Anda di halaman 1dari 56

PENGELOLAAN LIMBAH

B3

CLIVKHA KHISMATIK
FAIZAL RACHMAN
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian K3
01

02 Tujuan K3 dan sasaran K3


JENIS BAHAYA K3
•Bahaya Jenis Kimia
Bahaya akibat terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
Contoh jenis kimia: abu sisa pembakaran bahan kimia, uap bahan kimia dan gas bahan kimia.

•Bahaya Jenis Fisika


Bahaya akibat suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin serta keadaan udara
yang tidak normal yang menyebabkan terjadinya perubahan atau mengalami suhu tubuh yang tidak
normal.

•Bahaya akibat keadaan yang sangat bising yang menyebabkan terjadi kerusakan pendengaran.

•Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan

•Bahaya akibat pencahayaan atau penerangan yang kurang menyebabkan kerusakan penglihatan.

•Bahaya dari pengangkutan barang serta penggunaan peralatan yang kurang lengkap dan aman
yang mengakibatkan cedera pada pekerja dan orang lain.
YA K3
APD SESUAI K3
A. PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)
PENGERTIAN BAHAN KIMIA
01 BERBAHAYA DAN BERACUN

02 PENGERTIAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DALAM
PP 18/1999 JUNCTO PP 85/1999
Hal yang Diatur:
PP 18/1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan
beracun terdiri dari 8 bab yang dibagi lagi menjadi 42
pasal. Kedelapan bab tersebut adalah :
- Bab I (pasal 1 sampai 5): Ketentuan umum,
- Bab II (pasal 6 sampai 8): Identifikasi limbah B3
- Bab III (pasal 9 sampai 26): Pelaku pengelolaan,
- Bab IV (pasal 27 sampai 39): Kegiatan pengelolaan ,
- Bab V (pasal 40 sampai 61): Tata laksana,
- Bab VI (pasal 62 sampai 63): Sanksi,
- Bab VII (pasal 64 sampai 65): Ketentuan peralihan,
- Bab VIII (pasal 66): Ketentuan penutup.
UPAYA MEMINIMALISIR LIMBAH B3

01 REUSE 02 RECYCLE 03 REDUCE


prinsip yang dipakai dalam
pengelolaan limbahB3
Upaya minimalisi
timbunan limbah B3

Pengawasan
01
dilakukan sejak mulai
di hasilkan sampai
pembuangan limbah
03
Pencemar harus
Semua limbah B3 02 membayar semua
diperlakukan sama biaya diakibatkannya
dalam
pengolahannya dan
05
penanganan nya Pengolahan dan
Pembuangan 04 penimbunan limbah
B3 di usahakan
sedekat mungkin
dengan sumbernya
1. IDENTIFIKASI LIMBAH DAN BERBAHAYA

01 02

mengidentifikasi limbah melakukan uji karakteristik


yang dihasilkan, dengan
daftar limbah
Ps 7 (1) PP85/99 menyebutkan bahwa jenis limbah B3
menurut sumbernya

. Limbah B3 dari sumber tidak


spesifik

Limbah B3 dari sumber spesifik

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,


tumpahan, bekas kemasan, dan
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Identifikasi limbah dan berbahaya menurut Ps 7(3) PP85/99

Mudah Bersifat
terbakar Beracun korosif

. Mudah Menyebabkan Pengujian


Bersiafat infeksi
meledak toksikologi
reaktif
2. PENGUMPULAN DAN PENYIMPANAN LIMBAH

Penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan merupakan komponen-komponen teknik operasional pengelolaan


limbah B3 seperti diatur dalam PP 19/1994 dan PP12/1995, yang kemudian diganti menjadi PP 18/99 dan PP
85/1999. Pengaturan teknis tentang aspek ini sejak tahun 1995 diatur dalam:
a) Kep.Kepala Bapedal No.01/Bapedal/09/1995: tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
b) Kep.Kepala Bapedal No.02/Bapedal/09/1995: tentang Dokumen Limbah B3
c) Kep.Kepala Bapedal No.05/Bapedal/09/1995: tentang Simbol dan Label Limbah B3
PENYIMPANAN LIMBAH
Persyaratan bangunan penyimpanan kemasan limbah B3 adalah:

•Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan jenis,
•karakteristik dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan/akan disimpan;
•Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung;
•Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas
di dalam ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau bahan lain untuk mencegah masuknya burung atau
binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan;
•Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang memadai untuk operasional atau inspeksi rutin. Jika
menggunakan lampu, maka lampu penerangan harus dipasang minimal 1 meter di atas kemasan, sakelar harus
terpasang di sisi luar bangunan;
•Dilengkapi dengan sistem penangkal petir;
Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol) sesuai dengan tata cara yang berlaku.
•Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam
dibuat melandai kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada bagian luar bangunan,
kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir menjauhi bangunan penyimpanan.
penyimpanan limbah B3 mudah terbakar

bangunan berdampingan
dengan gudang lain maka Pintu darurat dibuat Untuk kestabilan Menggunakan instalasi
harus dibuat tembok pemisah tidak pada tembok struktur pada tembok yang tidak
tahan api, berupa tembok tahan api. penahan api dianjurkan menyebabkan ledakan/
beton bertulang (tebal o Jika bangunan digunakan tiang-tiang percikan listrik
minimum 15 cm) atau tembok dibuat terpisah dengan beton bertulang yang o Dilengkapi dengan:
bata merah (tebal minimum bangunan lain, maka tidak ditembusi oleh sistem pendeteksi dan
23 cm) atau blok-blok (tidak jarak minimum dengan kabel listrik. pemadam kebakaran,
berongga) tak bertulang bangunan lain adalah o Struktur pendukung persediaan air untuk
(tebal minimum 30 cm). 20 meter. atap terdiri dari bahan pemadam api, hidran
yang tidak mudah pemadam api dan
menyala. perlindungan terhadap
hidran
limbah B3 mudah meledak:

o Konstruksi bangunan dibuat tahan ledakan dan kedap air.


Konstruksi lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi
atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan
mengarah ke atas dan tidak ke samping.
o Suhu dalam ruangan harus tetap dalam kondisi normal.
Desain bangunan sedemikian rupa sehingga cahaya matahari
tidak langsung masuk ke ruang gudang.
untuk penyimpan limbah B3 reaktif, korosif dan beracun:

o Konstruksi dinding dibuat mudah dilepas guna memudahkan


pengamanan limbah dalam keadaan darurat.
o Konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap korosi dan
api.

Lokasi bangunan tempat penyimpanan kemasan drum/tong,


bangunan tempat penyimpanan bak kontainer dan bangunan tempat
penyimpanan tangki:

o Merupakan daerah bebas banjir, atau diupayakan aman dari


kemungkinan terkena banjir;
o Jarak minimum antara lokasi dengan fasilitas umum adalah 50 meter
PENYIMPANAN LIMBAH DI LUAR RUANGAN
PENYIMPANAN LIMBAH CAIR
Tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan lebih dari 1 karakteristik limbah B3,
mempunyai beberapa persyaratan:

o Terdiri dari beberapa bagian penyimpanan, dengan ketentuan bahwa setiap bagian
penyimpanan hanya diperuntukkan menyimpan 1 karakteristik limbah B3, atau limbah-
limbah B3 yang saling cocok.
o Antara bagian penyimpanan satu dengan lainnya dibuat tanggul atau tembok pemisah untuk
menghindarkan tercampurnya atau masuknya tumpahan limbah ke bagian lainnya.
o Setiap bagian penyimpanan harus mempunyai bak penampung tumpahan limbah dengan
kapasitas yang memadai.
o Sistem dan ukuran saluran yang ada dibuat sebanding dengan kapasitas maksimum limbah B3
yang tersimpan sehingga cairan yang masuk ke dalamnya dapat mengalir dengan lancar ke
tempat penampungan yang telah disediakan.
o Sarana lain yang harus tersedia adalah: peralatan dan sistem pemadam kebakaran, pagar
pengaman, pembangkit listrik cadangan, fasilitas pertolongan pertama, peralatan
komunikasi, gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan, pintu darurat
PENYIMPANAN LIMBAH BEDA KARAKTERISTIK
DOKUMEN YG HARUS DI ISI PENGHASIL/PENGUMPUL
LIMBAH B3

Nama dan alamat penghasil atau pengumpul limbah B3 yang


menyerahkan limbah B3

Kelompok kemasan (packing Nomor identifikasi (identification


group number) UN/NA

Kuantitas (berat, volume dan Kelas 'bahaya' dari bahan itu


sebagainya) (hazard class)
Kelas 'bahaya' dari bahan itu (hazard
class)

Tanda tangan pejabat penghasil atau pengumpul, dilengkapi


tanggal, untuk menyatakan bahwa limbahnya telah sesuai dengan Tanggal penyerahan limbah
keterangan yang ditulis serta telah dikemas sesuai peraturan yang
berlaku
Bagian yang harus diisi oleh pengangkut limbah B3,

Nama dan alamat


pengangkut limbah B3

Tanggal pengangkutan
limbah

Tanda tangan pejabat


pengangkut limbah
Bagian yang harus diisi oleh pengolah atau pengumpul atau
pemanfaat limbah B3

Tanda tangan pejabat pengolah, pengumpul atau pemanfaaat, dilengkapi tanggal, untuk menyatakan bahwa limbah
yang diterima sesuai dengan keterangan dari penghasil dan akan diproses sesuai peraturan yang berlaku

Nama dan alamat pengolah atau pengumpul atau pemanfaat limbah B3


Bagian yang harus diisi oleh pengolah atau pengumpul atau
pemanfaat limbah B3

Jika limbah yang diterima ternyata tidak sesuai dan tidak


memenuhi syarat, maka limbah tersebut dikembalikan lagi
kepada penghasil, disertai keterangan:
- Jenis limbah dan jumlahnya
- Alasan penolakan
- Tanda tangan pejabat pengolah atau pemanfaat dan tanggal
pengembalian
klasifikasi bahan berbahaya menurut versi USDOT

1. Kelas-1: bahan yang mudah meledak (explosive)


2. Kelas-2: gas
3. Kelas-3: cairan mudah terbakar (flammable).
4. Kelas-4: padatan mudah terbakar atau berbahaya bila
lembab
5. Kelas-5: pengoksidasi dan peroksida organik
6. Kelas-6: bahan racun dan menular
7. Kelas-7: bahan radioaktif
8. Lain lain
NFPA
SIMBOL KLARIFIKASI LIMBAH B3 MENURUT apedal
No.05/Bapedal/09/1995
Disamping itu, terdapat bahan yang tidak termasuk dalam
kelas tersebut (tertulis 'none'), yaitu:
- Bahan-bahan terlarang
- Bahan-bahan eksplosif terlarang
- Bahan-bahan dengan aturan lain, dengan kode ORM
(other regulated materials) ORM-D: komuditas konsumer
seperti hair spray
PENGEMASAN DAN PEWADAHAN

1. drum baja,
2. kotak kayu,
3. drum fiber,
botol gelas
dan sebagainya.
Pengemasan yang baik mempunyai kriteria:

- Bahan tersebut selama pengangkutan tidak terlepas


ke luar
- Keefektifannya tidak berkurang
- Tidak terdapat kemungkinan pencampuran gas dan
uap
-Terdapat 3 jenis kelompok pengemasan, yaitu:

Kelompok I: derajat bahaya besar


Kelompok II: derajat bahaya sedang
Kelompok III: derajat bahaya kecil
• Transportasi bahan berbahaya yang
bervolume besar (bulky) dapat dilakukan
• PENGANGKUTAN melalui segala jenis angkutan, seperti
melalui darat, kereta api atau laut

Simple Presentation
(USDOT )kontainer yang digunakan untuk mengangkut bahan berbahaya
dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga bila terjadi kecelakaan pada
kondisi transportasi yang normal, maka:

- Tidak menimbulkan penyebaran bahan tersebut ke lingkungan sekitarnya


- Keefektifan pengemasan tidak berkurang selama perjalanan
- Tidak terjadi pencampuran gas atau uap dalam kemasan, yang dapat
menimbulkan reaksi (kenaikan panas atau ledakan) sehingga mengurangi
keefektifan pengemasan;
pengemasan tersebut harus menjamin tidak terjadi reaksi kimiawi di dalamnya
Faktor kesalahan manusia pada pengemasan bahan berbahaya yang dikemas
dalam kuantitas kecil relatif akan lebih tinggi, misalnya pengemasan yang tidak
betul dan sebagainya. Beberapa temuan yang terdapat di USA adalah:
- Ketidak tepatan dalam menayangkan label
- Ketidak tepatan dalam mengelompokkan kontainer berbahaya
- Kebocoran pada valve
- Tidak tepat dalam mendeskripsikan bahan yang diangkut
- Tidak tepat dalam pengisian shiping paper
- Radiasi berlebihan di kabin truk.
Syarat Penanganan Limbah sebelum diolah

1. Uji analisa 2.Menentukan pilihan proses


kandungan/parameter fisika pengolahan limbah B3
dan/ataukimia dan/ataubiologi
Persyaratan Pengolahan Limbah

85% 1.Persyaratan Lokasi


2.Persyaratan Fasilitas
Persyaratan Fasilitas

! d. Sistem Penanggulangan
Keadaan Darurat

a. Sistem Pencegahan e. Sistem Pengujian


Tumpahan Limbah Peralatan

b. Sistem Keamanan. f. Pelatihan


Karyawan

c.Sistem PencegahanTerhadap Fire


Kebakaran
Persyaratan Lokasi 2.Luar Lokasi
1. Dalam lokasi a). Merupakan daerah bebas banjir;
b). Pada jarak paling dekat150 meter dari jalan utama/jalantol dan 50
a). Merupakan daerah meter untuk jalan lainnya;
bebas banjir, dan c. Pada jarak paling dekat300 meter dari daerah pemukiman,
perdagangan, rumahsakit, pelayanan kesehatanatau kegiatansosial,
b). Jarak antara lokasi hotel, restoran, fasilitas keagamaan dan pendidikan;
pengolahan dan lokasi d. Pada jarak paling dekat300 meter dari garis pasang naik laut,
fasilitas umum minimum sungai, daerah pasang surut, kolam, danau, rawa, mata air dan
sumurpenduduk;
50 meter. e. Pada jarak paling dekat300 meterdaridaerah yang dilindungi
(cagaralam, hutanlindung dan lain-lainnya).
Pengolahan Limbah

03
02 Pengolahan
01 Pengolahan
secara biologi

Pengolahan secara fisika


secara kimia
Pengolahan cara lain

Pengolahan Stabilisasi/solidifikasi

Content Here

Pengolahan dengan Insinerasi


(Thermal Treatment)
Content Here
PEMBUANGAN LIMBAH 2. Deep Injection Well
B3 (DISPOSAL) Ketentuan yang adamengenai hal ini
ditetapkan oleh Amerika Serikat dan dalam
ketentuan itu disebutkah bahwa:
a. Dalam kurun waktu 10.000 tahun, limbah
B3 tidak boleh bermigras isecara vertikal
keluar dari zona injeksi atau secara lateral ke
1. landfill (lahan urug). titik temu dengan sumber air tanah.
B Sebelum limbah yang diinjeksikan
(1) secured landfill double liner bermigrasi dalam arah seperti disebutkan di
(2) secured landfill single liner atas, limbah telah mengalami perubahan
(3) landfill clay liner dan masing-masing memiliki higga tidak lagi bersifat berbahaya dan
ketentuan khusus sesuai dengan limbah B3 yang beracun.
ditimbun.
Skema
Pengolahan
dan
Disposal
limbah B3
Pengelolaan Limbah B3 pada PT.Krakatau Steel

Jenis Limbah B3
1. Sumber Spesifik
2. Sumber tidak Spesifik

Karakteristik Limbah
1. Tidak positif mudah mledak, terbakar, korosif,
tidak bereaksi dengan air, tidak bereaksi
dengan CN dan tidak reaktif. Positif terhadap
H2S

Pengolahan Limbah B3
Dimanfaatkan kembali
1. Limbah Sumber Spesifik
PT. Krakatau Steel Clean
Text Slide for your
a) Debu EAF(Electric Arc Furnace)
b) Sludge (Lumpur)
c) Slag
d) Mill Scale
e) Water Pickle Liquor (WPL)
f) Catalyst
g) PS (Precious Slag) Ball
h) Fines Sponge Iron
i) Iron Concentrate
2. Limbah Sumber non-spesifik

b) Majun

50%

a) Oli dan grease bekas

50%
Karakteristik Limbah B3

Dari uji karakteristik diatas


memperlihatkan bahwa limbah
industri besi baja dan logam
dari PT. Krakatau Steel tidak
termasuk limbah yang mudah
meledak, mudah terbakar,
tidak bereaksi dengan air,
tidak bereaksi dengan CN dan
tidak korosif, namun bereaksi
positif terhadap H2S. Apabila
limbah B3 tersebut akan
dimanfaatkan lebih lanjut
maka harus dipastikan
bahwa limbah tersebut
dihindarkan dari kondisi
lingkungan asam atau
Portfolio Presentation dibawah pH<2.
Pemanfaatan
Limbah B3
P T . K R A K A T A U S T E E L .

Limbah yang dihasilkan


oleh pabrik besi baja PT. Krakatau
Steel mengandung beberapa unsur
dan senyawa bahan kimia yang
masih dapat dimanfaatkan, baik
oleh PT. Krakatau steel sendiri
maupun oleh pabrik lain, misal
debu EAF mempunyai kandungan
Zn yang tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan menjadi Zinc Oksida
melalui proses thermal dengan
temperature di atas 1300 C.
Thank You
Isma: Pengemaasan limbah sesuai karakteritik
Safitri : pengolahan limbah dengan insinerasi untuk jenis limbah
apa?
Novia : Apakah pembuangan sisa pembakaran itu berdampak
buruk bagi lingkungan?
Fanny : Pengolahan limbah dengan injeksi sumur apakah akan
mencemari tanah?

Anda mungkin juga menyukai