Ditemukanya
ARV
Menjadi
penyakit
kronis Memerlukan
pendekatan
yang holistik
dan
multidimensi
• Pada Umumnya tujuan keperawatan holistik orang
dengan HIV/AIDS adalah :
Menurunkan Morbiditas dan mortalitas
Meningkatkan kemampuan ODHA dalam melakukan
perawatan diri sehari-hari
Meningkatkan Kualitas hidup ODHA dan keluarganya
Menurunkan stigma dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk terlibat dalam merawat ODHA
melalui pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan keterlibatan keluarga dalam merawat
ODHA dirumah yang dimulai dengan meningkatkan
kesadaran ODHA untuk terbuka tentang statusnya
pada keluarganya.
1. Menjalin kemitraan dengan pasien
2. Perhatikan prioritas dam kekhawatiran
pasien
3. Menggunakan pendekatan 5M (5A) :
Mengkaji(assess),Menyarankan(Advise)
Menyepakati(Agree),Membantu(Assist)
Merencanakan(Arrange)
4. Memberikan dukungan agar ODHA bisa
mandiri
6. Melibatkan ODHA terlatih,pendidik
sebaya,pendidik pengobatan,manajer kasus
dalam pelayanan di puskesmas/klinik
7. Membuat Jejaring antara ODHA dengan
lembaga pemerintah,LSM,dan lembaga
keagamaan
8. Membuat pencatatan kartu pasien,rencana
terapi,ikhtisar perawatan dan ART,lembar
petunjuk pengobatan
9. Bekerja sebagai tim
CST(Perawatan,dukungan,dan pengobatan)
10.Jamin Kesinambungan perawatan
TKt Dinkes Provinsi RS Rujukan strata
Provinsi (kesehatan III (layanan klinis)
masyarakat)
TKt Layanan
Kabupaten Dinkes klisis di RS
kota kab/kota Rujukan
strata II
Ormas, LSM,
Pemda Dukungan sebaya Orang
stmpat ODHA agama
TKt
Puskesmas
/Rumah
komunitas Perawatan
berbasis Perawatan berbasis
masyarakat rumah
Aspek yangpenting dalam Pengelolaan
penyakit kronis meliputi :
- Konseling dan testing
- Monitoring gejala-gejala seperti :
anoreksia,penurunan berat badan
kelainan kulit,lesi pada mulut dan
tenggorokan dll
- Monitoring kepatuhan minum obat dan
dan berobat ke klinik sesuai jadwal
Tangani gejala seperti
mual,muntah,diare,suhu tubuh
tinggi,batuk,sesak nafas,sakit
kepala,nyeri,depresi dan cemas.
Tidak menyakiti (Do no Harm)
Otonomi
Equality (keadilan)
Kerahasiaan
Consent(persetujuan)
Perilaku profesional
Mempertahankan asuhan keperawatan
berdasarkan standar operating procedure
(SOP).
Membantu ODHA untuk mendapatkan
pengobatan masalah-masalah terkait
HIV/AIDS
Tidak membedakan ODHA karena status HIV
nya (stigma)
ODHA berhak menentukan pilihan apa yang
terbaik baginya,sehingga perawat harus :
menghargai dan meghormati keputusan ODHA
terkait pengobatan dan keterbukaan statusnya
Membantu ODHA untuk menentukan dan
mencapai tujuan ODHA secara realistis dan
obyektif
Menjelaskan dengan jelas tengang konsekuensi
pilihan ODHA
Tidak mendikte ODHA untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu
Perawat harus memperlakukan ODHA secara
adil,tidak membeda bedakan berdasarkan
jenis kelamin,umur,orientasi sesksual, dan
status sosial
Perawat memberikan asuhan keperawatan
sesuai kebutuhan pasien tanpa melihat status
ODHAbapakah IDU atau bukan,apakah tidak
berpendidikan atau berpendidikan dll.
Menjaga dan menyimpan informasi
pribadi(rahasia) terkait ODHA
Perawat harus menjaga semua informasi yang
diketahui tentang ODHA
Perawat dengan alasan apapun dilarang untuk
membuka informasi yang bersifat rahasia
tanpa seizin ODHA
Perawat dilarang membucarakan informasi
ODHA dengan teman,keluarga atau orang lain
yang tidak berkepentingan
Perawat dilarang mendiskusikan tentang
ODHA dengan tim kesehatan lain ditempat
terbuka sehingga terdengar oleh oranglain
Perawat hanya boleh membocofkan rahasia
ODHA bila apabila tidak dibocorkan akan
membahayakan hidup ODHA
- ODHA harus memberikan persetujuan atad
apa yang akan dilakukan terhadapnya :
ODHA harus memberikan persetujuan untuk
VCT,kun jungan rumah,rujukan dan terapi
Sebelum dilakukan prosedur atau tindakan
apapun harus dijelaskan kepada ODHA
termasuk keuntungan dan kerugian dari
tindakan tersebut. Tanyakan apakah ODHA
sudah paham betul.
Persetujuan ditandatangani oleh ODHA
dengan disaksikan oleh saksi yang ODHA pilh
1. Mengikuti protokol atau SOP dalam melakukan
tindakan atau prosedur terhadap ODHA
2. Selalu ak lain dan kolega sendiritif berpastisipasi
dalam diskusi kasus dengan tim kesehatan lain
3. Terus mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan klinis
4. Disiplin
5. Terlihat siap dalam bekerja
6. Menepati janji dan komitmen
7. Menjaga hubungan profesional dengan ODHA, Tim
kesehatan lain dan kolega sendiri
8. Perawat selalu menjaga kesehatan dan penampilan
agar menjadi roel model bagi ODHA dan
keluarganya
Stress dan kejenuhan
Terbuka dengan teman atau atasan, biasakan
mengemukakak kesulitan dan masalah
dengan cara yang asertif
Tetap menjaga kesehatan sendiri
Selalu berdfikir positif
Olahraga secara teratur,makan makanan
seimbang dan cukup,lakukan relaksasi secara
berkala
Susunlah potongan metaplan yang
telah disediakan menjadi kalimat
atau kelompok yang sesuai
berdasarkan pada materi sesi ini.
1. Infeksi oportunistik
virus HIV akan menyebabkan menurunya
sistme imun,oleh sebab itu biasanya mortalitas
dan morbiditas disebabkan oleh adanya
komplikasi akibat adanya infeksi oportunistik.
Asuhan keperawatan meliputi :
Pengkajian gejala dan intervensi keperawatan
Pendidikan kesehatan
Manajemen krisis
Support adherence pada ART
Asuhan keperawatan paliatif
Dukungan pada proses berduka dan kehilangan
Maslaah pada kulit(ruam dan gatal)
Masalah pada paruparu
Masalahn pada lambung dan usus
Masalah pada mulut
Masalah pada neurologi
Infeksi oportunistik disebabkan oleh
microorganisme seperti bakteri,virus dan
jamur yang pada orang yang tidak terinfeksi
HIV tidak akan menyebabkan penyakit orang
dengan HIV/AIDS rentan terkena infeksi
oprtunistik dan keganasan karena :
• Adanya penekanan pada sistem imun
terutama apabila CD4 turn sampai dibawah
200/mm3
• Kurang gizi
• Adanya stres psikososial
Pengobatan infeksi oportunistik tergantung
pada jenis dn berat ringanya infeksi dan
gejala yang muncul. Gejala infeksi
oportunistik yang memrlukan rujukan
kerumah sakit dengan segera meliputi :
Sesak nafas berat
Nyeri dada
Nyeri abdominal yang berat
Muntah muntah kebih dari 3 hari
Diare berdarah lebih dari 3 hari
Dehidrasi sedang
Nyeri kepala hebat dan kaku kuduk
Kejang kejang
Kelelahan yang sangat berat
Depresi berat dan keinginan bunuh diri
Demam
Kehilangan berat badan(wasting)
Jamur di mulut
Co-trimoxazole diberikan oleh dokter untuk
mencegah PCP pneumonia , malaria , dan
infeksi lain seperti toxoplasma. Indikasi
pemberian obat co-trimoxazole tergantung
dari derjat HIV nya menurut WHO. Peran
perawat dalam pemberian co-trimoxazole
adalah :
-memberikan edukasi kepada ODHA tentang :
-cara minum co-trimoxazole
-tanda hipersensitivitas seperti
kemerahan dan gatal
Batuk dan sesak nafas merupakan gejala
umum pada paru paru orang dengan HIV dan
AIDS. Infeksi oportunistik pada sistem
pernafasan disebabkan bakteri pniumonia,TB
dan PCP. Terapi medik yang diberikan dapat
berupa antibiotik,anti jamur,steroid dan obat
batuk seperti expectoran. Resiko tambahan
yang memperberat masalah sistem
pernafasan ini adalah riwayat dan kebiasaan
merokok dan obat NAPZA.
Pengkajian :
Suara paru : rales,wheezing dan penurunan
suara paru
Pola nafas dan kedalaman nafas
Ada sputum atau tidak : perhatikan warna
dan apakah ada darahnya
Suhu tubuh
Tingkat kecemasan
Kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari
hari : kapasitas fungsional
Kebiasaan merokok
Pengetahuan tentang cara membuang dahak
Masalah keperawatan yang dapat dibuat :
Jalan nafas tidak efektif : banyaknya sputum
akibat bakteri dijalan nafas (TB dan pneumonia)
Perubahan pola nafas : nafas dangkal dan cepat
Gangguan perfusi jaringan