Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH

INDONESIA
Memhami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah

KELOMPOK 3 :
•MARSHA NURFADILLAH AZZAHRA
•NABILLA
•NURUL AMELIA HIKMAH
•REVALINA AULIA RAHMA
KELAS :
X MIPA 1
Konsep berpikir kronologis

 Kata "Kronologis" berdasarkan bahasa Yunani


merupakan gabungan dari 2 kata yaitu kronos
yang artinya waktu dan logos yang artinya ilmu.
Kemudian disimpulkan bahwa kronologi merupakan
ilmu yang mempelajari waktu dari sebuah peristiwa
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Konsep
berfikir kronologi juga bisa diartikan sebagai
catatan kejadian dari sebuah peristiwa yang
diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
Contoh berpikir kronologis

 Penjajahan Belanda di Indonesia dilatarbelakangi


oleh putusnya hubungan dagang rempah-rempah
Belanda dengan Portugis. Hal ini kemudian
membuat Belanda mencari daerah rempah-rempah
baru kemudian sampai ke Indonesia. Setelah
berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah
kemudian Belanda membentuk VOC atau kongsi
dagang Belanda untuk menghindari persaingan
antara pendagang Belanda. Setelah dibentuk
maka era penjajahan Belanda masa VOC terjadi
dengan beberapa hak istimewa yang dimiliki.
Cara berpikir Kronologis

 mempelajari kehidupan sosial secara memanjang


dan berdimensi waktu
 memandang masyarakat sebagai sesuatu yang
terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas
atau sebab akibat
 menguraikan proses transformasi yang terus
berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan
 menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis
Konsep berpikir Diakronik

 Diakronik aslinya berasal dari bahasa latin yaitu


"Dia" yang artinya Melalui/Melampaui dan
"Chronicus" yang artinya Waktu. Tapi Diakronik
artinya Memanjang dalam waktu tetapi
menyempit dalam ruang . berpikir diakronik itu,
kita menganalisa suatu peristiwa dari awal mula
peristiwa itu terjadi hingga akhir dari peristiwa itu.
Contoh berpikir Diakronik

 menjelaskan tentang pertempuran 5 hari


disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa
itu terjadi sampai akhir atau menceritakan tentang
kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat
ini.
Ciri-ciri dan Cara berpikir
Diakronik
Ciri berpikir Diakronik: Cara berpikir Diakronik:
 Sifatnya vertikal, historis dan  Menjelaskan kehidupan masyarakat
komparatif secara dinamis.
 Kajiannya berkaitan dengan masa  Mempelajari kehidupan masyarakat
lalu secara runtut dengan dimensi waktu
 Fokus pada kajian sejarah
tertentu.
 Digunakan pada bidang ilmu
 Luasnya cakupakan kajian
sejarah.
 Tidak ada konsep perbandingan
 Menjelaskan perkembangan
transformasi yang terjadi dari waktu
ke waktu.
 Memfokuskan pada hubungan sebab
akibat pada suatu peristiwa yang
terjadi.
 Cara pandang terhadap
masyarakat yang terus mengalami
perkembangan.
Konsep berpikir Sinkronik

 Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu


"syn" yang artinya Dengan dan "khronos" yang
artinya Waktu/Masa. Tapi Sinkronik artinya Meluas
dalam ruang tetapi sempit dalam waktu. Jadi
berpikir secara sinkronik itu, kita menganalisa suatu
peristiwa pada intinya saja,tidak menganalisa suatu
suatu peristiwa dari awal.
Contoh dan Ciri berpikir Sinkronik
Contoh berpikir Sinkronik: Ciri berpikir Sinkronik:
 menjelaskan tentang suasana  Mengkaji pada masa
pada saat tragedi tertentu
pemberontakan G30S/PKI.  Menitik beratkan
Jadi dengan berpikir secara pengkajian pada
sinkronik kita dapat strukturnya(karakternya)
mempelajari peristiwa
 Bersifat horizontal
bersejarah secara mendetail.
 Tidak ada konsep
perbandingan
 Cakupan kajian lebih sempit

 Memiliki sistematis yang tinggi

 Bersifat lebih serius dan sulit


Konsep Ruang
Ruang (dimensi Spasial), merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa alam
maupun peristiwa sosial dan peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu.
Konsep ruang juga dapat diartikan, sebagai konsep yang paling melekat dengan
waktu.
 Berikut secara umum penjabaran konsep ruang dalam memelajari sejarah.
 a. Ruang merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa dalam
perjalan
 waktu.
 b. Penelaahan sautu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat
terlepaskan
 dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
 c. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka
konsep
 ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi.
Konsep Waktu
 Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, yaitu makna denotati dan
 konotatif. Makna waktu secara denotatif merupakan satu-kesatuan, Yaitu detik, menit,
 jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya.
 Pada umumnya, berikut konsep waktu dalam memelajari sejarah.

a. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.Tetapi,
 masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti.
 b. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Apa yang terjadi di masa
lampau
 dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang, dan untuk
mencapai
 kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
 c. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini menjadi

Keterkaitan konsep Ruang dan
Waktu
 1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur
penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan
manusia sebagai subyak atau pelaku sejarah.

2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung


bersama dengan tempat dan waktu kejadian.

Anda mungkin juga menyukai