Anda di halaman 1dari 68

PELAYANAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF

PADA ORANG DENGAN HIV AIDS


HIV/ Perjalanan
AIDS Penyakit yang
panjang

Ditemukanya
ARV
Menjadi
penyakit
kronis Memerlukan
pendekatan
yang holistik
dan
multidimensi
• Pada Umumnya tujuan keperawatan holistik orang
dengan HIV/AIDS adalah :
 Menurunkan Morbiditas dan mortalitas
 Meningkatkan kemampuan ODHA dalam melakukan
perawatan diri sehari-hari
 Meningkatkan Kualitas hidup ODHA dan keluarganya
 Menurunkan stigma dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk terlibat dalam merawat ODHA
melalui pemberdayaan masyarakat
 Meningkatkan keterlibatan keluarga dalam merawat
ODHA dirumah yang dimulai dengan meningkatkan
kesadaran ODHA untuk terbuka tentang statusnya
pada keluarganya.
1. Menjalin kemitraan dengan pasien
2. Perhatikan prioritas dam kekhawatiran
pasien
3. Menggunakan pendekatan 5M (5A) :
Mengkaji(assess),Menyarankan(Advise)
Menyepakati(Agree),Membantu(Assist)
Merencanakan(Arrange)
4. Memberikan dukungan agar ODHA bisa
mandiri
6. Melibatkan ODHA terlatih,pendidik
sebaya,pendidik pengobatan,manajer kasus
dalam pelayanan di puskesmas/klinik
7. Membuat Jejaring antara ODHA dengan
lembaga pemerintah,LSM,dan lembaga
keagamaan
8. Membuat pencatatan kartu pasien,rencana
terapi,ikhtisar perawatan dan ART,lembar
petunjuk pengobatan
9. Bekerja sebagai tim
CST(Perawatan,dukungan,dan pengobatan)
10.Jamin Kesinambungan perawatan
TKt Dinkes Provinsi RS Rujukan strata
Provinsi (kesehatan III (layanan klinis)
masyarakat)

TKt Layanan
Kabupaten Dinkes klisis di RS
kota kab/kota Rujukan
strata II

Ormas, LSM,
Pemda Dukungan sebaya Orang
stmpat ODHA agama
TKt
Puskesmas
/Rumah
komunitas Perawatan
berbasis Perawatan berbasis
masyarakat rumah
 Aspek yangpenting dalam Pengelolaan
penyakit kronis meliputi :
- Konseling dan testing
- Monitoring gejala-gejala seperti :
anoreksia,penurunan berat badan
kelainan kulit,lesi pada mulut dan
tenggorokan dll
- Monitoring kepatuhan minum obat dan
dan berobat ke klinik sesuai jadwal
 Tangani gejala seperti
mual,muntah,diare,suhu tubuh
tinggi,batuk,sesak nafas,sakit
kepala,nyeri,depresi dan cemas.
 Tidak menyakiti (Do no Harm)
 Otonomi
 Equality (keadilan)
 Kerahasiaan
 Consent(persetujuan)
 Perilaku profesional
 Mempertahankan asuhan keperawatan
berdasarkan standar operating procedure
(SOP).
 Membantu ODHA untuk mendapatkan
pengobatan masalah-masalah terkait
HIV/AIDS
 Tidak membedakan ODHA karena status HIV
nya (stigma)
ODHA berhak menentukan pilihan apa yang
terbaik baginya,sehingga perawat harus :
 menghargai dan meghormati keputusan ODHA
terkait pengobatan dan keterbukaan statusnya
 Membantu ODHA untuk menentukan dan
mencapai tujuan ODHA secara realistis dan
obyektif
 Menjelaskan dengan jelas tengang konsekuensi
pilihan ODHA
 Tidak mendikte ODHA untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu
 Perawat harus memperlakukan ODHA secara
adil,tidak membeda bedakan berdasarkan
jenis kelamin,umur,orientasi sesksual, dan
status sosial
 Perawat memberikan asuhan keperawatan
sesuai kebutuhan pasien tanpa melihat status
ODHAbapakah IDU atau bukan,apakah tidak
berpendidikan atau berpendidikan dll.
 Menjaga dan menyimpan informasi
pribadi(rahasia) terkait ODHA
 Perawat harus menjaga semua informasi yang
diketahui tentang ODHA
 Perawat dengan alasan apapun dilarang untuk
membuka informasi yang bersifat rahasia
tanpa seizin ODHA
 Perawat dilarang membucarakan informasi
ODHA dengan teman,keluarga atau orang lain
yang tidak berkepentingan
 Perawat dilarang mendiskusikan tentang
ODHA dengan tim kesehatan lain ditempat
terbuka sehingga terdengar oleh oranglain
 Perawat hanya boleh membocofkan rahasia
ODHA bila apabila tidak dibocorkan akan
membahayakan hidup ODHA
- ODHA harus memberikan persetujuan atad
apa yang akan dilakukan terhadapnya :
 ODHA harus memberikan persetujuan untuk
VCT,kun jungan rumah,rujukan dan terapi
 Sebelum dilakukan prosedur atau tindakan
apapun harus dijelaskan kepada ODHA
termasuk keuntungan dan kerugian dari
tindakan tersebut. Tanyakan apakah ODHA
sudah paham betul.
 Persetujuan ditandatangani oleh ODHA
dengan disaksikan oleh saksi yang ODHA pilh
1. Mengikuti protokol atau SOP dalam melakukan
tindakan atau prosedur terhadap ODHA
2. Selalu ak lain dan kolega sendiritif berpastisipasi
dalam diskusi kasus dengan tim kesehatan lain
3. Terus mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan klinis
4. Disiplin
5. Terlihat siap dalam bekerja
6. Menepati janji dan komitmen
7. Menjaga hubungan profesional dengan ODHA, Tim
kesehatan lain dan kolega sendiri
8. Perawat selalu menjaga kesehatan dan penampilan
agar menjadi roel model bagi ODHA dan
keluarganya
Stress dan kejenuhan
 Terbuka dengan teman atau atasan, biasakan
mengemukakak kesulitan dan masalah
dengan cara yang asertif
 Tetap menjaga kesehatan sendiri
 Selalu berdfikir positif
 Olahraga secara teratur,makan makanan
seimbang dan cukup,lakukan relaksasi secara
berkala
Susunlah potongan metaplan yang
telah disediakan menjadi kalimat
atau kelompok yang sesuai
berdasarkan pada materi sesi ini.
1. Infeksi oportunistik
virus HIV akan menyebabkan menurunya
sistme imun,oleh sebab itu biasanya mortalitas
dan morbiditas disebabkan oleh adanya
komplikasi akibat adanya infeksi oportunistik.
Asuhan keperawatan meliputi :
 Pengkajian gejala dan intervensi keperawatan
 Pendidikan kesehatan
 Manajemen krisis
 Support adherence pada ART
 Asuhan keperawatan paliatif
 Dukungan pada proses berduka dan kehilangan
 Maslaah pada kulit(ruam dan gatal)
 Masalah pada paruparu
 Masalahn pada lambung dan usus
 Masalah pada mulut
 Masalah pada neurologi
Infeksi oportunistik disebabkan oleh
microorganisme seperti bakteri,virus dan
jamur yang pada orang yang tidak terinfeksi
HIV tidak akan menyebabkan penyakit orang
dengan HIV/AIDS rentan terkena infeksi
oprtunistik dan keganasan karena :
• Adanya penekanan pada sistem imun
terutama apabila CD4 turn sampai dibawah
200/mm3
• Kurang gizi
• Adanya stres psikososial
Pengobatan infeksi oportunistik tergantung
pada jenis dn berat ringanya infeksi dan
gejala yang muncul. Gejala infeksi
oportunistik yang memrlukan rujukan
kerumah sakit dengan segera meliputi :
 Sesak nafas berat
 Nyeri dada
 Nyeri abdominal yang berat
 Muntah muntah kebih dari 3 hari
 Diare berdarah lebih dari 3 hari
 Dehidrasi sedang
 Nyeri kepala hebat dan kaku kuduk
 Kejang kejang
 Kelelahan yang sangat berat
 Depresi berat dan keinginan bunuh diri
 Demam
 Kehilangan berat badan(wasting)
 Jamur di mulut
Co-trimoxazole diberikan oleh dokter untuk
mencegah PCP pneumonia , malaria , dan
infeksi lain seperti toxoplasma. Indikasi
pemberian obat co-trimoxazole tergantung
dari derjat HIV nya menurut WHO. Peran
perawat dalam pemberian co-trimoxazole
adalah :
-memberikan edukasi kepada ODHA tentang :
-cara minum co-trimoxazole
-tanda hipersensitivitas seperti
kemerahan dan gatal
Batuk dan sesak nafas merupakan gejala
umum pada paru paru orang dengan HIV dan
AIDS. Infeksi oportunistik pada sistem
pernafasan disebabkan bakteri pniumonia,TB
dan PCP. Terapi medik yang diberikan dapat
berupa antibiotik,anti jamur,steroid dan obat
batuk seperti expectoran. Resiko tambahan
yang memperberat masalah sistem
pernafasan ini adalah riwayat dan kebiasaan
merokok dan obat NAPZA.
Pengkajian :
 Suara paru : rales,wheezing dan penurunan
suara paru
 Pola nafas dan kedalaman nafas
 Ada sputum atau tidak : perhatikan warna
dan apakah ada darahnya
 Suhu tubuh
 Tingkat kecemasan
 Kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari
hari : kapasitas fungsional
 Kebiasaan merokok
 Pengetahuan tentang cara membuang dahak
Masalah keperawatan yang dapat dibuat :
 Jalan nafas tidak efektif : banyaknya sputum
akibat bakteri dijalan nafas (TB dan pneumonia)
 Perubahan pola nafas : nafas dangkal dan cepat
 Gangguan perfusi jaringan

 Gangguan keseimbangan suhu tubuh :


hipertermia
 Cemas
 Gangguan pemenuhan ADL : kelemahan fisik

 Resiko penularan TB pada anggota keluarga :


kurang pengetahuan tentang membuang dahak
dan cara batuk yang benar
Intervensi keperawatan :
 Latihan batuk efektif dan pursed lip bretahing
 Pertahankan hidrasi yang cukup
 Obat antibiotik sesuai anjuran dokter :
perhatikan ODHA mematuhi dosis dan
lamanya minum obat
 Edukasi : cara mencegah penularan TB dan
pneumonia,membuang dahak dengan benar
dan batuk ditutup dengan saputangan atau
tissue
 Lingkungan rumah bersih dan sehat terutama
ventilasi udara dan cahaya matahari
 Anjurkan makan tinggi kalori,tinggi protein dan
vitamin
 Refer ODHA kerumah sakit apabila ada tanda tanda :
- Respirasi lebih dari 40 kali permenit
-suhu tubuh lebih dari 39°c
-cyanosis
-dehidrasi : tekanan darah rendah,
mukosa membran sangat kering
kulit dingun dan pucat ,turgor kulit jelek
dan penurunan jumlah urine output.
-penurunan kesadaran dan status mental
 beri dukungan prikososial sesuai kebutuhan ODHA
dan keluarganya
b.Demam
demam pada HIV/AIDS dapat diakibatkan
oleh virus itu sendiri,pada masaakut infeksi
dan yang paling sering diakibatkan oleh
infeksi oportunistik pneumonia. Demam bisa
mencapai 30°c bahkan lebih. Demam pad
odha dengan viral load > 200 biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus
pada saluran nafas. Sdangkan demam pada
dengan viral load < 200 disebabkan oleh
infeksi non pulmonal seperti pcp.
Pengkajian keperawatan :
 Ukur suhu tubuh oral
 Kaji status hidrasi dan tanda vital
 Kaji kemampuan ODHA untuk minum banyak
 Kaji obat yang sudah diminum untuk minum
banyak
 Kaji obat yang sudah diminum untuk
menurunkan suhu tubuh
 Kaji apa yang sudah dilakukan ODHA dan
keluarga untuk menurunkan suhu tubuh
Masalah keperawatan :
 Gangguan keseimbangan tubuh : hipertemia
 Resiko terjadinya dehidrasi : keringat banyak
dan minum kurang
 Gangguan pemenuhan ADL : kelemahan
Intervesi keperawatan :
 Anjurkan ODHA minum banyak minimal 50
cc/kgBB perhari
 Anjurkan istirahat cukup
 Beri antipiretik sesuai anjuran dokter
 Contohkan kepada ODHA dan keluarga cara
memberikan kompes yang benar untuk
menurunkan suhu
 Rujuk kerumah sakit apabila :
-suhu tidak turun lebih dari 2 hari
-ada tanda dehidrasi: nadi cepat dan tekanan
darah rendah
-ODHA tidak mau minum
-kesadaran menurun atau sesak nafas
-kejang kejang
diare kronik sering dialami ODHA , penyebab
paling sering adalah bakteri,E.coli, cacing dan
jamur. Selain oleh infeksi, diare kronik juga
dapat diakibatkan oleh malabsorbsi karena
virus HIV. Diare kronik tidak boleh dibiarkan
karena dapat menyebabkan kematian karena
kekurangan cairan dan elektrolit yang berat.
Masalah keperawatan :

 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :


kurang dari kebutuhan (dehidrasi)
 Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
 Gangguan integritas kulit anus : lecet
 Gangguan pemenuhan ADL : kelelahan
Intervesi keperawatan :

 Edukasi ODHA untuk mencuci tangan


 Edikasi ODHA dan keluarga tentang
kebersihan alat makan,sayuran atau bahan
makanan yang akan dimasak dan kebersihan
penyajianya
 Anjurkan ODHA untuk tidak makan sayuran
mentah
 Anjurkan ODHA untuk minum banyak cairan
elektrolit(larutan gula garam)
 Edukasi cara kebersihan anus saat buang air
besar
 Berikan obat anti diare sesuai program tim
medis
 Edukasi ODHA untuk makan dalam porsi
sedikit tapi sering.makan makanan yang
banyak mengandung kalori dan protein serta
hindari sayuran dengan serat yang kasar dan
tinggi
 Anjurkan ODHA untuk menghindari makanan
seperti : kopi,makanan pedas dan terlalu
berbumbu,makanan tinggi lemak dan b uah
yang asam
 Rujuk kerumah sakit bila ada tanda dehidrasi
berat,sesak nafas,kejang dan penurunan
kesadaran
 Ajarkan ODHA untuk memberi salep pada
anus untuk mencegah iritasi dan menjaga
kebersihan tubuh secara keseluruhan
Jamur pada mulut sering menyertai ODHA, jamur
dapat menyerang mulut dan tenggorokan yang
dapat mengakibatkan kesulitan menelan atau sakit
menelan. Adanya jamur di mulut di tandai dengan
keluhan :
 Rasa terbakar di mulut yang terasa sangat apabila
makan makanan pedas dan asam.
Kemampuan merasakan makanan menurun
Nafsu makan menurun
Kalau jamur sudah sampai esofagus,ODHA akan
mengeluh sakit menelan
Gusi bengkak
Gigi rusak dan copot
Pengkajian keperawatan :
 Interview keluhan adanya jamur dimulut
 Lakukan pemeriksaan mulut :
-pseudomembranous(oral thrush):
lapisan putih yang dikelilingi dengan
kemerahan,biasanya ditemukan
di lidah dan rongga mulut
-kemerahan(lebih jarang ditemukan).
Lapisan kemerahan pada palatum lunak,
mukosa mulut dan lidah bagian belakang
-Di tengah mulutnterlihat pecah dan luka
Masalah keperawatan :
 Gangguan rasa nyaman : nyeri mulutn dan
menelan
 Resiko gangguan nutrisi : kurang dari
kebutuhan
 Resiko injuri : perdarahan pada rongga mulut
dan gigi
 Resiko gangguan cairan : kurang cairan
(dehidrasi)
Intervensi keperawatan :
 Berikan obat sesuai dengan program tim medis
 Ajarkan ODHA cara yang benar memakai obat
untuk jamur mulut : nystatin,fluconazole atau
ketonazole
 Beri support ODHA untuk membersihkan mulut
dan gigi dengan benar dan teratur apabila ODHA
tidak dapat menggosok gigi karena
berdarah,anjurkan kumur kumur denganair
hangat
 Edukasi ODHA dan keluarga tentang makanan
yang sebaiknya dimakan : bubur dan makanan
lain yang lembut, tidak pedas dan terlalu
berbumbu serta tidak terlalu asam
 Ajarkan ODHA untuk :
-jangan mengorek lapisan putih dimulut
karena dapat menyebabkan pendarahan
-hindari makanan yang terlalu panas dan
terlalu dingin
-mengurangi makanan atau minuman
yang manis
-minum menggunakan sedotan
-kumur dengan gargle
 Rujuk ke rumah sakit apabila ada :
pendarahan mulut,sakit menelan sangat berat
dan tidak mau makan dan ada tanda
dehidrasi
kelainan dikulit dan rambut pada ODHA
dapat diakibatkan olehm jamur berkaitan
denganinfeksi oportunistik dan bisa juga
diakibatkan oleh reaksi obat ART. Masalah
kulit yang oaling sering menyertai HIV/AIDS
adalah :
 Kapol’s sarkoma
 Herpes zoster
 Kulit kemerahan atau kehitaman akibat ART
 Kaji keluhan adanya kelainan pada kulit :
apakah ada kaitanya denganpengobatan ART
 Kaji jenis kelainan kulit :
-kaposi’s sarcoma : nodul kemerahan
atau kecoklatan,tidak nyeri dan tidak
gatal
-herpes zoster : vesikel berkelompok dan
nyeri
-pririgo : kemerahan umum pada tubuh
dan gatal
-reaksi obat dan hipersensitifitas :
kemerahan setelah minum obat ART
atau co-trimoxazole.
Masalah keperawatan :
 Gangguan ingtergritas kulit
 Gangguan rasa nyaman : gatal dan panas
pada herpeszoz
 Resiko infeksi sekunder : akibat menggaruk
 Resiko penularan pada anggota keluarga
yang lain : herpes zoster
 Gangguan gambaran diri (body image) : malu
karena penampilan kulit
Intervensi keperawatan :
 Berikan terapi sesuai program dokter : fokus
pada cara minum obat dan aplikasi obat
topikal bila ada
 Ajarkan bagaimana cara menggaruk yang
aman : kuku pendek dan menggunakan kain
diusap usap tidak terlalu keras
 Ajarkan keluarga untuk tidak menyentuh luka
(herpes zoster)dengan tangan langsung, dan
ajarkan cara mencuci pakaian dan alat alat
tenun yang dipakai oleh ODHA
 Edukasi untuk cuci tangan yang bersih
sebelum dan sesudah merawat luka
 Edukasi aplikasi obat salep dengan benar dan
dibiarkan terkena udara
 Bila masalah kulit karena hipersensitif
terhadap obat,rjuk ODHA ke rumah sakit
pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat panjang
untuk dapat mempertahankan kondisi sehat
ODHA dan meningkatkan kualitas hidupnya. Diet
seimbang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan energi yang meningkat akibat HIV,
dan yang lebih penting diingat bahwa kurang
nutrisi akan memperburuk sistem imun tubuh.
Masalah nutrisi akibat HIV/AIDS yang paling
serius adalah “wasting” yang merupakan
hilangnya masa otot lebih dari 10% akibat
metabolisme meningkat dan kurangnya nutrient
akibat berbagai sebab seperti gangguan absorbsi
dan digesti. Selain itu,kekurangan nutrisi juga
bisa diakibatkan karena adanya efek samping
obat ART seperti mual,muntah dan menurunya
kemampuan merasakan makanan.
Pengkajian :
 Ukur berat badan dan tinggi badan dan
BMI(BMI kurang dari 18 dikatakan “wasting”
 Ukur lila dan lapisan lemak tubuh
 Tanyakan keluhan diare,mual,muntah dan
riawaya sakit akut akhir akhir ini
 Observasi kemampuan ODHA dalam
melakukan ADL
 Observasi pola makan
Masalah keperawatan :
 Gangguan pemenuhan kebutyhan nutrisi :
kurang kalori dan protein
 Gangguan body image : wasting
 Keterbatasan dalam melakukan ADL :
kelelahan
 Resiko ijuri : infeksi HIV/AIDS lebh berat
karena kekurangan nutrisi
Intervensi keperawatan :
 Rencanakan diet tinggi kalori dan proten dengan
vitamin yang cukup
 Edukasi cara penyiapan makanan yang benar dan
sehat
 Apabila ada malabsorbsi,anjurkan ODHA makan
sedikit tapi sering
 Edukasi keluarga untuk membantu kebutuhan
ODHA seharu-hari
 Rafer ke rumah sakit atau ahli diet apabila
wasting terlalu berat dan ODHA tidak mau
makan.
 Apabila ada malabsorbsi anjurkan ODHA makan
rendah serat,rendah laktosa dan lemak,kalori
tinggi dan tidak minum kafein
kelelahan merupakan salah satu gejala utama
yang dialami oleh ODHA. Penyebab kelelahan
ini dapat berupa fisik,emosional dan
psikologis.
Pengkajian keperawatan :
 Kaji status nutrisi dan level energi
 Kaji adanya anemia dan gangguan
kesimbangan cairan
 Tanyakan apakah ada nyeri yang dirasakan
ODHA : bila ada catat lokasi dan karakter
 Tanyakan apakah ada riwayat sulit tidur
 Identifikasi perilaku nafza
 Observasi masalah psikologis dan emosional :
stress dan depresi wawancara keluarga atau
orang terdekat tentang prilaku ODHA di
rumah dan support yang diberikan keluarga
Masalah keperawatan :
 Gangguan pemenuhan ADL
 Gangguan pola tidur dan istirahat
 Cemas
 Kurangnya dukungan keluarga dan orang
terdekat
Intervensi keperawatan :
 Edukasi ODHA dan keluarga untuk :
-tidak minum kopi 4-6 jam sebelum tidur
-tidur cukup
-makan makanan sehat dan bervitamin
-kalau memungkinkan segelas susu
sebelum tidur
 Edukasi ODHA untuk melakukan olah raga ringan
secara teratur
 Ajarkan teknik relaksasi
 Bila ada anemia anjurkan untuk minum suplemen
vitamin dan mineral
 Rujuk ke rumah sakit bila Hb sangat
rendah<8g/dl
 Motivasi keluarga untuk memberikan support
mental
Penyebab nyeri pada HIV/AIDS bervariasi . Nyeri bis
disebabkan oleh
◦ Oropharingeal candids
◦ Herpes
◦ Sakit kepala karena toxolasmosis atau PCP
◦ Nyeri abdomen karena diare
◦ Nyeri perianal : herpes,candids atau lecet karena
diare
Pengkajian keperawatan :
 Lokasi nyeri dan skala nyeri(perhatikan
kesesuaian skala nyeri yang digunakan)
terutama untuk anak anak
 Karakter nyeri : lama, apakah nyerinya tajam
atau tumpul dan menyebar atau tidak
 Tanyakan apa saja yang membuat nyeri
bertambah hebat dan juga yang dapat
mengurangi nyeri
 Kemampuan melakukan ADL
 Kebiasaan monim obat bebas untuk
mengurangi nyeri
Intervensi keperawatan :
 Beri obat analgetik sesuai program tim medis
 Ajarkan ODHA teknik relaksasi dan distraksi
 Motivasi keluarga untuk membantu ADL ODHA
 Beri dukungan mental ODHA dan keluarganya.
 Pijat daerah kepala ODHA bila mengeluh sakit
kepala
 Monitor tanda tanda vital
 Rujuk ke klinik atau rumah sakit bila sakit kepala
sangat beratdesertai dengankelainan
penglihatan,kaku kuduk dan bingung.
 Untuk nueropati kaki :
-ajarkan ODHA untuk menggunakan sepatu yang
tidak terlalu sempit dan panas
-ajarkan cara memijat kaki agar peredaran darah
kaki lancar
Kerika seorang terinfeksi HUV maka dia
bukan saja mengalami masalah fisik akibat
adanya HIV akan tetapi terkadang masalah
psikososial menjadi masalah yang justru lebih
berat dialami oleh ODHA. Masih adanya
stigma dan diskriminasi terhadap ODHA
membuat mereka enggan untuk terbuka
tentangstatus mereka baik terhadap orang
lain maupun terhadap keluarganya
sendiri,yang dapat membuat ODHA kurang
mendapat dukungan untuk pengobatan dan
perawatan yang komprehensif.
Perawat menjadi tenaga kesehatan yang
strategis untuk memberikan dukungan
kepada ODHA dengan memberikan
pendidikan dan penyuluhan tentang HIV/AIDS
pada keluarga dan masyarakat umum.
1. Masalah psikososial yang dapat menyertai
ODHA
 Tidak percaya diri dan rendah diri
 Merasa terisolasi dan sendiri
 Stres dan takut karena penyakitnhya
 depresi
2. Pengkajian
 Kaji status metal ODHA
 Tanyakan apakah ODHA sudan membuka
statusnya kepada keluarga atau orang
terdekatnya
 Kaji kesiapan ODHA untuk membuka
statusnya
 Kaji bagaimana kebiasaan ODHA dalam
menghadapi masalah atau stres
 Kaji orang terdeka ODHA
 Pahami terus HIV/AIDS agar terbebas dari stigma
dan stereotiping terhadap ODHA
 Dengarkan keluhan ODHA dengan theurapeutik
 Beri dorongan ODHA untuk membuka statusnya
terhadap keluarga dan orang terdekat
 Ciptakan suasana yan g teurapeutik dirumah
ODHA
 Apabila ODHA sudah open terhadap
keluarga,ajarkan keluarga cara membrikan
dukungannyang dibutuhkan ODHA
 Terus memberikan pendidikan tentang HIV/AIDS
pada masyarakat dalam rangka memfasilitasi
penerimaan ODHA oleh masyarakat
Tn, R 29 tahun ketika dikunjungi perawat ke
rumahnha sedang terkulai lemah. Wajah Tn.R
tampak agak kehitaman dan matanya sayu
kemerahan. Sepintas Tn.R tampak lurus dan
menggigil. Ketika diperiksa suhu badan Tn.R
adalah 30°c,telapak tangan sangat pucat,bising
usus meningkat, dan kedua tungkai lemah.
Berdasarkan kasus diatas, masalah keperawatan
apa yang anda jumpai pada Tn.R dan intervensi
apa yang akan duberikan kepada Tn.R ?
Bentuk 5 kelompok dan maisng masing
kelompok memili satu masalah keperawatan
yang mungkin muncul untuk dipreserntasikan.

Anda mungkin juga menyukai