Anda di halaman 1dari 32

Oleh :

DIREKTORAT BINMAS POLDA BENGKULU


KAMTIBMAS

Adalah suatu kondisi dinamis masy. Sbg salah satu prasyarat


terselenggaranya
proses bangnas yg ditandai dgn terjaminnya kam, tib & tegaknya
kum , serta
terbinanya tram yg mengandung puan bina serta bangkan potensi &
kuat masy
dlm menangkal, mencegah & menanggulangi sgl bentuk
pelanggaran kum & bentuk2
gangguan lainnya yg dpt meresahkan masy. dlm menjalankan giat
kehidupannya
SUMBER GANGGUAN KAMTIBMAS
Bersifat Konsepsional, berasal dari upaya-upaya terencana yang
dilakukan dan dikembangkan oleh pihak atau oknum tertentu baik
yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bersifat sosial patologis, berasal dari penyimpangan-penyimpangan


sosial dalamkehidupan masyarakat baik yang bersumber dari
masalah sosial kemasyarakatan atau karena dampak pembangunan
nasional dan faktor-faktor sosial lainnya.

Bersifat alamiah, berasal dari perkembangan aspek-aspek yang


bersifat alamiah ( proses alam )
BENTUK-BENTUK GANGGUAN KAMTIBMAS
* Tindak Pidana, yaitu perbuatan yang melanggar atau melawan
hukum pidana yang berlaku, baik yang terdapat dalam KUHP
maupun dalam berbagai perundang-undangan yang ada.

* Penyimbangan Sosial , yaitu perbuatan yang melanggar atau


bertentangan dengan aturan- aturan, norma-norma atau madat
istiasat masyarakat setempat.

* Bencana alam dan wabah, yaitu suatu bencana yang menyebabkan


penderitaan masyarakat setempat, atau masyarakat daerah
sekitarnya

* Gangguan-gangguan lain yang dapat menimbulkan kekacauan,


kepanikan, kesengsaraan masyarakat dan kehancuran
sarana dan prasarana di masyarakat, pemerintah dan lembaga-
lembaga non pemerintah lainnya ( ketegangan antas suku, RAS,
Golongan dll )
SEBAB-SEBAB TERJADINYA GUAN KAMTIBMAS

* Akibat perbuatan manusia ( tingkah laku, perbuatan dan


tindakan yang melanggar huku atau norma-norma sosial yang
berlaku )

* Akibat alamiah
- Gangguan hewan/fauna dan tumbuh-tumbuhan/floran
berupa hama, penyakit dan gangguan binatang buas )
- Bencana alam yang terjadi.
PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA

Sistem keamanan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat ,


berkembang atas prakarsa dan kemauan masyarakat sendiri dalam rangka
terwujudnya daya cegah, daya tangkal dan daya penanggulangan setiap
terjadinya gangguan kamtibmas .

POLSEK SEBAGAI PELAYANAN DAN DESA/KELURAHAN SEBAGAI PANGKAL


KEGIATAN KAMTIBMAS

Keberhasilan dalam mencegah timbulnya kamtibmas ditentukan oleh tugas-tugas


Polri di Polsek dan di Desa .

PENERAPAN POLMAS

Kerjasama antara Polri dengan masyarakat lokal dan komunitas tertentu untuk
mendorong dan menanggulangi gangguan kamtibmas dan penyelesaian masalah
sosial yang terjadi di masyarakat .
FORUM KEMITRAAN POLISI MASYARAKAT

Furum antara Polri dan Masyarakat dengan


mengakomodir kegiatan Polmas di luar FKPM dengan
menitik beratkan kegiatan kelompok masyarakat
berdasarkan community of interest misalnya etnik. Hobi.
Agama dan sosbub
HEKEKAT FORUM KEMIITRAAN POLISI
MASYARAKAT

• FKPM Statis :
Wadah untuk mengumpulkan masyarakat dan
baket/info dalam upaya mencari pemecahan
masalah.

• FKPM Dinamis :
Prinsip menjalin kerjasama antara Polri dan
Masyarakat dengan kedudukan sejajar menjunjung
tinggi nilai-nilai sosial/kemanusiaan dan menampilkan
sikap santun saling menghargai antara Polri dan
Warga Masyarakat dalam rangka memecahkan
masalah sosial melalui upaya secara terpadu,
sistematis, terencana dan berkesinambungan.
1. Membangun kemitraan Polri & masyarakat dlm wadah & sarana
komunikasi yg efektif

2. Meningkatkan partisipasi & kesadaran serta ketaatan warga masy.


thdp hukum & peraturan per-undang2an utk menciptakan stabilitas
ktbm di lingkungannya melalui siskam swakarsa

3. memberdayakan masy. scr bersama-sama utk mencegah &


memecahkan mslh sosial yg berdampak dpt menjadi sumber
gangguan ktbm dilingkungannya
b.Tujuan Taktis Operasional
1. Mendorong masy. utk memecahkan mslh sos yg berdampak
dpt menjdk sumber gangguan ktbm (problem solving)
secara
koordinatif dgn Polri sbg fasilitator.
2. Merumuskan kesepakatan bersama dlm upaya memecahkan
mslh-2
sos tersebut yang terjadi di lingkungannya.
3. Melkkan langkah-2 antisipasi & koordinasi scr cepat &
tepat.

SUSUNAN, BENTUK KEGIATAN DAN UNSUR-UNSUR FKPM

FKPM dilksnk pd kesatuan kewilayahan Polri


pd tingkat :

a. Polda
b. Polres
c. Polsek
Kegiatanya berupa :
a. Pertemuan silaturahmi warga
b. Diskusi
c. Seminar
d. Kampanye ktbm dan / atau
e. Giat lain sesuai kebutuhan masyarakat & kebiasaan masy. setempat

Unsur-unsur yang dilibatkan :


a. Polri
b. Kelompok warga masyarakat

Pengelompokan FKPM berdsrkn kepentingan


komunitas :
a. Etnik atau kesukuan
b. Hobby
c. Pekerjaan/profesi
d. Semangat dan nilai-nilai keagamaan dan/atau
e. Semangat dari nilai-nilai adat & budaya /sosial budaya setempat
STRATEGI
* Menghimbau / Mengajak seluruh komponen Masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam membangun/menciptakan
Kamtibmas yang baik di lingkungan masing-masing.
* Membangun pola pikir masyarakat secara berkesinambungan
hingga menjadi budaya, untuk dapat mengerti akan
pentingnya Hukum.
* Merapatkan barisan untuk selalu memantau kondisi
lingkungan dari hal-hal yang akan berdampak pada
ganggungan Kamtibmas, dengan selalu berkoordinasi dan
atau melaporkan kepada pihak Polisi terdekat.
* Mengembangkan Pokdarkamtibmas agar dapat bermanfaat
bagi semua pihak
Sekelompok orang/warga yang hidup dalam suatu
wilayah yang memiliki kesamaan kepentingan.

Contoh : Masyarakat pedesaan, masyarakat perkotaan,


masyarakat nelayan, masyarakat pertanian,dsb.
 Penyelenggaraan tugas kepolisian dengan cara
memberdayakan masyarakat melalui kemitraan Polisi
dan warga masyarakat, sehingga secara bersama-sama
mampu mendeteksi gejala yang dapat menimbulkan
permasalahan di masyarakat, mampu mendapatkan
solusi untuk mengantisipasi permasalahannya dan
mampu memelihara keamanan serta ketertiban di
lingkungannya
Implementasi pemolisian proaktif yang menekankan
kemitraan sejajar antara polisi dan masyarakat dalam
upaya pencegahan dan penangkalan kejahatan,
pemecahan masalah sosial yang berpotensi
menimbulkan gangguan Kamtibmas dalam rangka
meningkatkan kepatuhan hukum dan kualitas hidup
masyarakat.
 suatu model pemolisian yang menekankan hubungan
yang menjunjung nilai-nilai sosial/kemanusiaan
dalam kesetaraan, menampilkan sikap perilaku yang
santun serta saling menghargai antara polisi dan
warga sehingga menimbulkan rasa saling percaya dan
kebersamaan dalam rangka menciptakan kondisi yang
menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi
kepolisian dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
 Segala upaya yang meliputi komunikasi, konsultasi,
penyuluhan, penerangan, pembinaan, pengembangan
dan berbagai kegiatan lainnya dalam rangka untuk
memberdayakan segenap potensi masyarakat guna
menunjang keberhasilan tujuan terwujudnya
keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat
 Segala upaya membangun sinergi dengan potensi
masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis
kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan
berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan
masyarakat yang aman, tertib dan tenteram.
 Proses pendekatan permasalahan Kamtibmas dan
kejahatan guna mencari solusi untuk memahami,
analisis masalah, dan usulkan alternatif-alternatif
solusi dalam rangka menciptakan rasa aman, tentram
dan tertib
 Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM)
adalah wahana komunikasi antara Polri dan warga
yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan bersama
dalam rangka pembahasan masalah Kamtibmas dan
masalah-masalah sosial guna menciptakan kondisi
yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi
kepolisian dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
 Balai Kemitraan Polri dan Masyarakat (BKPM) adalah
tempat yang digunakan untuk kegiatan Polisi dan
warga dalam membangun kemitraan.
1. POLA PENYELENGGARAAN PEMOLISIAN YANG BERTUMPU
KEPADA KONSEP PENINGKATAN JUMLAH POLISI DAN/ATAU
PENINGKATAN INTENSITAS KEGIATAN POLISI TIDAK MAMPU
MENGATASI ATAU MENEKAN ANGKA GANGGUAN KAMTIBMAS YANG
BERKEMBANG PESAT DI DALAM MASYARAKAT.
2. PENDEKATAN KONVENSIONAL KE PENDEKATAN MODERN
3. PRAKTEK KETERLIBATAN MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM
PEMOLISIAN
4. POLA-POLA PENYELESAIAN MASALAH MASYARAKAT MELALUI
ADAT KEBIASAAN
5. PARADIGMA REFORMASI DALAM NEGARA DEMOKRASI
6. PENERAPAN POLMAS SEBAGAI FALSAFAH DAN STRATEGI
MERUPAKAN LANGKAH YANG TEPAT PENINGKATAN YAN POLRI.
A. PENAMBAHAN KEKUATAN MELALUI PELIBATAN WARGA
MASYARAKAT SEBAGAI MITRA YANG SETARA.
B. PENDEKATAN PROAKTIF MENGUTAMAKAN PEMECAHAN
MASALAH KAMTIBMAS DAN MASALAH SOSIAL.
C. SOLUSI TDH DAMPAK PERKEMBANGAN SOSIAL, BUDAYA,
EKONOMI DAN POLITIK YANG SANGAT PESAT DAPAT
MENIMBULKAN MASALAH YANG SEMAKIN KOMPLEKS DAN
MELUAS.
D. KEMITRAAN POLISI DAN MASYARAKAT UNTUK
MELAKSANAKAN DETEKSI DINI.
E. PENERAPAN STRATEGI POLMAS BAGI INDONESIA SANGAT
TEPAT/COCOK DENGAN BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA.

23
1. TERWUJUDNYA KEMITRAAN POLISI DAN MASYARAKAT
YANG DIDASARI KESADARAN BERSAMA.
2. MENANGGULANGI PERMASALAHAN YANG DAPAT
MENGGANGGU KEAMANAN, KETERTIBAN DAN
KETENTRAMAN MASYARAKAT.
3. PROSES YANG BERKELANJUTAN DALAM MEMBANGUN
KEMITRAAN.
4. WARGA MASYARAKAT DIBERDAYAKAN UNTUK IKUT AKTIF.
METODE POLMAS
MELALUI PENYELENGGARAAN KEMITRAAN ANTARA POLRI DENGAN
WARGA MASYARAKAT YANG DIDASARI PRINSIP KESETARAAN GUNA
MEMBANGUN KEPERCAYAAN WARGA MASYARAKAT TERHADAP
POLRI, SEHINGGA TERWUJUD KEBERSAMAAN DALAM RANGKA
MEMAHAMI MASALAH KAMTIBMAS DAN MASALAH SOSIAL,
MENGANALISIS MASALAH, MENGUSULKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF
SOLUSI YANG TEPAT DALAM RANGKA MENCIPTAKAN RASA AMAN,
TENTRAM DAN KETERTIBAN (TIDAK HANYA BERDASARKAN PADA
HUKUM PIDANA DAN PENANGKAPAN), MELAKUKAN EVALUASI
SERTA EVALUASI ULANG TERHADAP EFEKTIFITAS SOLUSI YANG
DIPILIH.
POLA OPERASIONALISASI POLMAS:

A. UPAYA PEMECAHAN MASALAH GANGGUAN KEAMANAN


DAN KETERTIBAN MASYARAKAT.
B. PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN KEPADA
MASYARAKAT.
C. UPAYA PENINGKATAN KESADARAN HUKUM DARIPADA
PENINDAKAN HUKUM;
D. UPAYA PENINDAKAN HUKUM MERUPAKAN ALTERNATIF
TINDAKAN YANG PALING AKHIR, BILA CARA-CARA
PEMULIHAN MASALAH ATAU CARA-CARA PEMECAHAN
MASALAH YANG BERSIFAT PERSUASIF TIDAK
BERHASIL.
A. KOMUNIKASI INTENSIF
B. KESETARAAN
C. KEMITRAAN
D. TRANSPARANSI
E. AKUNTABILITAS
F. PARTISIPASI
G. PERSONALISASI
H. DESENTRALISASI
I. OTONOMISASI
J. PROAKTIF
K. ORIENTASI PD PEMECAHAN MASALAH
L. ORIENTASI PD PELAYANAN
MODEL-MODEL POLMAS YG DIKEMBANGKAN MELALUI :

A. MODIFIKASI PRANATA SOSIAL & POLA PEMOLISIAN MASY.


TRADISIONAL (MODEL A);
B. INTENSIFIKASI FUNGSI POLRI DI BIDANG BIN MASY (MODEL B);
C. PENYESUAIAN MODEL COMMUNITY POLICING DR NEGARA2
LAIN (MODEL C).

MODEL POLMAS YG DITERAPKAN DI SUATU KEWIL. TDK SELALU SAMA


DGN MODEL POLMAS YG DITERAPKAN DI KEWILAYAHAN LAINNYA.

PENERAPAN MODEL POLMAS DI KEWIL. DISESUAIKAN DGN


KARAKTERISTIK WILAYAH, MASY & SASARAN POLMAS YG DITENTUKAN
OLEH MASING2 PIMPINAN SATWIL YG BERWENANG.
POLA TRADISIONAL DISEBUT POLMAS MODEL A, :

A. MODEL SISKAMLING, (MODEL A1) ANTARA LAIN:


1) RONDA KAMPUNG (MODEL A11);
2) PAM DI LINGKUNGAN KAWASAN (MODEL A12).
3) PAM LINGKUNGAN KERJA

B. MODEL PEMBERDAYAAN PRANATA SOSIAL/ ADAT


(MODEL A2), ANTARA LAIN:
1) JAGA BAYA, JAGA TIRTA (MODEL A21);
2) PECALANG (MODEL A22);
3) PELA GANDONG (MODEL A23).
KRITERIA YG DPT DIJADIKAN TOLAK UKUR KEBERHASILAN POLMAS ( PS 55 ):
1. INTENSITAS KOMUNIKASI ANTARA PETUGAS DENGAN MASYARAKAT
MENINGKAT.
2. KEAKRABAN HUBUNGAN PETUGAS DENGAN MASYARAKAT MENINGKAT.
3. KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP POLRI MENINGKAT
4. INSTENSITAS KEGIATAN FORUM KOMUNIKASI PETUGAS DAN
MASYARAKAT MENINGKAT.
5. KEPEKAAN/ KEPEDULIAN MASY. THD MASALAH KAMTIBMAS DI LINGK.NYA
MENINGKAT.
6. DAYA KRITIS MASY. THD AKUNTABILTAS SELESAIAN MASALAH KAMTIBMAS
MENINGKAT.
7. KETAATAN WARGA MASY. THD ATURAN YG BERLAKU MENINGKAT.
8. PARTISIPASI MASY. DLM HAL DETEKSI DINI, PERINGATAN DINI, LAP.
KEJADIAN MENINGKAT
9. KEMAMPUAN MASY. ELEMINIR AKAR MASALAH MENINGKAT.
10. KEBERADAAN & BERFUNGSINYA MEKANISME PENYELESAIAN MASALAH
MENINGKAT.
11. GANGGUAN KAMTIBMAS MENURUN.
A. KESADARAN BHW MASY. ADL STAKEHOLDER YG HARUS DILAYANI.
B. KESADARAN ATAS TGG JWB TUGAS KPD MASY.
C. SEMANGAT LAYANI & LINDUNGI SBG KEWAJIBAN PROFESI.
D. KESIAPAN & KESEDIAAN TERIMA KELUHAN/ADUAN MASY.
E. KECEPATAN RESPON PENGADUAN/ KELUHAN/ LAPORAN MASY.
F. KECEPATAN DATANGI TKP.
G. KESIAPAN MEMBERIKAN BANTUAN YG SANGAT DIBUTUHKAN MASY.
H. KEMAMPUAN SELESAIKAN MASALAH, KONFLIK/PERTIKAIAN ANTAR WARGA.
I. KEMAMPUAN AKOMODIR/TANGGAPI KELUHAN MASYARAKAT.
J. INTENSITAS KUNJUNGAN PETUGAS THD WARGA.

a. KEMUDAHAN PETUGAS/PEJABAT DIHUBUNGI OLEH WARGA MASY.


B. LOKET PENGADUAN/ LAP. MUDAH DITEMUKAN.
C. MEKANISME PENGADUAN MUDAH, CEPAT DAN TIDAK MENAKUTKAN.
D. RESPON/ JAWABAN ATAS PENGADUAN CEPAT/ SEGERA DIPEROLEH.
E. TINGKAT KEPERCAYAAN MASY. TERHADAP POLRII.
F. KEMAMPUAN FORUM TEMUKAN & IDENTIFIKASIKAN AKAR MASALAH.
G. KEMANDIRIAN MASY. ATASI PERMASALAHAN DI LINGK.NYA
H. BERKURANGNYA KETERGANTUNGAN MASY. KPD PETUGAS.
I. DUKUNGAN MASY. DALAM, BENTUK INFORMASI, PEMIKIRAN/ MATERI.

Anda mungkin juga menyukai