Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

Anestesi Spinal Pada Laparotomi Mioma Uteri


oleh:
Putri Mayang Sari Antariksa

Pembimbing :
Dr. Zaki Fikran, Sp. An

BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI


RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
O Mioma uteri merupakan tumor jinak pada pelvis yang
terbanyak pada organ reproduksi wanita
O Kejadian mioma uteri dapat mencapai 20% sampai
40% pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun
O Penatalaksanaan mioma uteri dapat berupa pemberian
obat-obatan maupun secara operatif
O Dokter dituntut untuk memberikan pelayanan optimal,
tidak hanya pada saat tindakan pembedahan tetapi
juga harus mampu memberikan rasa nyaman pada
pasien yang menjelani pembedahan yaitu tindakan
anestesi
BAB 2
STATUS PASIEN
Identitas
O Nama : Ny. N
O Jenis Kelamin : Perempuan
O Usia : 29 tahun
O Alamat : Kecamatan Paya bakong
O Agama : Islam
O Pendidikan : SMA
O Status : Menikah
O Tanggal Masuk : 25 Januari 2017
O No. Register : 08.34.42
O Diagnosa Medis : Mioma uteri
Anamnesis
O Keluhan Utama
O Nyeri perut bagian bawah
O Keluhan Tambahan
O Menstruasi yang tidak berhenti-berhenti lebih dari 1 bulan.
O Riwayat Penyakit Sekarang
O Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah yang
dirasakan sejak satu tahun yang lalu, Keluhan memberat
pada bulan ini dan disertai dengan menstruasi yang tidak
berhenti sejak bulan November 2016 sampai sekarang
(Januari 2016), darah menstruasi yang keluar banyak.
O Riwayat penyakit dahulu
O Tidak ada riwayat hipertensi
O Riwayat Diabetes Melitus disangkal

Tanda vital
O Tekanan darah : 130/80 mmHg
O Nadi : 98 x / menit
O Pernafasan : 22 x / menit
O Suhu : 36,8°C
Pemeriksaan Laboratorium
O Hb : 11,5 gr/dL
O Eritrosit : 4.100.000/mm3
O Leukosit : 13.500 /mm3
O Hematokrit : 34%
O Trombosit : 376.000
O Golongan darah : AB
O BT : 1’ 45”
O CT : 8’
O Anamnesis persiapan pre operasi
O Keadaan umum : compos mentis
O Batuk/flu : tidak ada
O Demam : tidak ada
O gigi goyang/ gigi palsu: tidak ada
O alergi obat/ makanan: tidak ada
O Riwayat op/bius umum: Ada
O Riwayat HT/DM/Asma: tidak ada
O Berat badan : 52 kg
O Lama puasa : 7 jam
O Kebutuhan cairan : 2xBBxLama puasa =
728 ~750 ml
O Diagnosis Kerja
O Mioma Uteri dengan status ASA I
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 MIOMA UTERI
• Mioma uteri berupa neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpanginya.
• Kejadian mioma uteri sering ditemukan pada
wanita usia reproduksi sekitar 20% sampai 25%.
Prevalensi mioma uteri dapat meningkat menjadi
70% dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus.
Ketidaknyamanan
di pelvis

Gejala
asimptomatik mioma menoragia
uteri

Disfungsi
reproduksi
Jenis mioma uteri
3.2 ANESTESI SPINAL
3.2.1 Sejarah Anestesi Spinal
• Blokade spinal, kaudal, dan epidural pertama kali
digunakan untuk prosedur pembedahan pada
abad ke 20.
• Anestesi atau analgesi spinal pertama diberikan
pada tahun 1885 oleh James Leonard Corning
(1855-1923), yang merupakan seorang ahli saraf di
New York.
• Ia bereksperimen dengan kokain pada saraf tulang
belakang anjing, tetapi ketika itu dia secara tidak
sengaja menembus duramater.
• Anestesi spinal pertama direncanakan untuk operasi
pada manusia dilakukan oleh Agustus Bier (1861-
1949) tanggal 16 Agustus 1898, di Kiel
• Ia menyuntikkan 3 ml larutan kokain 0,5% pada
pasien 34 tahun.
• Sampai saat ini Agustus Bier dikenal sebagai Bapak
anestesi spinal
Definisi Anestesi Spinal
O pemberian obat anestetik lokal ke dalam
ruang subarachnoid, yang diperoleh dengan
cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam
ruang subarachnoid.
Indikasi dan Kontraindikasi Anestesi
Spinal

Indikasi Kontraindikasi

Absolut:
Prosedur bedah 1. Penolakan pasien
melibatkan daerah 2. Infeksi
abdomen bagian 3. Hipovolemia
bawah, perineum, dan
ekstremitas bawah 4. Peningkatan TIK

Relatif:
1. Sepsis
2. Lama operasi
Persiapan Anestesi Spinal
O Informed consent
O Pemeriksaan fisik misalnya ditemukan
kelainan tulang punggung atau pasien
terlalu gemuk sekali sehingga tidak teraba
tonolan prosesu spinosus.
O Pemeriksaan laboratorium anjuran seperti
hemoglobin, hematokrit, protrombin time,
thrombin time.
Peralatan Anestesi Spinal
O Peralatan monitor, tekanan darah, nadi, oksimetri
denyut dan EKG
O Peralatan resusitasi atau anestesi umum
O Jarum spinal, jarum spinal dengan ujung tajam
(quincke-Babcock) atau spinal dengan ujung pensil
(pencil point, whitecare)
Teknik Anestesi Spinal
Posisi yang sering dikerjakan adalah posisi duduk
atau posisi tidur lateral dekubitus dengan tusukan
pada garis tengah.

1. Setelah dimonitor, tidurkan pasien pada posisi


untuk memulai anestesi, beri bantalan pada
kepala.
2. Tentukan tempat tusukan misalnya L2-L3, L3-L4,
atau L4-L5.
3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau
alkohol
4. Beri anestetik lokal pada tempat tusukan, misalnya
lidokain 1-2% sebanyak 2-3 ml.
5. Cara tusukan median atau para median. Tusukkan
introducer sedalam kira-kira 2 cm agak sedikit ke
arah sefal, kemudian masukkan jarum spinal
berikut madrinnya ke lubang jarum tersebut.
mandrin jarum spinal dicabut dan keluar likuor,
pasang sempritberisi obat dan obat dapat
dimasukkan pelan-pelan (0,5 ml/detik) diselingi
dengan aspirasi sedikit.
Komplikasi Tindakan

O Hipotensi
O Bradikardi
O Hipoventilasi
O trauma pembuluh darah
O nyeri kepala karena kebocoran likuor
O meningitis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai