Anda di halaman 1dari 26

MEMBANGUN SOLIDITAS

ORGANISASI DALAM
MENGHADAPI ERA DIGITAL 4.0

Oleh :
Tjahja Bintoro, SKM, S.Kep., M.Sc
Merupakan era digital, yang mendobrak cara
pandang konvensional menjadi super-digital

Perilaku budaya kita menjadi limbung menghadapi


perubahan yang begitu sangat cepat ini
4 TAHAP REVOLUSI INDUSTRI

Industri 4.0
Teknologi digital,
Industri 3.0 teknologi wireless dan
big data secara masif
Teknologi informasi dan yang terintegrasi dengan
Industri 2.0 elektronika yang kegiatan manufaktur
diterapkan pada sistem
Energi listrik untuk otomatik produksi
Industri 1.0 produksi masal 2000- Sekarang
1969
Mesin uap, Ttenaga air, 1870
angin, dan, matahari

1784
ABAD 21
=ABAD
DIGITAL 5
Dunia Digital dan Revolusi Industri 4.0
Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia
• Toko konvensional yang
ada sudah mulai
tergantikan dengan model
bisnis marketplace. Toko Fisik Market Place Online

• Taksi atau Ojek Tradisional


posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-
moda berbasis online Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.

Saat ini beberapa jenis model bisnis dan


pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak
(terdisrupsi) dari arus era digitalisasi
1. Teknologi digital telah
merebut posisi manusia
sebagai produsen budaya

2. Manusia merasa hidup


dalam kekosongan makna

3.Tidak semua orang


mampu menyelami hidup
yang begitu cepat berubah

4. Fakta vs Fenomena
Hyper Realitas
PERKEMBANGAN PESAT
DUNIA MEDIA

 Di satu sisi media menjadi ujung tombak kemajuan


 Di sisi lain media menjadikan manusia sekadar sebagai
komoditas
dapat diperjual-belikan, ditawar, ditukar, dan dipoles
selayaknya barang baru (padahal stok lama).
 Kebudayaan berdiri di tengah zaman post-truth era
 Masa yang semakin susah mengais kebenaran sejati, kecuali
berondongan informasi yang jauh dari jejak fakta objektif
ELEMEN PASAR GLOBAL
Ditandai adanya kebebasan pergerakan
di seluruh dunia terhadap:

(1) arus barang;


(2) arus jasa-jasa;
(3) arus modal; dan
(4) arus tenaga kerja.
ORIENTASI GLOBAL vs LOKAL
JIM IFE (2013) pakar community development mengingatkan kita
dengan apa yang disebutnya sebagai pendekatan “global and local
practice” dan “universal and contectual issues”.
Hal ini terkait dengan berkembangkan digitalisasi yang terus
menerus masif, maka dalam PPNI perlu mengembangkan paradigma
dalam mengglobalkan kearifan lokal (= glokalisasi).

INDONESIA yang kaya dengan budaya dan potensi lokal serta nilai-
nilai luhur, kini saatnya kita bertindak untuk mengglobalkannya.
KEMBANGKAN POTENSI DAN TINDAKAN LOKAL yang dampaknya global.
Diperlukan kesiapan SDM LOKAL (CLIEN/KELOMPOK SASARAN)
PERAN PARADIGMATIK
• Peran PPNI mengalami gelombang pasang sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutannya (dipengaruhi
oleh paradigma pembangunan yang dianut oleh
negara dan komunitas di dlmnya).
• 2010 an: Menguatnya tuntutan anggota dan peran
serta masyarakat sipil dan pilihan pembangunan yg
memihak rakyat,
• Org PPNI : juga menyesuaikan paradigma keilmuan
yang berorientasi pada kebutuhan kelompok
sasaran.
LITERASI BARU DI ERA DIGITAL
ORIENTASI BARU TIDAK HANYA CUKUP LITERASI LAMA
( membaca, menulis dan matematika):
1. LITERASI DATA: kemampuan untuk membaca,
analisis dan menggunakan informasi ( Big Data)
di dunia digital.
2. LITERASI TEKNOLOGI: memahami cara kerja
mesin dan aplikasi teknologi ( coding, artificial
intelligence dan engenering principles).
3. LITERASI HUMAN: ketrampilan kepemimpinan,
karakter, bisa bekerja dlm tim & berkolaborasi,
mampu membangun relasi, berempati,
kelincahan dan kematangan berbudaya,
inovasi, kreativitas dan entrepreneurship.
PENTINGNYA LITERASI HUMANISTIK
• Di Era Revolusi Industri 4.0,literasi human (manusia)
menjadi penting untuk bertahan di era ini, tujuannya
adalah agar manusia bisa berfungsi dengan baik di
lingkungan manusia dan dapat memahami interaksi
dengan sesama manusia

• Menguatnya leterasi data dan teknologi (termasuk


kecerdasan buatan) tdk akan mampu menggantikan
aspek kemanusiaan (ide &kreativitas)

• Untuk bisa bertahan di era revolusi industri 4.0


peran ilmu pemberdayaan masyarakat (termasuk
penyuluhan/promosi kesehatan) sangat penting.
PERAN PPNI
Bagaimana Merespon Masa Depan
1. Komitmen semua pihak thdp peningkatan
kompetensi dan investasi di pengembangan digital
skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Dilakukannya kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi
permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital
di masa depan
4. Dunia pendidikan KEPERAWATAN perlu
menyusun kurikulum berbasis literasi data,
literasi teknologi dan literasi kemanusiaan.
PELUANG BAGI PROFESI
1. AKIBAT PERKEMBANGAN DIGITAL/ TEKNOLOGI
INFORMASI & KOMUNIKASI AKAN MENGUBAH POLA
HUBUNGAN PROFESI KEPERAWATAN TERHADAP
MASYARAKAT/KLIENNYA
2. PERLU PROFESIONALISME ANGGOTA DALAM BIDANG
PENINGKATAN KOMPETENSI (SEIRING PERKEMBANGAN
INOVASI TEKNOLOGI TERKINI).
3. BERUBAHNYA PERAN PETUGAS DARI VOLUNTEER KE
PROFESIONAL
4. LAYANAN KEPADA SASARAN/KLIEN: DARI KELOMPOK KE
INDIVIDUAL
5. ORIENTASI PADA KEBUTUHAN INDIVIDU KLIEN LEBIH
DOMINAN DARIPADA KEBUTUHAN KELOMPOK.
PERAN OGANISASI
PPNI
ORGANISASI PROFESI PERAWAT
• UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PEMERSATU PENGEMBANG

PEMBINA KEPERAWAT PENGAWAS


AN
DI INDINESIA

OP PERAWAT BERFUNGSI
APA YANG MENYEBABKAN
LEMBAGA DIPERCAYA ?
TRUST

Truth Telling HONESTY Responsible


Behavior

COMPETENCY

TRUSTWORTHY
Apa yang menjadi perekat
sebuah organisasi?
BUDAYA ORGANISASI
Organisasi PPNI SEBAGAI TITIK SENTRAL
KEKUATAN “Profesi Keperawatan” DI ERA KEKINIAN

 Mengelola Org PPNI berbeda dengan organisasi lain


 KITA wajib berbasis CINTA dalam berkarya.

Cerdas : intelektual, emosional dan spiritual

Integritas : jujur, akuntabel, bermoral

Natural : apa adanya bukan ada apanya

Transformatif : rela dan mau berbagi, terbuka

Arif : bijaksana..... Wise man say only pool rush in


SIAPAKAH KITA DI PPNI
PENGURUS DAN ANGGOTA SERTA
SELURUH KOMPONEN DIDALAMNYA

Sebagai salah satu faktor produksi

Sebagai aset atau kekayaan organisasi


PERAN DAN
POSISI KITA Sebagai motor pengelola organisasi
DI ORG PPNI
Tak mudah tergantikan dalam organisasi

Memiliki soft skill dan hard skill dalam organisasi


MODAL MEMBANGUN SOLIDITAS DAN
SOLIDARITAS
Keikhlasan

Kesetiaan

Kesamaan

Kejujuran

Keharmonisan

Mengaktualisasikan visi dan misi ORG PPNI


KITA YG BGMN DIBUTUHKAN PPNI
• KITA yang memiliki keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif
Kerja cerdas
Kerja keras
KITA yang memiliki
etos kerja dan, Kerja lugas
inovatif, kreatif dan
produktif Kerja Tuntas
Kerja Berkualitas
Kerja Ikhlas
ORG PPNI SEHAT DAN UNGGUL
Tercapai tujuan organisasi mensejahterakan anggota

Seluruh KITA paham dan menjalankan TUPOKSI

Ada Sinergisitas antar komponen organisasi profesi, kuat dan dinamis.

Terwujud sesuatu karya “monumental” dan membanggakan sebagai hasil


karya hebat profesi …………….. Create something different.
MEMBANGUN BUDAYA MUTU
• Patuh atau taat pada regulasi
1. Regulasi Negara
2. Regulasi Pemerintah Lokal
3. Regulasi Domestik

Kerjakan apa yang telah menjadi


rencana
1. Rencana Induk Pengembangan
2. Renstra
3. SOP
STRATEGI KITA MENDONGKRAK DAYA SAING

• KEMAUAN
• KEMAMPUAN
1. Human skill
2. Conceptual skill
3. Design skill
4. Management skill
5. Technical skill
6. Soft skill
7. Spiritual skill
 KEBERANIAN
MEMBANGUN ATMOSFIR DEMOKRATIK
KONDUSIF DAN DINAMIS
• Mewujudkan suasana dan situasi
dengan formula ENAM “E”
1. Enjoyment /kenikmatan
2. Enthusiastic / antusiasme
3. Emotion / emosi
4. Effective / efektifitas
5. efficient / efisien
6. endurance / daya tahan

Menghasilkan suatu diimpikan seluruh


anggota yakni ENAM “E”
1. Excellence / keunggulan
2. Expert / ahli
3. Example / contoh
4. Emminence /
5. Esteem /menghargai
6. Eternal / kekal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai