Anda di halaman 1dari 27

DUKUNGAN STAF PUSKESMAS, DINAS

KESEHATAN DAN LINTAS SEKTOR DALAM


PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

Disampaikan oleh Sri Hartati


Dalam penggalangan komitmen untuk Perbaikan Kinerja dan Kesepakatan Tata Nilai Puskesmas Tanjung Balai
Pada Tanggal 21 November 2019
ROAD MAP BIDANG PELAYANAN PUBLIK (IND)

2020 - 2025
Kabinet Kerja PELAYANAN
2015 - 2019 PUBLIK
KIB II BERKUALITAS
2010 - 2014 DUNIA

KIB I Meningkatnya Kualitas


2004 - 2009 Pelayanan Publik
1. Mendorong kepatuhan
terhadap UU 25 /2009
2. Melakukan sosialisasi
1. UU 25/2009 Tentang Pelayanan tentang pelayanan
Publik publik
2. PP 96/2012 Tentang Pelaksanaan
3. Pembinaan,Monev dan
Undang-Undang 25 Tahun 2009
3. Peraturan Pelaksanaan UU No
Pengawasan Yanlik
25/2009
a. Penyusunan, Penetapan SP
b. Maklumat Pelayanan
c. Survei IKM
PUSKESMAS SBG GATE KEEPER YAN PUBLIK BDG KESEHATAN
HARUS MAMPU SELENGGARAKAN KEDUA FUNGSINYA SECARA
BERKULITAS DAN CUSTOMIZED
SUMBER: MENPAN
RB
KONSEP DASAR AKREDITASI

1 Client Centered Care

2 Access

3 Quality and Safety


Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Trilogy Juran

Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Mutu (Kemenkes)

KINERJA YANG MENUNJUK PADA TINGKAT KESEMPURNAAN PELAYANAN KESEHATAN, YANG DISATU PIHAK DAPAT
MENIMBULKAN KEPUASAN PADA SETIAP PASIEN (PELANGGAN) SESUAI DENGAN TINGKAT KEPUASAN RATA-RATA
PENDUDUK, SERTA DIPIHAK LAIN TATA CARA PENYELENGGARAANNYA SESUAI DENGAN STANDAR DAN KODE ETIK PROFESI
YANG TELAH DITETAPKAN ( Prof Asrul Azwar)
Quality
Dimensions

Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
H u m a n Re l at i o n s
Menurut Institute
of Medicine (IOM)
IOM Six dalam tulisan yang
Dimensions berjudul Crossing
the Quality Chasm:
A New Health
System for the 21st
Century.
Washington, D.C:
National Academy
Press tahun 2011,
DIMENSI MUTU YANKES
1. FOKUS PADA PASIEN (PERSON CENTERED)
Pelayanan kesehatan berfokus pada pasien artinya memberikan pelayanan yang
menghormati dan merespon keinginan pasien, kebutuhan pasien, nilai-nilai dan
memastikan nillai – nilai tersebut dihormati dalam proses pelayanan. Pelayanan
kesehatan juga berusaha meningkatkan aksepbilitas masyarakat (1.1.1.. & 4.1.1.)

2. KESELAMATAN (SAFE) - Bab 9


Meningkatkan keselamatan melalui penerapan prinsip manajemen resiko dan
menghindari cedera pada pasien akibat pelayanan yang diberikan. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan keselamatan menjadi hal yang penting, baik untuk pasien
maupun petugas kesehatan. Mengurangi risiko cedera, infeksi, atau bahaya lain terkait
pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan melibatkan petugas kesehatan dan
pasien.
.
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
3. Efektivitas (Effectiveness) PEDOMAN DAN SOP
Kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektivitas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan
petunjuk klinis sesuai standar yang ada. Pelayanan kesehatan berupaya meningkatkan efektivitas seperti
melalui penyusunan pedoman klinis dan petunjuk klinis (clinical guideline and clinical pathway). Pelayanan
diberikan kepada pasien yang memerlukan dan tidak diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan
berdasarkan bukti ilmiah

4. Efisiensi (Efficiency) : OPTIMALISASI SD (SPATU+DI+WAKTU)


Dimensi yang penting dari kualitas pelayanan kesehatan adalah efisiensi kerja. Efisiensi ini yang akan
mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya
terbatas. Pelayanan yang efisien pada umumnya akan memberikan perhatian yang optimal pada pasien dan
masyarakat. Petugas kesehatan akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang
dimiliki. Pelayanan kesehatan berusaha meningkatkan efisiensi misalnya Program Pencegahan Fraud dan
menghindari tindakan dan upaya yang tidak diperlukan.

Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
5. Adil (Equitable)  Bab I, VII
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan kesehatan harus sama
tanpa membedakan individu, gender, agama, etnis, lokasi geografis, dll. Pemberi
layanan kesehatan berupaya meningkatkan pemerataan jumlah dan penyebaran
fasilitas serta SDM kesehatan sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan dengan
kualitas yang sama.
6. Tepat waktu (Timely)  Bab I, IV, VII, VIII
Mengurangi waktu tunggu dan penundaan pelayanan yang membahayakan pasien dan
pemberi layanan.

Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
Mutu pelayanan
mutu

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses

1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan

6 Proses tidak didokumentasi dg baik


Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SOP

Ringkas, Rapih, Resik,


Memelihara
Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1 • STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN

2 • SDM PROFESIONAL

3 • SARANA PRASARANA

4 • PENGELOLAAN PENGADUAN

5 • SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK

6 • SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

• INOVASI
7

8 • EVALUASI KINERJA UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

9 • FORUM KONSULTASI PUBLIK


IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU & KP
DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DI FKTP

TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

PERENCANAAN (PLAN) 1. ADANYA PENGGALANGAN KOMITMEN MANAJEMEN DAN SEMUA STAF


2. ADANYA KEBIJAKAN MUTU FKTP
3. ADANYA TIM MUTU DAN URAIAN TUGAS TIM MUTU
4. ADANYA PEDOMAN/MANUAL MUTU
5. ADANYA RENCANA/PROGRAM KERJA PENINGKATAN MUTU
YANG DISERTAI DENGAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN
DATA YANG DIPEROLEH DARI ASSESSMENT
6. ADANYA SUMBER DAYA (SPATU + INFORMASI + WAKTU) YANG
DIALOKASIKAN BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN MUTU

1/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 20


IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU dan KP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DI FKTP

TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

PELAKSANAAN
1. Adanya pertemuan tim mutu yang rutin dilaksanakan dalam
rangka proses pemantauan dan evaluasi keberhasilan
pencapaian indikator mutudan KP
2. Adanya kegiatan identifikasi dan prioritas masalah terkait
dengan peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP , Adanya
rencana upaya pengendalian dan peningkatan mutu di FKTP
setiap bulan
3. Terlaksananya upaya pengendalian dan peningkatan mutu di
FKTP setiap bulan
4. Adanya rumusan alternatif penyelesaian masalah terkait
peningkatan mutu

1/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 21


IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU & KP
DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DI FKTP

TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

Pengawasan, pengendalian • Dilaksanakannya Rapat Tinjauan Manajemen dan Audit


dan penilaian kinerja FKTP
Internal
• Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat akses (seberapa
jauh jumlah target sasaran dapat dijangkau atau
menjangkau) dan tinddak lanjutnya
• Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat Layanan Klinis dan
tindak lanjutnya
• Adanya hasil analisis dan tindak lanjut terhadap capaian
tingkat mutu (service excelent)
• Terlaksananya prinsip efektif dan efisien

1/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22


PENDEKATAN USE PDS/CA DALAM “TOPS” UNTUK
PENYELENGGARAAN UKP & UKM PUSKESMAS YG BERKUALITAS
• U = UNDERSTAND QUALITY IMPROVEMENT NEED(s)
• S = STATE THE QUALITY PROBLEM(s)
• E = EVALUATE THE ROOT CAUSE(s)
• P = PLAN THE SOLUTION
• D = DO, OR IMPLEMENT THE SOLUTION
• S/C = STUDY/CHECK THE SOLUTION RESULT
• A = ACT TO STANDARDIZED THE SOLUTION; dalam…….
“TOPS” = TEAM ORIENTED PROBLEM SOLVING 12
1. IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA
PUSKESMAS, UMPAN BALIK PELANGGAN
2. DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN 1. LAKSANAKAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH,
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI LAKUKAN TRIAL/UJI COBA
3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK 2. MELAKUKAN RENCANA YANG TELAH
MENENTUKAN GAP MASALAH DITETAPKAN SEBELUMNYA SESEGERA
PLAN 4. ANALISIS AKAR MASALAH MUNGKIN. DO
5. IDENTIFIKASI PELUANG PENINGKATAN MUTU 3. MEMANTAU PROSES PELAKSANAANNYA
6. MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH .
7. MEMBAUT RENCANA SOLUSI
PERMASALAHAN/PERBAIKAN KUALITAS

• APABILA UPAYA YANG DILAKSANAKAN


DINYATAKAN BERHASIL/SUKSES, MAKA • MEMPELAJARI PERBAIKAN KUALITAS
STANDARISASIKAN PERUBAHAN TERSEBUT, PELAJARI EFEK PERUBAHAN YG TERJADI
SELANJUTNYA UPAYAKAN LANGKAH-LANGKAH TERHADAP KONDISI YANG ADA, SELANJUTNYA
PERBAIKAN/PENINGKATAN MUTU SERATA TERUS
KUMPULKAN DATA BARU DAN BANDINGKAN
MENERUS BERKESINAMBUNGAN. BILA
DENGAN DATA SEBELUMNYA, KEMUDIAN CHECK
ACTION DINYATAKAN KURANG BERHASIL, HARUS DICARI
LIHAT EFEK PERUBAHAN, DAN ATAS
JALAN LAIN DENGAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI
ULANG ATAS MASALAH ATAUPUN UPAYA YANG PERBAIKAN YANG DIPEROLEH DIREPLIKASIKAN
DILAKSANAKAN
1/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24
Visi, Misi, Tujuan, Tata N ilai
1.1.1 & 1.1.2
Hasil-hasil survei masyarakat
Peraturan/UU RUK
Kepala Puskesmas

Lokakarya mini
perencanaan

Tim Manajemen

RPK

Analisis data dasar


Jenis-jenis Pelayanan
Analisis data capaian indikator
kinerja Lintas Program
Analisis data capaian indikator mutu Lintas Sektor

Anda mungkin juga menyukai