Anda di halaman 1dari 19

Maxilla

presenting
about cancer
colorectal
Kanker kolorektal adalah keganasan EPIDEMIOLOGI
yang berasal dari jaringan usus besar KANKER KOLOREKTAL ATAU BIASA DISINGKAT KKR
terdiri dari kolon (bagian terpanjang MENURUT AMERICAN CANCER SOCIETY MERUPAKAN
dari usus besar) dan /atau rectum KANKER PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK KE 3 PADA
bagian terkecil dari usus besar LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
sebelum anus
Berdasarkan survei GLOBOCAN 2012, insidens KKR di
seluruh dunia menempati urutan ketiga (1360 dari
100.000 penduduk [9,7%], keseluruhan laki-laki dan
perempuan) dan menduduki peringkat keempat
sebagai penyebab kematian (694 dari 100.000
penduduk [8,5%], keseluruhan laki-laki dan perempuan)

2
ETIIOLOGI?
Kadang-kadang, terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal di dinding usus,
polip, bisul atau massa jaringan lainnya. Sebagian besar dari pertumbuhan
sel yang tidak normal ini bersifat jinak, namun ada beberapa polip yang bisa
berkembang menjadi tumor ganas dan menjadi kanker usus. Penyebab pasti
dari kanker usus besar masih belum diketahui saat ini.
3
FAKTOR
RESIKO
Faktor tidak dapat dimodifikasi: adalah
riwayat KKR atau polip adenoma
individual dan keluarga dan riwayat
individual penyakit kronis inflamatori
pada usus

4
TAHUKAH KAMU TERNYATA
KANKER KOLOREKTAL LEBIH
CENDERUNG DIDERITA OLEH
LAKI-LAKI DARI PADA
PEREMPUAN

5
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: inaktivitas,
obesitas, konsumsi tinggi daging merah, merokok
dan konsumsi alkohol moderat-sering.
Sementara aktivitas fisik, diet berserat dan
asupan vitamin D termasuk dalam faktor
protektif.

6
BAGAIMANA
Pencegahan kanker kolorektal dapat dilakukan mulai dari fasilitas kesehatan
layanan primer melalui program KIE di populasi/masyarakat dengan
menghindari faktor-faktor risiko kanker kolorektal yang dapat di modifikasi
dan dengan melakukan skrining atau deteksi dini pada populasi, terutama
pada kelompok risiko tinggi.
Tujuan skrining kanker Indikasi Indikasi pemeriksaan dini atau
skrining kanker kolorektal adalah individu
kolorektal adalah deteksi dengan risiko sedang dan risiko tinggi.
dini, membuang lesi pre- Yang termasuk risiko sedang adalah:
Individu berusia 50 tahun atau lebih,
kanker dan mendeteksi Individu yang tidak mempunyai riwayat
penyakit pada stadium kanker kolorektal atau inflammatory bowel
diseaseIndividu tanpa riwayat keluarga
dini sehingga dapat kanker kolorektal, Individu yang
terdiagnosis adenoma atau kanker
dilakukan terapi kuratif. kolorektal setelah berusia 60 tahun.

8
Yang termasuk risiko meningkat atau risiko tinggi adalah:
1. Individu dengan riwayat polip adenomatosa
2. Individu dengan riwayat reseksi kuratif kanker kolorektal
3. Individu dengan riwayat keluarga tingkat pertama kanker kolorektal atau adenoma
kolorektal (rekomendasi berbeda berdasarkan umur keluarga saat diagnosis)
4. Individu dengan riwayat inflammatory bowel disease yang lama
5. Individu dengan diagnosis atau kecurigaan sindrom hereditary nonpolyposis
olorectal cancer (HNPCC) atau sindrom Lynch atau familial adenomatous polyposis
(FAP).

9
Pilihan pemeriksaan skrining ditentukan berdasarkan risiko individual, pilihan
individual dan akses. Pada orang dewasa dengan risiko sedang, skrining harus dimulai
pada individu berusia 50 tahun dengan pilihan berikut
1. Colok dubur
2. FOBT atau FIT setiap 1 tahun
3. Sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun
4. Kolonoskopi setiap 10 tahun
5. Barium enema dengan kontras ganda setiap 5tahun 6. CT kolonografi setiap 5
tahun

10
Bagaimana cara
mendiagnosis kanker
kolorektal?

Keluhan utama dan pemeriksaan klinis: Perdarahan per-anum disertai peningkatan frekuensi defekasi
dan/atau diare selama minimal 6 minggu (semua umur) Perdarahan per-anum tanpa gejala anal (di atas 60
tahun) Peningkatan frekuensi defekasi atau diare selama minimal 6 minggu (di atas 60 tahun) Massa
teraba pada fossa iliaka dekstra (semua umur) Massa intra-luminal di dalam rektum Tanda-tanda obstruksi
mekanik usus. Setiap pasien dengan anemia defisiensi Fe dan Hb. Pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan
ini bertujuan untuk menetapkan keutuhan sfingter ani dan menetapkan ukuran dan derajat fiksasi tumor
pada rektum 1/3 tengah dan distal. 11
CT colonography
(Pneumocolon CT) Modalitas
CT yang dapat melakukan CT
Endoskopi Endoskopi merupakan kolonografi dengan baik Enema barium dengan kontras
prosedur diagnostik utama dan dapat
adalah modalitas CT scan ganda Pemeriksaan enema
dilakukan dengan sigmoidoskopi (>35%
tumor terletak di rektosigmoid) atau
yang memiliki kemampuan barium yang dipilih adalah
dengan kolonoskopi total. rekonstruksi multiplanar dan dengan kontras ganda.
3D volume rendering.
Kolonoskopi virtual juga
memerlukan software khusus.

12
Diagnosis banding dari kanker kolorektal adalah:
Irritable bowel syndrome (IBS) Kolitis ulseratif
Penyakit Crohn
Hemoroid
Fisura anal
Penyakit divertikulum

13
tatalaksana
Penatalaksanaan kanker kolorektal bersifat multidisiplin. Pilihan dan rekomendasi terapi
tergantung pada beberapa faktor Terapi bedah merupakan modalitas utama untuk kanker
stadium dini dengan tujuan kuratif. Kemoterapi adalah pilihan pertama pada kanker stadium
lanjut dengan tujuan paliatif. Radioterapi merupakan salah satu modalitas utama terapi kanker
rektum. Saat ini, terapi biologis (targeted therapy) dengan antibodi monoklonal telah
berkembang pesat dan dapat diberikan dalam berbagai situasi klinis, baik sebagai obat tunggal
maupun kombinasi dengan modalitas terapi lainnya. Penatalaksanaan kanker kolorektal
dibedakan menjadi penatalaksanaan kanker kolon dan kanker rektum
14
15
1. Pertumbuhan tumor 2. Metastase ke organ 3. Peritonitis dan
dapat menyebabkan
obstruksi usus parsial atau
sekitar, melalui hematogen, atau sepsis dapat
limfogen dan penyebaran
lengkap. langsung.
menimbulkan syok.

5. Perforasi usus
4. Pertumbuhan dan 6. Pembentukan
ulserasi dapat juga dapat terjadi dan
menyerang pembuluh mengakibatkan abses.
darah sekitar kolon yang pembentukan abses.
menyebabkan
hemorragi.

16
17
THANKS!
Any questions?

18
Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal.
Kemkes RI.
Setiati, S., et all. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI jilid 2. Jakarta: Interna Publishing.

19

Anda mungkin juga menyukai