Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Desember 2008
I. LATAR BELAKANG

A
KETURUNAN /
KEPENDUDUKAN BATANG SEHAT 2010
Mayoritas penduduk
hidup dalam:
DER. YAN - lingkungan yg sehat
LING-
KUNGAN KES. KES - berperilaku hidup sehat
-terjangkau oleh
yankes yg bermutu
secara adil dan merata
PERILAKU
HIDUP
SEHAT
Masalah Kesehatan
B Masalah kesehatan Perkotaan
Di tk. Kab. Batang 1. Kepadatan lalu lintas
1. Perilaku sehat 2. Pencemaran udara
2. Sanitasi dasar 3. Perumahan kurang sehat
3. Yankes 4. Kriminal
4. Yansos 5. Kekerasan
5. Prasaran 6. Penggunaan obat
penunjang obat terlarang
7. Gaya hidup tdk sehat
muncul PTM

c Tindak lanjut Pilot Projek Nasional Kota sehat di 6 Kota :

1. Kabupaten Cianjur 4. Kota Pekalongan


2. Kota Balik Papan 5. Kota Malang
3. Kota Bandar Lampung 6. Jakarta Timur
II. PENGERTIAN

Kabupaten Sehat adalah Suatu kondisi Kabupaten yang bersih,


nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai
melalui penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati bersama masyarakat dan pemerintah
daerah
Penyelenggaraan Kabupaten terselenggaranya sehat adalah
berbagai kegiatan untuk mewujudkan Kabupaten Sehat melalui
pemberdayaan masyarakat, melaui forum yang difasilitasi oleh
Pemerintah Kabupaten.
Desa / Kelurahan Sehat Kondisi Suatu desa / kelurahan yang
bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang
dicapai melalui terselenggaranyapenerapan suatu kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati bersama masyarakat dan pemerintah
daerah
Forum Kabupaten Sehat adalah wadah bagi masyarakat untuk
menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi
III. TATANAN KABUPATEN / KOTA SEHAT

Dapat dikelompokkan berdasarkan Kawasan dan permasalahan


khusus, terdiri dari :
1. Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Umum
2. Kawasan Sarana Lalu Lintas tertib dan Pelayanan
Transportasi
3. Kawasan Pertambangan Sehat
4. Kawasan Hutan Sehat
5. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
6. Kawasan Pariwisata Sehat
7. Ketahanan Pangan dan Gizi
8. Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri
9. Kehidupan Sosial Yang sehat
Disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifik Daerah
IV. PENANGGUNG JAWAB TEKNIS KEGIATAN DAN
SEKTOR PENUNJANG SESUAI PILIHAN TATANAN

Kawasan Pemukiman Sehat , Sarana dan Prasarana Umum :


Penanggung jawab teknis adalah Dinas PU / Bappeda.
Sedangkan sektor penunjang adalah Dinas kesehatan,
Kebersihan,Depag, Perguruan Tinggi / LSM.
Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi
: Penanggung jawab teknis Dinas perhubungan /
DLLAJR, sedangkan sektor penunjang adalah Dinas
Kesehatan, Bapedalda, Kepolisian, LSM dan Perguruan Tinggi.
Kawasan Pariwisata Sehat, pennggung jawab teknis Dinas
Pariwisata, sedangkan sektor penunjang meliputi Bappeda,
Dinas Kesehatan, DPU / Kimpraswil, Depag, Bapedalda,
Kepolisian, LSM dan Perguruan Tinggi
Kawasan Pertambangan Sehat, penanggung jawab teknis
adalah Dinas Pertambangan dan energi.
Sedangkan sektor penunjang meliputi Bappeda, Dinkes,
Bapedalda, Kepolisian, LSM dan Perguruan Tinggi
Kawasan Kehutanan Sehat, penanggung jawab teknis adalah
Dinas Kehutanan, sedangkan sektor penunjang meliputi
Bappeda, Dinkes, bapedalda, Kepolisian, LSM dan Perguruan
Tinggi.
Kawasan Industri dan Perkotaan Sehat, penanggung jawab
teknis Dinas Perindustrian dan perdagangan,
sedangkan sektor penunjang meliputi Dinkes, Disnakertrans,
Bapedalda, Kepolisian, LSM dan Perguruan Tinggi.
Kehidupan Masyarakat yang sehat dan mandiri, penanggung
jawab teknis Dinas kesehatan, sektor penunjang meliputi
Bagian sosial, Depag, Bappeda, Kepolisian, LSM, TPPKK dan
Perguruan Tinggi
Kehidupan Sosial Yang Sehat, penanggung jawab teknis
Kessos (Dinkes dan Kessos) sedangkan sektor
penunjang meliputi Bagsos, Bappeda, Depag, Diperindag,
DPU / Kimpraswil, TPPKK, Kepolisian, LSM dan Perguruan
Tinggi
Ketahanan Pangan dan Gizi, penanggung jawab adalah
Dinas Pertanian, sedangkan sektor penunjang meliputi
Dinkes dan Kessos, Dinas Perikanan, Bag Sos, Depag,
Bappeda, Kepolisian, Balai POM, LSM, Perguruan Tinggi.
+ BAGIAN INMAS (masuk ke semua unsur)
V. STRUKTUR ORGANISASI FORUM KOMUNIKASI

 Penanggung jawab : Bupati Batang


 Pengarah : Muspida Kab. Batang
Sekda Kab. Batang
 Ketua Umum : ………………. ? (MUI)
 Ketua I : Bappeda
 Ketua II : Dinkes dan Kessos
 Ketua III : …………….? (stain)
 Ketua IV : TPPKK
 Sekretaris I : ……………. ?
 Sekretaris II : ……………. ?
 Bendahara I : …………….. ?
 Bendahara II : ……………. ?
 Seksi-seksi
1. Seksi Kawasan pemukiman Sehat
2. Seksi Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan
Transportasi
3. Seksi Kawasan Pariwisata Sehat
4. Seksi Kawasan Kehutanan Sehat
5. Seksi Kawasan Industri dan Perkotaan Sehat
6. Seksi Kehidupan Masyarakat yang sehat dan mandiri
7. Seksi Ketahanan Pangan dan Gizi
Masing – masing seksi terdiri atas :
• Ketua
• Wakil Ketua
• Anggota
VII. HAMBATAN PENGEMBANGAN KAB. SEHAT

1. Belum optimalnya koordinasi dan integrasi program /


kegiatan baik lintas program maupun lintas sektor.
2. Kurangnya sosialisasi dan advokasi kepada stake holder
terkait
3. Terbatasnya dukungan anggaran
4. Belum optimalnya dukungan kebijakan
VIII. HASIL PENCAPAIAN PEMETAA N PHBS

Pendataan Th. 2005, Dana dari JPKMM, laporan masuk dari


15 Pusk, sampel 15 % tataol Rumah Tangga dengan hasil :
 Strata Pratama : 20 %
 Strata Madya : 29,9 %
 Strata Purnama : 38,2 %
 Strata paripurna : 2,2 %
Pendataan Th. 2006, dana dari JPKMM, semua puskesmas
melakukan pendataan, sampel 15 – 20 % Total RT, hasil :
 Strata Pratama : 1,72 %
 Strata Madya : 42,02 %
 Strata Purnama : 51,4 %
 Strata : 1,48 %
II. INDIKATOR UMUM
1. Adanya dukungan Pemda
2. Adanya program pendukung di sektor
3. Berfungsinya Tim Pembina Kabupaten dan Kecamatan
4. Berfungsinya Forum kabupaten Sehat
5. Adanya Sekretariat Forum
6. Berfungsinya Forkom Desa / kelurahan
7. Berfungsinya Pokja Desa / Kelurahan
8. Adanya kesepakatan masyarakat dan Pemda tentang
pilihan tatanan dan kegiatan
9. Adanya perencanaan forum yang disepakati masyarakat
dan Pemda
10. Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat
melalui forkom / Pokja
TATANAN
RUMAH TANGGA
Adalah Upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk :
 memelihara dan meningkatkan kesehatannya
 Mencegah resiko terjadinya penyakit
 Melindungi diri dari ancaman penyakit
 Berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
Tujuan :
 Umum : meningkatnya Rumah Tangga Sehat di
Kabupaten
 Khusus :
• Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan
anggota rumah tangga untuk melakukan PHBS
• Anggota Rumah Tangga berperan aktif dalam gerakan
PHBS di masyarakat
Manfaat :
a. Setiap anggota rumah tangga meningkat
kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Rumah tangga dapat meningkatkan produktivitas
kerja anggota rumah tangga.
c. Biaya kesehatan dapat dialihkan utk biaya
investasi lain (pendidikan, usaha) guna
meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga.
d. Salah satu indikator keberhasilan pemerintah
Kabupaten dalam pembangunan bidang
kesehatan.
e. Meningkatkan citra pemerintah Kabupaten dalam
bidang kesehatan
f. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat
bagi daerah lain.
INDIKATOR
DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Indikator PHBS Tatatan Rumah Tangga :
adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan
permasalahan kesehatan di rumah tangga.

Prioritas Program:
KIA
Gizi
Kesling
Gaya Hidup
Upaya Kesehatan Masyarakat
Indikator Nasional
1. Bagi ibu hamil apakah pertolongan persalinan dilakukan oleh
tenaga / petugas kesehatan.
2. Bagi rumah tangga yang memiliki bayi, apakah bayinya
mendapat ASI eksklusif selama usia 0 – 6 bln.
3. Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam
makanan dalam jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang.
4. Anggota rumah tangga menggunakan / memanfaatkan air
bersih.
5. Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat.
6. Anggt. rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9m2
7. Anggota rumah tangga menggunakan lantai rumah kedap air.
8. Anggota rumah tangga melakukan aktifitas fisik / olah raga.
9. Anggota rumah tangga tidak merokok.
10. Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK
Indikator Jawa Tengah :
11. Penimbangan balita
12. Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempat yang
semestinya.
13. Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan sebelum makan
dan sesudah BAB.
14. Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari.
15. Anggota rumah tangga tidak minum miras dan tidak
menyalahgunakan narkoba.
16. Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu
sekali.

B. DEFINISI OPERASIONAL
DO dikembangkan pada tiap-tiap indikator PHBS tatanan rumah
tangga, sehingga akan mempermudah para pelaksana
dilapangan untuk melakukan pengkajian dan penilaian PHBS
serta agar tidak menimbulkan adanya kesalahan atau
perbedaan persepsi tentang indikator-indikator yang akan dikaji.
NO VARIABEL INDIKATOR DEFINISI
I KIA DAN GIZI
1 Persalinan nakes RT memiliki bumil Persal ditolong oleh
mempunyai akses bidan atau dokter
pertolongn persal nakes

2 ASI ekslusif Bayi memperoleh ASI Bayi hanya diberi ASI


eskklusif sejak usia 0-6 sejak usia 0-6 bln tanpa
bulan makanan tambahan lain
termasuk susu formula
3 Penimbangan Rumah tangga yang Penimb balita dilakukan
Balita memiliki balita 1 bln sekali / minimal 8
menimbangkan kl di sarana pely kesh
balitanya sec teratur (PKD, Pusk, Pustu, RS,
(dilihat di KMS/bk KIA) dll)
4 Gizi Anngota rumah tangga Anggt rmh tgg
mengkonsumsi mengkons aneka
beranekaragam makan makanan dlm jlm ckp
dan jml cukup utk menc utk memenuhi kebut
gizi seimbang akan zat gizi
II KESLING
5 Air bersih Anggt rmh tgg Air bersih utk minum (sdh
menggunakan aber dimasak smp mendidih,air
utk keperluan sehr2 mnm kemasan) memasak,
mandi, mencuci.

6 Jamban Anggt rmh tgg Jamban yg digunkan oleh


menggunakan jamban anggt rmh tgg adl jambn yg
sehat memenuhi syarat kesehatan
(lhr angsa, septictang,
cemplung tertutup)

7 Sampah Anggt rmh tgg Sampah ditampung dan


membuang sampah dibuang setiap hari ditempat
pd tempatnya pembuangan sampah yang
memenuhi syarat
8 Kepadatan Setiap anggt rmh tgg Jml keseluruhan luas lantai
Hunian menempati ruangan rumah dibagi jml anggota
minimal 9 m2 rumah tangga sama dgn
minimal 9 m2
9 Lantai Rumah Semua ruangan rmh Lantai kedap air (tegel,
tempat tinggal rmh keramik, plester, kayu, dll)
tangga berlantai kedap dan dijaga kebersihannya
air dlm keadaan bersih
III GAYA HIDUP

10 Aktivitas Fisik Anggt rmh tgg yang Aktivitas fisik / OR terukur


berumur 10 th keatas minimal 30 mnt hr dan
melakkn aktvts fisik / OR dilakukan 3-5 kl seminggu
11 Tdk merokok Anggota rmh tgg tdk ada Rmh bebas dr asap rokok
yang merokok
12 Cuci Tangan Anggt rmh tangga Mencuci tgn dgn sabun dan
mencuci tgn sebelum air bersih
makan dan sesudah
BAB
13 Kesehatan Anggt rmh tgg gosok Menggosok gigi 2 kl sehari
Gigi dan mulut gigi minimal 2 kl sehari mengunakan sikat gigi
sesudah makan dan masing-masing dgn pasta
sblm minum gigi.
14 Miras / Anggt rmh tgg tdk Tdk ada anggt rmh tgg yg
Narkoba minum miras dan tdk membeli, menjual dan
menyalahgunakan menngunakan miras serta
narkoba menyimpan sec tdk sah
narkoba
IV UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
15 JPK Anggt rmh tgg menjd JPK termasuk Dana sehat,
peserta JPK askeskin/JPKMM, Askes,
Jamsostek, dll
16 PSN Anggota rumah tgg Anggt rmg tgg melakukan PSN
melakukan PSN yaitu gerakan 3M (menguras,
minimal seminggu mengubur, menutup) tempat
sekali penampungan air (bak mandi,
tempayan, drum bekas,
tempat minum burung, vas
bunga, barang2 bekas, dll)
minimal seminggu sekali
RUMUS PENGHITUNGAN STRATA
Sehat Pratama Apabila nilai 0 - 5
(warna Merah)

Sehat Madya Apabila nilai 6 - 10


(Warna Kuning)

Sehat Utama Apabila nilai 11 - 15


(Warna hijau)
Sehat Paripurna Apabila nilai 16
(warna biru)
STRATA KELOMPOK (RT, RW, DS, KECAMATAN, KABHPATEN)

Sehat Pratama Apabila jml rmh tgg mencapai strata


(Warna merah) Sehat Utama dan Sehat Paripurna
mencapai 0 s/d 24,4 %
Sehat madya Apabila jml rmh tgg yang mencapai
(Warna Kuning) strata sehat Utama dan paripurna
mencapai 24,5 % - 49,4 %
Sehat Utama Apabila jml rmh tangga yang menc
(warna Hijau) strata sehat Utama dan sehat
paripurna mencapai 49,5 % - 74,4 %
Sehat Paripurna Apabila jumlah rumah tangga yang
(warna Biru) menc sehat utama dan paripurna
mencapai 74,5 % atau lebih
III. INDIKATOR KHUSUS
1. Kawasan Pemukiman Sehat : Udara bersih, air sungai bersih,
penyediaan air bersih, pembuangan limbah domestik,
pengelolaan sampah, pengelolaan pasar, sekolah, dll.
2. Kawasan Pariwisata sehat : Informasi wisata dan kesehatan,
Penataan sektor informal, K3 dan Rudapaksa, Sosekbudkes
masyarakat.
3. Kawasan Lalulintas sehat : Pelayanan angkutan umum, Rawan
kecelakaan, Penataan, tertib lalu lintas dan keselamatan,
pelayanan terminal dan Halte, dll
4. Kawasan hutan sehat : Kemantapan kawasan, keamanan
hutan, Rehabilitasi lahan dan koservasi tanah, dll
5. Ketahanan Pangan dan gizi : Ketersediaan, Distribusi,
Konsumsi, kewaspadaan, kemasyarakatan.
6. Kehidupan Masyarakat yang mandiri : PHBS, TTU,
Penyediaan air bersih, Pemukiman, Imunisasi, Pelayanan
Keluaran Pertemuan yang diharapkan :
• Terbentuknya Forum Tingkat Kabupaten
• Disepakatinya Menu yang akan dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai