Anda di halaman 1dari 15

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau

keton atau senyawa yang menghasilkan


senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa.
Senyawa polihidroksi aldehida adalah suatu
makromelokul yg strukturnya ditandai dengan
satu diantara atom karbon berikatan ganda
dengan atom oksigen (C=O) ), membentuk gugus
karbonil yang berada di ujung rantai karbon.

Sedangkan, senyawa polihidroksi keton


adalah suatu makromelokul yg strukturnya
ditandai dengan satu diantara atom karbon
berikatan ganda dengan atom oksigen (C=O),
membentuk gugus karbonil yang berada di
tengah rantai karbon.
Monosakarida ialah karbohidrat sederhana, dalam arti
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan
tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi
lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling
sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua
monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada
kebanyakan disakarida, ikatan yang menghubungkan kedua
monosakarida itu disebut ikatan glikosida (glikosidik).

Ikatan glikosida dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula
bereaksi dengan gugus hidroksil pada karbon anomer pada gula
yang lain. Dengan kata lain terbentuk dengan kondensasi gugus
hidroksil atom karbon nomor 1 dari suatu monosakarida dengan
gugus hidroksil dari salah satu nomor karbon (2, 4, 6)
monosakarida lainnya.
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul yang besar
dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul
polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida
yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut
homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain
disebut heteropolisakarida.
Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan
tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak
mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi
dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang
dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa
polisakarida yang penting antara lain amilum, glikogen, dekstrin,
dan selulosa.
a. Uji Molish
Adapun prinsip dari uji molisch ini yaitu bahan yang
mengandung monosakarida bila direksikan dengan H2SO4 pekat
akan terhidrolisis membentuk furfural. Furfural kemudian akan
membentuk persenyawaan naftol yang ditandai dengan
terbentuknya cicncin berwarna ungu.
Pada prinsipnya, uji iodium ini digunakan untuk
memisahkan amilum dan pati yang terkandung
dalam larutan tersebut. Reaksinya ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru
yang dihasilkan merupakan hasil dari ikatan
kompleks anatara amilum dengan iodin.
Prinsipnya, uji benedict ini digunakan untuk
mengaktifkan karbohidrat melalui reaksi gula pereduksi.
Dimana larutan alkali dari tembga direduksi oleh gula yang
mengandung gugus aldehida atau keton bebas dengan
membentuk kupro oksida berwarna. Uji benedict dilakukan
pada suasana basa dimana pada suasana basa reduksi ion Cu
2+ dari CuSO oleh gula pereduksi berlangsung cepat dan
4
membentuk CuO yang ebrupa endapan.
Preaksi barfroed terdiri dari logam Cu dan larutan asam
pekat. Pereaksi barfroed dapat bereaksi positif dengan
karbohidrat yang memiliki gula pereduksi dan dilakukan
dalam suasana asam . pada suasan asam, pereaksi barfroed
akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida
daripada disakarida serta menghasilkan CuO (kuprooksida)
berwarna merah bata. Reaksi positif pada uji barfroed
ditandai dengan terbentuknya endapan CuO berwna merah
bata.
Prinsip uji seliwanoff adalah fruktosa dengan
asam kuat akan mengalami dehidrasi membentuk
hidroksimetilfurfural dan bila ditembaskkan
recorsinol akan berkondensasi membentuk
persenyawaan yang berwarna merah orange,
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai