Anda di halaman 1dari 71

DISLOKASI SENDI

PENGERTIAN

Suatu keadaan dimana


permukaan sendi yang
membentuk sendi tak lagi
dalam hubungan anatomis,
secara kasar tulang “lepas dari
sendi”.
ETIOLOGI

• Trauma tidak langsung


• Trauma langsung
KLASIFIKASI

• Dislokasi sendi bahu


• Dislokasi sendi siku
• Dislokasi sendi panggul
• Dislokasi sendi lutut
DISLOKASI SENDI BAHU

Dislokasi sendi bahu sering ditemukan pada


orang dewasa tetapi jarang pada anak-
anak
Klasifikasi :
• Dislokasi anterior
• Dislokasi posterior
• Dislokasi inferior / luksasi erecta
• Dislokasi disertai fraktur
DISLOKASI ANTERIOR
PATOFISIOLOGI
• Merupakan kelainan yang sering ditemukan
• Biasanya penderita jatuh dengan tangan dalam
keadaan out stretched atau trauma pada
scapula sendiri .
MANIFESTASI KLINIK

• Nyeri yang hebat


• Gangguan pergerakan sendi bahu
• Kontur sendi bahu menjadi rata
karena caput humerus bergeser ke
depan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pada gambaran radiologis caput


humerus terlihat berada di depan dan
medial glenoid.
KOMPLIKASI

• Kerusakan nervus axillaris


• Kerusakan pembuluh darah
• Tidak dapat tereposisi
• Kaku sendi
• Dislokasi rekuren
TERAPI

1. Dengan pembiusan umum


- metode Hipocrates
- metode Kocher
2. Tanpa pembiusan umum
DISLOKASI POSTERIOR
PATOFISIOLOGI

• Jarang ditemukan
• Trauma langsung pada sendi bahu dalam
keadaan rotasi interna
MANIFESTASI KLINIK

• Nyeri tekan
• Benjolan di bagian belakang sendi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Gambaran radiologis menunjukkan adanya


tanda khas berupa light bulb karena
adanya rotasi interna humerus
TERAPI

• Dilakukan reduksi dengan menarik lengan


ke depan secara hati-hati dan rotasi
eksterna
• Imobilisasi selama 3 – 6 minggu
DISLOKASI INFERIOR

• Kaput humerus mengalami jepitan di


bawah Glenoid dimana lengan mengarah
ke atas sehingga terjadi dislokasi inferior
• Pengobatan : reposisi tertutup seperti
dislokasi anterior dan bilatidak berhasil
dapat dilakukan reposisi terbuka dengan
operasi.
DISLOKASI DISERTAI FRAKTUR

• Biasanya merupakan dislokasi tipe anterior


disertai fraktur
• Bila dilakukan reposisi pada dislokasi
biasanya fraktur akan tereposisi dan
melekat kembali pada humerus
DISLOKASI SENDI SIKU
Sering ditemukan pada orang dewasa
tetapi jarang pada anak-anak
ETIOLOGI

• Trauma tidak langsung


• Benturan pada tangan dan lengan bawah
dengan siku dalam posisi ekstensi disertai
sedikit fleksi dan lengan terdorong ke arah
volar dan medial.
PATOFISIOLOGI

• Biasanya penderita jatuh dengan keras


dalam keadaan tangan out streched
MANIFESTASI KLINIK

• Terdapat trauma dengan pembengkakan


yang hebat di sekitar sendi siku sewaktu
siku dalam keadaan semi fleksi
• Olecranon dapat teraba di bagian
belakang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Dengan pemeriksaan radiologis dapat


diketahui adanya dislokasi yang mungkin
disertai fraktur tulang sekitar sendi siku
KOMPLIKASI

• Kekakuan sendi siku


• Trauma nervus medianus
• Miositis osifikans
• Trauma arteri brachialis
PENGOBATAN

• Dilakukan reposisi secepatnya


• Pada jam-jam pertama dislokasi dapat
direposisi tanpa pembiusan umum
• Lengan difleksi lebih 90° dan
dipertahankan dengan gips selama 3
minggu 
DISLOKASI SENDI
PANGGUL
KLASIFIKASI
Dislokasi posterior

 tanpa fraktur
 disertai fraktur rim posterior yang
tunggal dan besar
 disertai fraktur komunitif asetabulum
bagian posterior dengan atau tanpa
kerusakan pada dasar asetabulum
 disertai kaput femur
 Dislokasi anterior

 Abturator
 Iliaka
 Pubic
 Disertai fraktur kaput femur
DISLOKASI SENTRAL
ASETABULUM
 hanya mengenai bagian dalam
dinding asetabulum
 Fraktur sebagian dari kubah
asetabulum
 Pergeseran menyeluruh ke
panggul disertai fraktur
asetabulum yang komunitif
DISLOKASI POSTERIOR
 ETIOLOGI

• Karena kecelakaan lalu lintas dimana lutut


penumpang dalam keadaan fleksi dan
menabrak dengan keras yang berada di
bagian depan lutut.
• Dapat terjadi kelainan sewaktu
mengendarai motor
 MANIFESTASI KLINIK

• Trauma yang hebat disertai nyeri dan


defermitas pada daerah sendi panggul
• Sendi panggul teraba menonjol
kebelakang dalam posisi adduksi, fleksi,
dan rotasi interna
• Terdapat pemendekan anggota gerak
bawah
 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Dengan pemeriksaan rontgen akan di


ketahui jenis dislokasi dan apakah
dislokasi disertai dislokasi atau tidak
 KOMPLIKASI

• Komplikasi dini
- kerusakan nervus skiatik
- Kerusakan pada caput femur
- Kerusakan pada pembuluh darah
- Fraktur diafisis femor
• Komplikasi lanjut
- Nekrosis avaskuler
- Miositis osifikans
- Dislokasi yang tidak dapat di reduksi
- Osteoartritis
 TERAPI
• Dislokasi harus di reposisi secepatnya dengan
pembiusan umum disertai relaksasi yang cukup
• Penderita di baringkan di lantai dan pembantu
menahan panggul
• Sendi panggul difleksikan serta lutut difleksi 90°
dan kemudian dilakukan tarikan pada paha
secara vertikal
• Setelah direposisi stabilitas sendi di periksa
apakah sendi panggul dapat didislokasi dengan
cara menggerakkan secara vertikal pada sendi
panggul.

DISLOKASI ANTERIOR
 ETIOLOGI
• Akibat kecelakaan lalu lintas
• Terjatuh dari ketinggian
• Trauma dari belakang pada saat
berjongkok dan posisi penderita dalam
keadan abduksi yang di paksakan
• Leher femur atau trokanter menabrak
acetabulum dan terjungkir keluar melalui
robekan pada kapsul anterior
 MANIFESTASI KLINIK

• Tungkai bawah dalam keadaan eksterna,


abduksi, dan sedikit fleksi
• Terdapat benjolan didaerah inguinal,
dimana kaput femur dapat di raba dengan
mudah
• Sendi panggul susah digerakkan
 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan rontgen posisi AP dislokasi


anterior sering kurang jelas dan untuk itu
diperlukan foto lateral
 KOMPLIKASI

• Yang sering didapatkan nekrosis avaskuler


 PENGOBATAN

• Dilakukan reposisi seperti pada dislokasi


posterior kecuali pada saat fleksi dan
tarikan tungkai pada posterior, dilakukan
adduksi pada dislokasi anterior

DISLOKASI LUTUT
 ETIOLOGI

• Dislokasi biasanya terjadi apabila


penderita mendapat trauma dari depan
dengan lutut dalam keadaan fleksi
• Dislikasi dapat bersifat anterior, posterior,
lateral, medial atau rotasi
 MANIFESTASI KLINIK

• Trauma pada daerah lutut disertai


pembengkakkan
• Nyeri
• Hemartrosis
• Deformitas
 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Dengan foto rontgen diagnosis dapat di


tegakkan
 PENGOBATAN
• Tindakan reposisi dan manipulasi dengan
pembiusan harus dilakukan sesegera mungkin
• Aspirasi hemartrosis
• Dipasang bidai gips posisi 10-15° selama satu
minggu
• Setelah pembengkakkan menurun dipasang gips
serkuler diatas lutut selama 7-8 minggu
ASKEP DISLOKASI SENDI
 PENGKAJIAN
• Data subjektif
Aktivitas / Istirahat
Kaji :
- Kesulitan ambulasi
- Kekakuan sendi (memburuk pada pagi hari atau
setelah periode tidak aktif).
- Ketidakmampuan untuk berpartisipasi pada
aktivitas okupasi/rekreasi pada tingkat yang
diinginkan.
- Gangguan tidur, perlambatan untuk
tertidur/bangun karena nyeri. Tidak merasa
istirahat dengan baik.
… Data subjektif
Sirkulasi
Kaji :
- adanya edema; penurunan nadi pada sendi yang
sakit, tungkai/jari-jari.
Higiene
Kaji :
- kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
- menggunakan alat/peralatan khusus
- kebutuhan terhadap bantuan
… Data Subjektif
Neurosensori
Kaji :
- gangguan rentang gerak pada sendi yang
sakit
Nyeri/kenyamanan
Kaji :
- nyeri (tumpul, sakit, menetap) pada sendi
yang sakit, memburuk dengan gerakan
DATA OBJEKTIF
- Penampilan umum
- Usia, berat badan
- TTV
- Pembengkakkan sendi, edema,
suhu tinggi pada daerah yang
mengalami dislokasi
- Luka tekan
- Kemerahan pada kulit
- Alergi
- Tegang
…DATA OBJEKTIF
- Adanya gips, penokong, traksi, tongkat
(walker)
- Riwayat nutrisi
- Gangguan status neurovaskular pada
ekstremitas
- Deformitas
- Paralisis
- Kontraktur
- Postur
- Kesejajaran tubuh normal
… DATA OBJEKTIF
- Kemampuan terbatas/ketidakmampuan
bergerak ditempat tidur
- Bentuk tubuh abnormal
- Rotasi internal dan eksternal
ekstremitas
- Kemampuan untuk melakukan rom
exercise
- Raut wajah dan sikap tubuh yang
menandakan nyeri
…. DATA OBJEKTIF
- Luka tekan
- Kemerahan pada kulit
- Alergi
- Tegang
- Adanya gips, penyokong, traksi, tongkat
(walker)
- Riwayat nutrisi
… DATA OBJEKTIF
- Kemampauan untuk menggunakan trapo 7
ditempat tidur, untuk bangun dan untuk
berbalik
- Kemampuan untuk melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari
- Konstipasi
- Ketergantungan, kemandirian, saling
ketergantungan
Diagnosa
Keperawatan
a. mobilitas fisik, kerusakan

 Rentang gerak terbatas berhubungan


dengan nyeri dan ketidaknyamanan
pasien.
 Kesulitan bergerak berhubungan
dengan gangguan muskuloskeletal
 Mobilitas fisik berhubungan dengan
terapi bedah/pembatasan.
…Diagnosa Keperawatan
• b. perfusi jaringan perier berhubungan dengan
penurunan aliran darah vena/arteri
• c. perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
trauma pembuluh darah, edema jaringan,
ketidaktepatan lokasi/kesalahan lokasi
prostese.
• d. Perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
hipovolemia.
…Diagnosa Keperawatan
• e. nyeri, (akut)
berhubungan dengan agen penyebab :
biologik, fisik/psikologik (contoh
spasme otot, prosedur bedah,
penyakit sendi kronis sebelumnya,
usia lanjut, ansietas).
… Diagnosa Keperawatan

• kurang pengetahuan (kebutuhan


belajar), tentang kondisi,
prognosis, dan kebutuhan
pengobatan.
– Berhubungan dengan : kurang
mengingat, salah interpretasi
informasi.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Resiko terhadap cedera b/d
kerusakan jaringan
 Kaji terjadinya kerusakan
 Pertahankan tirah baring awal
dengan sendi yang sakit pada posisi yang
dianjurkan dan tubuh dalam kesejajaran.
 Ispeksi kulit, observasi daerah
kemerahan
 Pertahankan linen kering dan bebas
kerutan
Resiko terhadap cedera b/d
kerusakan jaringan
 Masase kulit/penonjolan tulang secara rutin
 Bantu rentang gerak pada sendi yang tak
sakit
 Tingkatkan partisipasi latihan rutin
 Observasi pembatasan tepat berdasarkan
sendi khusus
 Dorong partisipasi aktivitas sehari-hari

Perfusi jaringan berhubungan
dengan faktor risiko
 Palpasi nadi. Evaluasi pengisian kapiler
serta warna kulit dan suhu. Bandingkan tungkai
yang tak dioperasi.
 Kaji gerakan dan sensasi ekstremitas yang
dioperasi
 Lakukan tes sensasi saraf peroneal
 Awasi tanda vital
 Awasi jumlah dan karakteristik drainase
pada balutan
Nyeri berhubungan dengan
agen penyebab
 Kaji keluhan nyeri, perhatikan intensitas,
lamanya dan lokasi
 Pertahankan posisi tepat pada ekstremitas
yang mengalami dislokasi atau yang dioperasi
 Berikan tindakan kenyamanan dan
penggunaan sentuhan terapeutik
 Pertahankan mobilisasi ekstremitas
 Gunakan upaya mengontrol nyeri
 Berikan penjelasan upaya keperawatan
untuk mengontrol nyeri

EVALUASI
KEPERAWATAN
Hasil yang diharapkan / criteria
evaluasi, pasien akan :
 Mempertahankan posisi fungsi,
dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur
 Menunjukkan peningkatan kekuatan
dan fungsi sendi serta tungkai yang sakit
 Menyatakan pemahaman
pengobatan individu dan berpartisipasi
dalam program rehabilitasi
..Hasil yang diharapkan / criteria
evaluasi, pasien akan :
 Menunjukkan perfusi jaringan adekuat
dibuktikan oleh nadi teraba, kulit
hangat/kering, tanda vital stabil
• Ø Keluhan nyeri hilang/terkontrol
• Ø Menunjukkkan keterampilan
kemampuan relaksasi dan aktivitas
terapeutik sesuai indikasi situai individu
• Ø Tampak rileks, mampu tidur dan istirahat
dengan tepat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai