Anda di halaman 1dari 22

HEMODIALISA

Ida Rahmawati, S.Kep, Ns


Pendahuluan
• Tahapan GGK dpt dibagi menurut beberapa cara,
antara lain dengan memperhatikan faal ginjal
yang masih tersisa
• Bila faal ginjal yang masih tersisa sudah minimal
sehingga usaha-usaha pengobatan konservatif
yang berupa diet, pembatasan minum, obat-
obatan tdk memberikan pertolongan lagi,
keadaan tsb disebut gagal ginjal terminal (GGT)
• Pada stadium ini terdapat akumulasi toksin
uremia dalam darah yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup
Lanjutan
• Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa,
yg di ukur dg klirens kreatinin(KKr), tdk lebih
dari 5 mL/ menit/ 1,73 m²
• Pasien GGT, apapun etiologi penyakit
ginjalnya, memerlukan pengobatan khusus yg
disebut terapi pengganti (TP)
TERAPI PENGANTI (TP)
• Faal ginjal dibagi menjadi : faal ekskresi & faal
endokrin
• Pada GGT kedua faal ini memburuk walaupun
tdk selalu proporsional.
• TP yang ideal adalah yg dapat mengantikan
fungsi kedua faal ini
• Transplantasi ginjal yang berhasil akan
menganti kesuluruhan faal ginjal yang sakit
• Dialisis menganti faal eksresi
JENIS TERAPI PENGGANTI
NO JENIS TERAPI
1 DIALISIS
A. Dialisis Peritoneal (DP)
• DP intermiten
• DP mandiri berkesinambungan
• DP dialirkan berkesinambungan
• DP nokturnal
B. Hemodialisis (HD)
2 TRANPLANTASI GINJAL (TG)
TG Donor hidup
TG Donor jenazah
PENGERTIAN
• Adalah : penggantian ginjal modern
menggunakan dialisis untuk mengeluarkan zat
terlarut yang tidak di inginkan melalui difusi &
hemofiltrasi untuk mengeluarkan air, yang
membawa serta zat terlarut yang tdk
diinginkan
Prinsip dialisis
• Jika darah dipisahkan dari suatu cairan
dengan membran semipermiabel, maka
elektrolit dan zat lain akan berdifusi melewati
membran sampai tercapai kesetimbangan
• Pada dialisis peritoneal : membran peritoneal
• Pada HD : membran sintetik
Prinsip Hemofiltrasi
• Hemofiltrasi serupa dengan filtrasi glomerulus
• Jika darah dipompa pada tekanan hidrostatik
yang lebih tinggi daripada cairan di sisi lain
membran, maka air dalam darah akan dipaksa
bergerak melewati membran dengan cara
ultrafiltrasi, dengan membawa serta elektrolit
dan zat terlarut lainnya.
• Heparin digunakan dalam sirkuit dialisis untuk
mencegah pengumpalan darah
• Prostasiklin digunakan pada pasien yg
memiliki resiko perdarahan
Buffer dalam HD
• Bikarbonat merupakan basa yg dipilih, namun
mengendap dengan kalsium atau magnesium dan
harus dibuat sesaat sebelum dialisis
• Terutama pada pasien yg tdk stabil dan jika penyakit
hati menganggu metabolisme laktat atau asetat.
• Laktat & asetat dimetabolisme oleh hati menghasilkan
bikarbonat
• Pengeluaran bikarbonat oleh dialisis dpt menurunkan
PCO2 dan keadaan ini menghambat ventilasi, sehingga
berkontribusi dalam timbulnya hipoksemia
• Asetat jg merupakan vasodilator dan dpt menyebabkan
hipotensi
HEMODIALISA
• Pada GGT, HD dilakukan dengan mengalirkan
darah kedalam suatu tabung ginjal buatan yg
terdiri dari dua kompartemen yang terpisah.
• Darah pasien dipompa dan dialirkan ke
kompartemen darah yang dibatasi oleh selaput
semipermiabel buatan dengan kompartemen
dialisat
• Kompartemen dialisat dialiri cairan dialisis yang
bebas pirogen, berisi larutan dengan kompisisi
elektrolit mirip serum normal & tdk mengandung
sisa metabolisme nitrogen
Lanjutan
• Cairan dialisis dan darah yang terpisah akan mengalami
perubahan konsentrasi karena zat terlarut berpindah
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
• Konsentrasi zat terlarut sama di kedua
kompartemen(difusi)
• Pada proses dialisis air juga dapat berpindah dari
kompartemen darah ke kompartemen cairan dialisat
dengan cara menaikan tekanan hidrostatik negatif pada
kompartemen cairan dialisat
• Perpindahan air ini disebut ultrafiltrasi
• Besar pori pada selaput akan menentukan
besar molekul zat terlarut berpindah
• Molekul dengan berat molekul lebih besar
akan beridifusi lebih lambat dibanding
molekul dengan berat molekul lebih rendah
4 jenis membran dialiser
• Selulosa : terjadi aktivasi komplemen oleh
gugus hidroksil bebas
• Selulosa yang diperkaya
• Selulo sintetik
• Membran sintetik
Luas permukaan membran
• Tersesdia : 0,8 m² sampai 2,1 m²
• Semakin tinggi luas permukaan membran
semakin efisien proses dialisis terjadi
• Selama proses dialisis pasien akan terpajan dengan
cairan dialisat sebanyak 120-150 liter setiap dialisis
• Dengan teknik reverse osmosis, air akan melewati
membran semi permeabel yang memiliki pori-pori kecil
sehingga dapat menahan molekul dengan berat
molekul kecil seperti urea, natrium, dan klorida
• Cairan dialisat tdk perlu steril karena membran dialisis
dapat berperan sebagai penyaring kuman dan
endotoksin
• Tetapi kuman harus dijaga agar kurang dari 200
koloni/ml dengan melakukan desinfektan cairan dialisat
• Bila kadar natrium rendah maka resiko
terjadinya gangguan hemodinamik selama HD
akan bertambah
• Bila kadar natrium tinggi gangguan
hemodinamik akan berkurang tetapi akan
meningkatkan kadar natrium darah
pascadialisis
• Keadaan ini akan menimbulkan rasa haus
Indikasi HD pada orang PGK
• KU buruk dan gejala klinis lainnya
• K serum > 6 mEq/L
• Ureum darah > 200 mg/dL
• pH darah < 7,1
• Anuria berkepanjangan (>5 hari)
• Fluid overload
Komplikasi akut HD
• Hipotensi : pergerakan darah ke luar sirkulasi
menuju sirkuit dialisis
• Disequilibrium (ketidakseimbangan) dialisis :
dialisis awal yg agresif, sbg akibat perubahan
osmotik di otak saat kadar ureum plasma
berkurang, efek : mual, muntah, kejang, koma.
• Nyeri kepala : vasodilator asetat
• Gatal : eksaserbasi oleh pelepasan histamin
akibat reaksi alergi ringan thd membran dialisis
Lanjutan
• Kram : pergerakan elektrolit melewati membran
otot
• Hipoksemia : hipoventilasi yg disebabkan oleh
pengeluaran bikarbonat atau pembentukan pirau
dalam paru akibat perubahan vasomotor yg
diinduksi oleh zat yg diaktivasi membran dialisis
• Hipokalemia
• Emboli udara : masalah pada sirkuit dialisis,
penatalaksanaan : memposisikan kepala pasien di
sisi kiri bawah dengan menggunakan oksigen
100%
Komplikasi kronik
• Trombosis vistula
• Aneurisma
• infeksi

Anda mungkin juga menyukai