Presentasi Depkes
Presentasi Depkes
Triono Soendoro
Departemen Kesehatan
Session: I
MDGs:
Peringkat Wilyah dari Perspektif
RISKESDAS, SUSENAS, PSE
MDGs: RISKESDAS 2008
• KIA, Infeksi, Sanitasi, dan Air bersih.
• GIKUR Balita, AKB, AKI,
• Kelahiran ditolong tenaga kesehatan,
ANC,
• Prevalensi kontrasepsi,
• Prevalensi fertilitas,
• Imunisasi Balita,
• Sanitasi, Akses air bersih,
• Infeksi: Campak, HIV, TBC, Malaria,
Diare
3
Metodologi
Rujukan: Susenas Kor 2007
Disain: survei, cross-sectional
Populasi: rumah tangga
Sampel Riskesdas = Sampel Susenas Kor
(two stage sampling):
Tahap 1 pemilihan blok sensus dengan
menggunakan probability proportional to size
Tahap 2 pemilihan rumah tangga dengan
systematic random sampling.
Sampel Biomedis subsampel sebesar 15%
dari blok sensus urban
4
Susenas & Riskesdas 2007
=
SUSENAS 2007 RISKESDAS 2007
280.000 KK 280.000 KK
(Kor) (Kuesioner)
+
Biomedis
15% Blok Sampel
Urban
5
BPS: PODES 2008
Jumlah Desa 75.410 & Kecamatan 6.4493.
Jumlah Puskesmas 8.5704.
Jumlah Pustu 23.1635.
Jumlah Bidan 97.8796
Jumlah Dukun 54.6077.
Bidan Desa 52.974.
Puskesmas yang ada Dokter 13.830.
Desa ada puskesmas dan ada dokter 6.025.
Desa ada puskesmas, tdk ada dokter 2.545.
Desa TIDAK ada Bidan 22.43612.
Posyandu aktif 63.589 6
RISKESDAS 07 & PODES 2008
Data komunitas dan fasilitas (SDM,
sarana)
Per kab/kota
Predictive power, fakta, sustainable,
konsisten
Manfaat untuk perencanaan, alokasi
biaya, pemantauan
Apakah difahami?
7
Kemiskinan: SUSENAS
Mengukur kemiskinan dengan
pendekatan kebutuhan dasar makanan
dan bukan makanan
Kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan
(setara 2100 kalori per kapita per hari).
Bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran.
8
Kemiskinan: PSE
mengukur kemiskinan rumah
tangga sangat miskin, miskin,
dan yang mendekati miskin
melalui pendataan/penentuan
atas karakteristik 14 variabel
kualitatif penjelas kemiskinan
9
Peringkat Kabupaten/Kota
Dari sejumlah indikator kesehatan hasil
Riskesdas, dipilih 18 indikator
berdasarkan prioritas, indikator mutlak,
penting, dan perlu.
10
Gizi Kumpulan Indikator Status Gizi
11
Peringkat Kab/kota: 18 Indiktr
Kab/Kot Skor R Nasional R Prop % Pdd Mis
Poso 17788 186 1 28.02
Tojo Una-Una 17166 205 2 30.22
Banggai 17080 209 3 17.28
Palu 16005 241 4 9.73
Banggai Kepulauan 14168 307 5 27.92
Morowali 13195 336 6 28.26
Toli-toli 12270 371 7 22.18
Donggala 12262 373 8 23.59
Parigi Moutong 11775 390 9 23.69
Buol 10838 414 10 25.50
12
Kita Telah Bekerja Keras !?
Apakah kita
melakukan hal yang
sama selama
puluhan tahun ini?
Apakah kita
menghadapi
persoalan yang
sama selama
puluhan tahun ini? 13
Kerja Keras = Kerja Cerdas?
Kegilaan adalah peristiwa
ketika orang melakukan hal
yang sama, tetapi
mengharapkan hasil yang
berbeda
2 Minahasa 6,0
4 Gianyar 6,8
5 Tabanan 7,1
6 Bantul 7,4
7 Badung 7,5
10 Bondowoso 8,7
17
17
KEMISKINAN DAN PREVALENSI GIZI BUKUR
PREVALENSI GIZI
Rendah Tinggi
I (BAIK) II
Rendah 127 kab/kota 93 kab/kota
% KEMISKINAN
IV III (JELEK)
20
Rembuk National: 4 Isu
Peningkatan pembiayaan kesehatan utk
jaminan kes mas
Peningkatan kesmas untuk mempercepat
pencapaian MDGs
Pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan,
dan kualitas nakes terutama dacil, danggal,
dan kepulauan
21
Analisis: Pemicu Dialog
Mengapa tidak ditemukan hubungan yang
jelas (linier) antara intervensi/pengaruh
belanja/anggaran pemerintah terhadap
status kesehatan?
atau
Mengapa meningkatnya belanja
kesehatan pemerintah pada Departemen
Kesehatan tidak selalu diikuti dengan
membaiknya derajat kesehatan
masyarakat?
22
Misalokasi?
Alokasi aktivitas intervensi (primer) dan
sekunder (kuratif), meningkat (tahun 1999
Rp 1,5 triliun dibanding Rp 20 triliun tahun
2010), namun masih belum cost effektif.
Kegiatan intervensi untuk program
kesehatan masyarakat, terutama untuk
masyarakat miskin, yang seharusnya
memperoleh pembiayaan lebih besar,
justru masih belum memadai.
23
Pemicu Berpikir
1. Apakah sumber daya (dana dan SDM)?
2. Apakah kegiatan luar gedung memerlukan
dukungan >>>
3. Mengapa ada yg baik, ada yg jelek?
4. Mobilisasi, peran kader, bides, gizi,
imunisasi
5. Team work, konflik, rivalitas?
6. Ignorance (lalai)? Kurang serius?
7. Perhatian Dinkes ke puskesmas,
puskesmas thdp SDM-nya?
8. Puskesmas >> Balai Pengobatan?
Jamkesmas: Ruang Lingkup
Preventif s/d kuratif (hulu hilir)
UKBM (Poskesdes, Psydu, Pos UKK, dll).
Rawat jalan primer: didalam dan luar
gedung termasuk ”rumah penduduk”.
Biaya operasional: Dx dini/awal
berkembangnya faktor resiko, dan
tindakan yang tepat utk mengurangi
ancaman resiko menjadi masalah
Surveilans: peny, gizi, KIA, dll 25
RESOURCES
GENERATION
• SDM
• Sarana
• Prasarana
DELIVERY SYSTEM
• Pengobatan
STEWARDSHIP (Primer, sekunder,
teritier)
• Visi, Misi,
• Kesmas
• Strategi FINANCING:
• Regulasi • Jamkesmas semesta
• Manlak (SOP) • Costing
• Accounting
• Budgeting
Ascobat Gani
• Payment
Paradoks: Salah Kita?
1998: JPSBK, dana langsung ke BIDES
dan Puskesmas via kantor pos
Target: Vulnerable group (KIA, dll); MDGs
Hasil: indikator MDGs > baik ketimbang
sekarang; HDI juga demikian (< 100 vs
>100.
Banyak protes, justru dari DINKES
Mengapa?
27
Puskesmas & Jaringannya
Kegiatan diluar gedung < dalam?
Balai pengobatan (kuratif) > preventif?
Kreativitas? Active case finding?
Menumbuhkan peran serta masy? PKK,
PLKB? Dasawisma? SKPG, dll (th 80-an)
Gerakan berbasis masyarakat: PKMD,
Desa siaga
Biaya? Pusat, Prop/Kab-Kota? Publik?
28
Fakta: Lini Depan
BUMIL, BULIN, KB: BIDES (di DESA):
tangkas, cermat, sigap; tanggung jawab.
Siapa dan bagaimana supervisi?
GIZI: Nutisionist; apa peran, fungsi, dan
tanggungjawabnya? Di puskesmas, TIDAK
di desa.
Imunisasi: siapa?
Posyandu: benarkah berfungsi?
Kunjungan rumah? TBC: PMO
29
Dinkes vs Lini Depan
Aturan/produk hukum dianggap bermakna
mencegah terjadinya situasi memburuk,
malahan menghambat timbulnya perbaikan.
Apa saja
Yg kita
Rasakan?
30
Landasan
MAGNITUDE: besaran masalah/resiko
(prevalensi). Misalnya, gizi dengan
prevalensi gizi kurang 18,4%
SEVERITY (keparahan): akibat buruk yang
akan ditimbulkan (GIKUR) jika
masalah/resiko tidak tertangani
URGENCY: tingkat kesegeraan dalam
mengatasi
MANAGEABILITY: teknologi tersedia, SDM
lini depan, biaya terjangkau 31
Indikator sebagai SASARAN?
Semua wanita hamil dan melahirkan
termasuk bayiNya, di kab/kota …
ditolong oleh tenaga kesehatan dan
dapat terbebas dari resiko kematian.
Semua anak Balita tidak lagi terkena
kekurangan gizi, dan tumbuh kembang
sehat dan cerdas ketika menjadi murid.
Semua anak Balita memperoleh
vaksinasi lengkap (anggaran untuk
semua, bukan untuk 80% UCI).
32
Winners…
33