INTERVENSI :
Kaji pola inkontinensia
Ajarkan manajemen teknik K.K
− Jadwal BAK (1-2 jam – 3-4 jam)
− Teknik relaksasi
− Latihan kegel CARI YACH ???
Bersihkan kateter intermitten sesuai jadwal
(tiap 4-6 jam)
< minum alkohol, kafein, rokok
Identifikasi kebt untuk toileting BAK
Pertahankan intake cairan 6-8 gelas/ hari
Rencanakan masukan cairan mis: 200 ml
tiap 2 jam dan kurangi saat akan tidur
Pertahankan kebersihan perineal
2. Retensi urine B.d :
• Kelemahan otot detrusor
• Obstruksi K.K
• Terhambatnya lengkung refleks
INTERVENSI :
Minta klien untuk berusaha bak pada waktu
terjadwal secara teratur
Instruksikan klien untuk melakukan “kegel
exercise”
Minta klien menggunakan kompresi K.K selama
berkemih
Lanjutan diagnosa
keperawatan
3. Kelebihan volume cairan
4. Kekurangan volume cairan
5. Nyeri
Pemeriksaan laboratorium
kimia darah
Ureum : 20-40 mg/dl
Kreatinin : 0,5-1,5 mg/dl
BUN : 5-25 mg/dl
Na : 135-155 mmol/L
K : 3,4-5,3 mm0l/L
Cl : 50-200 mmol/L
Ca : 9,0-10,7 U/L
Uric acid : laki- laki : 3,4-7,6
perempuan : 2,4-5,7 mg/dl
Pemeriksaan urin normal
Protein : 150 mg/hr
Eritrosit : < 12.000 eritosit/cc
Leukosit : 2-3 /LPB
Pemeriksaan Hematologi
normal
Hematokrit : ♂ 37-47 %, ♀ : 40-54 %
Hb : ♂ : 13-18 gr/dl, ♀ : 12-16 gr/dl
Eritrosit : ♂ : 4-5,5 jt/mm³, ♀ : 4,5-6
jt/mm³
Leukosit : 4.000-10.000/mm³
Retikulosit : 0,2-2 %
Trombosit : 150.000-400.000 sel/mm³
PROTEIN
Pada kondisi patologis dapat dibedakan :
1. Protein glomerulus : penyakit glomerulus krn
gg permeabilitas protein (albumin, globulin)
2. Protein tubular : penyakit tubulus &
intestinum krn gg reabsorbsi protein berat
molekul (BM)
3. Protein overload : peningkatan protein BM
rendah melebihi kapasitas reabsorbsi
tubulus (Bence-Jones protein, lisosom)
4. Protein benigna : proteinuria karena demam,
ortostatik atau kerja fisik
Proteinuria biasanya dites memakai dipstik,
dan cukup sensitif terhadap albumin.
Untuk protein Bence Jones harus memakai
metode lain yaitu teknik presipitasi dengan
asam sulfa salisil
Metode disptik adalah semikuantitatif dengan
nilai 0-4 (+)
Tes semikuanttatif untuk
proteinuri
Metode disptik Metode asam sulfosalisil
Samar ≈ 10-30 mg% Samar ≈ 20 mg% (slight
turbidm)
1+ ≈ 30 mg% 1+ ≈ 50 mg% (print visble
through specs)
2+ ≈ 100 mg% 2+ ≈ 200 mg% (print
invisble)
3+ ≈ 500 mg% 3 + ≈ 500 mg%
(Flocculation)
4+ ≈ > 2000 mg% 4+ ≈ 1000 mg% (dense
precipitate)
Macam-macam kristal yang
ditemukan dalam urin
Kristal asam urat : ditemukan pd GGA krn
nefropati asam urat
Kristal kalium oksalat : jika berulang
menandakan hiperkalsuria, hiperoksalouria
Kristal kalsium fosfat
Kristal kolesterol
Kristal sistin : sistinuria
Kristal karena obat : ditemukan pd GGA krn
vit C, Sulfadiazin krn pemebentukan oksalat
Silinder
Dibentuk distal atau bagian awal tubulus
kontortustubulus karena pengendapan masa
selular. Jika ada silinder menunjukan
kelainan ginjal
Macamnya :
1. Silinder hialin : dpt ditemukan pd org normal
2. Silinder granular : kelainan ginjal
3. Silinder lemak : pykt glomerulus dg tipe
nefrotik
4. Silender eritrosit, silender Hb, Silinder
Leukosit, silinder epitel
TERIMA KASIH