Epistemologi Lanjutan
Epistemologi Lanjutan
TAQLID
ZANN
‘ILM (MA’RIFAH), CIRINYA:
‘Ala Ma Huwa Bihi (Korespondensi)_kriteria
obyektif
Sukun al-Nafs (Tenangnya Jiwa)_kriteria subyektif
‘Aql
Mudrakat (Empiris)
Khabar Otoritatif
Meniscayakan Pengetahuan Langsung
▪ Orang yang memberi tahu yakin dan pasti
▪ Jumlahnya lebih 4 orang_Untuk hal-hal empiris tidak harus diuji aspek
pembawanya
Kebenarannya Diketahui Melalui Inferensi (istidlal)
▪ Sumbernya diyakini tidak keliru, misalnya Al-Qur’an/Sunnah
▪ Dinyatakan oleh yang ahli dalam bidangnya
▪ Syarat-syarat khusus kontekstual terpenuhi, misalnya jika suara bayi terdengar,
berarti bayi telah lahir
Khabar Wahid
▪ Kabar dari seorang ke seorang yang dipercaya namun susah/tidak terbukti
secara korespondensi
▪ Hanya Sampai pada derajat Zann
3 MODE PENGETAHUAN
Istintajiyah
Istidlaliyyah.
Tipe Argumen =
‘atifiyyah – wijdaniyyah
Spirituality (esoteric)
Metode (Proses dan Prosedur) Burhani
Abstraksi
Bahtsiyyah
Tahliliyah
Naqdiyyah (al-Muhkamah al-’Aqliyah)
KATEGORI AJARAN
USHUL-FURU’
KATEGORI DALIL
QAT’IY-ZANNY
KATEGORI PRAKSIS
TA’ABBUDY-TA’AQQULY; HALAL-HARAM
KATEGORI JUDGEMENT
MU’MIN-KAFIR,
MUWAHHID-MULHID/MUBTADI’
KATEGORI URGENSI
DARURY-HAJIY-TAHSINY