Pendahuluan • Tahapan GGK dpt dibagi menurut beberapa cara, antara lain dengan memperhatikan faal ginjal yang masih tersisa • Bila faal ginjal yang masih tersisa sudah minimal sehingga usaha-usaha pengobatan konservatif yang berupa diet, pembatasan minum, obat- obatan tdk memberikan pertolongan lagi, keadaan tsb disebut gagal ginjal terminal (GGT) • Pada stadium ini terdapat akumulasi toksin uremia dalam darah yang dapat membahayakan kelangsungan hidup Lanjutan • Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa, yg di ukur dg klirens kreatinin(KKr), tdk lebih dari 5 mL/ menit/ 1,73 m² • Pasien GGT, apapun etiologi penyakit ginjalnya, memerlukan pengobatan khusus yg disebut terapi pengganti (TP) TERAPI PENGANTI (TP) • Faal ginjal dibagi menjadi : faal ekskresi & faal endokrin • Pada GGT kedua faal ini memburuk walaupun tdk selalu proporsional. • TP yang ideal adalah yg dapat mengantikan fungsi kedua faal ini • Transplantasi ginjal yang berhasil akan menganti kesuluruhan faal ginjal yang sakit • Dialisis menganti faal eksresi JENIS TERAPI PENGGANTI NO JENIS TERAPI 1 DIALISIS A. Dialisis Peritoneal (DP) • DP intermiten • DP mandiri berkesinambungan • DP dialirkan berkesinambungan • DP nokturnal B. Hemodialisis (HD) 2 TRANPLANTASI GINJAL (TG) TG Donor hidup TG Donor jenazah PENGERTIAN • Adalah : penggantian ginjal modern menggunakan dialisis untuk mengeluarkan zat terlarut yang tidak di inginkan melalui difusi & hemofiltrasi untuk mengeluarkan air, yang membawa serta zat terlarut yang tdk diinginkan Prinsip dialisis • Jika darah dipisahkan dari suatu cairan dengan membran semipermiabel, maka elektrolit dan zat lain akan berdifusi melewati membran sampai tercapai kesetimbangan • Pada dialisis peritoneal : membran peritoneal • Pada HD : membran sintetik Prinsip Hemofiltrasi • Hemofiltrasi serupa dengan filtrasi glomerulus • Jika darah dipompa pada tekanan hidrostatik yang lebih tinggi daripada cairan di sisi lain membran, maka air dalam darah akan dipaksa bergerak melewati membran dengan cara ultrafiltrasi, dengan membawa serta elektrolit dan zat terlarut lainnya. • Heparin digunakan dalam sirkuit dialisis untuk mencegah pengumpalan darah • Prostasiklin digunakan pada pasien yg memiliki resiko perdarahan Buffer dalam HD • Bikarbonat merupakan basa yg dipilih, namun mengendap dengan kalsium atau magnesium dan harus dibuat sesaat sebelum dialisis • Terutama pada pasien yg tdk stabil dan jika penyakit hati menganggu metabolisme laktat atau asetat. • Laktat & asetat dimetabolisme oleh hati menghasilkan bikarbonat • Pengeluaran bikarbonat oleh dialisis dpt menurunkan PCO2 dan keadaan ini menghambat ventilasi, sehingga berkontribusi dalam timbulnya hipoksemia • Asetat jg merupakan vasodilator dan dpt menyebabkan hipotensi HEMODIALISA • Pada GGT, HD dilakukan dengan mengalirkan darah kedalam suatu tabung ginjal buatan yg terdiri dari dua kompartemen yang terpisah. • Darah pasien dipompa dan dialirkan ke kompartemen darah yang dibatasi oleh selaput semipermiabel buatan dengan kompartemen dialisat • Kompartemen dialisat dialiri cairan dialisis yang bebas pirogen, berisi larutan dengan kompisisi elektrolit mirip serum normal & tdk mengandung sisa metabolisme nitrogen Lanjutan • Cairan dialisis dan darah yang terpisah akan mengalami perubahan konsentrasi karena zat terlarut berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah • Konsentrasi zat terlarut sama di kedua kompartemen(difusi) • Pada proses dialisis air juga dapat berpindah dari kompartemen darah ke kompartemen cairan dialisat dengan cara menaikan tekanan hidrostatik negatif pada kompartemen cairan dialisat • Perpindahan air ini disebut ultrafiltrasi • Besar pori pada selaput akan menentukan besar molekul zat terlarut berpindah • Molekul dengan berat molekul lebih besar akan beridifusi lebih lambat dibanding molekul dengan berat molekul lebih rendah 4 jenis membran dialiser • Selulosa : terjadi aktivasi komplemen oleh gugus hidroksil bebas • Selulosa yang diperkaya • Selulo sintetik • Membran sintetik Luas permukaan membran • Tersesdia : 0,8 m² sampai 2,1 m² • Semakin tinggi luas permukaan membran semakin efisien proses dialisis terjadi • Selama proses dialisis pasien akan terpajan dengan cairan dialisat sebanyak 120-150 liter setiap dialisis • Dengan teknik reverse osmosis, air akan melewati membran semi permeabel yang memiliki pori-pori kecil sehingga dapat menahan molekul dengan berat molekul kecil seperti urea, natrium, dan klorida • Cairan dialisat tdk perlu steril karena membran dialisis dapat berperan sebagai penyaring kuman dan endotoksin • Tetapi kuman harus dijaga agar kurang dari 200 koloni/ml dengan melakukan desinfektan cairan dialisat • Bila kadar natrium rendah maka resiko terjadinya gangguan hemodinamik selama HD akan bertambah • Bila kadar natrium tinggi gangguan hemodinamik akan berkurang tetapi akan meningkatkan kadar natrium darah pascadialisis • Keadaan ini akan menimbulkan rasa haus Indikasi HD pada orang PGK • KU buruk dan gejala klinis lainnya • K serum > 6 mEq/L • Ureum darah > 200 mg/dL • pH darah < 7,1 • Anuria berkepanjangan (>5 hari) • Fluid overload Komplikasi akut HD • Hipotensi : pergerakan darah ke luar sirkulasi menuju sirkuit dialisis • Disequilibrium (ketidakseimbangan) dialisis : dialisis awal yg agresif, sbg akibat perubahan osmotik di otak saat kadar ureum plasma berkurang, efek : mual, muntah, kejang, koma. • Nyeri kepala : vasodilator asetat • Gatal : eksaserbasi oleh pelepasan histamin akibat reaksi alergi ringan thd membran dialisis Lanjutan • Kram : pergerakan elektrolit melewati membran otot • Hipoksemia : hipoventilasi yg disebabkan oleh pengeluaran bikarbonat atau pembentukan pirau dalam paru akibat perubahan vasomotor yg diinduksi oleh zat yg diaktivasi membran dialisis • Hipokalemia • Emboli udara : masalah pada sirkuit dialisis, penatalaksanaan : memposisikan kepala pasien di sisi kiri bawah dengan menggunakan oksigen 100% Komplikasi kronik • Trombosis vistula • Aneurisma • infeksi