Penulis esey kritik harus menerangkan dan memperoleh informasi relevan untuk membuat
menilai subjek agar dapat memberikan suatu keputusan. (Apakah laporan itu perlu
pengertian yang luas dan mendalam dibaca, diteruskan kepada orang lain, atau
mengenai subjeknya diabaikan saja).
Penulis esey kritik berpegang pada empat
pertanyaan:
1.Apa maksud karya tersebut?
2.Bagaimana disajikannya?
3.Sejauh mana efektifitasnya?
4.Seberaapa pentingnya karya tersebut secara
keseluruhan dilihat dari maksud dan
pencapaiannya?
:
Pada report, pembaca memerlukan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan sbb.:
1.Apa yang dilaporkan dan siapa penulisnya?
2.Apa sumbangannya?
3.Apa pentingnya? Apa implikasinya?
4.Tindakan-tindakan apa yang disarankan?
Mengapa? Oleh siapa? Kapan? Bagaimana?
Pokok permasalahan dalam penulisan report adalah analisis
masalah. Dalam analisis masalah, penulis report harus
mananyakan kepada dirinya pertanyaan-pertanyaan beikut:
1.Apa maksud laporan ini?
2.Siapa yang akan membacanya?
3.Bagaimana laporan ini akan dimanfaatkan?
4.Mengapa laporan ini diperlukan?
5.Kapan diperlukannya?
6.Keputusan apa yang akan dibuat berdasarkan laporan ini?
7.Apa yang harus disampaikan kepada pembaca agar dimengerti
materinya?
:
Laporan yang panjang biasanya mempunyai bagian-bagian urutan
sbb.:
1.Halaman Judul
2.Kata Pengantar
3.Daftar Isi
4.Dafat Tabel (bila ada)
5.Daftar Gambar (bila ada)
6.Rumusan dan Batasa Masalah
7.Penyajian dan Interpretasi Data
8.Ringkasan
9.Bibliografi
10.Appendiks (bila ada)
TUJUAN KARYA TULIS
DESKRIPSI/ NARASI/ EKSPOSISI/ PERSUASI/
PEMERIAN PENGISAHAN PENYINGKAPAN PEYAKINAN
Fungsinya untuk Fungsinya untuk Fungsinya untuk Fungsinya untuk
memerikan atau menunjukkan memberikan ilustrasi mengemukakan
menggambarkan: kepada pembaca suatu pernyataan fakta atau bukti,
umum,
bagaimana rupa, apa yang terjadi maksudnya agar
membandingkan/
suara,rasa, bau dalam suatu pembaca dapat
mengontraskan dua
sesuatu, dsb. peristiwa. Untuk hal, menerangkan “dibujuk” untuk
Kedua macam karya ilmiah, suatu proses, menerima
karya tulis (ilmiah peristiwa yang mendefinisikan suatu argumentasi yang
dan non-ilmiah) terjadi ditulis ber- kata/konsep, diberikan penulis.
dipengaruhi oleh urutan menurut menerangkan sebab Persuasif biasanya
bentuk deskripsi, kejadian yang akibat, menerankan hanya
tetapi cara sesungguhnya, gagasan, mengartikan dipergunakan
pernyataan. Karya
penyajiannya sedangkan dalam dalam karya ilmiah.
non-ilmiah biasanya
berbeda. karya non-ilmiah
cerita spionase.
tidak demikian.

Anda mungkin juga menyukai