PEMERIKSAAN FISIK
SINUS PARANASAL
Pembimbing :
Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT-KL
SINUS PARANASAL
Sinus Paranasal adalah rongga udara dalam tulang
tengkorak yang berkaitan dengan rongga hidung
Posterior Group Anterior Group
- Sinus Ethmoidalis Posterior - Sinus Maxillaris
- Sinus Sphenoidalis - Sinus Frontalis
bermuara pada meatus nasi - Sinus Ethmoidalis Anterior
superior bermuara pada meatus
nasi medius (KOM)
Sinus Maksila (SM) • Terletak di tulang maksila
kanan dan kiri
• Sinus paling besar
• Atap : dasar orbita(X)
• Dinding medial sinus =
Dinding lateral rongga
hidung(XX)
‒ Dasar sinus : tempat akar
X gigi geraham atas (P2
Ost M1dan M2)
SM
XX
DS 4
Dari segi klinis :
1. Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, premolar
(P1, P2), molar (M1,M2), taring (C), dan gigi molar M3. akar akar gigi tsb
dapat menonjol ke sinus sehingga infeksi gigi geligi dapat menyebabkan
sinusitis
2. Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita
3. Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus , sehingga drainase
terganggu dari gerak silia. Jika ada pembengkakan atau peradangan dapat
menyumbat saluran dan menyebabkan sinusitis.
Sinus (sel) Etmoid (SE)
6
Sinus Frontal (SF)
7
Sinus Sphenoid (SS)
PEMERIKSAAN
SINUS PARANASAL
1. INSPEKSI
Melihat adakah pembengkakan pada wajah misalnya pada
pipi maupun kelopak mata.
- Pembengkakan di pipi hingga kelopak mata bawah
sinusitis maksilaris akut.
- Pembengkakan dikelopak mata atas: sinusitis frontalis akut.
2. Palpasi dan perkusi
Sinus Frontalis