Anda di halaman 1dari 30

HEAT EXCANGGER

DISUSUN OLEH

1. DION AIDIL PUTRA


2. WIKA ARMADANI
3. INDRIANI
4. ANGGA TRI AGUSNA PA
5. ZULFA
6. KHOIRUNNISA ALFADILAH RITONGA
APA ITU HEAT
EXHCANGER?

alat yang digunakan


untuk memindahkan
panas dari sistem ke
sistem lain tanpa
perpindahan massa dan
bisa berfungsi sebagai
pemanas maupun
sebagai pendingin.
TIPE ALIRAN PADA ALAT PENUKAR
PANAS

Parallel flow/co Counter current flow


current /flow (aliran (aliran berlawanan
searah) arah)

Cross flow (aliran Cross counter flow


silang) (aliran silang
berlawanan)
KRITERIA UTAMA HE YANG DIBUTUHKAN
UNTUK PENGGUNAAN PADA SUHU RENDAH

1. Perbedaan suhu aliran panas dan dingin yg kecil guna


meningkatkan efisiensi
2. Rasio luas permukaan terhadap volume yg besar untuk
meminimalkan kebocoran
3. Perpindahan panas yang tinggi untuk mengurangi luas
permukaan
4. Massa yg rendah untuk meminimalkan waktu start up
5. Kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah HE
6. Kemampuan menerima tekanan yg tinggi
7. Pressure Drop yg rendah
KOMPONEN PENYUSUN SHELL AND TUBE
EXHCHANGER

Shell
Tube
Tube sheet
Tube pitch
Channel
cover
Pass
divider
Baffle
JENIS-JENIS HEAT EXCHANGER

1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger )


2. Penukar panas cangkang dan buluh ( shell and tube heat exchanger
)
3. Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )
4. SDA diabatic wheel heat exchanger
5. Pillow plate heat exchanger
6. Dynamic scraped surface heat exchanger
7. Phase-change heat exchanger
Double pipe heat shell and tube heat
exchanger exchanger
plate and frame heat SDA diabatic wheel
exchanger heat exchanger
Pillow plate heat Dynamic scraped
exchanger surface heat exchanger
Phase-change heat exchanger
PRINSIP KERJA HEAT
EXCHANGER
Konduksi (hantaran) Konveksi
(aliran/edaran)

Merupakan perpindahan panas Perpindahan panas dari suatu zat ke


antara molekul-molekul yang saling zat yang lain disertai dengan
berdekatan antar yang satu dengan gerakan partikel atau zat tersebut
yang lainnya dan tidak diikuti oleh secara fisik
perpindahan molekul-molekul Q = h * A * (T2 – T1)
tersebut secara fisik
h = koefisien perpindahan panas
Q = k * A * (T1-T2) / X suatu lapisan fluida.
A : luas bidang perpindahan panas Q = panas yang dipindahkan
X : Panjang jalan perpindahan A = luas perpindahan panas
panas(tebal)
q ; panas yang dipindahkan
Hubungan U dengan k
Radiasi (pancaran)
dan h

Perpindahan panas tanpa melalui 1/U = 1/ha + x/k + 1/hb atau


media (tanpa melalui molekul) R = Ra + Rk + Rb
Q = σ . T4
:Q = jumlah panas yang Adanya kotoran/endapan (kerak)
dipancarkan akan memperbesar tahanan terhadap
perpindahan panas atau
T = suhu mutlak
memperkecil U, sehingga
σ = tetapan Stefan – Boltzman, = persamaan menjadi:
4,92 kkal / (jam. m2.K4 )

1/U = R = Ra + Rk + Rb + Rf
Rf : tahanan karena fouling
(kotoran)
Isolasi Panas Perbedaan Suhu
Rata-rata

Dalam perpindahan panas


Mencegah kehilangan panas alat – perbedaan suhu mengendalikan laju
alat, pipa-pipa steam/gas yang pemindahan panas. Suhu fluida
bersuhu tinggi ke sekeliling yang dalam alat sering tidak tetap
suhunya lebih rendah, atau (T2 – t2) – (T1 – t1)
sebaliknya ∆T = --------------------------
Ln (T2 - t2) / (T1 - t1)
Bahan Isolasi:
- daya hantar panas rendah Perbedaan suhu ini disebut
- dapat menahanarus konveksi perbedaan suhu rata-rata logaritma
(log mean temperature diffrence)
- disesuaikan dengan suhu disingkat LMTD
Permukaan datar: makin tebal, Q = U * A *(Δ T) LMTD
makin sedikit panas yang hilang
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI/MENENTU
KAN DALAM PEMILIHAN HE
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI/MENENTUKAN DALAM PEMILIHAN
HE

Temperatur strains =thermal strains

Buffles

Cleaning & Maintenance

Aliran Fluida
TEMPERATUR STRAINS =THERMAL
STRAINS

Pemuaian logam selama menerima panas dapat mengakibatkan penyempitan


pipa→karena ada ∆T yang cukup drastis.dan shell tidak sama pemuaiannya, maka
batasan yang dipakai : jika ∆T antara shell&tube max = 50 0F→ boleh dipakai.

a. Tube size, pitch& shell size :


Ukuran standart (table 9 Kern/842)
Standart panjang tube : 8ft ; 12ft ; 16ft ;20 ft
Standart diameter tube : ⅝" ; ¾" ; 1" ;1½"
Yang paling banyak dipakai : ¾" & 1".
Biasanya shell dibuat dengan tebal ⅜" untuk ID shell 12 – 24 inch kecuali jika fluidanya
sangat korosif & tekanan operasi besar ( >300 psig).

b. Over design : bila Rd hitung >>>Rd ketentuan → alat bisa dipakai tapi mahal.
c. Diharapkan : Rd hitung ≈ Rd ketentuan
d. Under design : Rd hitung <<< Rd ketentuan → alat tidak bisa dipakai sehingga
harus diasumsikan & dihitung lagi.
BUFFLES

Buffles : Penyekat, berfungsi untuk mengendalikan aliran dalam pipa


sehingga turbulensi dalam pipa bagus → N Re turbulen (mekanisme
perpindahan panas bagus).

Batasan, baffles spacing (B) max = ID shell & min = (ys) ID shell = 2 in
⇒ dipilih mana yang lebih besar.
CLEANING & MAINTENANCE

1. HE dibersihkan secara periodic dengan sikat bersamaan dengan


pemeriksaan tubes, kalau ada yang diganti.

1. Dijalankan 1 tahun sekali saat Turn Around dimana semua alat dalam
pabrik diperiksa.
ALIRAN FLUIDA

a. Pemanasan /pendinginan :
Pemanasan → steam
Pendinginan → air , udara.

b. Condensor → pendingin : air, udara

c. Reboiler → pemanas : steam.


PERHITUNGAN HEAT
EXCHANGER
1. Menentukan Pysical properties Fluida pada bagian shell dan tube (Cp,µ,k).
Tavg = (T1 + T2)/2
2. Menghitung neraca panas fluida (Qs = Qt)
Q Shell = W x Cp x ∆T (Kern, 1983)
Q Tube = w x Cp x ∆t (Kern, 1983)

3. Menghitung beda temperature rata-rata logaritmik (∆t LMTD)


∆t = FT x LMTD (Kern.1983)
FT = Figure 18 Kern
∆t = FT x LMTD(Kern, 1983)
4. Menghitung Temperatur Kalorik (Tc dan tc)
Tc = T2 + Fc (T1-T2) (Kern, 1983)
tc = t1 + Fc (t2-t1) (Kern, 1983)

5. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada bagian Tube (hi dan hio)
a) Menghitung daerah aliran yang tegak lurus di dalam tube (at)
b) Menghitung laju alir fluida dingin (Gt)
c) Menghitung Reynold number (Ret)
d) Mencari nilai jH
e) Menghitung nilai Thermal Function (Prandl Number)
f) Perhitungan Inside Film Coefficient (hi/ɸ)
6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Bagian Shell (ho)
a) Menghitung cross flow area pada bagian shell (as)
b) Menghitung laju alir fluida dingin (Gs)
c) Menghitung Reynold Number (Res)
d) Mencari nilai jH
e) Menghitung nilai Thermal Fuction (Prandl Number)
f) Perhitungan Outside film Coefficient (h0/ɸ)

7. Menghitung Corrected Cooeficient


Pada tube :
ɸt = (μ/μw) 0.14
hio = (hio/ɸ) x ɸ
Pada shell
ɸs = (μ/μw) 0.14
hio = (ho/ɸ) x ɸs
8. Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk
permukaan bersih (Uc)
9. Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk
permukaan kotor (U D)
10. Menghitung fouling factor (Rd)
11. Perhitungan Pressure Drop
FOULING FACTOR (RD)

Fouling factor adalah suatu angka yang menunjukkan hambatan akibat


adanya kotoran yang terbawa oleh fluida yang mengalir dalam Heat
Exchanger, yang melapisi bagian dalam dan luar Tube.

faktor yang menyebabkan terjadinya fouling pada alat heat exchanger


adalah :
1. Kecepatan aliran fluida
2. Temperatur fluida
3. Temperatur permukaan dinding tube
4. Fluida yang mengalir di dalam dinding tube
Contoh Soal
9820lb/hr benzene dipanaskan dari 80 sampai 120 OF menggunakan pemanas toluene dimana
suhu toluene berubah 160 menjadi 100oF.Hitunglah LMTD proses tersebut!

HOT FLUID COLD FLUID DIFF


160 HIGHER TEMP 120 40 (Δt2)
100 LOWER TEMP 80 20 (Δt1)
20(Δt2-Δt1)

𝛥𝑡2−𝛥𝑡1) 20
LMTD = = = 28.8 OF
2.8𝑙𝑜𝑔Δt2/Δt1) 2.8𝑙𝑜𝑔40/20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai