Anda di halaman 1dari 21

Bantaeng, 09 desember 2019

Kelompok I
Reski amalia

Sri wahyuni

Insan kurnia safnas

surianti

nurleni

Rizki nanda
Broncopneumonia
Konsep Medis
definisi

Broncopneumonia adalah peradangan pada paru-paru


yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus. Atau radang
pada paru-paru yang mengenai satu atau beberapa
lobus yang ditandai dengan banyaknya bercak-bercak
infiltrasi
Etiologi

Virus : hemovirus influenza Jamur: candida, histoplasmosis

Bakteri : Kuman masuk ke dalam jaringan


streptoccocus,stafilococcus,pneumo paru melalui saluran pernafasan
ccocus bagian atas

Kuman masuk ke bronkhiolus


kemudian alveolus menyebabkan
infeksi kuman pada jaringan batu
Manifestasi klinis
 Broncopneumonia biasanya didahului oleh infeksi
traktus respiratorius bagian atas
 Suhu tubuh meningkat
 Kadang disertai kejang
 Gelisah
 Sesak
 Pernafasan cepat dan dangkal, disertai pernafasan
cuping hidung
 Sianosis
 Muntah
 Diare
 Batuk disertai dahak
Penatalaksanaan
Atur posisi anak senyaman mungkin yakni posisi semi
fowler
Beri minum air hangat untuk mengencerkan dahak
Bantu anak untuk batuk misalnya dengan menekan
dada
Longgarkan pakaian dan beri lingkungan yang aman
Segera melakukan pemeriksaan kedokter/puskesmas
Oksigenasi
Antibiotik
Pencegahan
Jauhkan anak dari penderita Hindarkan dari cuaca dingin dan
batuk dan flu berdebu

Berikan imunisasi lengkap Jaga kebersihan lingkungan

Mengkomsumsi makanan bergizi


Askep
Identitas klien
Nama : An.S
No. RM :17xxxx
Umur : 6 bulan
Tempat/Tanggal lahir : 24 mei 2019
Jenis kelamin :P
Agama : islam
Suku : Makassar
Pendidikan :-
Alamat : jln. S.Bialo
Telp :-
Tanggal masuk RS : 27/11/2019
Ruangan : perawatan anak
Golongan darah :-
Sumberinfo : ibu klien
Dx.Medis : Broncopneumonia
Data fokus

•Ibu klien mengatakan klien sesak


•Ibu klien mengatakan klien batuk bercampur lendir
•Ibu klien mengatakan klien demam
•Klien Nampak sesak
•Klien Nampak batuk bercampur lendir
•Klien teraba akral hangat
•Terdapat suara nafas tambahan mengi
•Klien Nampak terpasang O2 (2 liter)
•Pola napas abnormal (takipnea)
•Tanda-tanda vital
Suhu : 38° C
RR : 62 x/i
•Laboratorium
Leukosit : 1.260 /mm3
Diagnosa keperawatan

Bersihan jalan nafas b/d hipersekresi jalan


nafas

Hipertermi b/d proses infeksi

Risiko infeksi
intervensi

Bersihan jalan nafas b/d hipersekresi jalan


nafas

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24


jam bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria hasil :
•Produksi sputum menurun (5)
•Mengi menurun (5)
•Frekuensi nafas membaik (5)

Manajemen jalan napas


Observasi
•Monitor pola napas
•Monitor bunyi nafas tambahan
•Monitor sputum
Terapeutik
•Posisikan semi fowler atau fowler
•Berikan minum air hangat
•Berikan oksigen
Edukasi
•Anjurkan asupan cairan 2000 ml per hari
Kolaborasi
•Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
Hipertermi b/d proses infeksi

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama


3 kali 24 jam termoregulasi membaik dengan
kriteria :
•Suhu tubuh membaik (5)
•Suhu kulit membaik (5)

Manajemen hipertermi
Observasi
•Identifikasi penyebab hipotermia
•Monitor suhu tubuh
Terapeotik
•Longgarkan atau lepaskan pakaian
•Lakukan pendinginan eksternal (mis : kompres dingin pada dahi,
leher, dada abdomen dan aksila.
Edukasi
•anjurkan tirah baring
Kolaborasi
pemberian cairan dan eletrolit intravena
Risiko infeksi

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3


kali 24 jam tingkat infeksi menurun dengan kriteria :
•Demam menurun (5)
• Kadar sel darah putih membaik (5)

Pencegahan infeksi
Observasi
•Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik
•Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Edukasi
•Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi
•Kolaborasi pemberian imunisasi
No Diagnosa Keperawatan Waktu Implementasi

1. Bersihan jalan nafas


Manajemen jalan napas
tidak efektif b/d
Observasi
hipersekresi jalan nafas  Memonitor pola napas
Hipertermi b/d proses  Memoonitor bunyi nafas tambahan
penyakit (infeksi)  Memonitor sputum
Terapeutik
 Memberikan Posisisemi fowler atau fowler
 Menberikan minum air hangat
 Memberikan oksigen
Edukasi
 Menganjurkan asupan cairan 2000 ml per hari
Kolaborasi
 Melakukan Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
2. Manajemen hipertermi
Hipertermi b/d proses
Observasi
infeksi  Mengidentifikasi penyebab hipotermia
 Memonitor suhu tubuh
Terapeotik
 Melonggarkan atau lepaskan pakaian
 Melakukan pendinginan eksternal (mis : kompres dingin
pada dahi, leher, dada abdomen dan aksila.
Edukasi
 Menganjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Melakukan pemberian cairan dan eletrolit intravena
No Diagnosa Keperawatan Waktu Implementasi
3. risiko infeksi

Pencegahan infeksi
Observasi
Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan
sistemik
Terapeutik
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
Edukasi
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi
Melakukan Kolaborasi pemberian imunisasi
Hari/
Waktu Diagnosis Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tgl
Sabtu/30 1:25 1. Bersihan jalan nafas S: ibu klien mengatakan klien masih batuk
november tidak efektif berdahak
2019 O: klien Nampak sesak
A: bersihan jalan nafas tidak efektif
P: lanjutkan intervensi

2. Hipertermi S: ibu klien mengatakan klien masih demam


O: akral teraba hangat, suhu tubuh 38’c
A: hipertermi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

3. Risiko infeksi S: ibu klien mengatakan klien masih demam


O: leukosit : 1.260
A: hipertermi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Hari/
Waktu Diagnosis Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tgl
Senin/01 1:40 1. Bersihan jalan S: ibu klien mengatakan klien masih batuk
desember nafas tidak efektif berdahak
2019 O: klien Nampak sesak
A: bersihan jalan nafas tidak efektif
P: lanjutkan intervensi

2. Hipertermi S: ibu klien mengatakan klien masih demam


O: akral teraba hangat, suhu tubuh 37,6’c
A: hipertermi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

3. Risiko infeksi S: ibu klien mengatakan klien masih demam


O: leukosit : 1.260
A: hipertermi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Hari/
Waktu Diagnosis Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tgl
Selasa/02 14.00 1. Bersihan jalan S: ibu klien mengatakan klien masih batuk
desember nafas tidak efektif namun dahaknya sudah berkurang
2019 O: klien Nampak batuk
A: bersihan jalan nafas tidak efektif bekum
teratasi
P: lanjutkan intervensi

2. Hipertermi S: ibu klien mengatakan klien sudah tidak


demam
O: 36’c
A: hipertermi teratasi
P: intervensi berhasil

3. Risiko infeksi S: ibu klien mengatakan klien sudah tidak


demam
O: ku membaik
A: risiko infeksi teratasi
P: intervensi berhasil
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai