Anda di halaman 1dari 18

ANTROPOMETRI DEWASA

A. PRASTOWO
Keuntungan Antropometri

• Sederhana, aman dan tidak melukai


• murah
• relatif mudah
• presisi dan akurasinya terstandar
• dapat digunakan untuk identifikasi malnutrisi ringan sp
berat
• dapat mengevaluasi dari waktu ke waktu
• mengidentifikasi individu dg high risk
Kerugian antropometri

• tidak dapat mengukur perubahan status gizi pada


periode waktu pendek
• tidak dapat identifikasi defisiensi nutrient ttt
• tidak dapat identifikasi sebab PEM
Penggunaan
• mengukur populasi
• identifikasi target group
• nutritional surveillance
• monitoring status gizi
• evaluasi dampak program
• mengukur individu
Status Gizi Dewasa

• BMI = BB (kg)/TB² (m)


– PEM jika <17
– PEM ringan jika 17-18,5
– normal jika 18,5-22,9
– overweight jika >23-24,9
– obes >25
• LILA
• TLBK
• Lingkar pinggang
• Rasio lingkar pinggang panggul dll
FRAME SIZE
•WRIST CIRCUMFERENCE = TB (CM)/WC (CM)

X KECIL SEDANG BESAR

PRIA >10,4 10,4-9,6 <9,6

WANITA >10,9 10,9-9,9 <9,9


TINGGI BADAN

A. LANGSUNG

MENGUKUR DENGAN ALAT PENGUKUR TINGGI BADAN DALAM KEADAAN


BERDIRI TEGAK, KEDUA KAKI PARALEL DAN LUTU MERAPAT,
PANDANGAN LURUS KE DEPAN, PUNGGUNG MENEMPEL SISI TEGAK
DAN LENGAN MENGGANTUNG BEBAS
B. TIDAK LANGSUNG
• DILAKUKAN PADA ORANG YANG TIDAK DAPAT DIUKUR DENGAN
PENGUKURAN TB LANGSUNG
•DAPAT DIHITUNG DARI RENTANG LENGAN ATAU TINGGI LUTUT

RUMUS WANITA PRIA

Ulijaszek (1997) (TL x 1,83)-(0,24 x u +84,88 (TL x 2,02)-(0,04 x u


+64,9

Tadrovic (1997) (TL x 1,86) – (u x 0,05) + 70,25 (TL x 1,88) + 71,85

WHO klt PTh (1,91 x TL) – 0,17 x u) + 75 (2,08 x TL) + 59,01

WHO klt htm (1995) (1,96 x TL) + 58,72 (1,37 x TL) + 95,79
TLBK

1. PENGUKURAN PADA TRISEP, BISEP, SUBSKAPULA DAN SUPRAILIAKA


2. INTERPRETASI  (HASIL PENGUKURAN/STANDAR ) x 100%

SEX N MR MS MB
WANITA >14,85 13,2-14,85 9,9-13,1 <9,9
PRIA >11,25 10-11,25 7,5-9,99 <7,5
Dietary assessment
• Individu : konseling dan penelitian diit atau penyakit
• Populasi : menentukan rata-rata konsumsi, identifikasi populasi yg
berisiko, identifikasi program fortifikasi makanan, dan memperkirakan
kebutuhan makanan.
• Ada dua macam metoda :
– Retrospektive :
• recall 24 jam
• FFQ
• Dietary histories
– Prospective :
• Food Record
• Replicate meals, direct food analysis
• Food Weighing
• Direct observation
Recall 24 jam

• adalah pencatatan makanan selama 24 jam atau pengulangannya


berdasarkan hasil wawancara
• kegunaan adalah untuk mengetahui rata-rata konsumsi makanan di
poplasi
• keuntungan adalah ringan, terstandar, informasi detail
• keterbatasan adalah plateau effect, responden lupa, terpengaruh
musim, dan variasai hari besar.
FFQ

• Adalah berapa sering seseorang mengkonsumsi makanan


• Keguanaan adalah memperkirakan kebiasaan makan,pola
makan, intake kualitatif atau semikuantatif, studi epid yg
besar.
• Keuntungan adalah murah, lebih representatif untuk individu,
cepat, pelatihan minimal, dan minimal membebani
responden.
• Keterbatasan adalah validitas tergantung food list, gambaran
responden sendiri, tidak dapat akses makanan yg tidak biasa
dikonsumsi, tidak kunatitatif, kurang valid untuk individu dg
diit ttt.
Food Record

• Adalah pencatatan makanan oleh responden sendiri


• Kegunaan adalah estimasi aktual intake seseorang,
penelitian diit dan hubungan penyakit, dan konseling gizi
• keuntungan adalah lebih valid, dan lebih detail informasi
pola makan
• Keterbatasan adalah beban responden, membutuhkan
catatan, responden yg pintar tidak representatif,
kesalahan ukuran, informasi kurang lengkap, akurat hanya
untuk 2-3 hari.
Food weighing

• Adalah penimbangan makanan sebelum dimakan dan


penimbangan sisa makanan
• kegunaan adalah Gold Standar untuk studi validitas,
mengukur intake makan aktual
• keuntungan adalah lebih akurat, independent thd laporan
responden
• keterbatasan adalah beban responden tinggi, biasanya
hanya untuk 1 hari, terpengaruh perilaku
– dietary historis ; recall, FFQ, 3 hr food record
– replicate meal : membuat porsi makan tiruan.
– direct observation : observasi lsg saat subjek
makan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai