Anda di halaman 1dari 35

1 By : Fitria Wahyu A. , S. Kep. Ns.

JENIS GAGAL GINJAL

Akut
Penurunan fungsi ginjal
secara mendadak Kronis
Sering disertai penurunan
jumlah urine
BISA SEMBUH
Asam Infeksi Glomerulo Penyakit Penyakit Obstruksi
Urat Sal.Kemih nefritis lain
Jantung Hati

Batu Pielo Diabetes Hipertensi


Ginjal nefritis

PENYAKIT GINJAL PENYAKIT GINJAL


PRIMER SEKUNDER

Gagal Gagal Ginjal


Ginjal Akut Kronis

Bisa menyerang : Gagal Ginjal


• Semua golongan umur Terminal
• Semua jenis kelamin
• Semua tingkat ekonomi
• Tanpa gejala yang
HEMODIALISIS CANGKOK GINJAL
disadari sebelumnya
FUNGSI GINJAL

PENGELUARAN : Berlangsung
•Sisa Pembakaran setiap saat, cepat
•Racun Glomerulus 
KESEIMBANGAN : Parenkim Gangguan
•Cairan  urine Tubulus 
•Asam-basa Gejala & komplikasi
•Elektrolit lebih nyata
PRODUKSI HORMON : Berlangsung
•Eritropoitin Parenkim setiap saat, lambat
•Vitamin D3 aktif
GAGAL GINJAL AKUT
Sindroma klinis yang ditandai
dengan penurunan laju filtrasi
glomerulus (GFR) yang mendadak,
umumnya disertai dengan
azotemia dan penurunan jumlah
urin (oliguria / anuria)
Becker , GJ :
• umumnya reversibel, walau tidak selalu
• dapat timbul pada pasien yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal
( = acute-on chronic renal failure)
PERJALANAN GGA

• Fase awal : beberapa jam  hari


• Fase rumatan : 6 – 14 hari
• Fase penyembuhan : 4 – 6 minggu
PATOFISIOLOGI GGA
1. Penurunan permeabilitas kapiler glomerulus
2. Back-leak dari filtrat glomerulus
3. Pembuntuan tubulus
4. Kelainan hemodinamik ( vasokonstriksi / kongesti
dalam ginjal)
ETIOLOGI

Prarenal : hipoperfusi dari ginjal


Renal : Renal intrinsik
Kerusakan jaringan ginjal
Hipoperfusi prarenal tak teratasi ⇨ iskemia, nekrosis
jaringan ginjal
Pascarenal : obstruksi saluran kemih bilateral
Penyebab GGA Prarenal :

Hipovolemia : Diare, perdarahan


Penurunan volume vaskular efektif :
 Sepsis : vasodilatasi
 Luka bakar, trauma : pengumpulan cairan
 Sindrom Nefrotik: hipoalbumin & edema berat
Penurunan curah jantung : gagal jantung, kardiomiopati
Penyebab GGA Renal :

Keln intravaskular : HUS, Trombosis a/v renalis,


vaskulitis
GN : GNAPS, GN Kresentik
Nefritis Interstisial : Obat, Infeksi, Pielonefritis
Kerusakan Tubulus
Anomali kongenital ginjal : Agenesis, polikistik
Penyebab GGA Pascarenal :
Keln kongenital : Katup uretra post, Obstr
ureter bilat pada UVJ / uretropelvis
Didapat : Batu / bekuan darah
bilat,kristal asam jengkol, asam urat
Tumor
MANIFESTASI KLINIS PADA GGA
URINE Non oliguria (> 400 ml/hr)
Oligouria ( < 400 ml/hr)
Anuria ( < 100 ml/hr)
PERJALANAN Akut
PENYAKIT Akut pada penderita penyakit ginjal kronis
PENYEBAB Pre renal
Instrinsik
Post renal
PROGNOSIS Reversibel
Ireversibel
KOMPLIKASI Isolated ( tanpa komplikasi )
Berkomplikasi
Manifestasi Klinis :

Overload cairan :
Pucat ( anemia )
Oliguria  gagal jantung kongestif
Edema  Edema paru
Hipertensi  Aritmia : Hiperkalemia
Muntah  Hematemesis
Letargi Kejang,Koma
PEMERIKSAAN
Ureum
LFG
Kreatinin

Laju Filtrasi Glomerulus :

0.55 X TB (cm)
LFG ( ml/mnt/1.73m2 ) =
Kreatinin (mg/100ml)
TERAPI PADA GAGAL GINJAL AKUT
KONSERVATIF :
 Nutrisi
 Keseimbangan cairan
 Hiperkalemia & elektrolit lain
 Asidosis metabolik & kelainan metabolik lain
 Kelainan hematologi : sistem pembekuan,
anemia
 Infeksi

AKTIF :
 Terapi pengganti ginjal : kontinue / intermiten
INDIKASI TERAPI PENGGANTI GINJAL PADA GGA
INDICATIONS CHARACTERISTICS
Uremia • Kesadaran menurun, kejang, mual &
muntah, pericarditis
Hyperkalemia • K+ > 6.5 mmol/L
• K+ 5.5-6.5 mmol/L (dgn. gejala pada EKG)
Fluid Overload • Edema paru, tidak respon terhadap
penggunaan diuretik
• (anuria > 2 hari)
Metabolic Acidosis • pH<7.2 dan tidak membaik dengan terapi
NaBic
• Ada kontra indikasi penggunaan terapi
NaBic (terdapat edema paru, otak, dll)
Continous Artery- Continous Venous-
Venous Haemofiltration Venous Haemofiltration
( CAVH ) ( CVVH )

RENAL
REPLACEMENT
THERAPHY
( RRT )
Continous Artery-
Venous Haemofiltration Haemodialysis Machine

( CAVH )
GINJAL PENGGANTI

Ginjal Buatan Selaput Dalam Perut Cangkok


( Hollow Fiber ) ( Peritoneum ) Ginjal
HEMODIALISIS
Isi rongga
perut dengan
cairan dialisat
Bebas
beraktifita
s selama 4
jam

Cairan dialisat
dikeluarkan &
diganti

Mesin Hemodialisis Peritonial Dialisis


• 2-3 x / minggu 3 x / hari
• 4-5 jam setiap kali
Komplikasi Dialisis pada GGA
Jenis Gejala
Berhubungan dng Pneumotoraks
akses vaskuler
Hemotoraks
Hemoperikardium
Emboli udara
Trombosis vena besar (terutama subclavia)
Aneurisma sesudah kateterisasi arteri femoralis
Sepsis
Berhubungan dng Hipotensi, kram, terulangnya nekrosis tubuler akut, terulangnya iskemia
ultrafiltrasi jantung
Berhubungan dng Sindroma pemakaian pertama (“First-use’ syndrome), gangguan elektrolit
klirens dari solut
Berhubungan dng Demam, menggigil (endotoksin), hemodialisis (dilusi dialisat)
kontaminasi dialisat
Berhubungan dng Sindroma pemakaian pertama (“First-use’ syndrome)
membran dan sirkuit
Terulangnya kerusakan ginjal karena aktivasi lekosit oleh membran dialisis
dialisis
Anafilaksis dan reaksi hipersensitif derajat rendah (sisa oksida etilen
dalam sirkuit)
Emboli udara akibat udara dalam sirkuit ekstrakorporeal
Lain-lain Perdarahan sistemik karena pemberian antikoagulan
Penyakit Ginjal Kronis :

• Sindroma klinis karena penurunan


fungsi ginjal yang menetap akibat
kerusakan nefron.
• Berjalan secara kronis dan progresif
KRITERIA

1. Kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, ditandai dengan


kelainan struktur / fungsi ginjal,dengan atau tanpa
penurunan LFG dengan manifestasi :
• Kelaianan patologi
• Didapatkan tanda-tanda kerusakan ginjal pada
pemeriksaan darah / urine atau pemeriksaan
radiologi
2. LFG < 60 mL/min/1.73m2 untuk > 3 bulan, dengan atau
tanpa kerusakan ginjal

LFG= Laju Filtrasi Glomerulus


Deraja Deskripsi LFG/GFR
t (ml/menit/1,73m2)

I Kerusakan ginjal dengan GFR normal ≥ 90


II Kerusakan ginjal dengan penurunan 60 – 89
GFR ringan
IIIa Penurunan GFR tingkat ringan ke 45 – 59
sedang
IIIb Penurunan GFR tingkat sedang ke berat 30 – 44
IV Penurunan GFR tingkat berat 15 – 29
V Penyakit ginjal terminal atau ESRD < 15

Sumber : Kidney Diseas: Improving Global Outcomes (2013)


Sisa faal ginjal diukur dengan Kliren
Kreatinin (KK)

Nilai TKK (Test Klirens Kreatinin)


• 100 – 76 ml/mt : Insuffisiensi ginjal berkurang
• 75 – 26 ml/mt : Insuffisiensi ginjal kronik
(IGK)
• 25 – 0 ml/mt : Gagal ginjal kronik (GGK)
etiologi
1.Glumerulonefritis kronik
2.Pyelonefritis kronik
3.Batu dan obstruksi saluran kencing
4.Hipertensi
5.Penyakit-penyakit kelainan metabolisme :
Diabetes mellitus dan gout
6.Penyakit kolagen
GGK

Patofisiologi

Fungsi Renal menurun

Laju Filtrasi Glomerulus menurun (GFR menurun)

Dideteksi dengan pemeriksaan:


Klirens Kreatinin

Produk akhir metabolisme protein tertimbun dalam darah

Uremia  akan mempengaruhi setiap sistem tubuh


Retensi cairan dan natrium

 Ginjal tidak mampu lagi mengkonsentrasikan atau


mengencangkan urin secara normal
 Respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan
masukan cairan dan elektrolit

Edema, gagal jantung kongestif, hipertensi

Asidosis
 Ginjal tak mampu mengekskresikan muatan asam (H+) yang berlebihan
 Penurunan sekresi amonia (NH3)
 Absorbsi Natrium Bicarbonat (NaCO3)
 Ekskresi fosfat dan asam Organik

Ketidakseimbangan Kalsium & Fosfat

Fosfat meningkat – Kalsium menurun  sekresi …………..  kalsium


Tulang menurun  perubahan pada tulang
Anemia pada CRF :

- Produksi eritropoitin yang berkurang


- Penurunan survival dari sel darah merah
- penurunan respon terhadap eritropoitin
- Supresi bone marrow oleh uremia toxin
Pemeriksaan Penunjang

A. Laboratorium
- Urinalisis
- Tes Faal Ginjal (RFT)
- Elektrolit
- Albumin
- Klireus Kreatinin
- Analisa gas darah

B. Radiologi
- BOF
- Infusion IVP = Intra Venus Pielografi
- USG = Ultra Sonografi
- Renogram
- EKG = Elektro Kardio Gram
Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik

A. Konservatif
1. Pemberian antibiotik misalnya pada penderita Pielonefritis kronik atau
ISK yang lain
2. Diit untuk mengkontrol uremia : TKRPRG
(Tinggi Kalori Rendah Protein Rendah Garam)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

B. Dialisis dan transplantasi ginjal


Pengkajian

Gagal Ginjal Kronis

Gastrointestinal Kardiovaskuler -Gangguan keseimbangan Neuro muskuler


-Anoreksia -Edema paru cairan dan elektrolit -Kelelahan
-Mual -Payah jantung Keseimbangan -Insomnia
-Muntah -Kongesti Na +, K +, Phosfat -Sakit kepala
-Cegukan -Hipertensi -Gangguan metabolisme -Twitching otot
-Tukak Lambung vitamin D -Coma
-Perdarahan -Gangguan asam basa
Sal.pencernaan asidosis metabolik akibat
penimbunan asam organik

Kelainan Kulit Anemia Perubahan metabolisme


-Pucat -Hemolisis karena & endokrin
-Hiperpigmentasi toksin uremia -Glucose intoleransi
-Pruritis -Eritropoitin -Hiperlipidemia
-Ekimosis tertekan -Penurunan hormon seksual
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat saat memberikan askep :

1. Gangguan pada kulit


Pada keadaan uremia, kulit akan menjadi pucat, kelabu, kering dan bersisik.
Perubahan warna tersebut disebabkan oleh penumpukan pigmen di bagian bawah kulit.
Sedang anemia Akan mengakibatkan kulit menjadi pucat. Kulit kering dan bersisik
ditambah dengan penumpukan kalsium phospat akan menimbulkan gatal yang apabila
digaruk akan menimbulkan infeksi/luka.

2. Gangguan keseimbangan cairan


Gangguan dapat berupa dehydrasi atau over dehydrasi.
Secara umum kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam sekitar :
500cc + produksi urine dalam 24 jam
Cara untuk memantau keseimbangan cairan :
- Menimbang berat badan setiap hari
- Mengkaji turgor kulit
- Oedem
- TD naik

3. Gangguan kardiovaskuler
Akibat GGK pasien TD naik, HT akan mengganggu sistem kardiovaskuler.
Penyebab terjadinya HT :
- Gangguan system rennin – Angiotensin
- Kelebihan cairan
- Gangguan keseimbangan elektrolit
4. Gangguan Paru
Uremia dapat menyebabkan aktifitas makrofag di paru berkurang sehingga pasien
mudah kena infeksi.
Oedema paru, pleuritis, pleural effusion dapat terjadi oleh sebab itu perlu obs
batuk/sputum
5. Gangguan gastrointestinal
Adanya gangguan tersebut akan diperburuk adanya uremia.
Kelainan yang dapat terjadi :
- Gastritis
- Esofagitis
- Perlakuan di usus atau lambung
- Stomatitis
Oleh sebab itu perlu pengkajian terhadap gangguan nafsu makan, mual dan
muntah.
6. Gangguan pada darah
- Animea
- Trombosit menurun sehingga perdarahan dan dan gangguan pembekuan
berkurang
7. Gangguan pada kebutuhan nutrisi
Pengaturan diit merupakan salah satu penatalaksanaan pada pasien GGK.
Kalori  untuk mencapai berat badan ideal.
Protein  keseimbangan nitrogen
Sodium  untuk mencegah hipotensi/hipertensi atau rasa haus yang
berlebihan
Buah-buahan  keseimbangan kalium

8. Psikososial
Pasien GGK menggunakan berbagai macam mekanisme pertahanan
tubuh untuk menjaga keseimbangan psikososialnya.

Anda mungkin juga menyukai