Anda di halaman 1dari 11

1.

Pengertian al-Qur’an
2. Sejarah Turunnya al-Qur’an
3. Isi Pokok Ajaran al-Qur’an
4. Nama-nama Lain al-Qur’an
5. Keistimewaan al-Qur’an
• Bahasa  qara’a – yaqra’u – qirā’atan – qur’ānan,
(sesuatu yang dibaca atau bacaan)
• Istilah  Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. dalam bahasa Arab, yang sampai
kepada kita secara mutawattir, dimulai dengan surah
al-Fātihah dan diakhiri dengan surah an-Nās,
membacanya dinilai sebagai ibadah, sebagai mukjizat
Nabi Muhammad saw. dan sebagai hidayah atau
petunjuk bagi umat manusia.
HADITS RASULULLAH SAW

َ ‫سنَة ٌ َو ْال َح‬


‫سنَةُ بِعَ ْش ِر أ َ ْمثَا ِل َها‬ َ ‫َّللاِ فَلَه ُ بِ ِه َح‬
‫ب ه‬ ِ ‫َم ْن قَ َرأ َ َح ْرفًا ِم ْن ِكتَا‬
‫ف‬ ٌ ‫ف َوالَ ٌم َح ْر‬
ٌ ‫ف َو ِمم ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ف َولَ ِك ْن أ َ ِل‬
ٌ ‫ف َح ْر‬ ٌ ‫الَ أَقُو ُل الم َح ْر‬

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu
kebaikan dan setiap kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya
tidak mengatakan ‫ الــم‬ialah satu huruf, akan tetapi ‫ا‬satu huruf, ‫ ل‬satu huruf
dan ‫ م‬satu huruf.”

[HR. Bukhari]
3. ISI POKOK AJARAN AL-QUR’AN

1. Akidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan


keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan meyakini malaikat-
malaikat Allah Swt.
2. Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan
akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.
3. Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti
śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
4. Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan
kepada sesama manusia.
5. Tarikh (sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.
• Al-Kitaab (Q.S. Al-Baqarah/2:2)
• Al-Furqaan, yaitu pembeda antara yang haq dan
yang bathil (Q.S. Al-Furqaan/25:1)
• Adz-Dzikr, yaitu peringatan (Q.S. Al-Hijr/15:9)
a. Keaslian Alquran
Al-Qur’an terpelihara dari tahrif (perubahan) dan tabdil
(penggantian) sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla :
َ ُ‫الذ ْك َر وَإِنَّا لَ ُه لَحَافِظ‬
‫ون‬ ِ ‫ن نَ َّز ْلنَا‬ ْ َ‫إِنَّا ن‬
ُ ‫ح‬
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.[al-Hijr:9]
b. Al-Qur’an mudah untuk dihafal berdasarkan firman Allah:
‫لذ ْك ِر‬ َ ‫َس ْرنَا ْال ُق ْرء‬
ِ ِ‫َان ل‬ َّ ‫وَلَ َق ْد ي‬
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk
pelajaran”. [al-Qamar: 32]
Ahmad dan kamil
c. Keindahan al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan mu’jizat dan tidak seorangpun mampu
untuk mendatangkan yang semisalnya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
ُ ِ‫ل َف ْأ ُتوا ب‬
ِ ِ‫سو َر ٍة ِم ْثل‬
‫ه‬ ْ ‫اف َت َرا ُه ُق‬
ْ ‫ون‬ ُ ‫أَ ْم ي َُق‬
َ ‫ول‬
“Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-
buatnya”. Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu katakan itu),
maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya …”.
[Yunus: 38]
d. Keseimbangan kata
Beberapa kata dalam Alquran dan ayatnya, ternyata saling
berpasangan dan memiliki jumlah yang seimbang. Contohnya:
kata ‘Hayat’ dan ‘maut’ yang berarti hidup dan mati. Kata-kata
tersebut diulang-ulang dalam Alquran, masing-masing sebanyak
145 kali.
Selain itu juga ada kata ‘musibah’ dan ‘sukr’ yang artinya
bencana dan syukur. Kata-kata tersebut diulang-ulang dalam
Alquran sebanyak 75 kali.
e. Ilmu Pengetahuan
Alquran banyak menyingkap rahasia tentang persoalan ilmiah yang
bahkan masih jadi tanda tanya para ilmuan dunia. Salah satunya
tentang gunung.
Allah SWT berfirman:
“Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh
sehingga bumi tidak goncang bersama mereka…” (QS Al Anbiya: 31)
f. Berisi kisah terdahulu dan yang akan datang
Di dalam al-Qur’an terdapat kisah-kisah yang nyata, dan tidak
(bersifat) khayalan, maka kisah-kisah Nabi Musa bersama Fir’aun
adalah merupakan kisah nyata. Firman Allah:
ْ َ ‫وسى َوفِ ْر َع ْو‬
ِ ‫ن بِالح‬
‫َق‬ َ ‫ك ِمن نَّبَ ِإ ُم‬ َ ‫نَ ْتلُوا َعلَ ْي‬
“Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun
dengan benar”. [al-Qashash: 3]
Begitu pula kisah As-Haabul Kahfi merupakan kisah nyata. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ْ
ِ ‫هم بِالح‬
‫َق‬ ُ َ‫ك نَبَأ‬
َ ‫ص َعلَ ْي‬ ُّ ‫ن نَ ُق‬ُ ‫ح‬ ْ َ‫ن‬
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan
sebenarnya”. [Al-Kahfi: 13].
Analisis:
1. Hikmah beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt!
2. Perilaku yang mencerminkan sikap beriman
kepada Kitab-kitab Allah Swt!

Anda mungkin juga menyukai