Anda di halaman 1dari 24

CASE REPORT INFEKSI TROPIS

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


GRADE I

Dibawakan oleh :
Kelompok 1 MPPD Ilmu Penyakit Dalam
14 Oktober – 22 Desember 2019
Identitas Pasien

Nama : Ny. DR
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 17 Januari 1997/ 22 Tahun
No. RM : 901671
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Ruang Perawatan : Lontara 1 atas belakang
Tanggal Masuk : 16 November 2019
Agama : Islam
Pendidikan Formal : SMA sederajat
Anamnesis
 Keluhan Utama : Demam

 Riwayat Penyakit Sekarang


Demam dirasakan sejak 3 hari yang lalu, demam dirasakan hilang timbul,
menurun dengan pemberian paracetamol. Demam tanpa menggigil, terutama saat
malam hari, disertai rasa nyeri kepala yang dirasakan di daerah dahi dan belakang
mata. Pusing tidak ada, lemas ada dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Perdarahan
hidung tidak ada, perdarahan gusi tidak ada. Nyeri sendi tidak ada. Batuk tidak ada,
sesak napas tidak ada, nyeri dada tidak ada, mual ada, muntah tidak ada, nyeri ulu
hati ada. Makan dan minum sedikit. BAB lancar, konsistensi lunak, riwayat BAB
encer tidak ada, riwayat BAB bercampur darah tidak ada. BAK kesan lancar,
dirasakan kadang ada bercampur darah bila pasien demam. Riwayat berpergian ke
daerah endemis malaria tidak ada. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
ada, yakini anaknya yang sedang dirawat di PICU RSWS dengan diagnosa demam
berdarah dengue. Riwayat menderita dengan keluhan yang sama sebelumnya tidak
ada.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
• Keadaan Umum : Sakit sedang/gizi baik/E4M6V5

Status Vitalis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 kali/menit, irreguler
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,8oC
SpO2 : 98%
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 50 kg
IMT : 20.8(gizi baik)

Magdalene A. Dohil, et all. The epidemiology of molluscum contagiosum in children. 2006. J Am Acad Dermatology. San Diego, California .
Pemeriksaan Fisik, cont.
Kepala Mulut
Ekspresi : Biasa Bibir : Pucat (-), kering (+)
Simetris muka : Simetris kiri = kanan Lidah : Kotor (-), tremor (-)
Deformitas : (-) Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Rambut : Hitam, lurus, sukar dicabut Faring : Hiperemis (-)
Gusi : Perdarahan (-)
Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-) Leher
Konjungtiva : Anemis (-) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Sklera : Ikterus (-) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
Kornea : Jernih Trakea : Tidak terdapat deviasi
Pupil : Bulat isokor 2,5 mm/2,5 mm, reflex DVS : R+1 cmH2O, dalam posisi 30o
cahaya ada Pembuluh darah : Tidak ada kelainan
Cekung : (-) Kaku kuduk : (-)
Tumor : (-)
Telinga
Pendengaran : normal Dada
Sekret : (-) Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-) Pembuluh darah : Bendungan vena sentral (-)
Sela iga : Dalam batas normal
Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
Massa/polip : (-)
Pemeriksaan Fisik, cont.
Paru Jantung
Inspeksi Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak Palpasi : Thrill tidak teraba
ada penonjolan/massa. Tidak terdapat retraksi Perkusi : Pekak
intercostal dan subcostal. Batas Jantung :
Palpasi Kanan atas : ICS II linea parasternalis dextra
Nyeri tekan : (-) Kiri atas : ICS II linea midclavicularis sinistra
Massa tumor : (-) Kanan bawah : ICS V linea parasternalis sinistra
Perkusi Kiri bawah : ICS V linea midclavicularis sinistra
Paru kiri : Sonor Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, Gallop (-),
Paru kanan : Sonor murmur (-)
Batas paru-hepar : ICS VI dextra anterior Abdomen
Auskultasi Inspeksi : Datar, ikut gerak napas, massa tumor (-)
Bunyi pernapasan : Vesikuler bilateral Auskultasi : Peristaltik kesan normal
Bunyi tambahan : Ronkhi dan Wheezing (-/-) Palpasi : Massa tumor (-), Hepar tidak teraba
pembesaran. Lien tidak teraba pembesaran
Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
Edema : -/-, Eritema Palmaris : -/-
Akral teraba hangat. Rumple leed test (+)
Labotarium
Pemeriksaan Hematologi dan Kimia Darah
PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN HASIL
Darah Rutin (15/11/2019) Darah Rutin (16/11/2019)
WBC 3.0 x 103/ul WBC 2,45 x 103/ul
RBC 4,67 x 106/ul RBC 4,78 x 106/ul
HGB 12,5 gr/dl HGB 12,2 gr/dl
HCT 38 % HCT 37,7 %
MCV 81 fL MCV 78,9 fL
MCH 27 pg MCH 25,5 pg
MCHC 33 g/dl MCHC 32,4 g/dl
PLT 135 x 103/ul PLT 117 x 103/ul
Neut 52,2 % Neut 79,2 %
Lymph 29,5 % Lymph 16,7 %
Eo 0.7 x 103/ul Eo 0 x 103/ul
Mono 17,0 x 103/ul Mono 0,1 x 103/ul
Labotarium
Pemeriksaan Imunoserologi

Imunoserologi HASIL NILAI RUJUKAN

Dengue NS1 Positif negatif


Terapi:
PLANNING • Infus ringer laktat 30 tetes/menit
• Paracetamol 500mg/8 jam/ oral
• Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral

Pemeriksaan lanjutan:
• Urinalisa
• Darah rutin/hari
Definisi • Demam Dengue dan demam berdarah dengue adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh Virus Dangue,
penularan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus.
• Serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,DEN-3, dan DEN-4.
• Manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri
sendi yang disertai laukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik. DBD juga
ditandai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang
bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian.
Patogenesis
Klasifikasi infeksi virus dengue
Manifestasi 3 Fase penyakit DBD :
• Fase Febris (berlangsung 2-7 hari)

klinis • Fase Kritis (pada hari ke-4 setelah demam)


• Fase Penyembuhan

FASE FEBRIS FASE KRITIS FASE


PENYEMBUHAN
• Demam tinggi muncul tiba-tiba • Demam turun (suhu sekitar • Berlangsung cepat
• Gejala penyerta berupa 37,5-38 °C) • Terjadi pengembalian cairan
kemerahan, eritem pada kulit, • Gejala awal kebocoran plasma dari ekstravaskuler ke
nyeri pada sendi dan otot, • Leukopenia disertai penurunan intravaskuler secara perlahan.
nyeri retro-orbita, fotofobia, platelet • Pemulihan kondisi pasien
dan nyeri kepala • Berlangsung 24-48 jam (nafsu makan, hemodinamik
• Tes Turniket (+) • Dapat terjadi syok. stabil, diuresis membaik)
• Recovery rash
Diagnosis
Kriteria klinis : Manifestasi Kriteria Laboratoris :
perdarahan (min 1) • Trombositopenia ( jumlah
• Demam tinggi
- Uji torniquet positif. trombosit <100.000/ul ).
mendadak
- Petekie, ekimosis, • Tanda-tanda plasma leakage (Min
• tanpa sebab yang purpura. 1)

jelas, atau riwayat i. Peningkatan hematokrit >20%


- Perdarahan mukosa (
demam akut epitaksis atatu ii. Penurunan hematokrit >20%
perdarahan gusi ) setelah mendapat terapi cairan,
• berlangsung terus- dibandingkan dengan
menerus selama 2-7 - Hematemesis atau sebelumnya.
hari melena.
iii. Tanda kebocoran plasma seperti
: efusi pleura, asites atau
• biasanya bifasik.
hipoproteinemia
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Leukosit : Normal/Turun. Hari ke-3 mulai • Ureum, kreatinin : bila terdapat gangguan
limfositosis relative (> 45% dari total
ginjal
leukosit)
• • Elektrolit : pemantauan cairan
• Trombosit : Trombositopenia hari ke 3-8
• Golongan darah & cross match : transfusi
darah
• Hematokrit : Peningkatan HT >20% ->
penanda kebocoran plasma (umumnya • Immunoserologi : IgM (terdeteksi dari hari
pada hari ke-3) ke 3-5) dan IgG (terdeteksi hari ke-14 pada
infeksi primer dan hari ke-2 pada infeksi
• Hemostasis : PT, APTT, Fibrinogen, D-
sekunder)
Dimer atau FDP (jika curiga perdarahan
atau kelainan pembekuan darah) • NS 1 :dari hari pertama demam

• Protein/albumin : Jika terjadi


hipoproteinemia akibat kebocoran plasma

• SGOT/SGPT dapat meningkat


Pemeriksaan • Efusi pleura (perembesan plasma hebat)

radiologis • Posisi lateral decubitus kanan


• Asites & efusi pleura : USG
PROTOKOL 1
Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syok
PROTOKOL 2
Pemberian cairan pada tersangka DBD Dewasa
Protokol 3
penatalaksanaa DBD dengan peningkatan Ht.20%
PROTOKOL 4
Penatalaksanaan Perdarahan spontan pada DBD
Tatalaksana sindrom syok dengue pada dewasa
Komplikasi • Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DHF dengan
maupun tanpa syok
• Kelainan ginjal berupa gagal ginjal akut akibat syok
berkepanjangan
• Edema paru, akibat over loading cairan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai