PEMBENTUKAN BATUBARA
PENGERTIAN BATUBARA
PENANGANAN BATUBARA
SAMPLING
PREPARASI
PENGUJIAN
PEMBENTUKAN BATUBARA
Tahapan Proses Pembentukan Batubara
burial pressure
Moisture > 75 %
Warna : Coklat
Ciri-ciri Sub-bituminous:
Coklat kehitamam-hitaman
Gelifikasi kuat
35 % - 25 % H2O
4000 - 5500 Kcal/kg (m.a.f)
Gores : coklat, jarang hitam
KOH mendidih coklat
Dilarutkan dengan HNO3
merah
Tahap kelima: Pembentukan Bituminous coal
RESIDUAL
ADL/ EXTRNEOUS
MOISTURE INHERN
FREE MACAREL MINERAL E MINERAL
MOIST
URE
1. Inherent Mineral
2. Extraneous Mineral
C. Organic Matter ( Zat Organik )
> Komponen Batubara yang menghasil
kan kalori bila dibakar.
Ada dua jenis komponen pembentuk zat organik:
1. Maceral adalah komponen Batubara
bila dilihat dari sisi tanaman awal pem
bentuknya
MACAREL GROUP
Alat manual:
- Ladle atau sendok besar adalah alat
sampling dengan bukaan minimal 2.5
kali ukuran Batubara Top size.
- Sekop adalah alat sampling yang digu-
nakan pada sample yang diam bertum-
puk. Bukaan sekop minimal 2,5 kali uku-
ran top size.
Alat-alat sampling continued
Alat Mekanis
- Swinging Arm. Digunakan untuk samp-
ling pada curahan di ujung Conveyer.
- Scrapper Arm. Digunakan untuk samp-
ling di Conveyer yang sedang bergerak
terutsma untuk Batubara yang berukuran
50 mm.
Kondisi dan Lokasi Sampling
Kondisi Lokasi
1. Moving Stream 1. Belt Conveyer
2. Barge, Ship
N= 35√Tonnage/1000
contoh: 1. Berapa jumlah increment yang
diperlukan untuk cargo sebanyak
4000 ton raw coal ?
2. Berapa Waktu yang dibutuhkan untuk mem-
bongkar (unloading) seluruh Batubara?
3. Berapa Frequensi waktu yang diperlukan
untuk setiap Increment ? Bila kecepatan
Belt Conveyer 500 ton/jam
Jawaban:
1. Jumlah Increment yang diperlukan:
N= 35 √4000/1000
= 70 increment
2. Waktu yang dibutuhkan utk Unloading:
T= 4000 t / 500 t/j
= 8 jam
= 480 menit
3. Frequensi pengambilan sample:
F= 480 menit / 70 increment
= 7 menit / increment
PREPARASI ( ASTM D-2013 )
# Adalah proses untuk mendapatkan sample yang baik.
> masa
> kondisi (kekeringan dan ukuran partikel)
> mewakili seluruh Gross Sample
# Kegiatan Proses Preparasi :
> Penimbangan
> Pengeringan
> Penggilingan
> Pengadukan
> Pembagian
> Penggerusan
> Penyimpanan Contoh
1. Penimbangan
Untuk membantu penetapan ADL
Membantu memeriksa masa contoh, supaya
mencapai berat minimum yg telah ditetapkan
2. Pengeringan
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pengeringan:
1. Suhu pengeringan (temperature)
2. Waktu pengeringan (Time)
3. Aliran Udara (Air Flow)
4. Kelembaban Udara (Humidity)
5. Ketebalan sample (Sample Tickness)
KONDISI PENGERINGAN CONTOH UNTUK PENETAPAN GA
WAKTU PENGERINGAN
SUHU
( oC ) ISO 1988 ASTM D-2013 BS 1017: part 1 AS 2646.6
25 oC ≤ 24 Jam
40 oC ≤ 3 Jam
45 oC 3 Jam 3 Jam
Tujuan Penggilingan
1. Sebagai persyaratan ukuran partikel yg
akan diuji.
misalnya: 1. ukuran partikel 4.75 mm
pengujian HGI
2. ukuran partikel 0.85 dan
0.25 mm untuk pengujian
Residual Moisture (RM)
3. Ukuran partikel 0.25 mm hanya
untuk pengujian GA
2. Untuk mendapatkan ukuran partikel se-
belum proses pembagian
WELCOME TO COAL ANALISYS
COAL RESOURCES BY PROVINCE
R E S E R V E S ( M illio n T o ne s ) R E S O UR C E S ( M illio n T o ne s )
PROVINCE
M IN E A B LE R OM M E A S UR E D IN D IC A T E D T OT A L
Pengeringan
> Pada RM pengeringan dilakukan sampai
diperoleh berat konstan
> Pada Moisture in analisys pengeringan,
bisa tidak sampai konstan (kec. ASTM)
cukup kering untuk digiling.
Ukuran partikel contoh
Pada analisa Residual Moisture ukuran partikel
menurut ASTM bisa dipakat 2.36 mm, 0.85 mm,
atau 0.25 mm
Pada analisa moisture in analisys ASTM memakai
ukuran 0.25 mm
Sebelum dianalisa
Sample Residual Moisture tidak boleh di Equalize.
Sample moisture in analisys sebaiknya di
HT = Hemispherical Temperature
IT = Initial Deformation Temperature
Klasifikasi kecenderungan Slagging Abu
Batubara
Klasifikasi Slagging Abu Bituminus Abu Lignitik
Zat yang tersisa setelah moisture, Volatile matter dan abu dihilangkan
FC= 100% - %moisture in analisys – %Volatile Matter - %Ash
Fixed Carbon Vm
2. Ultimate Analisys
Pengujian untuk menentukan unsur yang terkandung
dalam Organic Matter.
Pengujian Ultimate Meliputi: pengujian Carbon,
Hydrogen, Nitrogen, Sulfur dan Oksigen.
Data Ultimate dipergunakan untuk perhitungan
secara Teory energi yang akan dihasilkan pada saat
pembakaran.
Analisa Carbon, Hydrogen dan Nitrogen memakai
alat CHN-2000, dengan metode ASTM D-5373
3. Total Sulfur Analisys
Ada tiga bentuk Sulfur dalam Batubara: 1.
Pyretic Sulfur
2. Sulphate Sulfur
3. Organic Sulfut
Pengujian untuk mengetahui keseluruhan Sulfur dalam
Batubara disebut Total Sulfur Analisys.
Organik Sulfur terkandung dalam komponen Organik
Matter, Pyretic Sulfur dan Sulphate Sulfur terkandung
dalam komponen Mineral.
Where Sulfur is be?
total moisture Organic matter Inorganic matter
Organic sulfur
Pyritic dan
Sulphate Sulfur
Total Sulfur
4. Calorific Value
Sebagai Bahan Bakar Nilai Kalor Batubara,
menjadi komponen utama yang menjadi perhatian.
Nilai kalor yang tinggi akan lebih disukai, tentu
dengan harga yang sesuai.
Pemilihan Kalori yang tinggi akan memudahkan
Handling, penggilingan dan mengoptimalkan
efisiensi unit.
TERIMA KASIH