KRIM
Defenisi
Fase minyak
Bahan obat yang larut dalam minyak , bersifat asam.
Contoh : asam stearate,adepslanae, paraffin liquidum, paraffin
solidum, minyak lemak, cera, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil
alkohol, dan sebagainya.
Fase air
Bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
Contoh : Na tetraborat (borax, Na biboras), Trietanolamin/ TEA,
NaOH, KOH, Na2CO3, Gliserin, Polietilenglikol/ PEG,
Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril sulfat, Na setostearil alkohol,
polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).
Bahan – Bahan Penyusun Krim
Zat berkhasiat
Minyak
Air
Pengemulsi
Bahan pengemulsi
Zat pengemulsi
f.I ed iii
Emulgid
Lemak bulu domba
Setaseum
Setilalkohol
Stearilalkohol
Trietanolaminil
Gol sorbitan
Polisorbat
Polietilenglikol
Sabun
Bahan Tambahan Penyusun Krim
Zat pengawet untuk meningkatkan stabilitas sediaan bahan
pengawet sering digunakan umumnya metal paraben 0,12 – 0,18
% propl paraben 0,02 – 0,05 %.
Pendapar untuk mempertahankan PH sediaan.
Pelembab
Antioksidan untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh
cahaya pada minyak tak jenuh.
Kelebihan dan Kekurangan Sediaan Krim
Kelebihan
Mudah Menyebar rata
Praktis
Mudah dibersihkan atau dicuci
Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
Tidak lengket terutama tipe m/a
Memeberikan rasa dingin ( cold cream )
Digunakan sebagai kosmetik
Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak
cukup beacun
Kekurangan
Menurut Cara Pembuatan Obat yang Baik tahun 2012, produksi krim
terdapat bebera aspek , diantara nya :
Karena sifat alamiah produk, maka untuk melindugi produk terhadap
pencemaran mikroba dianjurkan agar semua alat yang berhubungan
langsung dengan produk didisinfeksi lebih dahulu sebelum dipakai,
misal dengan etanol 70 %,isopropanol atau hidrogen peroksida 3% .
Sistem yang digunakan untuk membuat sediaan krim adalah hampir
tidak terpapar kelingkungan selama proses dan sedikit sekali
melibatkan operator. Prooduk cair disaring dan ditransfer ke holding
tank melalui pipa sebelum produk tersebut diisikan kedalam wadah
akhirnya ( misal botol atau tube ) dan ditutup
Untuk mencegah ada sambungan mati ( deadlegs ), sambungan
hendaklah tidak lebih panjang dari 1,5 kali diameter pipa sampai katup,
hendaklah menggunakan jenis katup diafragma atau katup kupu kupu
dan bukan bola.
Air yang digunakan untuk produksi hendaklah memenuhi persyaratan minimal kualitas Air Murni (
Purified Water ). Parameter kimia dan mikrobiologi hendaklah dipantau secara teratur,minimal
Pemeriksaan mutu bahan yang diterima sebelumdipindahkan kedalam tangki pemyimpanan adalah
untuk mencceggah agar bahan yang masih tersisa ( yang sudah memenuhi persyaratan mutu ) tidak
Tiap pipa transfer hendak lah diberi penandaan yang jelas dengan mencantumkan identitas produk.
Homogenitas hendklah dipertahankan selama pengisian dengan pengadukan terus – enerus sejak
Kondisi penyimpanan antara produk antara dan ruahan hendaklah disesuaikan untuk menghindarkan
perubahan mutu produk. Jangka waktu dan kondidi penyimpananan produk antara hendaklah
divalidasi
Quality Control
Produk yang berkualitas dengan melakukan serangkaian pengujian yang
dilakukan oleh bagian Quality Control ( QC ). QC merupakan bagian yang
esensial pada proses pembuatan produk obat agar produk yang dihasilkan
dapat memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
Kontrol Kualitas Krim meliputi :
Pemeriksaan kestabilan fisik
Sediaan Krim diamati organoleptis untuk mengetahui homogenitas, warna dan
bau
Uji pelepasan Obat sesuai kadar obatnya
Uji proteksi
Uji daya lekat
Uji menyebar
In Process Control ( IPC )
Pengawasan selama proses produksi ( in process control ) merupakan hal yang
penting dalam pemastian mutu produk. Untuk memastikan keseragaman bets,
dan keutuhan obat, prosedur tertulis yang harus dilakukan selama proses dari
tiap bets produk hendaklah dilaksanakan sesuai dengan metode yang telah
disetujui oleh Kepala Manajemen Mutu ( Pemastian Mutu ) dan hasilnya
dicatat. Disamping itu, pengawasan selama proses hendaklah mencakup antara
lain :
Semua parameter produk, volume atau jumlah isi produk hendaklah diperiksa
pada saat awal dan selama proses pengolahan pengemasan
Kemasan akhir hendaklah diperiksa selama proses pengemasan dengan dengan
selang waktu yang teratur untuk memastikan kesesuaiannya dan memastikan
komponen sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Prosedur
Pengemasan Induk.
Stabilitas Sediaan Krim