Anda di halaman 1dari 10

JACQUELIN EURICHA S. P.

(1693141101)

2019/2020
BAB 7 ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
A. PENDAHULUAN
Lingkungan bisnis merupakan faktor eksternal atau di luar lingkup suatu unit usaha, di mana
faktor ekstern tersebut mempunyai pengaruh terhadap kehidupan, pengelolaan, dan survival dari
suatu bisnis. Dalam menyusun suatu studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk melakukan
analisis, diperlukan informasi lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh
lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana bisnis, selain juga
untuk mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh sebuah proyek bisnis bagi lingkungan luar
lika bisnis telah direalisasikan.

Beberapa faktor eksternal tersebut diantaranya aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik
Analisis aspek sosial, ekonomi, dan budaya mengkaji tentang dampak keberadaan proyek bisnis
terhadap kehidupan masyarakat terutama masyarakat setempat baik dari sisi sosial, ekonomi, dan
budaya, serta sebaliknya. Dampak yang mungkin timbul dengan adanya setiap bisnis yang akan
dijalankan dapat berupa dampak positif maupun negatif. Dampak tersebut akan dapat dirasakan
baik oleh pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas terutama masyarakat di
sekitar lokasi proyek bisnis.
B.ASPEK EKONOMI

Kondisi makro ekonomi secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan. Data ekonomi makro dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang
dapat diolah dan dapat dijadikan sumber pernting informasi penting dalam studi kelayakan bisnis,
misalnya: produk domestik bruto (PDB), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan, ang-
garan pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
Data-data tersebut sangat dibutuhkan terutama bagi bisnis yang berskala besar.

Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis vang direncanakan dapat ditinjau dari berbagai sisi,
seperti yang disajikan berikut ini.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Keja
4. Hambatan di Bidang Ekonomi
5. Dukungan Pemerintah
C. ASPEK SOSIAL

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan hendaknya memperhatikan keseimbangan kehidupan


sosial karena perusahaan hidup bersama dengan komponen-komponen lain yang be- rada dalam satu
tatanan kehidupan yang pluralis dan kompleks, sehingga perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial.
Karena selain mencari keuntungan, perusahaan juga mengemban misi sosial kemasyarakatan sehingga
dapat hidup saling menguntungkan.

Misi sosial kemasyarakatan yang hendak di emban oleh perusahaan sehingga dapat hidup saling
menguntungkan yaitu :
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-
macam kegiatan dalam wak- tu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain membeli
bahan baku, meng- olah menjadi barang jadi, kemudian mendistribusikan kepada masyarakat, juga
melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti: penelitian, penyediaan lapangan pekerjaan yang baru,
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan lainnya.
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks, sehingga menyebabkan perubahan keseimba- ngan dalam
sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan.
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik Masyarakat yang pluralistik adalah sebuah kehidupan
berbagai kelompok yang memengaruhi kehidupan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan
sosial, ekonomi, atau politik. Perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam menciptakan
kondisi sosial yang baik serta kesejahteraan umum.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, maka bisnis yang dijalankan hendaknya memiliki manfaat- manfaat sosial yang
diterima oleh masyarakat, di antaranya:

1. Membuka lapangan kerja baru


Dengan adanya proyek bisnis yang akan dilaksanakan diharapkan mampu membuka lapangan
kerja baru baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, pembangunan proyek bisnis
penyediaan sarana pariwisata selain mampu menampung tenaga kerja untuk operasional proyek
tersebut juga memberikan peluang terutama bagi warga sekitar untuk membuka usaha-usaha di
sekitar proyek tersebut (misalnya, membuka warung, penginapan, dan lainnya).
2. Melaksanakan alih teknologi
Masyarakat di sekitar proyek dapat mempelajari teknologi yang digunakan dalam proyek
tersebut, sehingga masyarakat memperoleh pengetahuan baru yang dapat digunakan un- tuk
membuka usaha yang sejenis. Misalnya, pembukaan usaha peternakan dengan meng- gunakan metode
modern dengan memperkerjakan masyarakat sekitar, sehingga mereka memperoleh pengetahuan
baru terkait dengan metode pengelolaan peternakan tersebut.
3. Meningkatkan mutu hidup
Keberadaan proyek bisnis nantinya diharapkan mampu memberikan nilai tambah teru- tama dari
sisi ekonomi yang dapat meningkatkan mutu hidup terutama bagi warga sekitar proyek.
4.Pengaruh positif (fisik dan psikis)
Keberadaan proyek bisnis yang akan dibangun dapat memberikan pengaruh positif baik secara
fisik maupun psikis. Misalnya, adanya perbaikan sarana jalan, sarana kesehatan, sarana pendidikan,
sarana beribadah, dan lain-lain.
D. ASPEK BUDAYA

Analisis aspek budaya lebih menekankan penilaian terhadap ada atau tidaknya pergeseran perilaku
masyarakat dari adat kebiasaanya setelah adanya proyek bisnis nantinya. Jika terdapat pergeseran
perilaku hendaklah ke arah perilaku yang lebih baik dan bisnis tersebut tidak malah menjadikan adanya
pergeseran perilaku ke arah yang negative.
Pergeseran atau perubahan budaya yang biasanya terjadi karena adanya proyek bisnis di antaranya
adalah:
1. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat terhadap rencana proyek bisnis yang akan di- jalankan.
2. Perubahan pranata sosial/kelembagaan masyarakat baik di bidang ekonomi, pendidikan agama dan
keluarga
3. Kemungkinan terjadinya perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai dan norma
budaya setempat.
4. Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar budaya.
5. Kemungkinan terjadi perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan for- mal dan
informal, mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu nan, pergeseran nilai kepemimpinan.
6Terjadinya proses sosial baik proses kerjasama, konflik sosial, akulturisasi, asimilasi dan integrasi
maupun sosial lainnya
7. Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antar warga asli dan pendatang.
E. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan hendaknya dikembalikan kepada masyarakat,


karena merekalah sesungguhnya yang memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan mem-
beli produk barang dan jasa yang telah kita usahakan. Dengan memberikan sebagian keuntungan
perusahaan kepada masyarakat, maka akan semakin banyak orang yang mendoakan perusahaan
kita.

F. RINGKASAN

Kajian aspek sosial, ekonomi dan budaya menekankan kajian pada azas manfaat keberadaan
proyek bisnis terhadap masyarakat terutama masyarakat di sekitar proyek maupun secara makro
yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. Diharapkan dengan adanya proyek bisnis nantinya
mampu meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat terutama masyarakat sekitar proyek tidak
msemberikan dampak sosial budaya yang bersifat negatif. Dengan kata lain keberadaan proyek
bisnis nantinya akan lebih banyak memberikan manfaat daripada mudharatnya.
Analisis Manfaat-Biaya Sosial Ekonomi
Tujuan manfaat ekonomi-sosial adalah untuk memperhitungkan nilai ekonomi dan sosial proyek.
Maksud dari nilai ekonomi di sini adalah nilai proyek yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh masyarakat. Pendekatan analisis biaya dan manfaat dilakukan dengan membandingkan
seluruh pengeluaran biaya investasi yang dibutuhkan oleh proyek

1. Manfaat Sosial - Ekonomi


Manfaat proyek fasilitas bersama, baik secara keseluruhan maupun manfaat
masing-masing komponen proyek yang nilai ekonomisnya dapat diukur adalah
sebagai berikut:
a. Penghematan biaya transportasi
b. Peningkatan ekonomi lokal melalui peningkatan pendapatan usaha kecil
dan menengah
c. Peningkatan peluang kerja dan usaha
d. Penghematan biaya operasi kendaraan (Vehicle Operating Cost)
e. Peningkatan harga lahan
f. Penghematan biaya pemeliharaan
2. Biaya
3. Indikator Kelayakan Ekonomi
4. Manfaat Sosial-Ekonomi yang Tidak Terukur
a Manfaat peningkatan akses terhadap informasi penting, peningkatan pengetahuan dan
wawasan seluruh warga kampus dan masyarakat sekitar kawasan kampus terpadu, diharapkan
diperoleh dari pembangunan perpustakaan elektronik.
b. Peningkatan kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikis, warga kampus dan masyarakat
setempat diharapkan didapatkan dari pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan dan konseling
dan fasilitas sarana olahraga. Dengan kesehatan prima, tingkat partisipasi seko- lah dapat lebih
ditingkatkan.
c. Terciptanya kelestarian lingkungan kawasan diharapkan dapat diperoleh dari pembangunan
taman.
d. Pencegahan terjadinya polusi air permukaan dan air dalam, merupakan manfaat yang di
harapkan dari pengembangan proyek fasilitas bersama dan pengembangan kampus terpadu.
e. Peningkatan nilai lahan kawasan di sekitar kawasan perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai