Karsinoma adalah kanker yang pada mulanya tumbuh
di sel-sel tubuh yang membentuk kulit atau jaringan
yang kemudian melapisi organ tubuh Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang mengalami proliferasi Didalam paru. Kanker paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya tumor ganas pada jaringan paru. Kanker paru dikenal sebagai karsinoma pulmoner atau karsinoma paru 1. Merokok. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor. 2. IRADIASI Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) 3. Polusi udara. Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota 4. Genetik Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, 5 . Diet Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, seleniumdan vitamin A menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru 1. Karsinoma epidermoid (skuamosa). Kanker ini berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang. 2. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat). Biasanya terletak ditengah disekitar percabangan utama bronki.Tumor ini timbul dari sel – sel Kulchitsky, komponen normal dari epitel bronkus 3. Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar). Memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus. Kebanyakan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang – kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru – paru 4. Karsinoma sel besar. Merupakan sel – sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat – tempat yang jauh Gejala awal Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi bronkus. Gejala Umum - Batuk kronis ,kadang terdapat abses paru Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum - Hemoptisis Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami ulserasi. - Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan,kadang sesak napas - Nyeri dada ,Aritmia, - suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura dapat nemimbulakan lesi Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal bermetastase ke struktur – struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka. Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra. Bronkhografi. Untuk melihat tumor di percabangan bronkus. Laboratorium. Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma. Bronkoskopi. Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui). Biopsi Trans Torakal (TTB) Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran < 2 cm, sensitivitasnya mencapai 90 – 95 %. CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan Laboratorium. Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma. MRI, untuk menunjukkan keadaan mediastinum Pembedahan. Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru – paru yang tidak terkena kanker. Radiasi. Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif dan bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan komplikasi, seperti mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap pembuluh darah/ bronkus. Kemoterafi. Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor, untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasi luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi. Data dasar pengkajian pasien Aktivitas/istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas. Sirkulasi Gejala : riwayat adanya Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat Makanan/cairan Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes mellitus Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk Neurosensori Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza) Tanda : perusakan mental (bingung) Nyeri/kenyamanan Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgia. Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan) Pernafasan - Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.Tanda :sputum:merah muda, berkarat perKUusi: pekak datar area yang konsolidasi -premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi - Bunyi nafas menurun - Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku Keamanan Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid, demam. Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar Penyuluhan/pembelajaran Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6-8 hari Rencana pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan rumah 1.Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d. sekresi yang tertahan proses infeksi d.d. batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk dan sputum berlebih 2.Pola Nafas Tidak Efektif b.d. Hambatan Upaya Nafas d.d. Dispnea, Pernafasan Cupping Hidung, Takhipnea 3. Gangguan Peertukaran Gas b.d. Perubahan membrane alveolus- kapiler d.d. Dispnea, PCO2 Meningkat/ menurun, PO2 menurun, takikardi 4. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d nyeri dada dan sulit tidur 5. Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi) d.d suhu tubuh diatas nilai normal 6. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan) d.d nafsu makan turun dan peningkatan kebutuhan metabolisme 7. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah, menjalani pemeriksaan yang tidak tepat