Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SENAM SEMATIK TERHADAP PENURUNAN

NYERI SENDI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA


MELANIA JAKARTA 2019

Disusun oleh :
TRI AGUNG PRAKOSO
201640037
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World Health Organisation (WHO) menggolongkan lansia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan
(middle age) adalah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) adalah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old)
adalah 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2012)
Indonesia adalah termasuk Negara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging
structured population) karena jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahunnya sekitar 10%
(Menkokesra, 2010).
Pada usia lanjut terjadi penurunan pada sistem muskuloskeletal yang ditandai dengan
adanya nyeri pada daerah persendian (Ayu dan Warsito, 2012).
Menurut penelitian oleh Havard (2009), dengan buku yang berjudul “High Dosage Medical
Exercise Therpy In Patient With Long Term Subacrominal Shoulde Paint didapatkan bahwa
dengan pemberian senam rematik dapat menurunkan rasa nyeri dimana skala nyeri pre senam
rematik 5,3 tetapi post senam rematik terjadi penurunan nyeri menjadi 3,2.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat
dirumuskan bagaimana pengaruh senam rematik C. Tujuan Penelitian
terhadap penurunan nyeri sendi di panti. Sehingga 1.Tujuan Umum
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
Pengaruh Senam Rematik Terhadap Penurunan Nyeri Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Sendi Pada Lansia di panti Werdha Melania Jakarta” “Pengaruh Senam Rematik Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Panti Werdha Melania
Jakarta”
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh senam
rematik pada lansia dipanti Werdha
Melania Jakarta.
b. Untuk mengetahui Nyeri Sendi pada
lansia dipanti Werdha Melania Jakarta.
c. Untuk mengetahui Pengaruh Senam
Rematik Terhadap Penurunan Nyeri
Sendi Pada Lansia di panti Werdha
Melania Jakarta
BAB 2
Nyeri sendi
Nyeri sendi merupakan pengalaman
subjektif yang dapat memengaruhi kualitas
Senam rematik hidup lansia termasuk gangguan aktivitas
fungsional lansia. (Nurhidayah, 2012).
Senam rematik merupakan senam yang befokus untuk Penurunan aktivitas fungsional lansia
mempertahankan lingkup gerak sendi secara maksimal. menyebabkan penurunan lingkup gerak
Tujuan lain dari senam rematik yaitu untuk meningkatkan sendi (LGS). (Mirza, 2012).
kemampuan gerak, fungsi, kekuatan dan daya tahan otot,
kapasitas aerobic, keseimbangan, biomedik, sendi dan
rasa posisi sendi, dengan melakukan senam rematik di
harapkan kualitas hidup lansia meningkat sehingga lansia
dapat melakukan ADL (Activity Daily Living) secara
mandiri dengan maksimal dan tidak menjadi beban bagi
orang lain. (Nunohoni, 2011).
BAB 3
Kerangka konsep penelitian

(Variabel independent) (Variabel dependent)

Senam Rematik Penurunan nyeri sendi


No Variable Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
operasional
1. Senam Serangkaian Gerakan Durasi lama latihan Frekuensi senam -
Rematik gerakan untuk senam yang senam rematik 15-30 rematik
mengurangi nyeri sederhana menit dilakukan 3 hari
sendi pada lansia dengan tempo sekali selama 2
di panti werdha lambat minggu
melania

2. Skala nyeri Rasa sakit yang Wong Baker Responden 0=Tidak Nyeri, Rasio
dirasakan klien Pain Rating menunjukan angka 1-3=Nyeri
nyeri sendi di panti Scale di Ringan,
werdha melania (Wong Baker Pain 4-6=Nyeri
Rating Scale) Sedang,
7-9=Nyeri Berat,
10=Nyeri Sangat
Berat.
BAB 4
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Bentuk Rancangan


Rancanga penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan desain equasi exprperiment dengan rancangan Pretest Perlakuan Posttest
one group pretest posttest, yaitu pengambilan data 01 X 02
variable bebas (Senam Rematik) dan variable terikat
(Nyeri sendi).
Sumber : Notoatmodjo, 2012

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di panti Panti


Wredha Melania Jakarta, waktu dimulai diambil
sejak tanggal 13 Januari 2020 sampai 26 Januari
2020.

Anda mungkin juga menyukai