Anda di halaman 1dari 13

ETNOGRAFI

Rahmah Widyaningrum
Senin, 28 Oktober 2019
Konsep dasar etnografi
• Etnografi atau ethnography, dalam bahasa Latin:
• Etnos berarti bangsa
• Grafein yang berarti melukis atau menggambar
• Sehingga etnografi berarti melukiskan atau menggambarkan kehidupan
suatu masyarakat atau bangsa.
Etnografi
1. Pekerjaan antropolog dalam mendiskripsikan dan menganalisis kebudayaan,
yang tujuan utamanya adalah memahami pandangan (pengetahuan) dan
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari (kelakuan) guna mendapatkan
pandangan “dunia” masyarakat yang diteliti (Spradley 1997:3).
2. Komponen penelitian yang fundamental dalam disiplin akademis antropologi
(budaya), sehingga etnografi merupakan ciri khas dalam antropologi
(Durrenberger 1996: 421).
• Setiap masyarakat mempunyai sistem yang unik dalam mempersepsi dan mengorganisasi
fenomena material, seperti benda-benda, kejadian-kejadian, kelakuan, dan emosi.
• Kebudayaan itu ada dalam pikiran manusia, yang bentuknya adalah organisasi pikiran tentang
fenomena material tersebut.
• Tugas etnografer (peneliti etnografi) adalah menemukan dan menggambarkan organisasi
pikiran tersebut (Marzali 1997:xv).
3. Bentuk penelitian sosial-budaya yang bercirikan (Atkinson dan
Hammersley 1994: 248-249):
a. Studi mendalam (kualitatif) tentang keragaman fenomena sosial-budaya suatu
masyarakat;
b. Pengumpulan data primer dengan pedoman wawancara;
c. Penelitian pada satu atau beberapa kasus secara mendalam dan komparatif;
d. Analisis data melalui interpretasi fungsi dan makna dari pemikiran dan tindakan yang
menghasilkan deskripsi dan analisis secara verbal.
• Aneka ragam kebudayaan yang berkembang di Indonesia ke dalam dua tipe
yang berbeda berdasarkan ekosistemnya, yaitu kebudayaan yang berkembang
di “Indonesia dalam” (Jawa, Bali) dan kebudayaan yang berkembang di
“Indonesia luar”, yaitu di luar pulau Jawa dan Bali.
• Kebudayaan yang berkembang di “Indonesia dalam” itu ditandai oleh
tingginya intensitas pengolahan tanah secara teratur dan telah menggunakan
sistem pengairan dan menghasilkan pangan padi yang ditanam di sawah.
• Antropologi Kesehatan dapat dipandang sebagai ilmu yang holistik (utuh)
dan fungsionalistik, antara ilmu biologi, sosial, dan budaya.
• Sehat, sakit, penyakit, kesehatan, maupun perawatan kesehatan merupakan
kenyataan-kenyataan yang harus dihadapi masyarakat manusia. Namun demikian,
tipe tipe penyakit beserta persepsi dan perawatannya dalam kenyataannya berbeda-
beda di antara kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
• Di negara-negara industri dan kelompok menengah-atas di negara-negara
berkembang, penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyakit pembunuh
utama. Sebaliknya, di daerah pedesaan di negara-negara berkembang, penyakit
utama adalah diare, tuberkulosis, dan penyakit infeksi lainnya.
• Terdapat keragaman praktek medis tradisional dan rumah tangga dalam perawatan
kesehatan terhadap penyakit tersebut, baik antar-budaya maupun intra-budaya.
Keragaman perawatan kesehatan tersebut antara lain terlihat dalam praktik
penggunaan mantera, jamu, pijat/urut, doa, maupun mandi.
• Dalam perawatan kesehatan, suatu kelompok masyarakat dapat saja menekankan
pada etiologi dan terapi personalistik, sedangkan kelompok masyarakat lain
menekankan pada etiologi dan terapi naturalistik berdasarkan prinsip-prinsip
keseimbangan panas-dingin.
• Perbedaan penekanan dalam perawatan kesehatan ini menunjukkan bahwa
• penjelasan sehat dan sakit secara personalistik maupun naturalistik ini berkembang pada
masyarakat pedesaan yang telah banyak mengalami kontak kebudayaan;
• pada masyarakat terasing lebih banyak menekankan cara personalistik, karena cara
naturalistik kurang atau belum dikenal atau tidak berarti.
• kelompok masyarakat lapisan menengah-atas cenderung lebih mengutamakan perawatan
kesehatan melalui cara medis modern (formal), walaupun cara personalistik dan naturalistik
juga masih dilakukan
• PERSONALISTIK : penyakit disebabkan oleh makhluk halus/ gaib (jin,
leluhur) atau manusia dengan kekuatan khusus (penyihir, dukun)  hukuman
atas pelanggaran nilai/ norma/ budaya/ agama  hukuman dari Tuhan
• NATURALISTIK : penyakit disebabkan karena ketidakseimbangan diri
dengan alam dan lingkungan
• Keanekaragaman persepsi mengenai sehat dan sakit, yang berimplikasi pada
pemilihan cara perawatan kesehatan, umumnya ditentukan oleh kebudayaan,
yang berisi: pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma dalam kehidupan
masyarakat.
• Kebudayaan menentukan apa yang menyebabkan seseorang menderita sakit
(etiologi penyakit) akibat dari kelakuannya, serta mengapa perawatan
kesehatan-nya mengikuti cara-cara tertentu.
Contoh: etnografi suku asmat
• Orang asmat memiliki kepercayaan bahwa mereka berasal dari fumeripits (Sang
pencipta)
• Fumeripits – terdampar di pantai – membuat rumah yang diisi patung – menabuh
tifa – patung menjadi manusia – manusia tersebut menari sesuai tabuhan tifa
• Kepercayaan manusia adalah pohon
• Makanan utama : sagu, tambahan : ulat sagu (tinggi protein dan lemak)
• Wanita dan anak perempuan bertanggung jawab memenuhi kebutuhan makanan.

Anda mungkin juga menyukai