Direktorat Bina K3
Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Pengertian Jaminan Sosial
• Jaminan Sosial adalah berbagai instrumen publik
yang memberikan kemanfaatan tunai (cash benefits)
dan/ atau kemanfaatan kebutuhan (in kind benefits)
dalam hal :
- Kemampuan bekerja/ berpenghasilan
seseorang ;
a) Terhenti selama-lamanya,
b) Terganggu/ berkurang,
c) Terbebani.
• Adanya kepastian Jaminan berupa penggantian biaya
atau santunan atas penghasilan yg hilang atau berkurang
dlm hal TK mengalami: Kec Kerja, Cacat, Sakit, hamil,
bersalin, hari tua, meninggal dunia.
UU SJSN dan UU BPJS
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Hak konstitusional setiap orang + Wujud tanggung jawab negara
• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan,
Konvensi ILO 102 tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua,
tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan
tahun 1952 persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris
CAKUPAN
SEMESTA 2019
APBN APBD
JAMKESMAS PJKMU
(EXISTING) /JAMKESDA
NOMINAL
DIBAYAR OLEH
YANG Kelas 1 : 59.500
BERSANGKUTAN Kelas 2 :42.500
Pekerja Bukan Kelas 3 : 25.500
Penerima Upah
(PBPU)
Bukan Pekerja (BP)
* Per 1 Juli 2015, iuran berubah menjadi 5%, dimana 4% ditanggung Pemberi Kerja 1% ditanggung Pekerja
Manfaat Akomodasi
Peserta
Bukan Penerima Bantuan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Iuran (PBI)
Pekerja
Pekerja
Bukan Bukan Orang Tidak
Penerima Fakir Miskin
Penerima Pekerja Mampu
Upah
Upah
16
CONTOH KARTU SAAT INI
17
PerPres No 12 Tahun 2013 pasal 20 ayat 1&2
No Jenis Faskes
Peserta
Rujuk / Rujuk Balik
Faskes Primer
Klaim
BPJS
Branch Office
Konsep Pelayanan
Komprehensif sesuai kebutuhan medis
Berjenjang, Puskesmas & Dokter Keluarga sebagai
gate keeper
Rujukan atas indikasi ke pelayanan spesialistik (RS)
Berlaku di seluruh Indonesia
Minimalisasi /eliminasi iur biaya pelayanan terutama
di RS
Perluasan akses pelayanan di PPK Swasta
Peningkatan pelayanan penyakit Katastrofik
Pelayanan berbasis Evidence Base Medicine
Obat dan alkes ditentukan oleh kementrian
kesehatan
Fokus kegiatan Promotif & Preventif
PERLINDUNGAN (Psl :92 ayat (4)) UU ASN
4. bantuan hukum.
BKN
1. Jamiman Perlindungan yang berupa JKK &JKM
diberikan sebagai bentuk tanggungjawab negara
yang menganut paham negara kesejahteraan
(Welfare State) dalam mensejahterakan rakyatnya.
JKK 2. Sebagai tindak lanjut amanat Psl 92 ayat (4) dan Psl 107
UU NO. 5 Th 2014 ttg ASN
&JKM 3. PP 12 Tahun 1981 ttg Perawatan, Tunjangan cacat dan
uang Duka PNS , sdh tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kebijakan.
CPNS
PNS
PPPK
+
PEJABAT NEGARA
(UU 12 TAHUN 1980)
Pasal 8
Kepada Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara yang
mengalami kecelakaan dan atau menderita sakit karena dinas diberikan
pengobatan, perawatan,dan atau rehabilitasi menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.
BKN
Iuran
• Iuran JKK dan JKM bagi peserta yang gajinya dibayar melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
• Iuran JKK dan JKM bagi peserta yang gajinya dibayar melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BKN
J enis Jaminan per lindungan dan
Pengelola Progr am
JAMINAN PT.
Pengelola Taspen
PERLINDUNGAN
(Persero)
(Pasal 2 PP 70 Tahun 2015)
Kecelakaan Kematian
Kerja (JKK) (JKM)
BKN
Perbedaan JKK dengan JKM
BKN
a • Perawatan
1
Manfaat
b
•Santunan; dan
JKK
c
•Tunjangan cacat
(Pasal 9 PP 70 Tahun 2015) BKN
• pemeriksaan dasar dan
penunjang
• perawatan tingkat pertama
dan lanjutaN
• rawat inap kelas I rumah sakit
Perawatan pemerintah dan rumah sakit
swasta yang setara
Jaminan • perawatan intensif
Kecelakaan • penunjang diagnostik
Kerja • pengobatan
(JKK) • pelayanan khusus
• alat kesehatan dan implant
• jasa dokter/medis;
• operasi
• transfusi darah
• rehabilitasi medik.
BKN
TUNJANGAN CACAT (JKK)
3 • Bantuan Beasiswa
(Pasal 23 PP 70 Tahun
BKN
2015)
BKN
1. Kewenangan Penetapan
Tewas
Cakupan
Perka BKN 2. Kriteria tewas
3. Persyaratan administratif
4. Prosedur Penetapan
Tewas.
BKN
(Psl 18 PP 70 Th 2015)
Berdasarkan kriteria
Catatan : yang ditetapkan oleh
Perlu pengaturan /penegasan masa
transisi BKN
(Mis, berkas pengajuan yg sdh terlanjur
masuk atau yg tewas sebelum 1 Juli
2015, penetapannya oleh BKN
Kecelakaan Kerja dalam menjalankan tugas jabatan
danlatau tugas kedinasan lainnya di lingkungan kerja
I pada waktu dan tempat yang dibenarkan
Kecelakaan Kerja dalam menjalankan tugas jabatan
2 dan/atau tugas kedinasan lainnya di luar lingkungan
kerja
BKN/KANREG
UNIT KERJA PPK
3
BKN
1. Usulan melalui Karo
Kepeg/BKD/Unit 1 Usulan 2
Kerja
2. Verivikasi
kelengkapan dan
keabsahan data 1. PPK Koordinasi tertulis
3. Telaahan/analisis dengan BKN
2. Verivikasi dan validasi oleh
4. Laporan kronologis BKN/Kanreg BKN (5 hr)
KK
BKN
“Tewas” adalah :
(Berdasarkan Pasal 18 ayat (1) PP No. 70 Tahun 2015)
BKN
1. MENINGGAL DUNIA DALAM MENJALANKAN
TUGAS KEWAJIBANNYA.
Kriteria:
a. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung
dalam menjalankan tugas jabatan dan/atau tugas
kedinasan lainnya di lingkungan kerja, dengan
ketentuan :
1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan kewenangan yang diberikan
dan/atau melaksanakan tugas kedinasan
lainnya yang diperintahkan secara tertulis oleh
pimpinan; dan
2) Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
BKN
b. Meninggal dunia langsung atau tidak langsung
dalam menjalankan tugas jabatan dan/atau tugas
kedinasan lainnya di luar kantor/lingkungan
kerja, dengan ketentuan :
a) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
b) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
diperintahkan secara tertulis oleh pimpinan;
c) Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BKN
2. MENINGGAL DUNIA DALAM KEADAAN LAIN YANG
ADA HUBUNGANNYA DENGAN DINASNYA
SEHINGGA KEMATIANNYA ITU DISAMAKAN
DENGAN MENINGGAL DUNIA DALAM
MENJALANKAN KEWAJIBANYA.
Kriteria:
BKN
b. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan karena luka-luka
maupun cacad rohani atau jasmani yang didapat dalam
menjalankan tugas kewajibannya atau dalam keadaan lain :
1) Yang didapat akibat pekerjaan (resiko jabatan/pekerjaan),
seperti:
a) Keracunan secara mendadak akibat
menghirup/memakan/memegang sebagai akibat dari
pekerjaan yang dilakukan;
b) Penularan penyakit yang didapat akibat bersentuhan
atau berhubungan dengan orang sebagai akibat dari
pekerjaan yang dilakukan
c) Penganiayaan atau penyerangan dari pihak yang
langsung/tidak langsung berhubungan dengan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai akibat dari pekerjaan yang
dilakukan.
BKN
3. MENINGGAL DUNIA KARENA PERBUATAN
ANASIR-ANASIR YANG TIDAK BERTANGGUNG
JAWAB ATAUPUN SEBAGAI AKIBAT DARI
TINDAKAN TERHADAP ANASIR-ANASIR ITU.
Kriteria:
Meninggal dunia langsung atau tidak langsung
karena perbuatan anasir-anasir yang tidak
bertanggung jawab ataupun sebagai akibat dari
tindakan terhadap anasir-anasir itu, seperti:
a. akibat penculikan; atau
b. akibat penganiayaan
BKN
Prosedur Penetapan Tewas
BKN/KANREG
UNIT KERJA PPK
3
BKN
1. Usulan melalui
Karo Kepeg/BKD 1 Usulan 2
2. Verivikasi
kelengkapan dan 1. PPK Koordinasi tertulis
keabsahan data dengan BKN
2. Verivikasi dan validasi oleh
3. Telaahan/analisis BKN/Kanreg BKN (5 hr)
4. Laporan
kronologis Tewas
BKN
Persyaratan Administrasi Penetapan Tewas
SEMOGA BERMANFAAT