Pembimbing :
dr. Budi Nur Cahyani, Sp. A
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2020
01
LAPORAN
KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. I
TTL/Umur : 8 Desember 2014, 5tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Wonosalam, Demak
Tanggal Masuk : 20 Desember 2019
No. RM : KLJG01200XXXXXX
No. Reg : RG01033XXX
Ruang : Dahlia
LAPORAN KASUS
Identitas Orangtua
Ayah
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Swasta
Ibu
Nama : Ny. K
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
LAPORAN KASUS
Keluhan utama
Demam
Saat demam pasien tidak menggigil (-), berkeringat (-), mengigau (-) dan
tidak kejang. Pasien mengeluh pusing, nyeri perut, perut terasa kembung,nafsu
makan menurun, mual (+), muntah 4x ,bibir kering (-), mimisan (-), gusi
berdarah (-), bintik merah ditubuh (-), batuk (-), pilek (-), sesak (-), BAB cair 4x
ada ampasnya, lender (-) darah (-) nyemprot (-) dan BAK lancar seperti biasa.
Pasien sebelumnya sudah diberi obat penurun panas tapi tidak ada
perubahan. 5 hari SMRS pasien mengaku membeli jajanan sembarangan di
sekolah. Ibu pasien juga mengatakan pasien tampak lemah dan kurang aktif.
Ibu pasien mengatakan tidak habis berpergian jauh.
LAPORAN KASUS
Ayah bekerja sebagai buruh & Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Biaya
pengobatan menggunakan BPJS.
Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak laki-laki lahir secara spontan dari ibu G1P1A0. Ibu hamil
38 minggu di bidan, langsung menangis, berat badan lahir 3300 gram, panjang
badan, lingkar kepala dan lingkar dada lupa, tidak ada kelainan bawaan.
WHZ
WAZ
HAZ
STATUS GENERALIS
Mulut : DBN
Sianosis sentral (-)
STATUS GENERALIS
Celah bibir (-)
Celah langit – langit (-)
Leher : DBN
Trush (-)
Pembesaran KGB (-)
Lidah kotor (+)
Pembesaran tiroid (-)
Kulit : DBN
Trachea terdorong (-)
Hipopigmentasi (-)
Hiperpigmentasi (-)
Ikterus (-)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Thoraks
• Paru
- Inspeksi : DBN
- Palpasi : DBN
- Perkusi : DBN (sonor)
- Auskultasi : SD vesicular +/+
ronki basah halus (-/-)
wheezing (-/-)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Jantung
• Inspeksi : DBN
Pulsasi iktus kordis tak tampak
• Palpasi : DBN
Iktus kordis teraba linea midcalvicula sinistra ICS V
• Perkusi : DBN
Batas kiri bawah : ICS V linea midclavicula sinistra 2 cm ke medial
Batas kiri atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas kanan atas : ICS II linea parasternal dekstra
Batas kanan bawah: ICS III-IV linea parasternal Sn
• Auskultasi : DBN
Bunyi jantung I-II regular (+)
Murmur (-)
Gallop (-)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
ABDOMEN
Inspeksi :
• Datar
• Tidak Ada Kemerahan
• Tidak ada Massa
• Tidak terlihat gerakan peristaltic usus
Auskultasi :
• Bising usus (+) 11x/menit
• Bising Aorta (-), Bising a. Renalis (-), Bising a. iliaka (-)
Perkusi
• Lapang abdomen : Hipertimpani
• Hepar : DBN kanan 12 cm(N 6-12 cm), Kiri 8 cm (N 4-8 cm)
• Lien : DBN
Palpasi :
• Supel
• Tidak ada masa atau benjolan
• Nyeri tekan perut di epigastrium (+), shifting dullness (-)
• Hepar Tidak teraba
• Lien Tidak teraba
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
Superior Inferior
Kesan Normal
Pemeriksaan 20/12/2019 , Jam : 13:23 Nilai normal
Kesan Normal
Daftar Masalah
1. Anamnesis
Demam sejak 4 hari SMRS, mendadak naik turun dan terus menerus.
Pusing
Nyeri perut
Kembung
Nafsu makan berkurang
Mual
Muntah 4x
BAB cair 4x ada ampas, lender(-) darah (-) nyemprot (-)
2. Pemeriksaan fisik
Nyeri tekan di epigastrium
Lidah Kotor
Pemeriksaan penunjang
Tes Imunnologi : IgM positif, IgG positif
DD dan DX
Diagnosis Banding
Demam Typhoid
Demam Berdarah Dengue
Malaria
Diagnosis Kerja
Demam Typhoid
Initial plan
IP Diagnosis
- Pemeriksaan Darah tepi IP Monitoring
- Permeriksaan serologi : Kadar IgM dan IgG
S. Typhii (Typhi-dot), Tes Widal Mengawasi KU dan tanda-tanda vital
- Pemeriksaan biakan Salmonela
Monitoring suhu
IP Terapi
Periksa tetesan infus secara teratur
Infus KN3B 16 tpm
Injeksi paracetamol 4 x 150 mg Pantau diit yang masuk
Injeksi ceftriaxone 1 x 750 mg
Po . Zinc 1 x 1
Lbio 1 x 1
Initial plan
IP Edukasi
1. Tirah baring dan cukup istirahat
2. Minum obat secara teratur dan tepat waktu sesuai anjuran
3. Mengkonsumsi makanan yang terjamin higienitasnya
4. Mengkonsumsi makanan lunak yang mudah dicerna dan tidak berserat
5. Mencuci tangan sebelum makan
6. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri.
PROGNONOSIS
Salmonella typhy
3
1
Definisi
3
2
ETIOLOGI
Demam tifoid disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi dari Genus
Salmonella. Bakteri ini berbentuk Cara Penularan
batang, gram negatif, tidak
membentuk spora, motil, berkapsul
dan mempunyai flagella
1.Kebersihan diri yang rendah
2.Kebersihan makanan yang rendah
3.Lingkungan yang kumuh
4.Penyediaan air bersih yang tidak memadai
5.Jamban yang tidak memenuhi syarat
6.Pasien tifoid yang tidak sembuh sempurna
7.Tidak mengikuti imunisasi tifoid
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
3
8
B. DIIT
Pasien pertama kali diberi diet
bubur saring, kemudian bubur kasar, dan
akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan pasien.
Pemberian vitamin dan mineral untuk
mendukung keadaan pasien.
Antibotik
• Kloramfenikol (drug of choice) 50-100mg/kgBB/hari, oral atau IV , dibagi dalam 4 dosis
selama 10-14 hari.
• Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari oral atau intravena selama 10 hari
• Kotrimoksasol 6 mg/kgBB/hari oral selama 10 hari
• Ceftriaxon 80mg/kgBB/hari intravena atau intramuscular sekali sehari selama 5 hari
• Cefixim 10 mg/kgBB/hari, oral dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari
• Deksametason 1-3 mg/kgBB/hari intravena dibagi 3 dosis hingga kesadaran membaik.
• Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran (dexametasone,
1-3 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis)