Anda di halaman 1dari 28

STUDI HIDROGEOLOGI PADA WILAYAH IZIN USAHA

PENAMBANGAN BATUBARA DI PT WAHANA BARATAMA MINING


KECAMATAN SATUI KABUPATEN TANAH BUMBU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
OLEH :
AHMAD SAIPUDDIN NASUTION
112140121

Dosen Pembimbing 1 : Ir. Hartono, MT


Dosen Pembimbing 2 : Ir. Gunawan Nusanto, MT
Dosen Pembahas 1 : Dr. Tedy Agung Cahyadi, ST, MT. IPM
Dosen Pembahas 2 : Ir. Anton Sudiyanto, MT
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
PENDAHULUAN

• Profil PT. Wahana Baratama Mining


PT. Wahana Baratama Mining merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang berlokasi di
Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
Menggunakan jasa 3 kontraktor tambang :
1. PT. Thiess Contractors Indonesia
2. PT. Dwimakmur Primatamas
3. PT. Orica Mining Services
LATAR BELAKANG PENELITIAN

PT. Wahana Baratama Mining sedang melakukan penambangan endapan batubara.

Kondisi Hidrogeologi daerah penambangan perlu diketahui dengan baik untuk


menunjang kelancaran kegiatan penambangan selanjutnya. Hal ini sangat diperlukan
dalam penanganan air limpasan, air tanah dan kualitas air yang dapat ditimbulkan
pada saat dilakukan penambangan endapan batubara.

Disamping itu, penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan
tambang, khususnya sebagai data masukan rancangan bukaan tambang untuk
menunjang kelancaran kegiatan penambangan selanjutnya.
TUJUAN PENELITIAN

 Mengkaji karakteristik curah hujan di daerah penelitian.

 Menghitung debit air limpasan di daerah penelitian.

 Mendapatkan parameter dan rekomendasi hidrogeologi di daerah penelitian


yang mencakup karakteristik akuifer

 Mengkaji kualitas air di sekitar daerah penelitian.


BATASAN MASALAH

 Penelitian hanya dilakukan pada lokasi di PT. Wahana Baratama Mining

 Penelitian ini hanya mencakup berdasarkan hasil dari data yang diambil pada
daerah penelitian di PT. Wahana Baratama Mining

 Penelitian ini tidak mempertimbangkan aspek ekonomi

 Penelitian ini tidak menganalisis tentang adanya Air Asam Tambang.


LOKASI PENELITIAN DAN
KESAMPAIAN DAERAH

Lokasi Izin Usaha Pertambangan PT. Wahana


Baratama Mining secara administratif terletak di
Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu,
provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah
IUP ± 7.811 Hektar dan secara astronomis terletak
pada 4°41’10” LS - 4°48’30” LS dan 115°21’00” BT
- 115°07’00” BT.
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
DATA CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2008 - 2018
TAHUN Jumlah JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES Jumlah CH Jumlah HH

CH(mm) 140.5 97.4 259.8 218 522.1 377.3 293.4 462.9 333.2 196 294.5 289.5 3,484.60
2008
HH(hari) 16 20 21 20 16 15 25 24.0 18 21 18 24 238
CH(mm) 187.1 140.1 150.8 71.1 274.3 64.9 123.4 57.9 8.3 201.4 346 198.2 1,823.50
2009
HH(hari) 23 16 19 15 18.0 9 12 7 5 13 22 22 181
CH(mm) 195.5 255.5 342.3 192.8 316.9 391.85 373.8 359.3 334.8 369.73 300.5 74.7 3,507.68
2010
HH(hari) 23 17 26 20 22 24 28 25 19 25 22 17 268
CH(mm) 182.1 120.6 173.3 200.1 194.7 68.3 157.3 106.1 110.9 111.3 284.3 223.2 1,932.20
2011
HH(hari) 21 15 20 16 18 7 15 8 15 15 19 25 194
CH(mm) 243.6 146.5 183.8 377.8 320 271.5 445.9 140.7 110.4 218.3 250.2 366.9 3,075.60
2012
HH(hari) 21 16 20 19 19 18 23 9 4 13 19 26 207
CH(mm) 219.7 276.2 378.5 406.4 248.4 261.7 337.5 349.3 441.1 34.7 176.8 269.5 3,399.80
2013
HH(hari) 24 21 24 21 27 20 23 19 14 6 22 23 244
CH(mm) 177.4 214.4 343.7 204.1 228.5 359.4 101.9 248.5 0.2 85.6 201.3 258.4 2,423.40
2014
HH(hari) 13 18 25 27 23 23 15 12 2 4 19 26 207
CH(mm) 79.4 271.3 263.3 122 217.7 236.3 13 4 155.5 262.4 1,624.90
2015
HH(hari) 23 25 24 16 16 21 4 1 15 25 170
CH(mm) 141.2 368.6 461.5 434.2 355.3 114.8 189.3 40 179.25 236.6 353 159 3,032.75
2016
HH(hari) 21 22 23 26 23 15 17 8 7 17 16 19 214
CH(mm) 184 196 221.2 262 462.8 437.4 446.3 272.9 292.1 187 197 128.3 3,287.00
2017
HH(hari) 17 15 20 16 25 22 20 20 14 15 23 18 225
CH(mm) 184 196 221.2 262 374.6 372.4 183.5 272.9 237.1 179 197 128.3 2,808.00
2018
HH(hari) 16 15 20 16 25 16 13 20 14 15 23 18 211
Curah Hujan Rata-Rata Per Tahun 2,763.58
Hari Hujan Rata-Rata Per Tahun 214
PERIODE ULANG HUJAN DAN RESIKO HIDROLOGI
RESIKO HIDROLOGI
PERIODE ULANG RESIKO HIDROLOGI (%) • Umur tambang 7 tahun
1 100,00 • Periode ulang hujan 4 tahun
2 99,22 • Resiko hidrologi = 86,65%
3 94,15
4 86,65
5 79,03
6 72,09
7 66,01
8 60,73
9 56,15
10 52,17
Hasil Perhitungan Curah Hujan Rencana Harian pada
Periode Ulang Hujan yang Berbeda
Periode Ulang (T) tahun 2 3 4 5 6 7

Nilai Reduce Variate (Yt)


1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25
Nilai Reduce Mean (Yn) 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
Deviation Sn 1.01 1.01 1.01 1.01 1.01 1.01
Faktor Reduced Variate (k) -0.13 0.40 0.74 0.99 1.19 1.36
Nilai Standar Deviation (SD) 13.29 13.29 13.29 13.29 13.29 13.29
Curah Hujan Rata-rata (mm) 93.11 93.11 93.11 93.11 93.11 93.11
Cura Hujan Maksimum rencana (mm) 91.36 98.41 102.93 106.27 108.93 111.14

• Curah Hujan Maksimum Rencana (Xt) = 102,93 mm/hari (Distribusi Gumbell).


• Intensitas Curah Hujan Rencana (I) = 36,06 mm/jam (Rumus Mononobe).
PETA DAERAH
TANGKAPAN HUJAN

DTH 5
1,391 km2

DTH 4
8,405 km2

DTH 3
1,350 km2

DTH 2
2,277 km2

DTH 1
1,391 km2
DEBIT AIR LIMPASAN
Rumus Debit Air Limpasan (Rumus Rasional)
Qmaks = 0,278 x C x I x A
Keterangan :
Qmaks = debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = koefisien airlimpasan
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
A = luas daaerah tangkapan hujan (Km2)

Luas DTH Luas DTH Koefisien yang Intensitas Hujan Debit Air Limpasan Debit Air Limpasan
Lokasi
(km²) (m²) Digunakan Rencana (mm/jam) (m³/detik) (m³/jam)
DTH 1 1,391 1.391.000 0,4 36,06 4.649 16736.4
DTH 2 2,277 2.227.000 0,9 36,06 17.125 61650
DTH 3 1,350 1.350.000 0,9 36,06 10.153 36550.8
DTH 4 8,405 8.405.000 0,4 36,06 28.095 101142
DTH 5 2,632 2.632.000 0,4 36,06 8.797 31669.2
KARAKTERISTIK AKUIFER
(UJI SLUG TEST) Tabel Penurunan Muka Air Tanah Terhadap Waktu
(Lubang Bor UG-901)

Nama : UG-901
Lokasi : PT. WBM
Koordinat
N : 0312924
E : 9588530
Elevasi : 33 Mdpl

Kedalman Sumur Uji : 135,10 meter


Radius Pipa Saringan : 1,5 inchi
Tebal Akuifer yang Diuji : 36,65 meter
Kedalaman Muka Air Tanah (Hw) : 9,75 meter
Tinggi Penambahan Muka Air Tanah : 9,75 meter
Pelaksana Pengujian : Pembimbing Lapangan
Grafik Penurunan Muka Air Tanah Terhadap
Waktu (Lubang Bor UG-901)

Berdasarkan grafik di atas diperoleh Nilai ΔS = 0,06


PARAMETER AKUIFER
• Konduktivitas Hidrolik (K)
K = 0.133 . ΔS { (Rc)2 / L }

Keterangan:
K : Konduktivitas Hidrolik (meter/detik)
ΔS : Penurunan Kemiringan Pada Grafik
Rc : Radius pipa saringan (meter)
L : Tebal Akuifer (meter)

Koordinat Utm 50 M
L rc K
Lubang Bor Z S
N E (m) (m²) (10⁻⁵ m/detik)
(m dpl)
UG 901 312924 9588530 33 0,06 36,65 0,0381 0,032
UG 802 311987 9588067 55 0,50 32,25 0,0381 0,300
UG 1001 313522 9588135 26 0,20 32,21 0,0382 0,130
UG 1003 312291 95887554 30 0,50 36,95 0,383 0,280
• Transmisivitas (T)
T = K.b
Keterangan :
T : Transmisivitas,m2/detik
K : Konduktivitas hidrolik, m/detik
b : Tebal akuifer,m

Koordinat Utm 50 M
b K T
Lubang Bor Z
N E (m) (10⁻⁵ m/detik) (10⁻⁵ m/detik)
(m dpl)
UG 901 312924 9588530 33 36,65 0,032 1,173
UG 802 311987 9588067 55 32,25 0,300 9,675
UG 1001 313522 9588135 26 32,61 0,130 4,226
UG 1003 312291 95887554 30 36,95 0,280 10,346
• Koefisien Penyimpanan (S)
S = 3 x 10-6 . b
Keterangan :
S = Koefisien penyimpanan
b = Tebal akuifer (m)

Koordinat Utm 50 M
b
Lubang Bor Z S
N E (m)
(m dpl)
UG 901 312924 9588530 33 36,65 1,10 . 10⁻⁴
UG 802 311987 9588067 55 32,25 0,97 . 10⁻⁴
UG 1001 313522 9588135 26 32,61 0,98 . 10⁻⁴
UG 1003 312291 95887554 30 36,95 1,11 . 10⁻⁴
KONSTRUKSI SUMUR UJI
Klasifikasi Potensi Airtanah Berdasarkan Nilai Konduktivitas Hidrolik (K)

Berdasarkan karakteristik air tanah, seperti nilai Konduktivitas Hidrolik


(K) berkisar antara (0,032 x 10-5 – 0,300 x 10-5) m/detik maka berdasarkan
tabel diatas serta jenis litologi akuifer maka air tanah yang ada di daerah
penelitian adalah air tanah berproduktivitas sedang (moderate).
PETA ALIRAN AIR TANAH DAN STRUCTURE CORRELATION
BESARAN NILAI KONDUKTIVITAS DAN TRANSMISIVITAS AIR TANAH
Aliran airtanah di daerah penelitian dibuat
berdasarkan data tinggi muka airtanah hasil
pengukuran di lapangan melalui beberapa lubang
bor untuk penyelidikan Hidrogeologi. Untuk arah
aliran airtanah wilayah penelitian mengalir dari
Timur Laut ke Tenggara.
IDENTIFIKASI KUALITAS AIR
• Hasil Analisis Kimia Conto Air pada lokasi penelitian

Parameter
TDS TSS Besi Permagnat Mangan Klorida Sulfat Nitrat Kalsium
No. Lokasi pH (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
Balai Pengujian, Informasi 1 Alur Sungai Dekat UG 1001 6,74 3200 33,8 0,04 2,8 0,45 7,6 62 4,8 24,3
Pemukiman Dan Bangunan Dan 2 DEV 019 8,52 1084 36 0,04 2,3 0,12 5,5 74 4,6 27,6
Pengembangan Jasa Kontruksi
(Balai PIPBPJK) Kota Yogyakarta
3 Alur Sungai Dekat UG 802 6,51 928 46 0,08 3,1 4,85 7,6 48,8 1,2 29,6
4 Alur Sungai 1 Dekat UG 901 6,94 1072 99,4 0,04 1,1 0,09 5,5 38,1 0,8 30,8
5 Alur Sungai 2 Dekat UG 901 6,23 2904 68,2 0,24 4,6 2,44 5,5 48,8 2,2 64,0
6 Danau Dekat UG 901 4,18 800 68,4 3,73 4,3 3,73 5,5 32,1 2,4 37,1
7 Alur Sungai 1 Dekat UG 1001 6,6 2728 54 0,15 3,7 0,15 5,5 18,9 1,6 39,0
8 Alur Sungai 2 Dekat UG 1001 6,71 1516 104 0,11 3,7 0,11 3,8 14,7 6,4 5,2
9 Alur Sungai Dekat UG 1003 6,72 760 257 0,07 1,4 0,07 3,8 51,2 9,0 52,0
10 Alur Sungai 7,28 1268 37,8 0,05 5,9 0,05 16,6 18,9 1,8 35,1
11 Alur Sungai 7,19 240 37,8 0,7 2,0 0,7 7,6 3,9 1,6 3,3
12 Alur Sungai 8,02 984 286 0,27 0,6 0,27 9,3 47,7 3,0 42,4
IDENTIFIKASI KUALITAS AIR

Dari hasil analisis 12 (dua belas) sampel air yang dilakukan di


laboratorium secara keseluruhan sampel tersebut tidak melewati
ambang batas berdasarkan kepmen No. 113/2003, tetapi perlu
diwaspadai kandungan mangan (Mn2+) sampel No.3 mempunyai
kandungan di atas ambang batas yaitu sebesar 4,85 mg/liter. Untuk
kandungan Nitrat (NO3-) sampel No.9 mempunyai kandungan
sebesar 9,0 mg/liter yang berarti mendekati ambang batas dan
kandungan Residu Terlarut (TDS) hanya ada 5 sampel dari 12
sampel yang masih dibawah ambang batas.
KESIMPULAN
1. Curah hujan tahunan selama 11 tahun (2008 –2018) berkisar antara
1.624,9 – 3.507,68 mm dengan curah hujan rata-rata pertahun sebesar
2.763,58 mm. sedangkan hari hujan tahunan antara 121 –268 hari dengan
hari hujan ratarata 214 hari. Dengan menggunakan periode ulang hujan
tahunan ke 4 (Empat) dengan Curah Hujan Rencana sebersar 102,93
mm/hari, Intensitas hujan (I) sebesar 36,06 mm/jam dan Resiko Hidrologi
86,65 % maka karakteristik dan kondisi curah hujan merupakan hujan
normal.
2. Debit air limpasan dan airtanah yang masuk kedalam tambang sebagai
berikut:
a) DTH I dengan luas 1,391 Km2, debit air limpasan 4,649 m3/detik
b) DTH II dengan luas 2,277 Km2, debit air limpasan 17,125 m3/detik
c) DTH III dengan luas 1,350 Km2, debit air limpasan 10,153 m3/detik
d) DTH IV dengan luas 8,405 Km2, debit air limpasan 28,095 m3/detik
e) DTH V dengan luas 2,632 Km2, debit air limpasan 8,797 m3/detik
KESIMPULAN
3. Kondisi akuifer di daerah penelitian:
a. Pola arah aliran airtanah mempunyai kecenderungan daerah bagian Timur relatif lebih
rendah dibandingkan dengan daerah bagian Barat dan daerah bagian Tenggara relatif
akan menjadi lebih rendah.
b. Pada daerah bagian Barat tinggi muka airtanah tertinggi adalah 20 m diatas
permukaan air laut, sedangkan daerah bagian Timur tinggi muka airtanah adalah 10
meter di atas muka air laut.
c. Pada Sumur uji kedalaman lapisan akuifer pertama beragam antara -27,1 meter
sampai 21 meter dari permukaan air laut dan kedalaman lapisan akuifer yang
terbawah antara -91.10 meter sampai -163 meter dari permukaan air laut.
d. Ketebalan lapisan akuifer pada setiap sumur uji secara keseluruhan sebesar 32,25
meter sampai 36,95 meter yang terdiri dari 3 sampai 11 lapisan.
e. Adapun ketebalan lapisan akuifer keseluruhan adalah 32,25 meter yang terdiri dari 3
(tiga) lapisan akuifer dengan variasi ketebalan antara 9,00 meter sampai 13,70 meter.
f. Konduktivitas hidroulik (K) pada UG-901 adalah 0,032.10⁻⁵ meter/detik, UG-802
adalah 0,30.10⁻⁵ m/detik, UG-1001 adalah 0,13.10⁻⁵ m/detik dan UG-1003 adalah
0,28.10⁻⁵ m/detik.
g. Nilai Transmisivitas (T) bervariasi dari 1,173.10-5 m²/detik sampai 10,346.10⁻⁵
m²/detik.
h. Nilai Koefisien Penyimpanan (S) relatif seragam, yaitu antara 0,94.10⁻⁴ sampai
1,11.10⁻⁴.
KESIMPULAN
4. Hasil analisis 12 (dua belas) sampel air permukaan dan airtanah menunjukkan
bahwa hampir keseluruhan sampel tersebut tidak melewati ambang batas
berdasarkan Kepmen No.113/2003 dan PP No. 82/2001.

SARAN
1. Mengingat debit air limpasan di daerah penelitian cukup besar dan
hampir semua bekas pit penambangan terisi air, maka keberadaan air
tersebut diperhitungkan dalam pemilihan metode tambang bawah
tanah yang akan diterapkan.

2. Perlunya sistem penyaliran tambang untuk mengalirkan airtanah ke


bagian terendah lubang bukaan sebagai sumuran (sump) yang
kemudian dipompa keluar dari tambang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai