Anda di halaman 1dari 24

DASAR-DASAR

MIKROBIOLOGI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

1. FAKTOR BIOTIK

 Sifat jasad
 Kemampuan jasad untuk adaptasi dan
berkembang.
HUBUNGAN ANTAR
MIKROORGANISME
1. NETRALISME
Netralisme adalah hubungan antara dua
populasi yang tidak saling mempengaruhi.
Sebagai contoh interaksi antara
Mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan
mikroba autochthonous (indigenous), dan antar
mikroba nonindigenous di atmosfer yang
kepadatan populasinya sangat rendah.
Netralisme juga terjadi pada keadaan mikroba
tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku,
atau fase istirahat (spora, kista).
Lanjutan . . .
2. KOMPETISI

Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba


yang keduanya mengalami kerugian. Peristiwa
ini ditandai dengan menurunnya sel hidup dan
pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2
populasi mikroba yang menggunakan nutrien /
makanan yang sama, atau dalam keadaan
nutrien terbatas. Contohnya adalah antara
protozoa Paramaecium caudatum dengan
Paramaecium aurelia.
P. aurelia
3. ANTAGONISME
Antagonisme menyatakan hubungan yang
berlawanan, dapat dikatakan sebagai
hubungan yang asosial. Spesies yang
satu menghasilkan sesuatu yang meracuni
spesies yang lain, sehingga pertumbuhan
spesies yang terakhir sangat terganggu.
Zat yang dihasiIkan oleh spesies yang
pertama mungkin berupa suatu ekskret,
sisa makanan dan yang jelas bahwa zat
itu "menentang" kehidupan yang lain. Zat
penentang tersebut dinamakan antibiotika.
 Misalnya antara Streptococcus lactis dan Bacillus
substilis atau Proteus vuigaris. Jika ketiga spesies
ditumbuhkan pada suatu medium, maka
pertumbuhan Bacillus dan Proteus akan segera
tercekik karena adanya asam susu yang
dihasilkan Streptococcus lactis.
4. KOMENSALISME
Bentuk simbiosis antara 2 populasi
dimana populasi yang satu mendapatkan
keuntungan (komensal), sedangkan
spesies yang lain tidak dirugikan
(inang/hospes). Contohnya adlh:
Saccharomyces yang memproduksi
alkohol yang tidak diperlukan lagi,
sedang alkohol ini merupakan zat
makanan yang mutlak bagi Acetobacter.
Saccharomyces

Acetobacter
5. MUTUALISME

Bentuk simbiosis antara 2 populasi yang


mendatangkan keuntungan bila hidup
bersama. Contohnya adlh: Rhizobium
yang mendapatkan tempat hidup di
dalam akar Leguminosae, sedangkan
Leguminosae mendapatkan per-
senyawaan N yang diberikan oleh
Rhizobium.
6. SINERGISME

Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidup) antara


kedua spesies, bila mengadakan kegiatan tidak
saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-
masing justru merupakan urut-urutan yang saling
menguntungkan. Misalnya, ragi untuk membuat tape
terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus,
Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan
Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai
kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah
menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam
asam organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi
komensalisme dan sinergisme tidak ada perbedaan
yang tegas.
Aspergillus

Candida

Hansenula
7. PARASITISME
Parasitisme terjadi antara dua populasi,
populasi satu diuntungkan (parasit) dan
populasi lain dirugikan (host / inang).
Umumnya parasitisme terjadi karena
keperluan nutrisi dan bersifat spesifik.
Terjadinya parasitisme memerlukan
kontak secara fisik maupun metabolik
serta waktu kontak yang relatif lama.
Contohnya adlah bakteri Bdellovibrio yang
memparasit bakteri E. coli, dan
Jamur Trichoderma sp. memparasit
jamur Agaricus sp.
Bdellovibrio E. coli

Jamur Trichoderma sp Jamur Agaricus sp


8. PREDATORISME

Hubungan predasi terjadi apabila satu


organisme predator memangsa atau memakan
dan mencerna organisme lain (prey).
Hubungan antara pemangsa dan hewan yang
dimangsanya sangatlah erat, pemangsa tidak
akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain
itu, pemangsa juga berperan sebagai
pengontrol populasi mangsa. . Contohnya
adalah Amoeba (predator) dengan bakteri
(prey).
Bakteri (tanda panah) yang sedang dimangsa
oleh amoeba
Lanjutan …
2. FAKTOR ABIOTIK
 Temperatur
 Kelembaban
 Tekanan osmosa
 Senyawa toksik
 Radiasi
 Tegangan muka
 Tekanan hidrostatik dan mekanik
Temperatur
Penggolongan mikroba by temperatur
1. Mikroba psikrofilik
 Tumbuh pada suhu 0 - 30ºC, opt 15ºC
2. Mikroba mesofilik
 Tumbuh pada suhu 15 - 55ºC, opt 25 -
37ºC
3. Mikroba termofilik
 Tumbuh pada suhu 40 - 75ºC, opt 55 -
60ºC
Kelembaban

Untuk pertumbuhan ragi dan bakteri


diperlukan kelembaban yang tinggi di
atas 85%, sedang untuk jamur
diperlukan kelembaban 80%
Tekanan osmosa

Larutan garam/ gula (hipertonis) menyebabkan


tekanan osmosa dan dapat menghambat
pertumbuhan karena dapat menyebabkan
plasmolisa.
Atas dasar pH mikroba dibagi atas 3 golongan
1. Mikroba asidofilik, pH 2 – 5
2. Mikroba mesofilik, pH 5,5 – 8
3. Mikroba alkalifilik, pH 8,4 – 9,5
Senyawa toksik

 Ion – ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu,


Au, Zn, Li, dan Pb akan bersifat toksis
terhadap mikroba walaupun dalam kadar
rendah karena dapat bereaksi dengan
gugusan senyawa sel.
 Daya bunuh logam berat pada kadar
rendah disebut daya oligodinamik
Radiasi

 Cahaya memiliki daya rusak kepada


semua sel mikroba yang tidak
mempunyai pigmen fotosintesis.
 Jika energi radiasi diabsorpsi oleh sel
mikroba akan menyebabkan ionisasi
komponen sel. Ionisasi molekul tertentu
dari protoplasma dapat menyebabkan
kematian, perubahan genetik dan
menghambat pertumbuhan.
Tegangan muka

 Tegangan muka mempengaruhi cairan


sehingga permukaannya akan
menyerupai membran yang elastis
hingga mempengaruhi kehidupan
mikroba.
 Senyawa sabun dan detergen dapat
mengurangi tegangan permukaan.
Tekanan hidrostatik dan mekanik
 Tekanan yang tinggi akan menyebabkan
meningkatnya beberapa reaksi kimia,
pengecilan volume koloid ensim, molekul
dan meningkatkan viskositas cairan.
 Beberapa jenis mikroba dapat hidup di
dalam Samudra Pasifik dengan tekanan
>1.208 kg/cm² (barofilik)
 Tekanan >7.500 kg/cm² menyebabkan
denaturasi protein sel mikroba.

Anda mungkin juga menyukai