OM

SWASTIASTU
PENYUSUNAN
BAB 1
OLEH KELOMPOK 1
 ANGGOTA KELOMPOK
 PUTU CANDRA PRADNYASARI (P07120216041)
 NI PUTU RIKA UMI KRISMONITA
(P07120216042)
 I KOMANG SUTHA JAYA (P07120216043)
 DEWA AYU PUTRI WEDA DEWANTI (P07120216044)
 KADEK MEISA RUSPITA DEWI (P07120216045)
 NI LUH GEDE INTEN YULIANA DEWI (P07120216046)
 LUH EKA DESRIANA PUTRI (P07120216047)
3
 LATAR BELAKANG MASALAH
MENURUT SANGADJI,2010 UMUMNYA MENGUNGKAPKAN HAL SEBAGAI BERIKUT :

FAKTA TINGKAT
ISU (ISUES) NILAI GUNA
(EXITING KESUKARAN
INFORMATION) (NEED) (DIFFICULTY)

HAL YANG ADA KEYAKINAN PENELITIAN YANG

MENGURAIKAN
MENGGANJAL BAHWA ISU YANG MENELITI MASALAH
UNTUK APA MASALAH
TENTANG SESUATU DIANGKAT NYATA PUN MASIH
DIPECAHKAN
HINGGA ADANYA. FAKTA- LANGKA/JARANG.
MELALUI
MEMERLUKAN FAKTA UMUMNYA PENELITIANNYA.
PENYELESAIAN TENTANG DATA
(GEJALA, FENOMENA BERUPA ANGKA,
ATAU KOMENTAR DATA-DATA
YANG SEDANG KUALITATIF DAN LAIN-
RAMAISAAT INI). LAIN. SUMBER FAKTA 4
JUGA DISEBUTKAN.
 LATAR BELAKANG MASALAH

HASIL
UPAYA HASIL DAMPAK PENELITIAN KEUNGGULAN
SOLUSI SOLUSI
TERDAHULU

APA YANG HASIL DARI DAMPAK DARI BANDINGKAN SOLUSI YANG KEUNGGULAN
SUDAH UPAYA YANG UPAYA YANG HASIL DIPILIH UNTUK DARI SOLUSI
DILAKUKAN TELAH TELAH PENELITIAN MENGATASI YANG DIPILIH
UNTUK DILAKUKAN DILAKUKAN TERDAHULU MASALAH
MENGATASI SEBELUMNY TERHDAPA DENGAN YANG DITELITI
MASALAH A MASALAH PENELITIAN
YANG YANG YANG AKAN
DITELITI DITELITI DILAKUKAN.

5
ISU  WILAYAH INDONESIA SECARA GEOGRAFIS
TERLETAK PADA PERTEMUAN 3 LEMPENG TEKTONIK
UTAMA DUNIA YAITU LEMPENG EURASIA, LEMPENG
INDO-AUSTRALIA DAN LEMPENG PASIFIK(BADAN
METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
(BMKG),2017).
 INTERAKSI LEMPENG INI MENYEBABKAN WILAYAH
INDONESIA MEMILIKI TINGKAT KERAWANAN
BENCANA YANG CUKUP TINGGI.
 BENCANA DAPAT MENYEBABKAN KERUGIAN YANG
SANGAT BESAR DAN BERDAMPAK PADA SEGALA
ASPEK.

6
  (CENTER FOR RESEARCH ON THE EPIDEMIOLOGY
FAKTA OF DISASTER (CRED), 2016) MENCATAT PADA TAHUN
(EXITING 2016 TERJADI 342 BENCANA ALAM YANG
MENGAKIBATKAN 8.733 KORBAN MENINGGAL DUNIA
INFORMATION)  BMKG MENYATAKAN, PADA TAHUN 2017 TERJADI
4.606 GEMPA BUMI
 PROVINSI BALI MENCATAT 210 KALI KEJADIAN
GEMPA BUMI PADA TAHUN 2017
 GEMPA TERBESAR YANG PERNAH TERJADI DI BALI
DAN MENIMBULKAN TSUNAMI TERJADI PADA 12
NOVEMBER 1815 (BNPB),2017) MENYATAKAN BAHWA
DALAM 15 TAHUN TERAKHIR (2002 – 2016) JUMLAH
KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA MENINGKAT
HAMPIR 20 KALI LIPAT,

7
NILAI  UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN DAN PENGARAHAN
GUNA LANGKAH- LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
TERJADI SUATU ANCAMAN YANG ADA DI SEKITARNYA
UNTUK MENGURANGI RISIKO BENCANA
 EDUKASI DENGAN METODE SCHOOL WATCHING INI
DAPAT MEMBANTU ANAK-ANAK MEMAHAMI BENDA-
BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR YANG DAPAT
MEMBAHAYAKAN KETIKA TERJADI BENCANA DAN
MEMBANTU ANAK MEMAHAMI CARA PERLINDUNGAN DIRI
DALAM MENGHADAPI BENCANA.
 SECARA UMUM METODE SCHOOL WATCHING INI DAPAT
MELATIH KEMAMPUAN ANAK UNTUK MEMPERSIAPKAN
DIRI SAAT TERJADI BENCANA.

8
 TINGKAT  SCHOOL WATCHING MERUPAKAN SEBUAH
KESUKARAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN DISEKOLAH DENGAN
BERKELILING MELIHAT BENDA – BENDA
DISEKITAR DAN TEMPAT YANG DI PERKIRAKAN
DAPAT MEMBAHAYAKAN BAGI UNSUR – UNSUR
SEKOLAH SEPERTI GURU, SISWA, STAF
ADMINISTRASI DAN YANG LAINNYA
 BERDASARKAN STUDI PENDAHULUAN YANG
TELAH DILAKUKAN DI SDN 16 KESIMAN
DENPASAR, DITEMUKAN BAHWA BELUM PERNAH
DILAKUKAN SOSIALISASI TERKAIT DENGAN
KEBENCANAAN DARI INSTANSI – INSTANSI
TERKAIT MAUPUN GURU-GURU DISEKOLAH

9
UPAYA
 PENELITIAN FIKA NUR INDRIASARI, 2014 DENGAN JUDUL
“PENGARUH PELATIHAN SIAGA BENCANA GEMPA BUMI
TERHADAP KESIAPSIAGAAN ANAK SEKOLAH DASAR DALAM
MENGHADAPI BENCANA PADA SISWA SDN6 GIWANGAN
YOGYAKARTA” MENYEBUTKAN BAHWA SELURUH ANAK
MAMPU DAN TERLIBAT SETELAH MELAKUKAN 5 KALI
SIMULASI NAMUN KESIAPSIAGAAN ANAK MASIH DALAM
KATEGORI KURANG SIAP
 PENELITIAN LAIN YANG DIPAPARKAN OLEH I WAYAN
SUBAGIA, 2015 DENGAN JUDUL PENELITIAN “PELATIHAN
MITIGASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI PADA SISWA SDN 1
PENGASTULAN KECAMATAN SERIRIT KABUPATEN
BULELENG”

10
HASIL
 DIDAPATKAN BAHWA 4% SISWA MEMPEROLEH NILAI
DENGAN KATAGORI SANGAT BAIK, 27% SISWA
MEMPEROLEH NILAI DENGAN KATAGORI BAIK, 24%
SISWA MEMPEROLEH NILAI DENGAN KATAGORI
CUKUP, 22% MEMPEROLEH NILAI DENGAN
KATEGORI KURANG, DAN 23% SISWA MEMPEROLEH
NILAI DENGAN KATEGORI SANGAT KURANG.
SUBAGIA MENYATAKAN BAHWA HASIL DARI
PELAKSANAAN PELATIHAN MITIGASI TERSEBUT
BELUM OPTIMAL.

11
DAMPAK
 BANYAK KORBAN TERJADI PADA ANAK USIA
SEKOLAH BAIK DI JAM SEKOLAH ATAPUN DI LUAR
JAM SEKOLAH, HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA
PENTINGNYA PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN
TENTANG BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO
BENCANA DIBERIKAN SEJAK DINI UNTUK
MEMBERIKAN PEMAHAMAN DAN PENGARAHAN
LANGKAH- LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
TERJADI SUATU ANCAMAN YANG ADA DI
SEKITARNYA UNTUK MENGURANGI RISIKO BENCANA

12
 HASIL
PENELITIAN  PENELITIAN FIKA NUR INDRIASARI, 2014 DENGAN JUDUL “PENGARUH
TERDAHULU PELATIHAN SIAGA BENCANA GEMPA BUMI
KESIAPSIAGAAN ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MENGHADAPI
TERHADAP

BENCANA PADA SISWA SDN6 GIWANGAN YOGYAKARTA”

MENYEBUTKAN BAHWA SELURUH ANAK MAMPU DAN TERLIBAT
SETELAH MELAKUKAN 5 KALI SIMULASI NAMUN KESIAPSIAGAAN
ANAK MASIH DALAM KATEGORI KURANG SIAP DIMANA SEBELUM
PELATIHAN SEBANYAK 22 ANAK (71%) DAN SESUDAH PELATIHAN
MENINGKAT MENJADI 23 ANAK (76,7%).
 PENELITIAN LAIN YANG DIPAPARKAN OLEH I WAYAN SUBAGIA, 2015
DENGAN JUDUL PENELITIAN “PELATIHAN MITIGASI BENCANA ALAM
GEMPA BUMI PADA SISWA SDN 1 PENGASTULAN KECAMATAN
SERIRIT KABUPATEN BULELENG” DIDAPATKAN BAHWA 4% SISWA
MEMPEROLEH NILAI DENGAN KATAGORI SANGAT BAIK, 27% SISWA
MEMPEROLEH NILAI DENGAN KATAGORI BAIK, 24% SISWA
MEMPEROLEH NILAI DENGAN KATAGORI CUKUP, 22% MEMPEROLEH
NILAI DENGAN KATEGORI KURANG, DAN 23% SISWA MEMPEROLEH
NILAI DENGAN KATEGORI SANGAT KURANG. SUBAGIA MENYATAKAN
BAHWA HASIL DARI PELAKSANAAN PELATIHAN MITIGASI TERSEBUT
BELUM OPTIMAL.
13
SOLUSI
BERDASARKAN FENOMENA TERSEBUT MENJADIKAN
ALASAN UNTUK MERANCANG SEBUAH EDUKASI
DENGAN METODE BARU YAITU METODE SCHOOL
WATCHING. SCHOOL WATCHING MERUPAKAN
SEBUAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN DISEKOLAH
DENGAN BERKELILING MELIHAT BENDA – BENDA
DISEKITAR DAN TEMPAT YANG DI PERKIRAKAN DAPAT
MEMBAHAYAKAN BAGI UNSUR – UNSUR SEKOLAH
SEPERTI GURU, SISWA, STAF ADMINISTRASI DAN
YANG LAINNYA KETIKA TERJADI SUATU BENCANA
(SARI, 2015).

14
KEUNGGULA
N
SOLUSI
EDUKASI DENGAN METODE SCHOOL
WATCHING INI DAPAT MEMBANTU ANAK-ANAK
MEMAHAMI BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN
SEKITAR YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN
KETIKA TERJADI BENCANA DAN MEMBANTU
ANAK MEMAHAMI CARA PERLINDUNGAN DIRI
DALAM MENGHADAPI BENCANA.

15
 RUMUSAN MASALAH
MENURUT NURBANASARI,2015

 URAIKAN SECARA SINGKAT MASALAH YANG ADA

DAN RENCANA PENYELESAIANNYA
 SAMPAIKAN METODE YANG DIPILIH UNTUK DAPAT
MENYELESAIKAN/ MENJAWAB PERMASALAHAN
YANG ADA

16
 TUJUAN PENULISAN
MENURUT NURBANASARI,2015

 BERISIKAN MENGENAI TUJUAN DILAKUKAN

PENELITIAN DALAM KALIMAT YG LUGAS, TEPAT DAN
TIDAK BERMAKNA GANDA
 PENELITIAN DAPAT BERTUJUAN UNTUK
MENGHASILKAN METODE BAKU, MENGEMBAGKAN
TEKNOLOGI DLL
17
 MANFAAT PENULISAN
MENURUT NURBANASARI,2015

 BERISIKAN MENGENAI MANFAAT DILAKUKAN

PENELITIAN
 DIMANA MAFFAT PENELITIAN DAPAT DIURAIKAN
MENJADI MAFAAT TEORITIS DAN MANFAAT PRAKTIS

18
CONTOH BAB 1

19
 OM SANTIH
SANTIH SANTIH
OM
OLEH KELOMPOK 1
21