Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN. S DENGAN GANGGUAN


HERNIA DI RUANG ZAM – ZAM II
RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
NAMA KELOMPOK:
1. ENDAH YULI P.
2. FIFI ALAFINDA YAHYA U.
3. LAILATUN NUR.
4. RICO DWI RESMANA.
5. VICKY RYAN PRANATA.
APA ITU HERNIA?
• Hernia merupakan prostrusi atau penonjolan
suatu rongga melalui defek atau lubang atau
bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah
dari lapisan muskulo-aponeorotik dinding
perut.(Nanda NIC-NOC, 2015)
Hernia menurut letaknya:
• Hernia hiatal adalah kondisi dimana kerongkongan (pipa
tenggorokan) turun, melewati diafragma melalui celah yang disebut
hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada (thoraks).
• Hernia hepigastrik adalah terjadi diantara pusar dan bagian bawah
tulang rusuk di garis tengah perut.
• Hernia umbilikal adaah berkembang di dalam dan sekitar umbilikus
(pusar)yang di sebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya
menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya.
• Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan
muncul sebagai tonjolan di selengkangan atau skarotum.
• Hernia femoralis adalah muncul sebagai benjolon di pangkal paha
tipe ini lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria.
• Hernia insisional adalah dapat terjadi melalui pasca operasi perut.
Hernia nukleus pulposi (HNP) adalah hernia yang melebitkan
cakram tulang belakang.
ETIOLOGI
• Congenital
• Obesitas
• Ibu hamil
• Mengejan
• Pengangkatan beban berat
MANIFESTASI KLINIS
• Berupa benjolan keluar masuk atau keras dan yang tersering
tampak benjolan di lipatan paha.
• Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit di sertai
perasaan mual
• Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada
komplikasi
• Bila terjadi hernia inguinalis tragulata perasaan sakit akan
bertambah hebat serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas
• Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandungan kencing
sehingga menimbulkan gejala sakit kencing atau disuria di sertai
hematuria ( kencing darah ) di samping benjolan di bawah sela paha
• Hernia diafragmatika menimbulkan persaan sakit di daerah perut di
sertai sesak nafas
• Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan
bertambah besar
PATHOFISIOLOGI
• Kelemahan dinding abdominalis memperparah
terjadinya penipisan dinding abdominalis sehingga
fungsi otot organ abdominalis berkurang. ketika adanya
penahanan maka usus akan memasuki atau menembus
dinding abdominalis yang tipis, sehingga usus dapat
bertempat bukan pada tempatnya dan bergeser
kebawah atau keatas sesuai celah kelemahan dingding
abdominalis. Usus yang menembus dinding
akan terjepit sehingga menimbulkan asam laknat
meningkat yang membuat penderita merasakan mual
dan muntah dan sakit di daerah perut.
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Sinar X menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus /
obstruksi usus
2) Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat
menunjukkan hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit
), peningkatan sel darah putih (10000-18000/ul ) dan
ketidakseimbangan elektrolit
3) Laparoskopi : Untuk menentukan adanya hernia inguinal
lateralis apakah ada sisi yang berlawanan atau untuk
mengevaluasi terjadi hernia berulang atau tidak.
4) EKG: terjadi peningkatan nadi akibat adanya nyeri
5) USG abdomen : untuk menentukan isi hernia
6) Radiografi : terdapat banyangan udara pada thoraks
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. KONSERVATIS 2. Pembedahan (Operatif)
- Istirahat di tempat tidur dan menaikkan - Herniaplasty : memperkecil anulus
bagian kaki, hernia ditekan secara inguinalis internus dan memperkuat
perlahan menuju abdomen (reposisi dinding belakang.
- Celana penyangga - Herniatomy : pembebasan kantong
- Istirahat baring hernia sampai ke lehernya, kantong
- Pengobatan dengan pemberian obat dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada
penawar nyeri perlekatan, kemudian direposisi,
- Diet cairan sampai saluran kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu
gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian dipotong
makan dengan gizi seimbang dan tinggi - Herniorraphy : mengembalikan isi
protein untuk mempercepat sembelit kantong hernia ke dalam abdomen dan
dan mengedan selama BAB, hindari kopi menutup celah yang terbuka dengan
kopi, teh, coklat, cola, minuman menjahit pertemuan transversus
beralkohol yang dapat memperburuk internus dan muskulus ablikus internus
gejala-gejala abdominus ke ligamen inguinal.
PENGKAJIAN
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI

1 DS:

DO:

2 DS:

DO:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
INTERVENSI
NO. Diagnosa NOC NIC

1. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara


Nyeri akut b.d Setelah melakukan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam di komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
diskontuinitas
durasi frekuensi, kualitas dan faktor
jaringan akibat harap nyeri dapat berkurang dengan
presipitas
kriteria hasil:
tindakan operasi 2. Gunakan komunikasi traupetik untuk
- Mampu mengontrol nyeri ( tahu mengetahui pengalaman nyeri pasien
penyebab nyeri, mampu 3. Kaji kultur yang mempengaruhi respon
menggunakan tehnik nonfarmakologi nyeri
untuk mengurangi nyeri, mencari 4. Kontrol lingkungan yang dapat
bantuan ) mempengaruhi nyeriseperti suhu ruangan ,
pencahayaan dan kebisingan.
- Melaporkan bahwa nyeri
5. Pilh dan lakukan penanganan nyeri (
berkurang dengan menggunakan
farmakologi, non farmakologi dan inter
managemen nyeri personal)
- Menyatakan rasa nyaman 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
setelah nyeri berkurang menentukan intervensi
7. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
8. Tingkatkan istirahat
2. Ketidakefektifa Setelah melakukan asuhan 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
n perfusi keperawatan selama 2x24 jam di terhadap panas / dingin / tajam / tumpul
jaringan harap perfusi jaringan 2. Intruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika
gastrointestinal gastrointestinal normal dengan ada lesi atau laserasi
b.d suplai darah kriteria hasil: 3. Gunakan sarung tangan ntuk proteksi
menurun - Tekanan systole dan diastole 4. Kolaborasi pemberian analgetik
dalam rentang yang di harapkan 5. Monitor adanya tromboplebitis
- Tidak ada tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial (
tidak lebih dari 15 mmHg )

3. Resiko infeksi Setelah melakukan asuhan 1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
b.d luka insisi keperawatan selama 2x24 jam di keperawatan
post harap resiko infeksi hilang dengan 2. Tingkatkan intake nutrisi
pembedahan kriteria hasil: 3. Berikan terapi antibiotik bila perlu infection
- Klien bebas dari tanda dan protection ( proteksi terhadap infeksi)
gejala infeksi 4. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Menunjukkn kemampuan 5. Inspeksi kondisi luka/ insisi bedah
untuk mencegah timbulnya infeksi 6. Dorong istirahat
- Jumlah leukosit dalam batas 7. Intruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai
normal resep
- Menunjukkan prilaku hidup 8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
sehat 9. Ajarkan cara menghindari infeksi
10. Laporkan kecurigaan infeksi
Resiko perdarahan b.d Setelah melakukan asuhan keperawatan 1. Monitor ketat tanda-tanda pendarahan
luka insisi post selama 2x24 jam di harap perdarahan berhenti 2. Catat nilai Hb dan Ht sebelum dan sesudah
pembedahan dengan kriteria hasil: terjadinya pendarahan
- Kehilangan darah yang terlihat 3. Pertahankan bet rest selama pendarahan
- Tidak ada distensi abdominal aktif
- Hemoglobin dan hematroktrik dalam batas 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
normal intake makanan yang banyak mengandung
vitamin K
5. Lakukan manual pressure (tekanan ) pada
area pendarahan
6. Gunakan ice pack pada area pendarahan
7. Lakukan pressure dressing (perban yang
menekan ) pada area yang luka
8. Intruksikan pasien untuk membatasi
aktifitas

Gangguan rasa nyaman Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
b.d gejala terkait 2x24 jam di harap gangguan rasa nyaman 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
penyakit berkurang dengan kriteria hasil: pelaku pasien
- Status lingkungan yang nyaman 3. Dorong pasien untuk mengungkapkan
- Mengontrol nyeri perasaan
- Kualitas tidur dan istirahat adekuat 4. Instruksikan pasien menggunakan tehnik
- Respon terhadap pengobatan relaksasi
- Kontrol gejala 5. Berikan obat analgesik
- Status kenyamanan meningkat
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai