Disusun oleh:
Elsa Tubella
1808436217
Nama : Tn. MM
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl Masuk RS : 20 Desember 2019
Tgl Pemeriksaan : 21 Desember 2019
Anamnesis
KELUHAN UTAMA:
TIDAK BISA BUANG AIR KECIL SEJAK
5 HARI SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang ke IGD RSUD Arifin Achmad dengan keluhan tidak bisa BAK sejak
5 hari SMRS. Buang air kecil hanya menetes, BAK bercampur darah disangkal,
BAK berpasir disangkal. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian bawah (+)
menjalar ke pinggang bagian belakang. Perut terasa tegang. Pasien kemudian
berobat ke RSUD Tembilahan. Namun 2x gagal dilakukan kateterisasi. Pasien
kemudian dirujuk ke RSUD AA. Pasien diberikan pertolongan dengan dilakukan
pungsi buli.
• Demam (-), mual (-), muntah (-), sesak napas (-), nyeri tulang (-), riwayat
trauma(-). BAB tidak ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Dua bulan yang lalu, pasien mulai mengeluhkan BAK yang tidak lampias,
pancaran melemah, serta kadang-kadang urin masih menetes setelah BAK.
Pasien mengatakan harus menunggu lama untuk mengeluarkan urin dan
harus mengejan. pasien sering terbangun malam hari untuk BAK >5 kali, BAK
sedikit, BAK >10 kali dalam sehari. Setelah berkemih, pasien masih merasa
BAK tidak lampias dan terasa masih ada sisa setelah BAK, nyeri saat BAK (+)
dari awal hingga akhir BAK. Pasien mengaku mengkonsumsi obat pereda
nyeri untuk meringankan nyerinya.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada riwayat di dalam keluarga yang berhubungan dengan keluhan pasien
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
• Pasien sudah berhenti bekerja sejak 3 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien
bekerja sebagai petani sawit
• Merokok (+) selama 40 tahun, 1 bungkus/hari IB : 480 (perokok sedang)
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tekanan Darah : 135/85 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 24x /menit,
Suhu : 36,9°C
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 21,48 kg/m2 (Normoweight)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala-leher:
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil iskokor (2mm/2mm)
Hidung : cairan (-)
Telinga : cairan (-)
Mulut : bibir kering(-), atrofi papil lidah (-), caries (-)
Leher : peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-),
pembesaran tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax-Paru:
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
Palpasi : vokal fremitus normal simetris kiri dan kanan
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler , ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Thorax-Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di SIK V linea midklavikula sinistra
Perkusi : batas kanan jantung linea sternalis dextra
batas kiri jantung linea midklavikula sinistra
Auskultasi : HR bpm, S1 dan S2 regular, gallop (-), murmur(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen:
Inspeksi : Tampak datar.
Auskultasi : BU (+) 8x/ menit
Perkusi : Tidak dilakukan
Palpasi : Tidak dilakukan
Genitalia
Status lokalis
Ekstremitas:
Akral hangat, CRT < 2 detik, pitting edema(-).
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan status urologi
Flank Area
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Inspeksi Tanda trauma (-) Tanda trauma (-)
Tanda radang (-) Tanda radang (-)
Scar (-) Scar (-)
Massa (-) Massa (-)
Suprapubic
Inspeksi : datar, tanda inflamasi (-), terpasang pungsi buli
Palpasi : Tidak dilakukan
Tanda massa : retensi urin (-), tumor buli (-), batu buli (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Genitalia Eksterna
• Penis
Inspeksi : Penis normal, lurus, disirkumsisi, tanda inflamasi (-),
massa (-), tanda trauma (-), MUE terletak di tengah glans penis.
Palpasi : nyeri tekan (-), indurasi (-)
• Skrotum
Tanda trauma : jejas (-), laserasi (-), hematom (-)
Tanda radang : merah (-), bengkak (-), sikatrik (-), fistula (-), cairan (-)
Tanda massa : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Rectal Toucher
- Inspeksi : Tanda radang (-)
- Palpasi : Tonus sphingter ani baik, mukosa rektum licin, nodul (-)
- Prostat : Tidak teraba
- Handscoon : feses (+), darah (-), lendir (-)
DIAGNOSIS KERJA
1. Darah rutin
2. Faal ginjal
3. Foto polos abdomen
3. Urethrocystografi bipolar
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
2.Darah rutin :
Hb : 11,1 g/dl (L) N : 14,0 -18,0
Ht : 33,9 % (L) N : 42,0 - 52,0
Leukosit : 14,54 x 10^3/µL (H) N : 4,80 – 10,80
Trombosit : 556 x 10^3/µL N : 150 - 450
Eritrosit : 3,74 x 10^6/µL N : 4,70 - 6,10
3. Faal ginjal
Ureum : 36,0 mg/dl N : 12,8 -42,8
Kreatinin : 1,50 mg/dl (H) N : 0,55 – 1,30
DIAGNOSIS AKHIR
Operatif
• Urethroscopy + Urethrotomy interna (Sasche)
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI URETHRA
DEFINISI
1. Infeksi
2. Trauma
3. Iatrogenik
4. Tumor
5. Kelainan kongenital
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan tempatnya:
1. Pars membranosa: biasanya karena trauma pelvis atau
kesalahan kateterisasi
2. Pars bulbosa : karena cidera pada selangkangan dan pasca uretritis
3. Pars bulbo membranosa : karena fiksasi kateter yang salah.
4. Meatus urethra: pasca meatitis
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Content Here Penunjang
1. Laboratorium :
1. Status Generalisata
• Voiding Symptom: - Urinalisis
Intermittency, incomplete 2. Status Urologi :
- Darah rutin
emptying, weak stream, • Flank area
abdominal straining, - Kultur urin
hesitancy, terminal • Suprapubic
- Faal ginjal
dribble • Genitalia eksterna
2. Uretrografi
• Storage Symptom • Rectal toucher
3. Instrumentasi
Frekuensi, urgensi,
disuria, nokturia 4. Uretroskopi
5. Urofometri
TATALAKSANA
1. Bougie (Dilatasi)
2. Urethrotomy interna
3. Urethrotomy eksterna
4. Urethroplasty
KOMPLIKASI
1. Abses periurethra
2. Fistula uretrokutan
3. Hidroureter
4. Hidronefrosis
5. Gagal ginjal
PROGNOSIS