Anda di halaman 1dari 31

DISUSUN OLEH:

DR. ERFINA MALLINDA

PEMBIMBING :
DR. AGNISMAYA WONOAGUNG, SP.PD

Pendamping :
dr. Hj. Nanie Rosanty, M.Kes
dr. Andari Mayasari, M.Si
Pendahuluan

Hematemesis
Bagian Atas
(SCBA)
Perdarahan Melena
Saluran Cerna
Hematochezia
Bagian Bawah
dan Darah
(SCBB)
Samar
Upper GI
Bleeding Lower GI
Bleeding

Perbedaan Perdarahan SCBA Perdarahan SCBB

Manifestasi Klinik umumnya Hematemesis dan / melena Hematokezia

Aspirasi Nasogastrik Berdarah Jernih

Rasio (BUN:Kreatinin) Meningkat > 35 < 35

Aukultasi Usus Hiperaktif Normal


ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. J
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : JL. Teluk Lancar, Bengkalis
No. RM : 0519XX
Tgl Masuk : 26 November 2019
Anamnesis
Keluhan Utama
ILUSTRASI KASUS
 Buang Air Besar hitam sejak 2 bulan
Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS).
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
 Pasien mengeluhkan BAB berwarna hitam seperti aspal dengan
konsistensi lembek, berbau busuk, dan ketika disiram bewarna
merah. Pasien juga mengeluhkan muntah yang tidak berwarna
hitam sebanyak 1 kali, muntah berisi makanan dan tidak berbuih.
Pasien merasakan nyeri ulu hati, nyeri terasa perih, nyeri tidak
menjalar, nyeri tidak berkurang saat dibawa makan, badan semakin
lemas, nafsu makan menurun, sesak napas tidak ada, demam tidak
ada, BAK tidak ada keluhan.
 Sejak beberapa bulan yang lalu pasien sering mengeluhkan nyeri
ulu hati yang berkurang dengan minum obat herbal atau obat maag
yang dibeli sendiri, pasien lupa nama obatnya. Pasien di bawa
keluarga ke Puskesmas Pambang dan dirujuk ke RSUD Bengkalis.
Anamnesis
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat BAB hitam sebelumnya (-)
Riwayat hipertensi (+) tetapi tidak mengkonsumsi obat rutin
Riwayat DM (-)
Riwayat sakit kuning (-)
Riwayat jantung (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan penyakit yang sama.
Riwayat hipertensi, DM dan penyakit jantung tidak diketahui.
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga
Merokok (-)
Pasien suka mengkonsumsi obat herbal dan membeli obat maag sendiri.
Pemeriksaan
Fisik
Kulit pucat
Konjungtiva anemis

Paru dan
jantung
dalam
batas Abdomen :
normal nyeri tekan epigastrium (+)

BAB hitam
BAK normal

KU : Sedang
BB : 60 kg Kesadaran : Compos Mentis
TB : 160 cm TD : 120/60 mmHg
IMT :23,4 kg/m2 HR : 104x/i reguler
(normoweight) RR : 20x/i
T : 36,9° C
Pemeriksaan Penunjang
•DARAH RUTIN (26/11/19)

Hemoglobin 3,4 gr/dl


leukosit 7.000/ul
Hematokrit 10,3 %
Trombosit 253x103 /ul
Diff count 0/1/2/67/27/3

•KIMIA DARAH (26/11/19)

Ureum 40 mg/dl
Creatinin 0,8 mg/dl
GDS 143 mg/dl
DIAGNOSIS

Melena ec. Susp. Ulkus Peptikum


Anemia Defisiensi Besi
PENATALAKSANAAN

 IVFD Nacl 0,9% 20 tpm


 Inj. Omeprazole 1x40mg
 Sucralfate syrup 3x2Ci
 Transfusi PRC 4 labu
27 Nov 2019 28 Nov 2019 23 Okt 2018
BAB hitam(+), lemas(+), BAB hitam(-), muntah(-), sudah BAB hitam(-), muntah(-)
muntah(-). masuk PCR 2 labu.

TD:120/70 mmHg TD:160/80 mmHg TD:160/80 mmHg


HR:80x/i HR:81x/i HR:78x/i
RR : 20 x/i RR : 20 x/i RR : 20 x/i
T : 36,40 C T : 36,50 C T : 36,60 C

mata : konjungtiva anemis(+/+) mata: konjungtiva anemis(+/+) Darah rutin(29/11/19)


Abdomen : BU(+) N, NTE(+) Abdomen : BU(+) N, NTE(-) Hb : 11,1 mg/dl
Leukosit : 5.200/ul
Ht : 32,2%
Trombosit : 225.000/ul
- Melena ec. Susp. Ulkus - Anemia Def. besi - Melena ec. Susp. Ulkus
Peptikum - Hipertensi Peptikum
- Anemia Def. besi - Anemia Def. besi
- Hipertensi
- IVFD NACL 0,9% 20tpm - IVFD NACL 0,9% 20tpm - Omeprazole tab 1x20mg
- Inj. Omeprazole 1x1 amp iv - Inj. Omeprazole 1x1amp iv - Sucralfate syrup 3x1Ci
- Sucralfate syrup 3x1Ci - Sucralfate syrup 3x1Ci - Paracetamol tab 3x500mg
- Paracetamol tab 3x500mg - Laxadine syrup 3x1Ci - Furosulfat tab 1x200mg
- R/ transfusi PRC 4 labu, - Paracetamol tab 3x500mg
2 labu perhari - Amlodipin tab 1x5mg
- R/ transfusi PRC 2 labu
Definisi
ILUSTRASI KASUS
 Perdarahan saluran cerna bagian atas (PSCBA) adalah
kehilangan darah dari saluran cerna atas, di mana saja,
mulai dari esofagus sampai dengan duodenum (dengan
batas anatomik di ligamentum Treitz),
 Ulkus peptikum adalah keadaan terputusnya kontinuitas
mukosa, yang meluas di bawah epitel atau kerusakan pada
jaringan mukosa, submukosa hingga lapisan muskularis
mukosa dengan garis tengah lebih atau sama dengan 5
mm dari suatu daerah saluran cerna atas yang langsung
berhubungan dengan cairan asam lambung/pepsin.
Etiologi
Pendahuluan
 Penyebab terbanyak di Indonesia adalah
perdarahan varises karena sirosis hati
(65%), sedangkan di negara Eropa dan
Amerika adalah perdarahan non variceal
karena ulkus peptikum (60%).
 Penyebab lain yang jarang meliputi,
Malory Weiss tears, duodenitis erosif,
neoplasma
FAKTOR
FAKTOR RESIKO
RESIKO

Usia
Infeksi
H. Merokok
pylori

Obat
Riwayat
antiplate
Gastritis
let

Alkohol OAINS

Jenis
Kelamin
DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan lab


penunjang:
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Tes darah : darah perifer
fisik: lengkap
Tanda-tanda Hemostasis lengkap untuk
Anamnesis: hemodinamik, menyingkirkan kelainan
Spesifik: hematemesis faktor pembekuan primer
Pemasangan atau sekunder : CTBT,
dan atau melena. NGT, PT/PPT, APTT
Nonspesifik: nausea, Stigmata Elektrolit : Na, K, Cl
vomitus, nyeri penyakit hati Faal hati : cholinesterase,
epigastrik, fenomena kronis, albumin/ globulin,
vasovagal dan sinkop SGOT/SGPT
Suhu badan dan
Penyakit komorbid: perdarahan EKG& foto thoraks:
DM, PJK, Stroke, ditempat lain. identifikasi penyakit jantung
penyakit ginjal kronik (iskemik), paru kronis
dan riwayat obat- Endoskopi sebagai gold
obatan. standard.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
 Resusitasi
Resusitasi yang dilakukan termasuk pemberian
cairan intravena dan suplementasi oksigen, koreksi
koagulopati berat dan transfusi darah pada saat
dibutuhkan.
 Terapi obat
PPI (Proton Pump inhibitor) merupakan pilihan
utama dalam pengobatan perdarahan SCBA non
variseal, karena efektifitas PPI dalam menghentikan
perdarahan pada ulkus peptikum dan mencegah
perdarahan berulang.
Anemia Defisiensi Besi

Anemia yang timbul akibat


kosongnya cadangan besi tubuh
(depleted iron store) sehingga
penyediaan besi untuk eritropoesis
berkurang, yang pada akhirnya
pembentukan Hemoglobin (Hb)
berkurang.
Klasifikasi
Berdasarkan kadar Hemoglobin menurut
WHO :
Kategori Hb (gr/dl)

Derajat 0 >11

Derajat 1 9,5-10,9

Derajat 2 8-9,4

Derajat 3 6,5-7,9

Derajat 4 <6,5
Lanjutan
Berdasarkan morfologi :

Anemia mikrositer hipokrom Anemia makrositer


•Anemia defisiensi besi Bentuk megaloblastik
•Thalasemia mayor •Anemia defisiensi asam folat
•Anemia karena penyakit kronis •Anemia defisiensi B12
•Anemia sideroblastik
Bentuk non megaloblastik
Anemia normositik normokrom •Anemia pada penyakit hati
•Anemia pasca perdarahan akut kronik
•Anemia aplastik •Anemia pada penyakit
•Anemia hemolitik didapat hipertiroidisme
•Anemia pada CKD
Gejala klinis

Gejala Umum Anemia


•Anamnesis : badan lemah, lesu, cepat lelah, mata
berkunang-kunang, serta telinga mendenging

•PF : kulit pucat, konjungtiva anemis (+), jaringan


dibawah kuku pucat

•Anemic syndrome dijumpai Hb <7-8 gr/dl (akan


bersifat simtomatik)
Lanjutan

Gejala Khas Anemia Defisiensi Besi

• Disfagia
• Atrofi mukosa gaster
• Pica : keinginan memakan bahan yang tidak lazim

Syndrome plummer vinson  kumpulan gejala terdiri dari


anemia hipokromik mikrositik, atrofi papil lidah, dan
disfagia
Lanjutan

Gejala Penyakit Dasar


•Disebabkan oleh cacing tambang
•Perdarahan kronik
•dll
Penatalaksanaan
Terapi Farmakologi:
1. Terapi besi oral
Ferrous sulphat (sulfas ferosus) dosis anjuran 1 x 200 mg
Preparat lain : Ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous
lactate, dan ferrous succinate.
Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan besi
2. Terapi besi parenteral
Iron dextran complex (mengandung 50 mg besi/ml) IM/IV
preparat lain: iron sorbitol citric acid complex, iron ferric
gluconate,
iron sucrose
PEMBAHASAN

PASIEN TEORI

BAB hitam seperti


aspal
BAB berwarna hitam seperti aspal
yang diakibatkan oleh adanya
perdarahan saluran cerna bagian atas,
dimana darah bercampur dengan
asam lambung .
PEMBAHASAN

PASIEN TEORI

Pasien memiliki Penggunaan OAINS merupakan


kebiasaan penyebab umum terjadi tukak gaster.
mengkonsumsi obat Penggunaan obat ini dapat
herbal dan obat maag mengganggu proses peresapan
yang dibeli sendiri mukosa, proses penghancuran
mukosa, dan dapat menyebabkan
cedera.
Pada orang yang sudah lanjut usia
pembentukkan musin berkurang
sehingga rentan terkena gastritis dan
perdarahan saluran cerna.
PEMBAHASAN

PASIEN TEORI

Kemungkinan anemia
Pasien mengeluh
lemas, konjungtiva pada pasien ini akibat
anemis (+/+) kehilangan besi
karena perdarahan
menahun yang dapat
berasal dari tukak
peptik atau pemakaian
salisilat atau NSAID.
PEMBAHASAN

PASIEN TEORI

Rumus transfusi PRC


Hemoglobin 3,4 gr/dl HbxBBx4, sesuai dengan
keadaan pasien didapatkan
Leukosit 7.000/ul
kebutuhan PRC pasien adalah
Hematokrit 10,3 % 816 ml. Transfusi PRC berisi 200
Trombosit 253.000/ul ml/labu, yang diberikan sebanyak
4 labu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai