Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSAL PRECAUTION

KELOMPOK IV
Mengidentifikasi dan penatalaksanaan
universal precaution
• A. Pengertian
• Kewaspadaan Universal atau Kewaspadaan Umum (KU) atau Universal
Precautions (UP) adalah suatu cara untuk mencegah penularan penyakit
dari cairan tubuh, baik dari pasien ke petugas kesehatan dan sebaliknya
juga dari pasien ke pasien lainnya. Menurut Prof. Dr. Sulianti Saroso (2006)
Kewaspadaan Universal adalah suatu cara penanganan baru untuk
meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien, tanpa
memperdulikan status infeksi.
• Kewaspadaan Universal hendaknya dipatuhi oleh tenaga kesehatan karena
ia merupakan panduan mengenai pengendalian infeksi yang
dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan
para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang
disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
• Dari Pengertian diatas Semuanya masih terdapat hal-hal yang penting
lainnya, dan terbagi atas beberapa contoh.
Melakukan mekanisme pencegahan
Infeksi Nosokomial
• Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit
adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit
melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut.

• Pencegahan Infeksi Nosokomial


Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial menjadi
tanggung jawab seluruh orang yang ada di rumah sakit termasuk petugas
kesehatan, pasien dan orang yang berkunjung. Beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini adalah:

• Cuci tangan.
• Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.
• Penempatan pasien di ruang isolasi.
• Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP).
Meminimalkan Infeksi dengan
peningkatan kontrol terhadap Infeksi
• Program pencegahan dan pengendalian infeksi harus dilakukan dengan
pendekatan berbasis risiko infeksi yang ada di rumah sakit, sehingga tiap
rumah sakit akan memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi
yang berbeda tergantung dari risiko infeksinya karena memiliki perbedaan
layanan klinis, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografis, volume
pasien dan jumlah pegawai rumah sakit.

• Hand hygiene merupakan salah satu cara untuk mengurangi infeksi yang
berkaitan dengan perawatan kesehatan. Penelitian menjelaskan bahwa hand
hygiene yang dilakukan oleh semua pegawai rumah sakit dapat mencegah
terjadinya hospital acquired infections (HAIs) sebesar 15-30 % (Grol R,
2003 & Lautenbach, 2001). Banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan hand hgyiene namun umumnya tidak efektif dan berjangka
pendek. Sehingga penting untuk mencari strategi berbasis bukti yang jelas
untuk meningkatkan kebiasaan hand hygiene.
Meningkatkan keselamatan pasien dalam
medication safety dan prosedur invasive
• Kesalahan volume obat yang diberikan, kesalahan penulisan resep
obat, kesalahan pelayanan administrasi dan kebebasan untuk
membeli obat di pasaran merupakan kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi dalam pengobatan.
• Informasi pasien
Informasi obat
• Komunikasi
• Pelabelan dan penyimpanan
• Perangkat obat
Pendidikan pasien
Perubahan budaya
• Prosedur Invasif Minimal (PIM) beroperasi dua kali seminggu,
menawarkan berbagai prosedur penghilang rasa sakit.
Manajemen nyeri intervensi melibatkan prosedur khusus
untuk merawat dan mengelola rasa sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai