Laporan Kasus
Laporan Kasus
Pembimbing :
Dr. Zaki Fikran, Sp. An
Tanda vital
O Tekanan darah : 130/80 mmHg
O Nadi : 98 x / menit
O Pernafasan : 22 x / menit
O Suhu : 36,8°C
Pemeriksaan Laboratorium
O Hb : 11,5 gr/dL
O Eritrosit : 4.100.000/mm3
O Leukosit : 13.500 /mm3
O Hematokrit : 34%
O Trombosit : 376.000
O Golongan darah : AB
O BT : 1’ 45”
O CT : 8’
O Anamnesis persiapan pre operasi
O Keadaan umum : compos mentis
O Batuk/flu : tidak ada
O Demam : tidak ada
O gigi goyang/ gigi palsu: tidak ada
O alergi obat/ makanan: tidak ada
O Riwayat op/bius umum: Ada
O Riwayat HT/DM/Asma: tidak ada
O Berat badan : 52 kg
O Lama puasa : 7 jam
O Kebutuhan cairan : 2xBBxLama puasa =
728 ~750 ml
O Diagnosis Kerja
O Mioma Uteri dengan status ASA I
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 MIOMA UTERI
• Mioma uteri berupa neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpanginya.
• Kejadian mioma uteri sering ditemukan pada
wanita usia reproduksi sekitar 20% sampai 25%.
Prevalensi mioma uteri dapat meningkat menjadi
70% dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus.
Ketidaknyamanan
di pelvis
Gejala
asimptomatik mioma menoragia
uteri
Disfungsi
reproduksi
Jenis mioma uteri
3.2 ANESTESI SPINAL
3.2.1 Sejarah Anestesi Spinal
• Blokade spinal, kaudal, dan epidural pertama kali
digunakan untuk prosedur pembedahan pada
abad ke 20.
• Anestesi atau analgesi spinal pertama diberikan
pada tahun 1885 oleh James Leonard Corning
(1855-1923), yang merupakan seorang ahli saraf di
New York.
• Ia bereksperimen dengan kokain pada saraf tulang
belakang anjing, tetapi ketika itu dia secara tidak
sengaja menembus duramater.
• Anestesi spinal pertama direncanakan untuk operasi
pada manusia dilakukan oleh Agustus Bier (1861-
1949) tanggal 16 Agustus 1898, di Kiel
• Ia menyuntikkan 3 ml larutan kokain 0,5% pada
pasien 34 tahun.
• Sampai saat ini Agustus Bier dikenal sebagai Bapak
anestesi spinal
Definisi Anestesi Spinal
O pemberian obat anestetik lokal ke dalam
ruang subarachnoid, yang diperoleh dengan
cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam
ruang subarachnoid.
Indikasi dan Kontraindikasi Anestesi
Spinal
Indikasi Kontraindikasi
Absolut:
Prosedur bedah 1. Penolakan pasien
melibatkan daerah 2. Infeksi
abdomen bagian 3. Hipovolemia
bawah, perineum, dan
ekstremitas bawah 4. Peningkatan TIK
Relatif:
1. Sepsis
2. Lama operasi
Persiapan Anestesi Spinal
O Informed consent
O Pemeriksaan fisik misalnya ditemukan
kelainan tulang punggung atau pasien
terlalu gemuk sekali sehingga tidak teraba
tonolan prosesu spinosus.
O Pemeriksaan laboratorium anjuran seperti
hemoglobin, hematokrit, protrombin time,
thrombin time.
Peralatan Anestesi Spinal
O Peralatan monitor, tekanan darah, nadi, oksimetri
denyut dan EKG
O Peralatan resusitasi atau anestesi umum
O Jarum spinal, jarum spinal dengan ujung tajam
(quincke-Babcock) atau spinal dengan ujung pensil
(pencil point, whitecare)
Teknik Anestesi Spinal
Posisi yang sering dikerjakan adalah posisi duduk
atau posisi tidur lateral dekubitus dengan tusukan
pada garis tengah.
O Hipotensi
O Bradikardi
O Hipoventilasi
O trauma pembuluh darah
O nyeri kepala karena kebocoran likuor
O meningitis
TERIMA KASIH