CASE REPORT
PENDAHULUAN
Pendekatan dgn
Pasien suliit Dokter sulit Member
pengetahuan dari kunci Menegakkan
menggambarkan menetukan terapi yang
anamnesis, pem. fisik, dan diagnosis
gejala penyebab tepat
pem. penunjang
DEFINISI
Teori otonomik
Teori neurohumoral
Teori sinap
TEORI
Te o r i r a n g s a n g b e r l eb i h a n
Teori konflik sensorik
( ove r s t i m u l a t i o n )
Hiperemi kanalis
semisirkularis
Kebingungan sensorik di sentral
Fungsi terganggu
Pengembangan teori konflik Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf
sensorik Otak otonom sebagai usaha adaptasi gerakan/perubahan
mempunyai memori/ingatan posisi
tentang pola gerakan Berangsur-angsur gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan,
tertentu tidak lagi timbul sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan
gejala.
Reaksi dari
Jika gerakan baru
susunan saraf
berulang-ulang
otonom
TEORI
Te o r i n e u r o h u m o r a l Teori sinap
Anatomi
Tumor
Migraine
parestesia, perubahan
sensibilitas dan fungsi
motorik, rasa lemah
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV)
Dari organ vestibuler
Perifer sampai ke inti nervus
VIII Ménière’s disease
Vestibular Neuritis
VERTIGO PERIFER
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) biasanya idiopatik tapi dapat juga diikuti
trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis vestibular sebelumnya,
meskipun gejala benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) tidak terjadi bertahun-
tahun setelah episode.
Mempengaruhi
Pergerakan otolit
kanalis posterior
dalan kanalis Manifestasi klinis
& juga dapat
Perubahan posisi semisirkularis vertigo &
mengenai kanalis
pada telinga nistagmus
anterior dan
dalam
horizontal
MÉNIÈRE’S DISEASE
Labirintis terjadi dengan komplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus
atau penurunan pendengaran
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
1. Karekteristk dizziness
Sensasi berputar, atau sensasi non spesifik seperti giddiness atau liht headness, atau
hanya suatu perasaan yang berbeda (kebingungan)
2. Keparahan
Acute vestibular neuritis , Ménière’s disease Gejala awal parah lalu berkurang
dalam beberapa hari
Vertigo ynag menetap dan konstan Mungkin penyebab psikologis
3. Onset dan durasi vertigo
4. aktor pencetus
5. Gejala penyerta
6. Riwayat keluarga
7. Riwayat pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Fisik Umum
Pemeriksaan Uji Romberg
Neurologis Tandem Gait
Fungsi Uji Unterberger
vestibuler/se Past-pointing test
rebeler
Uji Babinsky-Weil
Antagonis
Antihistamin Fenotiazine
Kalsium
Betahistin Senyawa
•Betahistin Mesylate Cinnarizine Promethazine
(Merislon) 3 x 6-12mg (Stugerone) 3 x 15- (Phenergan) 4 x 12,5-
•Betahistin di Hcl (Betaserc) 30mg atau 1 x 75mg 25mg
3 x 8 mg
Dimenhidrinat Khlorpromazine
(Dramamine) 4 x 25- (Largactil) 3-4 x 25-
50mg 50mg
Difhenhidramin Hcl
(Benadryl) 4 x 25-
50mg
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Lorazepam
Efedrin 4 x 10- Skopolamin 3-4 x
25mg Dosis dapat 0,3-0,6mg
diberikan 0,5-1mg
Diazepam
Dosis dapat
diberikan 2-5 mg
TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA
Te r a p i F i s i k Brand-Dar rof
Tujuan :
1. Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau
disekuilibrium untuk meningkatkan kemampuan
mengatasinya secara lambat laun.
2. Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan
mata.
3. Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
Contoh latihan :
1. Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata
ditutup.
2. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi,
fleksi, ekstensi, gerak miring).
3. Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,
kemudian dengan mata tertutup.
4. Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka
kemudian dengan mata tertutup.
5. Berjalan “tandem” (kaki dalam posisi garis lurus, tumit
kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam
melangkah).
6. Jalan menaiki dan menuruni lereng.
7. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
8. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang
bergerak dan juga memfiksasi pada objek yang diam
CASE REPORT
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Belum bekerja
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jalan Usan Harun RT 02/05 Kebon Pala
Masuk Tanggal : 19 Maret 2017
Keluar Tanggal : 21 Maret 2017
Dokter : dr. Viola Maharani, Sp.S
Anamnesis
Alloanamnesis tanggal : 19 Maret 2017
Keluhan utama : Pusing berputar
Keluhan tambahan : Mual, dengung telinga kiri, berkurangnya pendengaran
pada telinga kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kaku
kuduk : -
Laseque :
Brudzinski
>70º /
I : -/-
>70º
Rangsang
meningeal
Kerniq : - Brudzinski
/- II : -/-
NERVUS KRANIALIS
N. VIII (vestibulo
N.V (trigeminus) N.VII (fasialis)
kokhlearis)
• Motorik • Sikap wajah : Simetris • Nistagmus : -/-
• Buka tutup mulut : • Mimik : Biasa • Vertigo : +
Baik • Angkat alis : +/+ • Suara berbisik : +/+
• Gerakan rahang : Baik • Kerut dahi : +/+ • Gesekan jari : +/+
/ Baik • Kembung pipi : +/+ • Tes rinne : + / +
• Sensorik • Lagoftalmus : +/+ • Tes weber : tidak ada
• Rasa nyeri : +/+ • Menyeringai: Sulcus lateralisasi
• Rasa raba : +/+ nasolabialis simetris • Tes swabach : swabach
• Rasa suhu : +/+ kanan kiri pada telinga kiri
• Refleks • Chovstek : + memanjang
• Refleks kornea : +/+
• Refleks maseter : +
NERVUS KRANIALIS
N. IX, X
N. XI (aksesorius) N. XII (hipoglosus)
(glossofaringeus, vagus)
• Arkus faring : Simetris • Angkat bahu : +/+ • Sikap lidah : Ditengah
kanan kiri • Menoleh : +/+ • Atrofi : -
• Palatum molle : Intak • Fasikulasi : -
• Uvula : Ditengah • Tremor : -
• Disartria : - • Julur lidah : Ditengah,
• Disfagia : - tidak ada deviasi
• Disfonia : - • Tenaga otot lidah : Baik
• Refleks okulokardiak : / Baik
tidak dilakukan
• Refleks sinus caroticus :
tidak dilakukan
Derajat kekuatan otot :
Kanan Kiri Tonus otot :
5555 5555 Normotonus
5555 5555
Motorik
Fisiologis Patologis
S O A P
Pusing KU : TSS GCS : E4M6V5 Nadi : 80x/menit Suhu : 36,6o C Dx Klinis : IIVFD NS 0,9% 1
Kes : CM TD : 90/60mmHg RR : 19x/menit
berputar sudah Vertigo kolf/24 jam
berkurang, N. Cranialis Perifer Diet biasa
N. VIII (Vestibulo-kokhlearis)
mual (+) -Nistagmus : -/-
Terapi Brand-Darrof
berkurang, -Vertigo : + Dx Topis : 1 kali kiri-kanan
muntah (-), -Suara berbisik : +/+ Sistem Mm/
-Gesekan jari : +/+
kuping -Tes rinne : +/+ Vestibular Ondancentron inj
berdenging (+) -Tes weber : tidak ada lateralisasi Sinistra 2x8mg (IV)
-Tes swabach : swabach pada telinga kiri memanjang
Stugeron tab 2x25mg
Motorik Dx Etiologi : (PO)
Derajat kekuatan otot : Kanan Kiri Tonus : Normotonus Vertigo Betaserc 2x24mg
5555 5555 Trofi : Eutrofi
5555 5555 Gerakan spontan abnormal : - Vestibularis (PO)
Tipe Perifer
Refleks
Fisiologis :
ec BPPV
Biceps ++/++ Triceps ++/++ DD/
KPR ++/++ APR ++/++ Meniere
Patologis
Babinski -/- Chaddock -/- Gordon -/- Gonda -/- Disease
Oppenheim -/- Schaefer -/- Rossolimo -/- Mendel bechtrew -/-
Hoffman trommer -/-- Klonus lutut -/- Klonus kaki -/-
Koordinasi :
Statis
Duduk : + Dinamis
Berdiri : + Telunjuk telunjuk : +
Test Romberg : - Tumit lutut : +
Test Romberg Dipertajam : - Telunjuk hidung : +
Steping test : tidak dpt dilakukan
Follow Up Tanggal 20 Maret 2017 (PH 2)
S O A P
Pusing KU : TSS GCS : E4M6V5 Nadi : 80x/menit Suhu : 36,6o C Dx Klinis : IVFD NS 0,9% 1
Kes : CM TD : 90/60mmHg RR : 19x/menit
berputar (-), - kolf/24 jam
mual (-), N. Cranialis Diet biasa
N. VIII (Vestibulo-kokhlearis)
muntah (-), -Nistagmus : -/-
Dx Topis : Edukasi Brand-
kuping -Vertigo : - - Darrof
berdenging (-) -Suara berbisik : +/+ Mm/
-Gesekan jari : +/+
-Tes rinne : +/+ Dx Etiologi : Stugeron tab 2x25mg
-Tes weber : tidak ada lateralisasi BPPV (PO)
-Tes swabach : swabach pada telinga kiri memanjang
Betaserc 2x24mg
Motorik (PO)
Derajat kekuatan otot : Kanan Kiri Tonus : Normotonus
5555 5555 Trofi : Eutrofi
5555 5555 Gerakan spontan abnormal : -
Refleks
Fisiologis :
Biceps ++/++ Triceps ++/++
KPR ++/++ APR ++/++
Patologis
Babinski -/- Chaddock -/- Gordon -/- Gonda -/-
Oppenheim -/- Schaefer -/- Rossolimo -/- Mendel bechtrew -/-
Hoffman trommer -/-- Klonus lutut -/- Klonus kaki -/-
Koordinasi :
Statis
Duduk : + Dinamis
Berdiri : + Telunjuk telunjuk : +
Test Romberg : - Tumit lutut : +
Test Romberg Dipertajam : - Telunjuk hidung : +
Steping test : baik