Anda di halaman 1dari 29

YASHINTA I.P.

HEMATANG, ST, MT
PERTEMUAN VI
25 – 10- 2016
Berdasarkan macamnya, beban dapat
dibedakan menjadi:
1. Beban Mati
Yaitu semua beban yang ditimbulkan oleh
seluruh struktus bangnan, contoh: pondasi,
tiang, dll.
2. Beban Hidup
Yaitu semua beban yang ditimbulkan oleh
penggunaan dari bangunan tersebut.

Beban hidup dapat dibedakan lagi menjadi:


 Beban yang dapat dipindahkan : meja,
almari, kursi.

 Beban yang senantiasa bergerak, contoh:


orang, hewan, kendaraan.
 PONDASI
Fungsi:
Menopang dan meneruskan beban bangunan
ke tanah di bawahnya, sehingga bangunan
dapat berdiri tetap selama-lamanya.

Landasan/dasar pondasi:
Pelebaran pondasi agar semua muatan yang
ditopang diteruskan ke tanah di bawahnya
melalui permukaan yang lebih luas sehingga
tekanan pada tanah persatuan luas lebih
kecil.
Pondasi Rollag Batu Bata (Pondasi Dangkal)

Pondasi Batu Kali (Pondasi Dangkal)


 LANTAI
Fungsi:
1. Meneruskan beban hidup di atasnya ke
pondasi/tanah di bawahnya,
2. Melindungi ruangan dan barang-barang
terhadap pengaruh dari tanah/bawah (air
tanah, rayap, dll)
 PILAR
Adalah bagian konstruksi bangunan yang
berdiri vertikal.

Fungsi tiang adalah meneruskan beban pada


kuda-kuda, atap, dll ke pondasi di bawahnya.

Bahan pembuat tiang: kayu, besi/baja profil,


pipa besi/baja, maupun beton bertulang.
 DINDING
Fungsi:
1. Melindungi ruangan bangunan dan semua bahan
yang ada di dalamnya terhadap faktor-faktor
perusak (mis:angin, air hujan, hama/penyakit)
2. Menahan beban vertikal (mis: berat penyusun
bangunan, dll)
3. Menahan beban lateral (mis: bahan cairan,
benda padat yang mempunyai sifat
mengalir/semi fluid)

Dinding dapat dibuat dari : batu bata, batako,


batu alam, papan kayu, beton, lembaran
seng/logam dan lain-lain.
PINTU
Merupakan perlobangan pada dinding untuk sirkulasi (lewat)
Untuk manusia dan atau barang

CIRI
• Pada umumnya mempunyai bingkai (kusen).
• Kusen pintu tidak mempunyai ambang bawah
• Ambang atas lebih tinggi dari kepala manusia.
• Mempunyai daun untuk membuka dan menutup.

PENGGAMBARAN
Pada gambar denah 1:100 pintu digambarkan sebagai
berikut :
MACAM PINTU
Menurut Bahannya : Menurut Arah Membukanya :
 Pintu Kayu  Membuka ke arah luar
 Pintu kaca  Membuka ke arah dalam
 Pintu Logam (alumunium, besi, baja)  Memutar ke kanan
 Pintu PVC  Memutar ke kiri
 Kombinasi

Membuka ke Pintu lipat


luar

Membuka ke Memutar keMemutar kePintu geser


dalam kanan kiri Pintu angin
Menurut Cara Membukanya :
Pintu ayun
Pintu gulung Pintu geser
Pintu putar Pintu putar
Pintu ayun Pintu lipat (folding door)
dua arah Pintu gulung (rolling door)
Pintu angin
KRITERIA RANCANGAN PINTU
• Mudah dilihat
• Mudah dicapai
• Praktis (Mudah digunakan)
• Efisien
• Tidak menimbulkan gangguan fisik/psikis
JENDELA
Merupakan perlobangan pada dinding
Peruntukan: pencahayaan, penghawaan, view

Jendela untuk pencahayaan: transparan, tembus cahaya


Untuk penghawaan: berlobang, dapat dilalui udara
Untuk pemandangan (view): cukup lebar (leluasa)
Kebutuhan dari perlobangan akan menentukan bentuk,
bahan serta dimensi dari jendela

CIRI
• Pada umumnya mempunyai bingkai
(kusen) penuh.
• Kusen jendela mempunyai ambang
bawah
• Ambang bawah lebih tinggi dari
permukaan lantai.
• Mempunyai daun untuk membuka dan
menutup.
PENGGAMBARAN
Penggambaran jendela pada denah adalah sebagai berikut :

Sementara pada tampak adalah sebagai berikut :

MACAM MACAM
Menurut Letak :
• Jendela dalam
• Jendela Luar
Menurut Bahan :
• Jendela kayu
• Jendela kaca
• Jendela logam
Menurut Arah Gerak :

Garis lurus = berputar ke luar


Garis putus2 = berputar ke dalam
Dasar segitiga = tempat tumpuan/engse

KRITERIA RANCANGAN JENDELA


• Praktis
• Efisien (menghemat ruangan)
• Aman
• Memenuhi kebutuhan (peruntukan)
• Estetis, menunjang tampilan bangunan
KONSTRUKSI KUSEN
Konstruksi kusen akan
memperlihatkan
bagaimana setiap elemen
dihubungkan/
disambungkan menjadi
kesatuan yang kuat, rigid
dan bagus

Adalah
rangkaian
elemen
yang
menyusun
suatu
lubang
dinding
KONSTRUKSI PERLEKATAN KUSEN PADA DINDING

Perlakuan thd kusen dimaksudkan u


-Menghindari garis menerus
-Mencegah retakan
-Menghilangkan garis retak

Elemen penguat :
kupingan, kloos, angkur
serta duk berfungsi
untuk:
-Memperkuat pegangan
pd dinding
-Memperluas permukaan
lekat
KONSTRUKSI SAMBUNGAN KUSEN
Merupakan sambungan
antara batang (ambang)
kusen tegak dengan
kusen datar.
Menggunakan
sambungan pen dan
lobang
SAMBUNGAN DAUN PINTU
Merupakan sambungan
antara batang (ambang)
rangka daun pintu
tegak dengan rangka
datar.
Menggunakan
sambungan pen dan
lobang. Juga
sambungan dengan
kaca dengan alur dan
list
SAMBUNGAN DAUN PINTU
Merupakan sambungan antara
batang (ambang) rangka daun
pintu tegak dengan rangka
datar bagian bawah.
Menggunakan sambungan pen
dan lobang. Juga sambungan
dengan panil kayu dengan alur
dan lidah
PINTU DAN JENDELA merupakan bentuk
perlubangan pada dinding. Lubang
berfungsi pula untuk mengatur kondisi
lingkungan fisik dalam bangunan (materi
pengantar bangunan dan lingkungan
pertanian)
LOBANG DINDING DAN KUSEN
LOBANG DINDING
• Adalah perlobangan pada
elemen vertikal (dinding)
bangunan
• Lobang dinding akan
membentuk wajah jendela
bangunan boven

dinding kaca

pintu ganda
pintu lipat
FUNGSI
Menghubungkan ruang luar dengan
ruang dalam atau antar ruang

PERUNTUKAN
•SIRKULASI (pintu)
•VENTILASI (pintu, jendela, boven,
dinding kerawangan)
•PENERANGAN (jendela, boven,
dinding kaca, dll)
•VIEW (jendela, pintu, dinding
transparan)
•Komposisi atau gabungan dari fungsi
di atas

sirkulasi penerangan ventilasi

view
MACAM :
1. Lobang polos
2. lobang dengan
bingkai
3. lobang dengan
bingkai dan daun
4. lobang kerawangan
5. lobang transparan

1 2 3 4 5
 ATAP
Fungsi:
1. Fungsi pelapis atap
Melindungi bangunan beserta isinya
terhadap pengaruh luar (angin, hujan, sinar
matahari, dan faktor perusak lainnya)

2. Fungsi Rangka Atap


Menahan semua beban mati atap dan beban
hidup yang bekerja padanya, termasuk
peralatan yang menggantung padanya.
 ATAP
Bentuk atap:

Anda mungkin juga menyukai