Anda di halaman 1dari 6

 Al-Qur’an disampaikan kepada Rasulullah

melalui 2 cara:
 1. Malaikat menampakkan dirinya kepada
Rasulullah menyerupai seorang laki-laki
yang membacakan ayat-ayat kepadanya
sehingga Rasulullah hafal ayat-ayat itu.
 2. Wahyu datang kepada Rasulullah secara
tiba-tiba seperti gemerincing lonceng yang
mana terkadang membuat Rasulullah jatuh
pingsan. Cara inilah yang amat berat
dirasakan oleh Rasulullah.
 Al-Qur'an tidak turun sekaligus.
Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22
tahun 2 bulan 22 hari.
Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi
menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan
periode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa
kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun
pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah.
Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak
peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan
surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat
Madaniyah.
 “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai
petunjuk bagi manusia, serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan sekaligus
sebagai pembeda (antara yang hak dan yang batil).” Surah Albaqarah, ayat 185
tersebut sangat jelas mengindikasikan bahwa Alquran turun di bulan Ramadan.
 Selain itu, terdapat pula dalam surah Alqadar, ayat 1, yang menginformasikan
bahwa Alquran turun di malam lailatul qadar, dan malam itu hanya ada di bulan
Ramadan. “Sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam qadar.”
Allah Swt juga menginformasikan turunnya Alquran pada ayat 3 surah Addukhan,
“sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam yang diberkahi.”
 Ketiga ayat tersebut menggiring kita pada pemahaman bahwa Alquran
diturunkan sekaligus di bulan Ramadan tepat pada lailatul qadar. Namun, jika
menilik pada kenyataan di kehidupan Rasulullah Saw, Alquran turun kepada
beliau selama 23 tahun. Lalu, bagaimanakah sejatinya proses penurunan Alquran
itu?
 Syekh Manna’ Alqattan di dalam Mabahis Fi Ulumil Qur’an telah memaparkan
dua mazhab yang berbeda dalam menyikapi proses turunnya Alquran tersebut.
Mazhab pertama adalah pendapatnya Ibnu Abbas dan sekelompok yang terdiri
dari jumhur ulama (mayoritas ulama). Mereka berpendapat bahwa ketiga ayat
sebagaimana tersebut di atas mengacu pada turunnya Alquran secara global
(satu paket) dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah .
 Metodologi tafsir adalah ilmu tentang metode penafsiran al-
Qur’an. Dapat dibedakan antara metode tafsir dan metodologi
tafsir. Metode tafsir adalah cara-cara menafsirkan al-Qur’an.
Sedangkan metodologi tafsir adalah ilmu tentang cara
penafsiran al-Qur’an. Pembahasan secara teoritis dan ilmiah
mengenai metode muqarin (perbandingan), upamanya disebut
analisis metodologis. Namun jika pembahasan itu berkaitan
dengan cara penerapan metode itu terhadap ayat-ayat al-
Qur’an, hal itu disebut pembahasan metode. Adapun cara
penyajian atau memformulasikan tafsir-tafsir tersebut disebut
teknik atau seni menafsirkan. Jadi, metode tafsir merupakan
kerangka atau kaidah yang digunakan dalam menafsirkan
ayat-ayat al-Qur’an. Sedangkan seni atau tekniknya adalah
cara yang dipakai ketika menerapkan kaidah yang tertuang di
dalam metode. Adapun metodologi tafsir adalah pembahasan
tentang metode-metode penafsiran.

Anda mungkin juga menyukai