Anda di halaman 1dari 25

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PERSEPSI IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP


PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK
BUAYA PADANG 2019

Oleh:
Ulfa Estarina
1815301082
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun lebih 1,4 juta anak didunia meninggal karena


berbagai penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan
imunisasi termasuk negara Indonesia. Banyaknya para orang tua
yang menganggap bahwa imunisasi bukanlah suatu hal yang
penting untuk kesehatan anak-anak mereka. Padahal program
imunisasi sangat penting bagi individu guna tercipta kekebalan
agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan
masyarakat.
Pengetahuan ibu, pengetahuan
ibu tentang imunisasi akan
Faktor Penyebab mempengaruhi keyakinan dan
sikap ibu dalam kepatuhannya
terhadap imunisasi balitanya.

Imunisasi juga memiliki faktor


resiko dari ketidakpatuhan ibu
dalam mengimunisasikan anak-
Faktor Resiko anaknya seperti terjadinya tetanus,
dipteri, pertusis, campak dan
merupakan penyakit yang
termasuk sebagai penyebab utama
kematian bayi dan balita
Tahun 2015, hampir satu juta anak
Indonesia tidak mendapatkan
WHO/UNICEF
imunisasi sama sekali atau tidak
lengkap status imunisasinya.

Secara nasional target imunisasi


SUMATERA
BARAT sekitar 92%. Sedangkan, Sumatera
Barat baru di cakupan 81,4%

PADANG 25,5%

PUSKESMAS
LUBUK BUAYA 10,3%.
Survei pada 5 orang ibu yang
memiliki balita

2 orang ibu menyatakan bahwa imunisasi


tidaklah penting karena selama ini anak-anak
mereka terihat sehat-sehat saja

2 orang ibu lainnya menyatakan bahwa


imunisasi tidak efektif dalam menanggulangi
penyakit karena mereka khawatir anak-anak
mereka mengalami sakit setelah diimunisasi

1 orang ibu menyatakan bahwa imunisasi


sangat baik untuk kesehatan anaknya dimasa
depan
Dari uraian dan data-data di atas,maka peneliti tertarik untuk

meneliti mengenai “faktor-faktor yang berhubungan dengan Persepsi ibu

terhadap imunisasi dasar lengkap pada balita diwilayah kerja Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan persepsi ibu

terhadap imunisasi dasar lengkap pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2019.

Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh balita diwilayah kerja Puskesmas Lubuk

Buaya sebanyak 1292 balita. Untuk menentukan sampel yang akan diteliti

digunakan teknik simple random sampling yaitu sampel yang diambil

secara acak dari balita dan didapatkan 100 sampel balita.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Persepsi merupakan sebuah kata dalam bahasa Indonesia


yang merupakan istilah serapan dari Bahasa Inggris
yaitu perception. Kata perception sendiri berasal dari bahasa
Latin, percepto dan percipio, yang berarti pengaturan identifikasi
dan penerjemahan dari informasi yang diterima melalui panca
indra manusia dengan tujuan untuk mendapatkan pengertian dan
pemahaman akan lingkungan sekitar.
Faktor yang mempengaruhi persepsi

Eksternal
Internal
• Ukuran dan penempatan
• Fisiologis. dari obyek atau stimulus.
• Perhatian. • Warna dari obyek-obyek.
• Minat. • Keunikan dan
• Kebutuhan yang searah. kekontrasan stimulus.
• Pengalaman dan ingatan. • Intensitas dan kekuatan
• Suasana hati. dari stimulus.
• Motion atau gerakan.
Persepsi positif
• Mengembangkan Sikap Saling
Menghargai
Dampak Persepsi • Mengenalkan Sudut Pandang Lain
• Menumbuhkan Sikap Tidak
Judgemental

Persepsi negatif
• Menimbulkan Perdebatan
• Terjadinya Kegagalan Penyampaian
Pesan
• Perubahan Informasi
Persepsi Ibu terhadap • Timbulnya Komunikasi Kurang
Imunisasi Dasar Lengkap Efektif
• Pengetahuan • Memicu Terjadinya Perselisihan
• Pendidikan
• Sikap
B. Imunisasi

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada


bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar
tubuh membuat zat anti untuk pencegahan terhadap penyakit
tertentu. (Naomy Marie Tando, 2016 p.165)

Tujuan dari pemberian imunisasi yaitu untuk mencegah


terjadinya penyakit infeksi tertentu; apabila terjadi penyakit tidak
akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat dan kematian. (Dick George, 1992 : 26; Ai
Yeyeh Rukiyah, Lia Yulianti, 2013 p. 312)
Menurut Naomy Marie Tando (2016), manfaat dari imunisasi yaitu:

• Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, kemungkinan
cacat, dan kematian.
• Untuk keluarga
a. Menghilangkan kecemasan danfaktor psikologis pengobatan jika
anak sakit
b. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anak akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
• Untuk negara
a. Memperbaiki tingkat kesehatan
b. Menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara.
Sasaran - Sasaran Imunisasi
Menurut Vionalisa (2010), ada 6 kelompok yang menjadin
sasaran - sasaran Imunisasi, yaitu:
1. Berdasarkan usia yang diimunisasi
a. Imunisasi rutin
– Bayi (dibawah 1 tahun)
– Wanita Usia Subur (WUS) ialah wanita berusia 15 - 39 tahun,
termasuk ibu hamil dan calon pengantin.
– Anak usia sekolah tingkat dasar
b. Imunisasi tambahan
– Bayi dan anak

2. Berdasarkan tingkat kekebalan yang ditimbulkan


a. Imunisasi dasar
– bayi
b. Imunisasi lanjutan
– Anak usia sekolah tingkat dasar
– Wanita usia subur
(Vionalisa, 2010)
Lanjutan...
3. Berdasarkan wilayah/lokasi
4. Program imunisasi meningitis meningkokus
5. Program imunisasi demam kuning
6. Program imunisasi rabies
Jenis imunisasi dasar lengkap dan umur
pemberiannya

Jenis Bulan
No
imunisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 15
1 Hepatitis B I II III

2 BCG X

3 DPT I II III

4 Polio I II III IV

5 Campak X
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Menurut Vionalisa (2010), ada beberapa penyakit yang dapat


dicegah dengan diberikannya imunisasi yaitu:

• Polio Myelitis (Kelumpuhan)

• Measles (Campak)

• Difteri

• Pertusis (Batuk Rejan, Batuk Seratus Hari)

• Tetanus

• Tubercolusis

• Hepatitis B
Kontroversi Imunisasi
Ada sebagian yang beranggapan bahwa program imunisasi
berhubungan erat dengan urusan bisnis/ komersial orang Barat. Mereka
juga memandang bahwa imunisasi itu tidak bermanfaat, tidak aman, dan
justru berbahaya karena akan mendatangkan penyakit bagi anak-anaknya.

Persepsi ibu-ibu tersebut tentang penyakit yang dapat dicegah


dengan imunisasi dasar adalah juga berbahaya bagi balita. Namun,
menurut mereka, cara pencegahannya tidak harus dengan imunisasi.
Mereka lebih suka dengan bahan alami seperti madu, jintan hitam, zaitun
dan sebagainya. Selain itu keluarga mereka sebisa mungkin menghindari
makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet makanan. (Dewi
Wulandari, Meidiana Dwidiyanti, 2015 p.7)
Berdasarkan penelitian Yessica Eka Puri, dkk
(2015) Persepsi manfaat imunisasi belum dirasakan
secara langsung terutama bagi ibu yang tidak
mengimunisasikan anaknya karena vaksin menurutnya
tidak efektif dalam pencegahan penyakit.
Ada beberapa kontroversi mengenai imunisasi yang sedang
terjadi dikalangan masyarakat. Yakni:
• Halal-Haramnya Imunisasi
• Gerakan antivaksin
• Fakta yang tidak akurat
• Dampak menolak vaksinasi/imunisasi
• Isu antivaksin di Indonesia
• Pandangan islam terhadap vaksin
KERANGKA TEORI

DEFINISI OPERASIONAL
BAB III
KERANGKA KONSEP

Variabel Independen Variabel Dependen


Pengetahuan

Sikap Persepsi ibu mengenai


Imunisasi Dasar Lengkap
Motivasi

Pengalaman
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional.


Pengumpulan data variabel independen dan variabel dependen
dilakukan secara bersamaan, untuk mengidentifikasi faktor -
faktor yang mempengaruhi persepsi ibu terhadap imunisasi
dasar lengkap pada balita di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Padang.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-
April tahun 2019

C. Populasi dan Sampel


• Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Pada
penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah balita dengan
sasarannya adalah ibu dari si balita di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang berjumlah 1292 balita.
• Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah balita dengan sasaran ibu
yang memiliki balita yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi
oleh subjek penelitian.
– Ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang yang
bersedia menjadi responden.
– Ibu balita yang bisa diajak komunikasi dan kerjasama
– Ibu balita yang berada di Posyandu atau yang berada pada saat
adanya kegiatan di puskesmas.
2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan


subjek yang memenuhi kriteria inklusi yang tidak dapat ikut
serta dalam penelitian.

– Ibu balita yang tidak bersedia menjadi responden

– Ibu balita yang tidak hadir pada saat kegiatan posyandu


atau kegiatan lainnya dipuskesmas

– Ibu balita yang tidak bisa diajak komunikasi dan kerjasama

Anda mungkin juga menyukai