Anda di halaman 1dari 43

Diskel 3

Syndrom Kombinasi
Overview Case
• Seorang pasien perempuan, usia 50 thn, datang ke
RSGM dengan keluhan sudah banyak gigi yang hilang
dan tidak bisa dipakai mengunyah. OS ingin dibuatkan
gigi tiruan.

• Riwayat medis:
Tidak ada kelainan
• Tanda vital :
• Tekanan darah : 120/80
• Detak jantung : 80 x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Pemeriksaan Objektif
• Pemeriksaan Ekstra Oral : tid
• Bentuk muka : Oval
• Tonus bibir : hypotonus
• Pemeriksaan TMJ : Kliking (+), Deviasi (+),
ROM 48 mm
• Missing teeth 48, 47, 46 45 , 34. 35, 36, 37, 38
• Edentolous rahang atas
• Bentuk lengkung : lonjong
• Bentuk lingir : sedang, U
• Hubungan Rahang : normal
• Tuberositas maksila : sedang
• Palatum Lunak ( molle ) : kelas I
• Frenulum Labial : tinggi
• Tahanan Jaringan : sedang
• Air ludah : kental
• Reflek muntah : rendah
• Riwayat gigi dan mulut:
• Pencabutan gigi RA dilakukan 10 tahun yang lalu, sedangkan sisa
gigi anterior RB 7 bulan yang lalu; pasien menyatakan penyebab
pencabutan keseluruhan gigi adalah penyakit gusi
• Pemeriksaan Gigi Tiruan yang ada : Belum pernah
• Tipe pasien : Philosophical mind
• Pemeriksaan Radiologi:
• Tidak ada kelainan periapikal seperti sisa akar, kista ,tumor dll
• Setelah dilakukan pencetakan dan pengecoran model kerja, drg
yang berpraktek telah melakukan perawatan gigi tiruan hingga
tahapan menentukan hubungan vertikal dan horizontal rahang atas
terhadap rahang bawah, setelah pembuatan tanggul gigitan rahang
atas memenuhi lip support , low lip line dan bidang oklusal sesuai
Campers line
• Klasifikasi Kennedy :
RB : Kelas I Kennedy

RA : edentoulus RA
RELASI MAKSILA- MANDIBULA
Pertimbangan Biologis
• Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan
rahang atas dan bawah :
1. Sendi Temporomandibula
dihubungkan dengan kranium dan ligament.
2. Otot levator dan elevator
3. Gigi rahang atas dan bawah melalui
permukaan oklusal ( interface )
Artikulasi sendi TMJ
- Berhubungan dengan perawatan Prostodontik
- oklusi tidak ada  harus dikembalikan lagi / direhabilitasi

Akan mempengaruhi kesehatan dan fungsi sendi :


- Hubungan antar struktur tulang
- Kekenyalan jaringan
- Fungsi otot-otot
- Gerakan bibiir
- Otot wajah
- Mastikasi dll.

======== Perawatan prostodonsia / tanpa gigi menjadi


perawatan kesehatan yang sebenarnya
Peran otot
• Otot berperan besar dalam fungsi sistem
pengunyahan dan aktivitas lain seperti
menelan, tersenyum, bicara dll.
dengan demikian :
• Aktivitas otot berperan besar dalam
pemakaian GTL dalam menghendalikan
retensi , stabilisasi protesa maupun dalam
penentuan indikator relasi rahang atas
terhadap rahang bawah.
OKLUSI
Oklusi GTL
• 1. Oklusi seimbang ( Balanced occlusion)
Pertimbangannya adalah aspek mekanik,
yaitu pada gerakan fungsional selalu
ada kontak antara permukaan oklusal RA
dan RB, untuk mencegah protesa lepas.
• 2. Oklusi tidak seimbang ( Non Balanced
occlusion )
Pertimbangannya adalah aspek fisiologis, yaitu
pada gerakan fungsional , bidang oklusal gigi
atas dan bawah datar atau monoplane, kondileus
pada relasi sentrik.
Oklusi seimbang (balanced occlusion)

• Dalam Glossary of Prosthodontic Terms , oklusi


seimbang adalah kontak permukaan oklusal gigi
secara bilateral, anterior, dan posterior pada
posisi sentrik dan eksentrik/ balanced articulation
Aplikasi :
• 1. Gigi buatan anatomis (Artifisial teeth)
• 2. Lengkung kompensasi
Pada bidang sagital disebut kurva Spee sedangkan
pada bidang frontal disebut kurva Wilson, kedua
bentuk kurva ini biasa disebut bola Monson.
Kurva Spee /Bidang sagital
Ku Wilson / Bidang frontal
5
HUKUM
ARTIKUL
ASI

5. Inclination
of the Cusp
• Gaya yang terjadi pada gigi tiruan
o Gaya occlusal/vertikal
o Gaya lateral
o Gaya antero-posterior
o Gaya pemindah
• Pergerakan protesa
o Pergerakan rotasi pada garis ayun antara gigi taring kiri-kanan
o Gerakan rotasi pada sumbu longitudinal
o Gerakan rotasi pada sumbu vertikal gigi taring
o Garakan translasi
Klasifikasi hubungan antar rahang
1. Hubungan Orientasi, menentukan acuan
dengan kranium
2. Hubungan Vertikal, menentukan jarak vertikal
antar rahang ( untuk protesa )
3. Hubungan horizontal, menentukan hubungan
anterio-posterior dan mediolateral terhadap
maksila
Melalui ketiga hubungan ini , hubungan mandibula
terhadap maksila dan / atau kranium dalam 3
dimensi
penatalaksanaan
Desain RA
Desain gigi tiruan lengkap

• Penarikan garis tengah model kerja RA


– RA melalui titik :
• Frenulum labialis
• Titik pertemuan rugae palatinus kiri dan kanan
• Titik tengah antara 2 fovea palatina
• Penarikan garis puncak lingir
– RA melalui titik :
• Titik Caninus
• Titik notch / lekukan pterygomaxillaris
• Titik pertemuan puncak lingir anterior dengan garis
tengah
Desain RB
RB
• Missing teeth : 36,37,45,46,47
• Klasifikasi Kennedy : Kelas 1
• Support : Tissue support
• Konektor Mayor : U plate
• Retensi :
– DR : Mesial 35, Mesial 33
– IR : Perluasan pada bukal dan 1/3 servikal
• Stabilisasi :
– Perluasan landasan ke buccal dan ke cingulum gigi
anterior
RETENSI
• Definisi RETENSI :
• Retensi GTL : Kemampuan / daya tahan gigi tiruan terhadap pergerakan yang
berlawanan dengan arah pemasangan (ke oklusal)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi:
1. Adhesi
2. Kohesi
3. Tegangan permukaan interfasial
4. Gravitasi
5. Adaptasi yang baik  teknik pencetakan
6. Border seal
7. Retensi atmosfir

8. Kontrol neuromuskular
STABILISASI

• Definisi STABILISASI:
• Kemampuan gigi tiruan untuk bertahan terhadap daya-daya
horisontal dan rotasi
• Faktor-faktor yang mempengaruhi stabiisasi:
• 1 . Ketinggian lingir
• 2. Bentuk lingir
• 3. Adaptasi landasan gigi tiruan
• 4. Hubungan puncak lingir
• 5. Keharmonisan oklusal
• 6. Kontrol neuromuskular
SUPPORT
• Definisi SUPPORT:
• Kemampuan bertahan terhadap daya-daya vertikal yang mengarah
pada lingir

• Faktor-faktor yang mempengaruhi support:


• Perluasan landasan yang maksimal  daya oklusal yang tetap
• (makin luas daerah penahan tekanan GT akan menurunkan tekanan
per unit di bawah landasan GT. Sehingga menurunkan pergerakan
jaringan dan mengurangi pergerakan landasan GT)
Penatalaksanaan

1) Pencetakan
– Anatomis  preeliminary (pencetakan statis dan
dinamis)
– Fisiologis  sekunder (model kerja)
2) Pembuatan sendok cetak pribadi (shellac dan
selfcuring akrilik)
1) Shellac pada model studi (base plate trimming) dikurangi
1-2 mm
2) Muscle trimming (xantigen / elastomer putty)
3) Pencetakan fisiologis (ZOE)
4) Boxing
5) Pengecoran model kerja
3. Pembuatan tanggul gigitan
- Wax rim formers
- Lembaran malam yang dipanaskan
 Uji coba tanggul gigitan
Penentuan relasi rahang atas-rahang
bawah

Relasi Orientasi
• menentukan acuan dengan kranium

Dimensi Vertikal
• menentukan jarak vertikal antar rahang ( untuk protesa

Dimensi Horizontal
• menentukan hubungan anterio-posterior dan
mediolateral terhadap maksila
MENENTUKAN RELASI ORIENTASI RA
THD KRANIUM
1. Memeriksa adaptasi landasan RA, kemudian RB tidak
boleh mudah lepas
2. Memeriksa lip support, sulkus nasolabialis dan
philtrum
3. Memeriksa pjg tanggul gigitann dg pedoman LLL
4. Menentukan garis champers dan dipasangkan benang
5. Memasang tanggul RA
6. Memasang bite fox pd permukaan tanggul gigitan
dibagian frontal sejajar garis pupil dan lateral sejajar
alae tragus
RELASI ORIENTASI KLINIS

• Mediolaterally
the occlusal plane
parallels the
pupils
• Fox plane can be
used
CAMPER’S LINE

• Occlusal plane
parallel to the
ala-tragus line
• Anterior height
1-2 mm below
the lip at
rest/when the
patient slightly
smiles
MENENTUKAN DIMENSI VERTIKAL
• Mengukur physiological rest position( DV saat istirahat fisiologis
tanpa tanggul gigitan
• Menentukan 2 titik tetap RA dan RB misal, subnation dan gnation
• Instruksikan pasien mengucapkan bunyi ‘m’
• Diukur dgn jangka sorong dr SN ke GN pd keadaan PRP (mm)
• DV= PRP-FWS
• Ukur kembali DV dgn tanggul gigitan dlm keadaan oklusi di dalam
mulut
• Bandingkan
• Jika ada perbedaan kurangi/tambah sampai DV sesuai rumus
(tentatif oklusi)
MENENTUKAN RELASI
HORISONTAL
• Yaitu keadaan RB thd RA paling posterior ( post retruded position)
• Menentukan relasi horisontal tanpa alat:
– Gerakan penelanan
– Menempatkan ujung lidah pd bulatan lilin yg dibuat pd garis tengah landasan paling posterior
– Membantu pasien mendorong rahang RB
– Posisi kepala menengadah
• Mencatat hub RA & RB (relasi horisontal ) dgn fiksasi interoklusal
• Tarik garis median
• Tarik garis HLL
• Tarik garis caninus
6.) Memilih gigi buatan
– Pertimbangan :
• bentuk wajah dan rahang
• jenis kelamin
- Pria : kontur labial datar
- Wanita : kontur labial cembung
• bentuk gigi
- Pria : gigi persegi dan bagian sudut distal persegi
- Wanita : gigi lonjong dan bagian sudut distal membulat
• ukuran gigi
- Pria : Insisif lateral < insisif sentral
- Wanita : Insisif lateral jauh < insisif sentral
• warna gigi
Dilihat pada mulut pasien
7. Penyusunan gigi buatan
– Gigi anterior RA
– Gigi posterior RAFaktor-faktor dalam penyusunan gigi
:
- Inklinasi/posisi dari setiap gigi
- Hubungan setiap gigi dengan gigi tetangganya dan gigi
sebelahnya
- Hubungan kontalk antara gigi atas dan bawah, yaitu
hubungan : oklusi sentris, oklusi protusif, sisi kerja, sisi
yang mengimbangi
- Overbite dan overjet gigi atas dan bawah
- Estetik
• Penyusunan Gigi anterior Penyusunan gigi posterior

1. Oklusal plane, sesuai gigi


anterior dan superior-
anterior setinggi 1/2 atau 2/3
retromolar pad
2. Bukolingual position ,
sentral fossa RB terletak pada
garis distal C ke pusat
retromolar pad, puncak lingir
8. Contouring
9. Flasking
10. Packing
11. Processing
13. Preparasi selective grinding.
Mengembalikannya dengan cara :
- Mengembalikan tinggi vertikal sesuai dengan
tinggi vertikal sebelum gigi tiruan diproses
- Memperbaiki oklusi eksentrik (working and
balancing occlusion)
14. Perawatan post insersi
– Cek keadaan EO dan IO
– Pemeriksaan mulut sesudah 24 jam pertama
– 1-3 hari cek oklusi, retensi, stabilisasi

Anda mungkin juga menyukai