Anda di halaman 1dari 19

Tahapan Pilkada 2018,

Pemilu 2019,
dan Kelembagaan Pengawasan

Dr. H. RAZAKI PERSADA, SE., M.Si


Ketua Bawaslu Kepri
Penyelenggara Pemilu
(UU No 15 tahun 2011)

DKPP

BAWASLU
KPU dan dan
Jajarannya Jajarannya
Dasar Hukum
Pembentukan Panwas Kab/kota utk pemilu Gubernur
dan Wk. Gubernur, Bupati dan Wk. Bupati, Walikota dan
Wakil Walikota serta Anggota DPR, DPD dan DPRD
 UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum
 UU No 10 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No1 Thn
2015 ttg Penetapan Peraturan Pemerintah No 1 Thn 2014 ttg
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
 UU No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
 Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bawaslu
Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan keempat Peraturan
Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan,
Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum
Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri
Situasi yg dihadapi
1. Perkembangan dlm UU 7/2017:
Beberapa isu yg muncul dlm UU:
Pelaksanaan pileg dan pilpres dilakukan secara
bersamaan (serentak)
Status Pengawas Pemilu Kab/Kota berubah dari ad hoc
menjadi permanen
Penambahan kewenangan pengawas pemilu
dll
2. Pelaksanaan Pemilihan (Gub/Bup/Walikota)
Pada saat yg sama juga akan berlangsung pemilihan:
a. Pilgub sebanyak 17 Prov
b. Pilbup/Pilwakot 154 Kab/Kota
c. Di Provinsi Kep. Riau hanya 1 Pemilihan Walikota
(Tanjungpinang)
IRISAN TAHAPAN PILKADA DAN PEMILU
Oct- Mar- May-
TAHAPAN Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Apr-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18
17 18 18
TAHAPAN PILKADA
Pencalonan
a. Penyerahan dan rekapitulasi dukungan paslon
9 3
perseorangan
b. Pendaftaran dan Verifikasi syarat 1 11
12 s.d
c. Penetapan dan Pengundian Nomor urut
13

Kampanye 15 26

Pemungutan dan penghitungan Suara 27


a. Rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur, Bupati/Walikota 27 9
b. Penetapan calon terpilih (condisional)

TAHAPAN PEMILU
Pendaftaran, Verifikai dan penetapan Parta Peserta Pemilu 3 18

Penetapan Jumlah Kursi dan Dapil DPRD Kab./Kota 5 7

Pencalonan DPD, DPR dan DPRD Prov, Kab./Kota


a. Penyerahan dan Verifikai dukungan Calon DPD 8 5
b. Pendaftaran dan Verifikasi syarat calon 4 s.d 15
SIFAT LEMBAGA

UU 15 2011 UU PEMILU

(2) Bawaslu dan Bawaslu Provinsi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan
bersifat tetap
Bawaslu Kabupaten/Kota bersifat
(3) Panwaslu Kabupaten/Kota,
tetap
Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu
(Pasal 73 ayat (4))
Luar Negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bersifat ad hoc
(Pasal 69 ayat (2) dan (3))

Terdapat perubahan secara kelembagaan terhadap Panitia


Panwaslu Kabupaten/Kota berubah menjadi Bawaslu
Kabupaten/Kota, hal ini berimplikasi pada sifat dari lembaga
tersebut yang semula ad hocmenjadi lembaga yang bersifat tetap
KEANGGOTAAN LEMBAGA

UU 15 2011 UU PEMILU

Jumlah anggota: Jumlah anggota:


a. Bawaslu sebanyak 5 (lima) orang; a.Bawaslu sebanyak 9 (sembilan)
b. Bawaslu Provinsi sebanyak 3 (tiga) orang;
orang; b.Bawaslu Provinsi sebanyak 5 (lima)
c. Panwaslu Kabupaten/Kota sebanyak atau 7 (tujuh) orang;
3 (tiga) orang; c.Bawaslu Kabupaten/Kota sebanyak 3
d. Panwaslu Kecamatan sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang;
(tiga) orang. d. Panwaslu Kecamatan sebanyak 3
(tiga) orang.

Dalam hal jumlah anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, maupun Bawaslu


Kabupaten/Kota terdapat perubahan sebagai berikut:
a.Bawaslu: dari 5 (lima) orang anggota menjadi 9 (sembilan) orang anggota;
b.Bawaslu Provinsi: dari 3 (tiga) orang menjadi 5 (lima) atau 7 (tujuh) orang
anggota;
c. Bawaslu Kabupaten/ Kota: dari 3 (tiga) orang anggota menjadi 3 (tiga) atau
5 (lima) orang anggota.
TUGAS BAWASLU

UU 15 2011 UU PEMILU

Bawaslu bertugas mengawasi Melakukan pencegahan dan


penyelenggaraan Pemilu dalam rangka penindakan terhadap:
pencegahan dan penindakan pelanggaran a. Pelanggaran Pemilu; dan
untuk terwujudnya Pemilu yang b. Sengketa proses Pemilu
demokratis (Pasal 73 ayat (2)) (Pasal 77 ayat (1) huruf b)

Dalam perubahan diperjelas bahwa objek pencegahan dan penindakan ialah


Pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu, dimana pada UU 15/2011 hanya
dilakukan pada pelanggaran Pemilu saja.

Pada UU 15/2011 Bawaslu hanya


melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kampanye, tidak disebutkan Pasal 77 ayat (1) huruf d angka 5
melakukan pengawasan terhadap dana Mengawasi pelaksanaan tahapan
kampanye.) Penyelenggaraan Pemilu, yang
terdiri atas:....
5. pelaksanaan kampanye dan dana
Perluasan objek pengawasan. kampanye;
TUGAS BAWASLU

UU 15 2011 UU PEMILU

Pasal 77 ayat (1) huruf e


Tidak disebut secara eksplisit dalam UU ini
Mencegah terjadinya praktik politik uang

Memperkuat tugas Bawaslu dalam melakukan pencegahan terhadap pelanggaran Money


Politics yang TSM.

Tidak ada hal yang mengatur demikian Pasal 77 ayat (1) huruf f
dalam UU ini. Mengawasi netralitas ASN, TNI, dan
POLRI

Tugas baru Bawaslu dalam hal pengawasan terhadap ASN, TNI, dan POLRI sehingga
patut dipertimbangkan untuk dibuatkan satu Perbawaslu untuk mengakomodir hal
tersebut, dan juga perlu adanya SKB dengan instansi-instansi tersebut.
TUGAS BAWASLU

UU 15 2011 UU PEMILU

Mengawasi atas pelaksanaan putusan Pasal 77 ayat (1) huruf g


pelanggaran Pemilu. (Pasal 73 huruf e) Mengawasi pelaksanaan
putusan/keputusan, yang terdiri atas:...
3. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu
Dalam UU disebut secara eksplisit apa-apa Provinsi, dan Bawaslu Kab/Kota;
saja putusan/keputusan yang dapat 4. Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan
diawasi pelaksanaannya, ditambah dengan KPU Kab/Kota;
keputusan mengenai netralitas ASN, TNI, 5. Keputusan pejabat yang berwenang
dan POLRI. atas pelanggaran netralitas ASN, TNI,
dan POLRI

Pasal 77 ayat (1) huruf h


Dalam UU 15/2011 tidak terdapat tugas
Menyampaikan dugaan pelanggaran
untuk menyampaikan dugaan pelanggaran
kode etik Penyelenggara Pemilu kepada
etik Penyelenggara Pemilu kepada DKPP.
DKPP

Ada perluasan tugas dari Bawaslu, UU menyebutkan bahwa Bawaslu memiliki tugas
untuk menyampaikan dugaan pelanggaran etik Penyelenggara Pemilu kepada DKPP, yang
pada UU 15/2011 tidak ada tugas tersebut melainkan hanya mengawasi pelaksanaan
putusan DKPP mengenai pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu.
TUGAS BAWASLU

UU 15 2011 UU PEMILU

Pasal 77 ayat (1) huruf i


Tidak disebutkan tugas tersebut dalam UU Menyampaikan dugaan tindak pidana
ini Pemilu kepada sentra gakkumdu

Secara eksplisit disebutkan dalam UU bahwa Bawaslu bertugas untuk menyampaikan


dugaan tindak pidana Pemilu kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu
WEWENANG BAWASLU

UU 15 2011

Bawaslu berwenang:
•menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu;
•menerima laporan adanya dugaan pelanggaran
administrasi Pemilu dan mengkaji laporan dan temuan,
serta merekomendasikannya kepada yang berwenang;
•menyelesaikan sengketa Pemilu;
•membentuk Bawaslu Provinsi;
•mengangkat dan memberhentikan anggota Bawaslu
Provinsi; dan
•melaksanakan wewenang lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Pasal 73 ayat (4)
WEWENANG BAWASLU

UU PEMILU

Bawaslu berwenang:
a. menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu;
b. memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi Pemilu;
c. memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang;
d. menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa
proses Pemilu;
e. Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil pengawasan terhadap
netralitas aparatur sipil negara, netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas
anggota Kepolisian Republik Indonesia;
f. mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu Provinsi dan
BawasluKabupaten/Kota secara berjenjang jika Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota
berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g. meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan
dan penindakan pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik, pelanggaran pidana Pemilu,
dan sengketa proses Pemilu;
h. mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
i. membentukBawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu LN;
j. mengangkat, membina, dan memberhentikan anggota Bawaslu Provinsi, anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan anggota Panwaslu LN; dan
k. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
WEWENANG BAWASLU

• Terkait pelanggaran politik uang TSM sekali lagi diperkuat dan


diperjelas dalam wewenang Bawaslu
• Terkait rekomendasi terhadap instansi mengenai netralitas
anggota instansi tersebut memberi dampak bahwa nantinya
Bawaslu akan mengeluarkan surat rekomendasi kepada instansi
yng harus didukung dengan SKB dengan instasni tersebut agar
kekuatan surat rekomendasi tersebut dapat ditindaklanjuti oleh
instansi terkait
• Kewenangan meminta bahan keterangan harus diatur kembali
dalam Perbawaslu mengenai teknisnya
• Dalam UU juga ditambahkan wewenang yang baru yaitu
Bawaslu dapat langsung mengoreksi putusan dan rekomendasi
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota apabila terdapat
hal yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KEWAJIBAN BAWASLU

UU 15 2011 UU PEMILU

Bawaslu berkewajiban: Bawaslu berkewajiban:


a. bersikap tidak diskriminatif dalam a. bersikap adildalam menjalankan tugas
menjalankan tugas dan wewenangnya; dan wewenang;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan b. melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas Pengawas terhadap pelaksanaan tugas Pengawas
Pemilu pada semua tingkatan; Pemilu pada semua tingkatan;
c. menerima dan menindaklanjuti laporan yang c. menyampaikan laporan hasil pengawasan
berkaitan dengan dugaan adanya kepada Presiden dan DPR sesuai dengan
pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau
perundang-undangan mengenai Pemilu; berdasarkan kebutuhan;
d. menyampaikan laporan hasil pengawasan d. mengawasi pemutakhiran dan
kepada Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, pemeliharaan data pemilih secara
dan KPU sesuai dengan tahapan Pemilu berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU
secara periodik dan/atau berdasarkan dengan memperhatikan data
kebutuhan; dan kependudukan sesuai dengan ketentuan
e. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan peraturan perundang-undangan; dan
oleh peraturan perundang-undangan. e. melaksanakan kewajiban lain sesuai
(Pasal 74 UU 15/2011) dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(Pasal 80 UU Pemilu)
Kewajiban Bawaslu tidak banyak berubah kecuali mengawasi mutarlih (pemutakhiran dan
Pemeliharaan data pemilih) serta berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU diperjelas dan
dibunyikan.
Simbiosis Ideal
Penyelenggaraan Pemilu
dalam Proses
BAWASLU
dan
Jajarannya

• Aparat
Keamanan •Partai
•Pemerintah Peserta
•Pemangku Pemilu
Kepentingan •Stakeholder
Lainnya

KPU dan
Jajarannya
19

Anda mungkin juga menyukai