• Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menjelaskan tentang: 1. Keracunan 2. Luka bakar dan tersiram air panas 3. Kecelakaan lalu lintas 4. Tenggelam 5. Kemasukan benda asing 6. Gigitan binatang berbisa • Merupakan kondisi kedaruratan yg sering tjd pd anak, mengingat bila tdk ditangani dg sgr, maka kondisi tsb akan mengancam jiwa anak TANDA KERACUNAN • Anak tiba-tiba muntah dengan atau tanpa defekasi setelah makan, atau sesudah makan kemudian tjd gangguan kesadaran. PENATALAKSANAAN KERACUNAN 1. Lakukan kumbah lambung apabila keracunan < 6 jam. 2. Berikan antidot umum seperti norit yg dibuat larutan atau antidot khusus, misalnya keracunan singkong, berikan natrium thiosulfat 10%, jika keracunan jamur berikan sulfas atropine (dosisi sesuaikan usia anak). 3. Berikan infus cairan elektrolit. 4. Apabila tjd peradangan, berikan antibiotik seperti tetrasiklin, kloramphenicol atau kotrimosazol. NGT + GASTRIC LAVAGE • Luka bakar adalah suatu kondisi atau terjadinya luka akibat terbakar yang tidak hanya disebabkan oleh panas yang tinggi, tetapi oleh senyawa kimia, listrik, exposure berlebihan thd sinar matahari. • Selain itu, uap/ cairan panas juga dapat menyebabkan luka bakar dan cidera (lepuh). DAERAH LUAS LUKA BAKAR PADA BADAN • Kepala 9% • Anggota gerak atas 9% • Dada/ punggung 9% • Perut/ punggung 9% • Paha 9% • Anggota gerak bawah 9% PENATALAKSANAAN PD KLIEN LUKA BAKAR 1. Dinginkan daerah luka bakar secepat mungkin, idealnya dg menempatkannya di bawah kran air dingin yg mengalir/ mencelupkannya di dalam air dingin. Jika tdk memungkinkan, seka scr hati-hati dg kain bersih serta telah dicelupkan dan diperas di dalam cairan dingin. Teruskan tindakan ini selama 10 menit. 2. Jangan mencoba melepaskan pakaian pasien yg hangus oleh api, biarkan staf RS yg terlatih yg melakukan hal ini. 3. Jangan mengoleskan mentega atau lotion ke luka bakar. Lanjt... 4. Jangan menggunakan plester lekat pd luka bakar, balutan bhn kering hrs di pasang longgar sblm membawa anak ini ke RS (k/p). 5. Luka bakar pd mata atau sekelilingnya di sebabkan oleh cairan korosif, seperti obat pengelantang, hrs di cuci/ disiramkan sgr dg air dingin agar kulit bebas dari cairan korosif tsb. 6. Apabila luka bakarnya kurang dari 20% tanpa luka terbuka, maka lakukan hal berikut ini: a. Rendam bag. Yg terbakar dg air dingin ± 30 mnt-5jam/ sampai rasa sakit tdk terasa. b. Bagian yg melepuh jgn di kelupas, biarkan saja menempel. Lanjt... 7. Apabila luka bakarnya sangat luas, lakukan hal berikut: a. Bersihkan luka pelan-pelan dg prinsip steril. b. Rawat luka dg pemberian silver sulva diazine (SSD), rendam bagian yg terbakar dlm air dingin kurang lebih 30 menit-5jam/ rasa sakit tdk terasa lagi. c. Berikan dan pertahankan kebutuhan cairan dg metode baxter, yaitu diberikan cairan kristaloid (RL) sebanyak 4 cc/kgbb/% luas luka bakar. Pd hari ke-1 berikan dosis ½ dlm 8 jam pertama, setengahnya dalam 16 jam berikutnya. Pd hari ke-2 berikan (RL dan koloid) dlm dosis sama. Hari ke-3 maintenance dg campuran cairan elektrolit dan koloid. • Merupakan kondisi terjadinya kedaruratan akibat KLL yg dpt mengancam nyawa seseorang.
• TIPE KLL: 1. KLL ringan 2. KLL sedang 3. KLL berat TINDAKAN P3K
• Berprinsip pada bantuan hidup dasar/
RJP (Resusitasi Jantung Paru). 1. AIRWAY (bebaskan jalan nafas) Bayi >28hr-12bln Anak Balita Tujuan
Tepuk/ guncangkan Tepuk/ guncangkan Menentukan ada
bahu dg perlahan/ bahu dg perlahan dan tidaknya respons berbicara dg keras. mengatakan “Apakah kamu baik-baik saja” Berteriak unt meminta Berteriak unt meminta Meminta bantuan bantuan, jika penolong bantuan, jika penolong kedua tersedia, minta kedua tersedia, minta org tsb unt meminta org tsb unt meminta bantuan 118 bantuan 118 Terlentangkan korban, Terlentangkan korban, Posisikan korban jika perlu topang kepala jika perlu topang kepala dan leher selama 4-10 dan leher selama 4-10 dtk dtk Bayi >28hr- Anak Balita Tujuan 12bln Tengadahkan/ Tengadahkan/ Membuka jalan ekstensikan ekstensikan nafas kepala/ dorong kepala/ dorong dagu. dagu. Angkat rahang, jika ada benda asing, ambil dg jari AIRWAY 2. BREATHING (Berikan dan bantu pernafasan) Bayi >28hr-12bln Anak Balita Tujuan
Tempatkan telinga di Tempatkan telinga di Menentukan ada
atas mulut. Amati atas mulut. Amati tidaknya nafas dada; LDR adanya dada; LDR adanya nafas 3-5 detik. nafas 3-5 detik. 1. Jaga agar jalan 1.Jaga agar jalan Memberikan bantuan nafas tetap terbuka nafas tetap terbuka nafas 2. Rapatkan mulut ke 2.Rapatkan mulut ke hidung/ mulut mulut 3. Berikan 2x ventilasi 3.Berikan 2x ventilasi scr perlahan, amati scr perlahan, amati gerakan dada gerakan dada 4. Masing2 nafas 4.Masing2 nafas dilakukan 1-1,5 dilakukan 1-1,5 Bayi >28hr-12bln Anak Balita Tujuan 1. Reposisi penderita 1. Reposisi penderita Membebaskan jalan dan coba beri dan coba beri nafas nafas nafas bantuan bantuan 2. Minta bantuan 118 2. Minta bantuan 118 3. Lakukan 5 3. Lakukan 5 pukulan di bag. dorongan/ sentakan Punggung abdominal 4. Angkat rahang. subdiafragmatik Bila ada benda (manuver heimlich) asing, ambil dg 4. Angkat rahang. Bila jari. ada benda asing, 5. Jika tdk berhasil, ambil dg jari. ulangi langkah di 5. Jika tdk berhasil, atas sampai ulangi langkah di berhasil atas sampai berhasil BREATHING 3. CIRCULATION (BERIKAN SIRKULASI) Bayi >28hr-12bln Anak Balita Tujuan
Rasakan nadi brachialis Rasakan nadi karotis dengan Menentukan respons
dan jaga agar kepala satu tangan dan ada tidaknya denyut tetap menengadah pertahankan kepala tetap nadi tengadah dg tangan ± 5-10 dtk.
Jika nadi tdk teraba, Jika nadi tdk teraba, lakukan
lakukan kompresi dada kompresi dada dg cara sbb: dg cara sbb: 1. Tekan sedalam 2,5-3,75 1. 2x ventilasi setiap 30 cm/ 100mnt. kompresi. 2. 2x ventilasi setiap 30 2. Gunakan hanya kompresi. ujung jari telunjuk 3. Jumlah siklus adlh 5x dlm dan jari tengah untuk 2 mnt. menekan dada pd 4. Rasakan denyut nadi ujung tulang dada karotis. (sternum) 5. Jika nadi (-), ulangi RJP dimulai dg kompresi dan Bayi >28hr-12bln Anak Balita Tujuan 3. Posisi tangan satu lebar, 6. Jika nadi (+), nadi (-), jari di bwh grs antar ulangi pemberian nafas puting (pastikan tdk buatan. menekan tulang dada) 4. Tekan sternum antara 1- 2 cm 5. Jumlah siklus adlh 5x dlm 2 mnt. 6. Rasakan denyut nadi brakialis 7. Jika nadi tdk teraba, ulangi RJP dimulai dg kompresi, panggil 118. 8. Jika nadi (+), nadi (-), ulangi pemberian nafas buatan. CIRCULATION TO BABY • Mrp kondisi dimana bayi atau anak tdk mampu unt berenang atau tenggelam ke dalam air. PENATALAKSANAAN BAYI/ ANAK TENGGELAM 1. Angkat dan usahakan anak mengapung di atas air, posisi kepala keluar dari air. 2. Usahakan anak bernafas, jika perlu berikan nafas buatan dari mulut ke mulut walaupun seluruh badannya masih banyak air. 3. Raba denyut nadi karotis. Jika terhenti, lakukan pemijatan jantung segera dan lakukan terus sampai penderita sadar. 4. Apabila korban sudah sadar, korban akan memuntahkan air yang sudah tertelan. 5. Miringkan tubuh dan kepalanya, sehingga muntahan tidak tersedak masuk ke paru. • Keadaan kedaruratan akibat kemasukan benda asing, dan dapat terjadi pd organ tubuh seperti mata, hidung, telinga. 1. Tenangkan penderita 2. Benda asing di mata yang ringan dapat dibersihkan dengan mengguyur mata dengan boor water/ air DTT. 3. Benda asing dpt dibersihkan/ di ambil dg kapas yg dibasahi dg air. 4. Benda asing yg berupa benda tajam hrs diambil dg hati-hati dg jarum yg dipatahkan (hati2 sebab apabila tergeser, dapat melukai mata). 5. Sesudah dibersihkan, mata diobati dg salep atau tetes mata yg mengandung antibiotik. BENDA ASING DI MATA 1. Tenangkan penderita 2. Benda asing di hidung dapat diambil dg pinset atau sebatang kawat yg berujung tumpul dibengkokkan seperti kail. 3. Masukkan pinset perlahan-lahan menyusup di samping benda tersebut. 4. Tarik perlahan-lahan. 1. Apabila dapat dikeluarkan dengan cara memiringkan kepala, maka miringkan pasien, tepuk tangan beberapa kali ke kepala di dekat telinga lain (sebelah atas). 2. Apabila benda asing yg masuk berupa serangga, maka serangga dpt dibunuh dg meneteskan baby oil ke lubang telinga. Ambil serangga tersebut dg pinset atau klem, lalu bersihkan. 3. Apabila benda asing yg masuk ke telinga berupa biji-bijian atau benda yg mudah mengembang, jangan mencoba mengeluarkan dengan memasukkan cairan. Ambil langsung dengan pinset atau klem secara hati-hati. BENDA ASING DI TELINGA • Merupakan kondisi yg juga dpt menjadi gawat apabila binatang tersebut tdk segera di keluarkan bisanya/ dilepaskan dari bayi/ anak tersebut. • Jenis binatang berbisa antara lain: a. LIPAN b. LINTAH c. ULAR • Dapat meninggalkan bekas berupa sepasang luka dan menyebabkan pembengkakan, rasa sakit seperti terbakar dan kemerahan, akan hilang dg sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.
• PENATALAKSANAAN GIGITAN LIPAN:
1. Kompres/ cuci luka dg antiseptik. 2. Cuci luka bekas gigitan dg lar. Garam inggris. 3. Berikan analgetik. • Dapat mengakibatkan seseorang mengalami pembengkakan, gatal, adanya kemerahan.
• PENATALAKSANAAN GIGITAN LINTAH:
1. Lepaskan gigitan lintah dg cara menyiram minyak (KAYU PUTIH, ANGIN) atau air tembakau 2. Bayi yg peka, cukup digosok dg salep atau obat anti gatal biasa. • Dapat berbisa dan biasanya bersifat merusak dinding pembuluh darah, seperti ular pohon. Selain itu ada yg bersifat merusak jar. Saraf spt ular kobra/ ular laut.
• PENATALAKSANAAN GIGITAN ULAR:
1. Baringkan penderita dan letakkan bagian yg tergigit lebih rendah dr detak jantung. 2. Tenangkan penderita karena kegelisahan akan mempercepat perjalanan bisa. 3. Pasang tourniquet di daerah berbisa, jangan terlalu kencang, kecuali gigitan ular kobra hrs dikencangkan. Lanjt...
4. Usahakan teraba nadi di bagian yg lebih
rendah dari tourniquet. 5. Lakukan insisi tepat di bekas luka gigitan, memanjang sedalam 0,5 cm sepanjang 0,5cm selanjutnya di isap dg mulut apabila mulut tdk ada luka. 6. Berikan antihistamin dan analgetik. 7. Berikan antibisa ular (polivalen).