Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

HORDEOLUM
Oleh :
Syamsul Amar Hidayat
201820401011165
Pembimbing :
Dr. Dr. Arti Lukitasari Sp.M
SMF ILMU KESEHATAN MATA
RS BHAYANGKARA KEDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
 Nama : An. M
 Usia : 11 thn
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Balowerti
 Pekerjaan : Pelajar
 Datang ke poli mata pada tanggal 18 November 2019
anamnesis

Keluhan Utama:
Benjolan pada kelopak mata
kanan
 RPS : pasien mengeluhkan terdapat benjolan pada mata kanan sejak sepuluh
hari yang lalu, awalnya pasien merasakan nyeri pada bagian kelopak mata
kanan, terasa mengganjal, nyeri semakan parah jika pasien selesai
beraktifitas berat, gatal (-), kotoran mata (-), cairan (-).
 RPD :
- Riwayat memakai kacamata : (-)
- Riwayat penyakit yang sama : (+) beberapa bulan yang lalu terdapat benjolan
di kelopak mata kiri  diobati  sembuh
- Riwayat trauma (-), DM(-), HT (-), Operasi (-)
- Alergi obat (-), Alergi makanan (-)
 RPK : (-)
 RPSos : (-)
Pemeriksaan fisik

Status generalis

• Keadaan Umum : baik

Kesadaran

• compos mentis

Status gizi

• baik

Vital Sign

• TD : 110/60 mmHg
•T : 36°C
• Nadi : 92x/menit
• RR : 22x/menit
Status oftalmikus
Pemeriksaan Mata kanan Mata kiri
Visus
 Visus  1,0  1,0
 Dengan Koreksi  -  -
 Distansia pupil  -
 Eksoftalmus (-)  Eksoftalmus (-)
 Endoftalmus (-)  Endoftalmus (-)
Kedudukan bola mata  Deviasi (- )  Deviasi (- )
 Gerakan bola mata (baik ke  Gerakan bola mata (baik ke
segala arah ) segala arah)
 Warna hitam  Warna hitam
Suprasilia
 Letak simetris  Letak simetris
Palpebra Superior OD OS

 Edema - -

 Hiperemi + -

(ukuran 0,5 cm x 0,5 cm, konsistensi


 Benjolan -
kenyal, batas tegas, permukaan rata,
terfiksasi, tidak didapatkan pus )
Palpebra Inferior

 Edema - -

 Hiperemi - -

 Benjolan - -
Konjungtiva Palpebra
OD OS
Superior

 Hiperemi - -

 Benjolan - -

Palpebra Inferior

 Hiperemi - -

 Benjolan - -
Sistem Lakrimalis

 Punctum lakrimalis  Terbuka  Terbuka

 Tes anel  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan

Sklera

Warna putih/Keruh Putih Putih

Kornea

 Kejernihan  Jernih  Jernih


 Permukaan  Cembung  Cembung
 Infiltrate  (-)  (-)
 Sikatrik  (-)  (-)
 Arkus senilis  (-)  (-)
 Edema  (-)  (-)
 Tes placido  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan
Bilik Mata Depan

 Jernih  (+)  (+)


 Kedalaman normal  Normal  Normal
 Hifema/hipopion  (-)  (-)

Iris

 Warna  Coklat  Coklat


 Regular  (+)  (+)

Pupil

 Bulat  (+)  (+)

 Diameter  3 mm  3 mm

 Reflek cahaya langsung dan tidak  (+)  (+)

langsung (+)

Lensa

 Keruh  (-)  (-)


 Shadow test  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan
Tonometri

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Segmen Posterior

 Fundus reflek Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Papil N. II Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Rasio arteri vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Reflek makula Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Okuli Dextra Okuli Sinistra
Diagnosis

 Okuli dextra hordeolum eksterna


terapi

 Non medikamentosa : kompres dengan air hangat selama 10-15 menit 3 kali
sehari, jangan menyentuh benjolan, menjaga kebersihan mata.
 Medikamentosa : cefadroxil 2x1, asam mefenamat 3x1, Tetes mata Cendo
Xitrol, setiap jam diteteskan pada mata kanan
 Pembedahan : insisi  sejajar dengan margo palpebra
edukasi

 Menjaga kebersihan wajah


 Mengusap mata dengan lembut menggunakan washlap hangat untuk
membersikan wajah
 Mengurangi penggunaan make up pada daerah mata
 Jangan menyentuh daerah yang sakit
diskusi

 Dx: OD Hordeolum Eksterna Palpebra Superior berdasarkan dari anamnesis


dan pemeriksaan fisik.
 Anamnesis  kelopak mata kanan atas bengkak sejak 10 hari yang lalu,
sangat nyeri, dan terasa mengganjal. Nyeri bertambah parah jika pasien
selesai beraktifitas berat. Riwayat trauma (-)
 Pemeriksaan fisik oftalmologi  Palpebra OD: edema (+) hiperemi (+) nyeri
tekan (+), Konjungtiva Palpebra OD: nodul (+) ukuran ±0,5 cm x 0,5 cm,
hiperemi (+)
pembahasan
anatomi
horedeolum
Definisi
• Hordeolum adalah infeksi atau inflamasi akut
pada satu atau lebih kelenjar palpebra
Etiologi
• Bakteri  Staphylococcus aureus
(terbanyak), Streptococcus.
• Alergi
faktor resiko

 Kesehatan atau daya tahan tubuh menurun


 Peradangan kelopak mata kronik  blefaritis
 Riwayat hordeolum sebelumnya
 Higine lingkungan yang tidak bersih
Gejala klinis :
•nyeri, dengan benjolan lunak
berwarna merah di kelopak mata,
Hordeolum interna eritematosa, dan bengkak.
( kel. Meibom) •nyeri dan eritema yang lebih
menyebar (diffuse) pada kelopak
mata

Klasifikasi

Gejala klinis :
•nyeri, edema, dan
pembengkakan hanya ada pada
Hordeolum eksterna daerah kelopak mata yang nyeri
(kel. Zeis dan Mol ketika dipalpasi.
•Pustula dengan eritema ringan
pada margin kelopak mata.
diagnosis

• Diagnosis hordeolum dapat ditegakkan hanya dengan riwayat (anamnesis) dan


pemeriksaan fisik.
• Tidak ada tes diagnostik yang diperlukan atau berguna dalam diagnosisnya.
tatalaksana
Terapi non-farmakologi
• Kompres hangat 10-15 menit 3-4 kali sehari
• Jangan menekan atau menusuk hodeolum
 infeksi
• Hindari pemakaian make up
• Bersihkan mata dengan sampo bayi
Terapi farmakologi
• Antibiotik topikal dan sistemik
pembedahan
Insisi & Drainase
1. Anestesi topikal (pantokain)
2. Anestesi infiltrasi (prokain
atau lidokain)
3. Insisi (HI  tegak lurus
margo palpebra, HE 
sejajar margo palpebra)
4. Ekskokleasi dan kuretase
5. Salep antibiotik
prognosis

 Dubia ad bonam  jika mendapatkan penangan yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai