Anda di halaman 1dari 9

TWK – 3

UUD 1945
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
 Bahwa sesungguhnya kemerdekaaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan , karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.
 Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
 Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
 Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenapbangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan , karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

 Konsep alinea Umum-Khusus.


 Secara Universal : Kemerdekaan adalah hak segala
bangsa.
 Secara Limit: Penjajahan tidak sesuai dengan
konsep kemanusiaan dan keadilan.
 Pola dasar adalah ketidaknyamanan jika terjadi
bentuk penjajahan berdasarkan sisi historis.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

 Umum-Khusus
 Universal: Perjuangan bangsa Indonesia
mencapai titik mula
 Khusus: Cita-cita negara Indonesia adalah yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
 Indonesia akan terus berjuang dengan konsep
yang berbeda
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya

 Makna spiritual-religius pada kalimat awal


menegaskan bahwa usaha semata tidaklah
cukup.
 Kemerdekaan Indonesia adalah hasil yang
matang dari suatu kondisi.
 Harga Diri bangsa adalah usaha mencapai titik
kemerdekaan dan pengakuannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia

 Mengatur pendasaran penyelenggaraan kehidupan bernegara


 Tujuan Negara: melindungi segenap bangsa, seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia.
 Kekuatan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
 Intern : Kedaulatan Rakyat
 Ekstern : Bebas – Aktif
 UUD 1945 menyesuaikan dengan Pancasila
Perjalanan UUD 1945

 UUD 1945
 UUD 1949 (Konstitusi RIS) 27.12.1949
 UUDS 1950 17.08.1950
 UUD 1945 (Dekrit Presiden) 05.07.1959
Amandemen

 Adalah prosedur penyempurnaan, tanpa harus


langsung mengubah UUD dan merupakan
pelengkap sertaa rincian dari UUD asli.
 Amandemen suatu bentuk hak legislatif
 Pertimbangannya: pasal yg sdh dinyatakan
kurang sesuai dengaan kondisi bangsa, adanya
perbedaan penafsiran dari masa waktu.
 Pasal 37 UUD 45 pada sidang umum MPR 14-21
Oktober 1999.
Undang Undang Dasar
 BAB I : :Bentuk dan Kedaulatan (Ps.1)
 BAB II : :MPR (Ps.2- 3)
 BAB III : Kekuasaan Pemerintah Negara (Ps.4-15)
 BAB IV : Dewan Pertimbangan Agung (Ps.16)
 BAB V : :Kementerian Negara (Ps. 17)
 BAB VI: :Pemerintahan Daerah (Ps. 18)
 BAB VII : DPR (Ps. 19-22)
 BAB VIII : Hal Keuangan (Ps. 23)
 BAB IX : Kekuasaan Kehakiman (Ps.24-25)
 BAB X : :Warga Negara (Ps. 26-28)
 BAB XI: :Agama (Ps.29)
 BAB XII : Pertahanan Negara (Ps.30)
 BAB XIII : Pendidikan (Ps. 31-32)
 BAB XIV : Kesejahteraan Sosial (Ps. 33-34)
 BAB XV : Bendera dan Bahasa (Ps. 35-36)
 BAB XVI : Perubahan UUD (Ps. 37)

Anda mungkin juga menyukai