Anda di halaman 1dari 51

AGAMA

AHMAD NAWAWI, M. Pd. I


PENGERTIAN AGAMA
PENGERTIAN AGAMA
ETIMOLOGIS :

Adat istiadat Menunggalkan


Peraturan tuhan
Undang undang Perhitungan
Taat dan patuh Hari Kiamat
Pembalasan Nasehat
PENGERTIAN AGAMA
 PENGERTIAN EPISTEMOLOGIS :

 1. Harun Nasution
Agama adalah ajaran-ajaran Yang diwujudkan
Tuhan kepada manusia melalui para rasulnya

- 2. Abdullah Darros
Agama adalah undang-undang ketuhanan yang
memimpin orang yang memiliki akal sempurna yang
dengan ikhtiarnya menuju kehidupan bahagia di
dunia dan akhirat
KEPERCAYAAN MASYARAKAT

KEPERCAYAAN

Masyarakat Primitif Masyarakat Maju

Dina Ani Poli


Henotheisme Monotheis
misme misme teisme

Wahyu )‫(سماوي‬
Ardhi (‫)ارض‬

Yahudi Nasrani Islam


PENGERTIAN ISLAM
Pengertian epistemologis
1. menyerahkan diri
2. tunduk
3. patuh
4. menyelamatkan
5. perdamain
6. menerima
7. berbaik-baik
PENGERTIAN ISLAM
 Pengertian Terminologis
1. Muhammad Syalthut
Islam adalah agama Allah yang diperintahkan kepada
Nabi Muhammad untuk mengajarkan pokok-pokok serta
aturan-aturannya dan menugaskannya untuk
menyampaikan kepada seluruh manusia agar
memeluknya sebagai agama
2. Ahmad al Mazyad
Islam adalah agama yang menggariskan metode
kehidupan secara utuh.Bukan metode bikinan manusia
yang mengandung unsur benar dan salah,tetapi metode
ilahi yang dapatmengantarkan pemeluknya kepada
kebahagiaan, ngan dan ketentraman jiwa di dunia ,sukses
meraih sorgadan menggapai kkenik matan abadi di
akhirat
KARAKTERISTIK ISLAM
1. Islam Agama Rabbaniah
2. Islam Agama Insaniah
3. Islam Agama Syumuliah
4. Islam Agama waqi’iyah
5. Islam agama Wasathiah
6. Islam Agama Aqliyah
Posisi Islam Diantara Agama di Dunia
 1. Islam agama penyempurna agama di dunia (
QS.33: 40 dan 5: 3 )
 2. Islam agama yang mengontrol ajaran prinsip
dari agama di dunia ( QS.9:30 dikontrol QS 112 :
1-4; 21 : 25 }
 3. Islam mengakui para Rosul agama samawi
sebagai utusan Allah yang membawa agama
tauhied ( QS. 2 : 285 )
 4. Islam menjunjung tinggi tasammuh/toleransi
(QS, 109 : 2-6 _)
Islam Dan Pluralitas Agama
 Islam agama yang secara tegas menetapkan bahwa
ajaran Islam sajalah yang benar, tapi mengakui
keberadaan agama lain sebagai agama wahyu yang
sudah disempurnakan oleh Islam ( QS 3 : 19 dan 4 : 163
– 165 )
 Islam agama yang mengakui banyak ummat yang
berimplikasi pada pluralitas syariat para rasul dengan
beragam risalah agama ( QS 2 : 213
 Islam agama yang membenarkan pluralitas agama
dalam rangka kesatuan negara, dan warga negara
serta dalam rangka perjanjian undang-undang pada
tataran aplikatif dan praktis (QS al-Hud : 118 – 119 dan
al-Maidah : 48 )
Menikmati Islam

. Fahami Islam dg benar


. Praktekkan dg cara yg benar
. Sertakan ( fisik, jiwa, akal, hati )
dalam pelaksanaan.
. Dzikirkan nilai Islam dan satukan dg
kepribadian.
Sebab Islam menjadi berat dikakukan

1. Tidak faham makna Islam


2. Salah satu potensi ada yg sakit
3. Mengerjakannya tidak menggunakan
seluruh potensi
4. Tidak peka terhadap makna Islam
bagi kebaikan hidup.
CIRI-CIRI AGAMA
CIRI-CIRI AGAMA
1. Gampang (Mudah dikerjakan)

Agama yang benar harus tidak sulit


dilaksanakan oleh pemeluknya.
Gampang itu artinya mudah, tidak
rumit dan tidak menyulitkan. Agama
itu harus mudah agar pemeluknya
sanggup malaksanakan ajarannya
sesuai fitrah dan kemampuannya
sebagai manusia
CIRI-CIRI AGAMA

2. Ringan dibawa

Ringan membawanya
kemana-mana, tidak
berat dan Tidak
merepotkan.
CIRI-CIRI AGAMA
3. Menghargai akal fikiran

membuat pertimbangan yaitu


kegiatan berfikir, merenung
menganalisis dengan
menggunakan akal fikiran.
Dengan kata lain, agama yang
benar adalah yang mendorong
pengembangan akal fikiran.
CIRI-CIRI AGAMA
4. Terasa manfaatnya

Agama harus terasa manfaatnya,


terasa kegunaannya, jelas sekali
pentingnya.
”Science without religion si lame,
religion without science is
blind” (Ilmu tanpa agama adalah
lumpuh, agama tanpa ilmu adalah
buta) Albert Einstein
CIRI-CIRI AGAMA
5. Memberikan petunjuk

Agama harus menerangi,


memberikan petunjuk, memberikan
cahaya kebenaran. Semakin agama
itu dipelajari semakin menerangi
pemeluknya, semakin mencerahkan,
semakin menguatkan keyakinan.
BENTUK-BENTUK AGAMA
Agama dibagi 2 jenis, yaitu :
1. Agama Wahyu (samawi/langit) : agama yang
diterima oleh manusia dari Allah melalui
malaikat Jibril dan disebarkan oleh Rasul-Nya
kepada manusia. Agama wahyu disebut pula
sebagai agama samawi atau agama langit.

2. Agama budaya/ardhi : yaitu agama yang


bersumber dari ajaran seorang manusia yang
dipandang mempunyai pengetahuan yang
mendalam tentang kehidupan. Contoh : agama
budaya dalam agama budha yang merupakan
ajaran Budha Gautama.
CIRI-CIRI AGAMA SAMAWI/WAHYU :
1. BERASAL DARI WAHYU ALLAH SWT BUKAN
CIPTAAN MANUSIA/ SIAPAPUN SELAIN ALLAH
2. AJARAN KETUHANANNYA MONOTHEISME
( TAUHID ) MUTLAK
3. DISAMPAIKAN OLEH NABI/ RASULNYA
4. MEMPUNYAI KITAB SUCI YANG OTENTIK (ASLI),
BERSIH DARI CAMPUR TANGAN MANUSIA
5. AJARAN-AJARANNYA BERSIFAT TETAP, TIDAK
BERUBAH-UBAH, MESKIPUN TAFSIRNYA DAPAT
BERUBAH SESUAI DENGAN
KECERDASAN/KEPEKAAN PENGIKUT-PENGIKUTNYA
CIRI-CIRI AGAMA ARDHI/ AGAMA BUDAYA :
1. HASILPEMIKIRAN ATAU PERASAAN MANUSIA
2. AJARAN KETUHANANNYA PALING TINGGI
MONOTHEISME, DINAMISME, ANIMISME,
POLITHEISME
3. TDK DISAMPAIKAN OLEHNABI/ RASUL ALLAH
4. UMUMNYA TDK MEMPUNYAI KITAB SUCI.
KALAUPUN ADA SUDAH MENGALAMI
PERUBAHAN2 ( BERTAMBAH/BERKURANG ) DLM
PERJALANAN SEJARAHNYA
5. AJARAN2NYA BERUBAH-UBAH SESUAI DNG
PERUBHN2 AKAL PIKIRAN PENGIKUT2NYA
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA
1. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
2. Penolong Dalam Kesukaran
3. Penentram Batin
4. Memberi pandangan dunia kepada satu-
satu budaya manusia.
5. Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mamp
u di jawab oleh manusia.
6. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok
manusia
7. Memainkan fungsi peranan social.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
TUHAN YANG TERTINGGI
hakikat manusia

Dilihat dari penciptaannya, manusia


tersusun dari unsur bumi dan langit.
Unsur bumi menyumbang tanah
sebagai unsur penciptaannya; setelah
proses penciptaan fisiknya sempurna
dari tanah ini, ruh sebagai unsur langit
ditiupkan Allah kepadanya. Dari dua
unsur ini, berdasar fungsinya, manusia
disimbulkan dengan tiga unsur utama:
hati, akal, dan jasad
hakikat manusia

Siapapun dan apapun


kedudukannya, manusia harus
memahami hakikat diri dan
kehidupannya. Hal ini penting
untuk menjaga agar manusia
dapat berlaku adil terhadap
dirinya, penciptanya, sesama
manusia, dan makhluk lainnya
hakikat manusia

Hakikat manusia yang harus dipahami :


1.Sebagai makhluk (diciptakan)
2.Sebagai mukaram (dimuliakan)
3.Sebagai mukallaf (dibebani)
4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)
5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

a) Dengan fitrah tertentu

Sebagai manusia ia tidak pernah


menjadi malaikat yang tercipta dari
cahaya atau iblis yang tercipta dari api
Sepandai-pandainya manusia ia tidak
dapat mengetahui rahasia yang Allah
SWT bukakan untuknya
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

b) Bergantung pada khaliknya


Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk
kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).
َّ‫اس َأ ُنت ُم ْأل ُف َق َر ُأء أ َلى ه‬
ُ َّ ‫أّلل َو‬
َ‫أّلل ُهو‬ َّ ُّ َ
ُ ‫َيا أيها ألن‬
َ
ْ ُّ َ ْ ِ
ُ َ
ۖ ‫﴾ ألغ هني ألح هميد‬١٥﴿
(Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
hakikat manusia : 2. mukarram (dimuliakan)

Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang


hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi
makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)

َّ ‫ُث َّم َس َّو ُأه َو َن َف َخ هف هيه همن ُّرو هح هه َو َج َع َل َل ُك ُم‬


َ‫ألس ْمع‬
َ ‫َو ْ َأْل ْب َص َار َو ْ َأْل ْف هئ َد َة ۚ َق هل ًيل َّما َش ْك ُك ُرو‬
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
hakikat manusia : 2. mukarram (dimuliakan)

b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)

ْ‫َو َل َق ْد َك َّر ْم َنا َب هني أ َد َم َو َح َم ْل َن ُاه ْم هفي ْأل َب ِّر َو ْأل َبحر‬
‫ه‬ ‫َه‬ ْ َّ ْ
َ ٰ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ ِّ َ ِّ ُ َ َ َ َ
‫ات وفضلناهم على ك هث ٍير‬ ‫ورزقناهم همن ألط هيب ه‬
ً ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ ِّ
٧٠﴿ ‫هممن خلقنا شف هضيل‬
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
hakikat manusia : 2. mukarram (dimuliakan)

c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)

َّ ‫أت َو َما هفي ْ َأْل ْرض َجم ًيعا ِّهم ْن ُه ۚأ‬ َ َ َّ


‫وسخر لكم ما هفي ألسماو ه‬ َّ ُ َ َ َّ َ َ
ِ ‫ه ه‬
َ ‫ات هِّل َق ْو ٍم َي َت َف َّك ُرو‬ َ َ َ َ
ٍ ‫هفي ٰذ هلك ْلي‬

(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di


langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat)
daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk


yang diistimewakan dengan berbagai
kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa
tugas dan tanggung jawab.
a) Ubud illallah : Nikmat penciptaan dengan
berbagai kelebihan harus disyukuri dengan
melakukan ibadah sebagai ekspresi
ketundukan dan keikhlasan kepada Yang
Maha Menciptakan (QS. 51:56)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

b) Khalifatul fil ardh : potensi besar


yang diberikan Allah kepadanya
juga dimaksudkan agar manusia
mampu mengelola bumi ini
mewakili Allah mengatur kehidupan
sesuai yang dikehendaki-Nya dan
tidak berbuat semaunya (QS. 2:30)
hakikat manusia : 4. mukhayyar (bebas pilih)

a) akal untuk memilih


Kalau Allah menghendaki, manusia bisa
diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia
tidak dapat memilih apa yang ingin
dilakukan
Dengan keistimewaan akal dan hatinya,
manusia diciptakan sebagai makhluk
pilihan, yang bebas memilih dan
menentukan nasibnya sendiri
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

a) pilihan dipertanggungjawabkan
Keberadaannya sebagai makhluk
yang diberi kebebasan untuk memilih
itu bukan tanpa konsekuensi.
Sesungguhnya nikmat kelebihan dan
keistimewaan yang Allah berikan
kepadanya akan diperhitungkan oleh
Allah.
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

b) mendapat balasan sesuai pilihan


Seusai keberadaannya di dunia,
Allah akan memberikan balasan
secara adil dan proporsional di
akhirat berupa syurga dan neraka
INTEGRASI ILMU DENGAN
AGAMA
PENGERTIAN INTEGRASI

Kemitraan yang lebih


sistematis dan eksentis antara
sains dan agama terjadi di
kalangan yang mencari titik temu
di antara keduanya.
Hubungan Ilmu dan Agama dalam Islam

Islam selalu mendukung


perkembangan ilmu
Tidak mengenal dikotomisasi ilmu
Mengalami dikotomisasi karena
pengaruh sistem pengetahuan
Barat
Sejarah Perkembangan keilmuan Islam

Fase Kejayaan: peradaban Islam


menjadi center of civilization, mampu
menghasilkan IPTEK yang baru
Fase Kemunduran: sepinya kegiatan
keilmuan
Fase kebangkitan: geliat kebangkitan
kembali umat Islam
Konsep Integrasi Ilmu
Konstruktif: menghasilkan
sesuatu yang tidak didapatkan
jika ilmu dan agama dipisahkan
Bukan integrasi naif yaitu
mencocokkan ajaran agama
dengan temuan ilmiah secara
dangkal
AGAMA SUMBER PENDIDIKAN
KEMANUSIAAN
(AKIDAH, IBADAH, AKHLAK)
KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM DAN AJARAN ISLAM

1. Akidah

2. Syariah

3. Akhlak
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM

1. Akidah.
 secara etimologis berarti Ikatan,
 Berarti Iman, Keyakinan yang menjadi
pegangan hidup setiap pemeluk
Agama Islam
 Dipelajari lebih dalam pada Ilmu Kalam
(ajaran Islam), Ilmu Tauhid (Keesaan
Allah)
2. Syariah
Secara Etimologis berarti Jalan yang harus ditempuh
(oleh setiap umat Islam)
Syariah adalah seperangkat norma Ilahi yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah,
hubungan manusia dengan manusia lain, dan
hubungan manusia dengan benda dan alam
lingkungan hidupnya
norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah disebut kaidah Ibadah
norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan
benda dan alam lingkungan hidupnya disebut kaidah
Muamalah
Ilmu yang khusus mempelajari dan mendalami
syariah agar dapat menjadi pegangan (norma) yaitu
ilmu Fiqh
3. Akhlak
 Berasal dari kata Khuluk yang Secara etimologis berarti
perangai, sikap, tingkah laku, watak, budi pekerti .
 Ajaran Akhlak terdiri atas:
Perbuatan Manusia terhadap Khalik, Tuhan Maha Pencipta
(dipelajari dalam ilmu Tasawuf)
Perbuatan manusia terhadap sesama makhluk : (dipelajari
dalam ilmu Akhlak)
Sikap terhadap sesama makhluk dapat dibagi dua:
Akhlak Manusia terhadap diri sendiri, terhadap sesama
manusia
Akhlak manusia terhadap makhluk bukan manusia,
meliputi:
Tumbuh-tumbuhan, hewan
Bumi, air dan alam sekitar
TUJUAN HUKUM ISLAM
(al-maqasid al-shari’ah)
Dari Segi Pembuat (ALLAH SWT)
 Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik
Primer (daruriyyat), sekunder (hajjiyat), dan
tersier (tahsiniyyat)
 Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari
 Supaya dapat ditaati dan dilaksanakan dengan
baik dan benar oleh umat manusia
Dari Segi Pelaku (mukallaf)

Memelihara Agama

Memelihara Jiwa

Memelihara Akal

Memelihara keturunan

Memelihara Harta
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai