Anda di halaman 1dari 26

Mars lbm 1

Rahmailla Khanza
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK
– Pasal 1
– (1)Penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan Masyarakat secara
berkala minimal 1 (satu) kali setahun.
– (2)Survei dilakukan untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat.
– Pasal 2
– Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap unitpenyelenggaraan pelayanan publik
menggunakan indikator dan metodologi survei yang sudah ditentukan.
– Pasal 3
– (1)Dalam melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat, unit penyelenggara dapat bekerjasama
dengan lembaga-Lembaga lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu lembaga yang
memiliki kredibilitas dan reputasi di bidang penelitian dan survei.
1. Apa yang dimaksud rumah sakit?
– PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 TENTANG
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
– BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
– 1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
– 2. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit.
– 3. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit.

– Dalam Peraturan Presiden NOMOR 77 TAHUN 2015 yang dimaksud dengan:


– Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
2. Apa jenis dan klasifikasi rumah
sakit?
– PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
– 4. Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan
kemampuan pelayanan.
– 5. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut sarana, prasarana maupun alat (baik alat
medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya bagi pasien.
– Pasal 2
– (1) Setiap rumah sakit wajib mendapatkan penetapan kelas dari Menteri.
– 2) Rumah sakit dapat ditingkatkan kelasnya setelah lulus tahapan pelayanan akreditasi kelas
dibawahnya.
– Pasal 3
– Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik
umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah,
pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik,
pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran
jenazah, laundry, dan ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah.
– (1) Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis
Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas)
Pelayanan Medik Sub Spesialis.
– (1) Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis
Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan
Medik Subspesialis Dasar.
– (1) Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis
Penunjang Medik.
– (1) Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
3. Apa yang dimaksud visi, misi, dan
tujuan rumah sakit secara umum

– Misi
– Visi
– Misi perusahaan adalah sebuah ekspresi untuk
– Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa mengembangkan suatu perusahaan.
depan yang ingin dicapai dan memberikan
gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa
dilihat oleh para stakeholders.Pernyataan visi yang
bagus tidak hanya menginspirasikan namun juga
sangat berarti sehingga setiap pegawai bisa
menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan
visi. visi harus mampu menjadi inspirasi dalam
setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai.

– Sumber :
– sri marhanah , analisi visi dan misi RS,2010
MOTTO
Mencintai Allah Menyayangi Sesama VISI :
VISI MENJADI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YANG BERMUTU DAN
Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan TERPERCAYA BAGI MASYARAKAT
kesehatan, MISI :
Pendidikan dan Pembangunan Peradaban Islam,
• Mengembangkan pelayanan Rumah Sakit yang terjangkau
menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Kendal dan
Allah. sekitarnya.
MISI • Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan Rumah Sakit
•Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang yang aman dan memenuhi standar.
selamat menyelamatkan dijiwai semangat • Meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Mencintai Allah Menyayangi Sesama. • Mengembangkan jejaring kerjasama dengan institusi terkait
•Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam dan organisasi profesi serta institusi pendidikan.
rangka membangun generasi khaira ummah. MOTTO :
•Membangun peradaban Islam menuju
"Senyumku adalah Penyembuhanmu"
masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah.
– 5. Apa itu manajemen?
– Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan dan manajemen adalah suatu jenis
pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan fisik. Fungsi manajemen sendiri dalam hal ini adalah sejumlah
kegiatan yang meliputi berbagai jenis pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok sehingga membentuk
suatu kesatuan adminstratif yang terdiri dari memimpin, merencana, menyusun dan mengawasi. Setiap pemimpin
harus menjalankan fungsi tersebut di dalam organisasi tersebut sehingga hasilnya merupakan keseluruhan yang
sistematik.
– Fungsi Manajemen
– Manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan yang ingin dicapai, agar dapat berjalan dengan baik diperlukan
fungsi manajemen, yang terdiri dari :
– a.Perencanaan yaitu usaha membuat suatu puluhan tindakan dari beberapa alternatif yang mungkin dapat tersedia
yang meliputi strategi, kebijakan, program,proyekdan prosedur dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
– Dalam membuat suatu perencanaan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu Spesific, Measurable,
Achiveable, Realistic, dan Time yang biasa di singkat SMART.
– 1)Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya,tidak terlalu melebar dan idealis.
– 2)Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
– 3)Achievable artinya dapat dicapai, jadi bukan hanya sebuah khayalan.
– 4)Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit
akan tetapi tetap ada tantangan.
– 5)Time artinya ada batas waktu yang jelas baik mingguan, bulanan, triwulan,semesteran atau tahunan sehingga mudah
dinilai dan dievaluasi.
– b.Pengorganisasian adalah suatu usaha mengelompokkan pekerjaan yang diatur melalui struktur organisasi sehingga setiap unit
kerja mempunyai sasaran dalam rangka mencapai tujuan secara nyata. Ada empat bagian penting di dalam fungsi pengorganisasian,
antara lain:
– 1)Staffing, adalah suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok-kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisisan
orang-orang yang sesuaidengan keahliannya.
– 2)Delegation of Authority, yaitu pendelegasian wewenang dari seorang atasankepada bawahannya sesuai dengan struktur
organisasi maupun kepadakedudukan atau kemampuan bawahan.
– 3)Departementasi, yaitu pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis untukkemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya
dimana diantara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam bekerja sama.
– 4)Personalia, kepegawaian ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan, baik hubungan yang bersifat formal
(sesuai dengan struktur organisasi) maupun informal (timbul karena kebutuhan sosialisasi diri anggota).
– c.Pelaksanaan (penggerakan atau actuating)
– penggerakan merupakan keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan
ikhlas bekerja sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi secara efektif dan ekonomis, oleh karena itu inti dari fungsi
penggerakan adalah kepemimpinan atau leadershipdengan harapan para anggota organisasi mau dan bersedia secara ikhlas untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebaik mungkin.
– d.Pengawasan (controlling)
– Pengawasan bertujuan untuk mengukur atau menilai hasil pekerjaan, menghindari penyimpangan dan jika perlu mengambil
tindakan-tindakan kritik terhadap penyimpangan tersebut.
– e.Evaluasi (evaluating)
– Evaluasi dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi yang tidak diinginkan kemudian diperbaiki
sehingga tujuan dapat tercapai sesuai harapan.
7.Bagaimana struktur manajemen
rumah sakit?
– PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH
SAKIT
– Pasal 2
– organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
– Pasal 6
– Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas:
– a. kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
– b. unsur pelayanan medis;
– c. unsur keperawatan;
– d. unsur penunjang medis;
– e. unsur administrasi umum dan keuangan;
– f. komite medis; dan
– g. satuan pemeriksaan internal.
10. Apa saja faktor yang mempengaruhi BOR?

– UPAYA PENINGKATAN HUNIAN RAWAT INAP BERDASARKAN PENILAIAN DAN HARAPAN


PASIEN PADA UNSUR PEMASARAN 7P
1) product : ketrampilan keperawatan, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan apoteker dan
asisten apoteker
2) price : mempertahankan tarif harga yang sudah ada
3) place : memberikan kemudahan customer untuk memperoleh layanan transportasi
4) promotion : menampilkan profit RS melalui web atau homepage, membuat media reklame
yang di tempatkan di tempat strategis
5) people : membuat dokter umum dan spesialis serta perawat di RS memiliki komitmen yang
lebih untuk memberikan pelayanan yang bermutu bagi pasien
6) process : memberikan pemahaman yang lebih kepada dokter dan perawat terkait pentingnya
komunikasi terapeutik
7) physical evidence : renovasi gedung dan ruang perawatan, mengupayakan tersedianya
sarana dan prasarana yang baik bagi pasien
11. Apa saja parameter mutu rumah sakit?
– Pengukuran mutu dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang
diharapkan (expected service) dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan (perceived sercive).
– mengidentifikasikan lima dimensi yang menentukan mutu pelayanan yang dikaitkan dengan
kepuasan pasien adalah :
– 1. Tangibles (bukti nyata) meliputi fasilitas fisik, peralatan yang digunakan dan penampilan
karyawan.
– 2. Reliability (kehandalan) kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera
dan memuaskan.
– 3. Responsiveness (daya tanggap) kesediaan petugas dalam memberikan pelayanan dengan
tanggap.
– 4. Assurance (jaminan) mencakup kemampuan, kesopanan, sifat yang dipercaya dari para
petugas, bebas dari bahaya, resiko dan keragu – raguan.
– 5. Empathy(empati) penyediaan perhatian dan kepedulian orang perorang kepada pelanggan
17. Apa saja indicator pelayanan rumah sakit?
Apa indicator yang digunakan dalam menilai kinerja
18.

rumah sakit?
– Indikator Kinerja Rumah Sakit Menurut Depkes RI Tahun 2005
– Indikator kinerja rumah sakit dilaksanakan secara swa-nilai (self Assesment). Penilaian dilaksanakan setiap hari yang dikompilasi
secara bulanan. Hasil penilaian ini dijadikan sebagai bahan rapat bulanan peningkatan mutu oleh Direksi rumah sakit dan Komite
medik. Bagi kalangan medik, hasilnya dapat digunakan untuk menilai pelaksanaan tindakan medik di beberapa
bagian/instalasi/departemen.
– Agar suatu rumah sakit dapat diukur dan dimonitor kinerjanya dibutuhkan metode tertentu. Ada beberapa macam metode yang
dapat digunakan untuk mengukur indikator kinerja rumah sakit antara lain :
– 1. Inspeksi
– Inspeksi hanya untuk mengukur apakah suatu rumah sakit telah memenuhi persyaratan minimal untuk keamanan pasien.
– 2. Survei Pelanggan
– Standarisasi dari cara survei ditujukan untuk mengidentifikasikan hal-hal yang bernilai bagi pasien dan masyarakat. Standarisasi
dapat disesuaikan untuk mengukur hal-hal yang spesifik terhadap pengalaman dan kepuasan.
– 3. Penilaian oleh pihak ke tiga
– Penilaian dilakukan baik melalui penilaian internal maupun penilaian eksternal secara nasional dan penilaian yang dilakukanoleh
pihak internasional. Penilaian pihak ketiga antara lain seperti standar ISO dan akreditasi.
– 4. Indikator statistik
– Indikator statistik adalah alat untuk menilai kinerja suatu rumah sakit baik secara internal maupun eksternal. Indikator didesain agar
dapat mencapai tujuan secara objektif.
– Ada 12 (dua belas) indikator kinerja rumah sakit yang disepakati telah memenuhi persyaratan :
1. Rerata jam pelatihan per karyawan pertahun.
2. Persentase tenaga terlatih di unit khusus.
3. Kecepatan penanganan penderita gawat darurat.
4. Waktu tunggu sebelum operasi efektif.
5. Angka kematian ibu karena persalinan (perdarahan, preklampsia/eklampsia dan sepsis, khusus
untuk kasus non rujukan).
6. Angka infeksi nosokomial.
7. Kelengkapan pengisian rekam medis.
8. Persentasi kepuasan pasien (survei).
9. Persentasi kepuasan karyawan (survei).
10. Baku mutu limbah cair.
11. Status keuangan rumah sakit.
12. Persentase penggunaan obat generik di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai